Core Value BKD.pdf Core Value BKD.pdf Core Value BKD.pdf
bidangpkm11
0 views
35 slides
Oct 13, 2025
Slide 1 of 35
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
About This Presentation
-
Size: 761.62 KB
Language: none
Added: Oct 13, 2025
Slides: 35 pages
Slide Content
CORE VALUE DAN EMPLOYER
BRANDING ASN
“BANGGA MELAYANI BANGSA”
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PROVINSI LAMPUNG
Dasar :SE Menpan-RB No.20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core ValuesdanEmployer
BrandingAparatur Sipil Negara
Latar Belakang :
✓Penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (world class government)
✓Melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar
dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku
Undang-undangNomor5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar
ASN
Tujuan:
❑Mensarikan dan menyederhanakan nilai-nilai dasar ASN serta panduan-
panduan perilaku yang sudah diatur sesuai dengan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami
dan diterapkan oleh seluruh ASN;
❑Mensarikan nilai-nilai yang telah disusun oleh instansi pemerintah dalam
satu rumusan baku yang dapat berlaku secara umum (banyak kesamaan
nilai instansi pemerintah yang bisa disimpulkan menjadi satucore values);
❑Satucore valueakan memberikan penguatan budaya kerja yang mendorong
pembentukan karakter ASN yang profesional dimanapun ASN ditugaskan;
❑Memudahkan proses adaptasi bagi ASN ketika yang bersangkutan pindah ke
instansi pemerintah lain;
❑Menjadi unsur untuk memperkuat peran ASN sebagai perekat dan
pemersatu bangsa; dan
❑Budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja organisasi dalam jangka
panjang.
➢Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia
telah meluncurkancore values (nilai-nilai dasar) ASN
BerAKHLAK dan employer brandingASN "Bangga Melayani
Bangsa"
Peluncuran Core Values dan Employer Branding ini, selain
bertepatan dengan HUT ke-62 Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), juga
memiliki makna strategis perlunya kesatuan nilai dasar dan
orientasi kerja bagi seluruh ASN pusat dan daerah
NILAI-NILAIDASARPNS
1.Berorientasi pada Pelayanan
2.Akuntabel
3.Kompeten
4.Harmonis
5.Loyal
6.Adaptif
7.Kolaboratif
Strategi Operasional Core Value dan
Employer Branding
1. Berorientasi Pelayanan
Pada makna ini, setiap insan ASN diwajibkan memiliki
nilai orientasi pelayanan ini dan
mengimplementasikannya dalam setiap nafas dan
pekerjaan yang dilakukan. Jika pelayanan untuk
stakeholder dapat dilaksanakan dengan prima, maka
dengan sendirinya tolok ukur layanan akan dinilai
sebagai bagian dari Employer Branding
-Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
-Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
-Melakukan perbaikan tiada henti
Nilai ini bermakna tentang perihal rasa bertanggung jawab
yang terkait dengan hasil dan efektifitas dalam bekerja.
Nilai ini diperlukan karena ASN dibekali dengan sumber
daya oleh negara yang sudah barang tentu berupa entitas
yang harus dipertanggungjawabkan
2. Akuntabel
-Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
-Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;Tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Nilai ini menggambarkan kemampuan seseorang untuk
melakukan sesuatu secara memadai. ASN harus mampu
membaca setiap tantangan dan perubahan zaman yang
berkaitan denga tugas dan tanggung jawabnya.
Nilai Kompeten ini juga seharusnya melekat dalam rangkaian
alur penempatan seorang ASN dalam konteks tugas dan
jabatannya, sehingga akan terwujud the right man on the
right place
-Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah;
-Membantu orang lain belajar;
-Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Nilai ini menjadi penting, terutama dalam kaitannya
dengan proses, kemampuan, dan kualitas berorganisasi
dalam pekerjaan. Tanpa nilai ini, tujuan dari organisasi
akan sulit tercapai. Oleh karena itu, tujuan dari organisasi
harus disepakati bersama dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang baik.
4. Harmonis
-Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
-Suka menolong orang lain;
-Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Kata ini bermakna kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita
organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
-Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
-Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
-Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara;
-Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
merupakan nilai yang sangat penting yang harus dimiliki,
terutama di era pandemik seperti sekarang. ASN
diwajibkan beradaptasi dengan tata cara kerja baru,
disertai dengan sumber daya yang dimiliki dengan tidak
menafikan tugas dan tanggung jawabnya
7. Kolaboratif
Nilai ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah
bangsa ini, yang eloknya dilaksanakan secara kolaboratif
baik antarsesama ASN maupun antar-Kementerian/
Lembaga. Tujuannya adalah agar pemecahan masalah
menjadi lebih komprehensif dan terukur. Pada titik ini,
dikenal dalam istilah manajemen keuangan negara sebagai
Value for Money (VfM) dengan tekanan pada terciptanya
nilai ekonomis, melahirkan derajat efisiensi, dan nilai
efektifitas anggaran
-Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
-Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
-Bertindak proaktif.
-Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
-Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah;
-Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama.
Mengapa peluncuran core values dan
employer branding ini menjadi menarik untuk
dieksplorasi?
➢Pertama, menandai pentingnya kesatuan langkah dalam memberikan
layanan publik, merupakan starting point yang sangat penting dalam
menjadikan layanan publik berkualitas sebagai target bersama
mengingat banyak ditemukan keberbedaan dalam konsep dan tata
kerja layanan publik pada instansi pemerintah pusat dan daerah
Sasaran utama semangat nilai dasar dan branding ini adalah bagaimana
memberikan dan mewujudkan layanan prima bagi masyarakat dengan
topangan kapasitas yang mumpuni pada diri ASN.
➢Kedua, launching core values dan employer branding menjadi
kesempatan bersama untuk bekerja secara profesional dan
substantif.
Dengan tantangan keserbakinian yang mewujud pada beragam
disemua lini sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara, pilihan
tegasnya hanyalah terletak pada upaya untuk mewujudkan
profesionalisme dengan optimal. Profesionalisme niscaya sebuah
derajat yang dapat dituju hanya dengan mendapatkan tiket upaya
peningkatan kapasitas (capacity building) secara terstruktur dan
terukur.
➢Namun, perlu disadari bahwa semangat dan gimmick mode yang
didengungkan perlu dikawal dan diwujudkan dalam langkah nyata
demi mewujudkan layanan publik yang optimal. Pada titik ini, kerja
substansif jelas lebih diperlukan daripada pemahaman yang
mencukupkan diri pada semangat sloganistik.
➢Di dalamnya, ASN dituntut untuk meningkatkan kualitas,
kapasitas, dan kapabilitas diri dalam memberikan layanan pada
publik. Lebih dari itu, ASN adalah mereka yang diberikan amanah
penting dalam menentukan jalannya roda pemerintahan dengan
baik. Peningkatan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas ASN ini
sejalan dengan Program Prioritas Kerja Presiden Joko Widodo dan
Wapres Ma'ruf Amin dalam mewujudkan profil SDM yang
memiliki semangat selaku pekerja keras, dinamis, terampil, dan
menguasai IPTEK
Kendala klasik core values dan employer
branding ini menjadi menarik untuk
dieksplorasi?
➢Branding ini tidaklah mudah, kendala klasik yang bersumber dari
sikap lama tersebut adalah target dan kinerja ASN yang belum
menyentuh nilai-nilai dasar atau pokok persoalan di masing-
masing institusi.
➢Kendala yang lain terkait dengan ranah kultural atau psikologi
organisasi yang mengakar di masing-masing Kementerian/
Lembaga. Psikologi organisasi ini merujuk pada semangat skeptis
pada nilai perubahan yang ditekankan oleh keniscayaan
perkembangan dan regulasi yang dijalankan. Karena psikologi
seperti ini bahkan telah membentuk dan menjadi semacam
mindset dalam organisasi pemerintah, dengan sendirinya hal
demikian merupakan persoalan tersendiri yang harus terus-
menerus diperbaiki
Employer Branding ASN
“Bangga Melayani Bangsa”
Instansi pemerintah memiliki ekspektasi pada saat merekrut
ASN begitu juga pada saat yang sama ASN yang bergabung
dengan instansi pemerintah.
Ketika masing-masing pihak menyampaikan ekspektasi
tersebut merupakan hal penting, maka hubungannya akan
langgeng.
Dan titik temu antara kedua ekspektasi tersebut sering
disebut denganemployee value proposition(EVP), yaitu
nilai apa yang dijanjikan akan diberikan oleh instansi
pemerintah kepada ASN dan begitu pula sebaliknya, apa
yang dijanjikan ASN ketika bergabung dengan instansi
pemerintah, sehingga hubungannya menjadi sehat secara
jangka panjang
Terdapat 4 hal yang diharapkan oleh talenta ASN,
dimana 3 (tiga) diantaranya adalah bersifat generik,
yaitu :
1) Terbukanya kesempatan mengembangkan diri;
2) Terbukanya kesempatan pengembangan karir;
3) Totalrewarddanrecognitionyang adil.
Dan satu hal lagi adalah hal yang paling dominan, yaitu rasa
bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa. Hal
inilah yang tidak ditemukan pada karyawan yang
bergabung padamultinational company. Hal inilah yang
menjadi pembeda antara ASN dan karyawan di organisasi
lain.
Ekspektasi instansi pemerintah terhadap ASN, yaitu:
1)Menghasilkan kinerja yang mendukung pencapaian
tujuan organisasi,
2)Terus belajar mengembangkan kompetensi untuk
mendukung strategi organisasi,
3)Menunjukkan perilaku sesuai dengan budaya
organisasi, dan
4)Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
Employee value propositionASN adalahemployer
brandingASN yaitu “Bangga Melayani Bangsa”
ArsitekturHuman CapitalInstansi Pemerintah
Arsitektur human capital diterjemahkan sebagai
berikut:
❑Employee Value PropositionASN adalahemployer brandingASN
yaitu “Bangga Melayani Bangsa”.
❑ASN direkrut untuk berkinerja baik agar kinerja baik ASN
membantu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan organisasi,
dengan membangun strategi.
❑ASN diharapkan terus meningkatkan kapasitasnya agar mampu
beradaptasi dan menerapkan strategi yang berpotensi berubah
dari waktu ke waktu, karena strategi merupakan cara mencapai
tujuan.
❑ASN diharapkan memiliki kemampuan belajar sendiri tanpa harus
didorong dan diperintah orang lain untuk belajar.
❑Instansi pemerintah ingin kinerjanya berkelanjutan dari waktu ke
waktu sehingga diperlukan budaya organisasi yang kokoh. Oleh
karena itu ASN perlu menyelaraskan perilakunya terhadap budaya
organisasi.
❑Untuk bisa membantu ASN mendapatkan ekspektasi ASN, instansi
pemerintah perlu menyiapkan:
1.sistem learning dan development yang baik, terbuka dan
memudahkan ASN untuk belajar;
2.talent & succession yang sehat dan transparan sehingga semua
orang berpeluang mengembangkan karirnya;
3.reward & recognition yang adil dan kompetitif sehingga
membuat ASN bangga melayani bangsa
❑Untuk mewujudkan hal diatas dibutuhkan dukungan teknologi,
dimana ASN juga merupakaninternal customersyang akan
melayaniexternal customersinstansi pemerintah,agar ASN
semakin mudah, cepat, fleksibel dalam melayani bangsa
❑Diperlukan leadership yang perlu dibangun terus menerus untuk
menghindari kecenderungan ASN tergantung dengan orang lain.
ASN harus merasa bahwa masa depannya adalah
tanggungjawabnya karena mereka sendirilah yang harus
memutuskan memilih, belajar, berkinerja dengan konsekuensinya
Strategi Akselerasi untuk pecapaian arsitekturhuman
capitalASN
Akselerasi tersebut dilakukan dengan melaksanakan strategi 6P
yaitu:
1.Penguatan budaya kerja danemployer branding
2.Percepatan peningkatan kapasitas SDM Aparatur
3.Peningkatan kinerja dan sistem penghargaan
4.Pengembangan talenta dan karir
5.Penguatan platform teknologi dan analitik
6.Penataan jabatan perencanaan dan pengadaan
1.Penguatan budaya kerja danemployer branding
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, mengatur hal-hal yang berkaitan dengan perilaku.
Pasal 2 : asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN
Pasal 3 : tercantum bagaimana ASN sebagai profesi
berlandaskan pada prinsip, termasuk diantaranya adalah 15
nilai dasar ASN, kode etik, kode perilaku yang sangat banyak
dan sangat sulit dihapalkan, apalagi dijadikan sebagai panduan
perilaku yang setiap harinya akan menjaga ASN dalam
bertindak.
Masing-masing instansi pemerintah juga memilikicore
valueyang berbeda-beda, meskipun masing-masingcore
valueinstansi pemerintah tersebut memiliki kemiripan.
Ketika seluruhcore valueinstansi pemerintah dijadikan satu,
terdapat kata-kata yang menonjol, seperti jujur, akuntabel,
integritas, profesional, dan inovasi dan lain sebagainya. Dari
persamaan-persamaan core value antar instansi pemerintah
tersebut, diperlukan penyeragamancore valueASN
2.Percepatan peningkatan kapasitas SDM Aparatur
Teori transformasi, banyak orang yang terjebak
dicomfort zone, jika keluar comfort zone tersebut orang
akan berhadapan denganfear zonedan merasa takut.
Jika tidak berhasil menembusfear zone, orang akan
selalu berada dicomfort zoneselamanya.
Instansi pemerintah perlu membantu ASN
menerobosfear zonemenuju kelearning zone. Ketika
sudah masuk kelearning zone, maka ASN akan
berkesempatan menujugrowth zone. ASN perlu
diberikan kemudahan dalam memasukilearning zone.
Pembelajaran paling efektif adalah belajar sambil
bekerja. Pembelajaran diarahkan kepadaexperiencial
learning, kemudiansocial learning, baru
kemudianformal learning.
3.Peningkatan kinerja dan sistem penghargaan
Konsep totalrewardASN dilakukan perbaikan dan
penyelarasan.
Kita sudah memiliki instrumen gaji yang bersifat tetap, dan
tunjangan kinerja sebagai instrumen
variabel,benefitpensiun,working environmentyang
kondusif dengan situasi kekinian, termasukgrowth
oportunityuntuk mengembangkan potensi karir ASN.
Kinerja ASN dikembangkan dari konsepperformance
evaluationmenjadiperformance development
system dengan pendekatan on going
feedback.Performance development systemdihitung
berdasarkan result dan behaviour.
JikaresultdanbehaviourASN bagus, maka masuk ke
dalam kategoriexcellent. Sementara itu, ASN yang
memiliki capaianbelow resultdanweak behaviour,
seharusnya tidak memperoleh tunjangan kinerja, bonus
dll.
4.Pengembangan talenta dan karir
Di setiap instansi pemerintah perlu memilikitalent
commiteesecara berjenjang dan dipersiapkantalent mobility
guidelines. ASN yanghigh potentialsekiranya dapat
dilakukanaccelerated mobility, stretched or assigned to more
challenging job. Demikian pula, bagi ASN
yangunfitdipertimbangkan untukmanaged out, atauhandled
with carekarena budaya kerjanya tidak cocok dan kinerjanya
tidak memenuhi kriteria ASN.
5.Penguatan platform teknologi dan analitik
Saat ini BKN diarahkan sebagai penyedia teknologi untuk
digunakan oleh seluruh ASN, dimana BKN telah
melakukanlaunchingSimpegnas yang diharapkan menjadi
embrio untuksingle digital platformsehingga seluruh instansi
pemerintah tidak perlu membangun sendiri-sendiridigital
platform. Jikaplatformini disediakan oleh satu instansi saja
untuk seluruh ASN, tentu saja sisa anggarannya dapat
dioptimalkan untuk penanggulangan pandemi dan kebutuhan
pemerintah lainnya
6.Penataan jabatan perencanaan dan pengadaan
Kedepan, standar jabatan ini semakin lama
semakincustomized / menyesuaikan.
Bagaimana jabatan fungsional ini bisa
lebihflexibledandinamic, tidak rigit sehingga ASN tidak
hanya fokus pada peningkatan angka kredit daripada
mengingkatkan kapasitanya
Selanjutnya, setiap instansi pemerintah diharapkan
segera melakukan penyesuaiancore valuesyang ada
menjadi BerAKHLAK dan melakukan internalisasi dengan
tidak merubah, menambah atau mengurangi butir-
butircore valuesyang ada, termasuk panduan
perilakunya.
Namun demikian, setiap instansi pemerintah
diperkenankan untuk merumuskan contoh perilaku
spesifik untuk setiap butir panduan perilaku yang ada
sesuai kebutuhan
LANJUTAN 6….
Untuk setiap ASN, diharapkan segera memahami dan
menyelaraskan perilaku dengancore valuesASN mengacu
kepada panduan perilaku yang sudah ditetapkan, karena
kedepannya ini akan sangat menentukan masa depan pribadi
sebagai ASN, mencakup dan tidak terbatas pada aspek
terkait evaluasi kinerja, tunjangan kinerja, bonus,talent
class, peluang pengembangan karir dan kesempatan
untuklearning and development.
Setiap ASN bersama-sama membangun employer
brandingASN yang kuat di masyarakat yaitu “Bangga
Melayani Bangsa”. Jangan saling mencela antar ASN, saling
memfitnah, melainkan antar ASN harus saling memuji,
mengapresiasi, memberikan kebanggaan. Dengan demikian,
citra ASN akan menjadi baik di masyarakat
Pada akhirnya, dengan beragam tafsir dan
keyakinan di atas, jika semua core value BerAKHLAK
dapat diserap dan diimplementasikan oleh setiap
ASN, maka dengan sendirinya Employer Branding
ASN “Bangga Melayani Bangsa” akan terwujud