CSR_ISO_26000_dan_Pengelolaan_Sosial_Ind.pptx

rhamset 20 views 34 slides Sep 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

csr


Slide Content

CSR, ISO 26000:2010, dan Pengelolaan Sosial Industri M. Taufik A. Rahman D iskusi CSR S erang, Juli 2013

The use of ISO 26000 by individual organisations is a crucial determinant of how much it can positively affect sustainable development . Key questions include not only how an organisation uses the standard, but also the degree to which the organisation’s overall governance is affected by it. Adrian Henriques

A GENDA Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Pengantar ISO 26000:2010 Prinsip dalam ISO 26000:2010 Subjek Inti dalam ISO 26000:2010 Integrasi ISO 26000 ke dalam Praktik Organisasi Pengelolaan Sosial dalam Industri

1 . Pengertian Tanggung Jawab Sosial “ Responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and the environment , through transparent and ethical behaviour that contributes to sustainable development , health and the welfare of society; takes into account the expectations of stakeholders ; is in compliance with applicable law and consistent with international norms of behaviour ; and is integrated throughout the organization and practiced in its relationships. ” (ISO 26000 : 2010 Guidance on Social Responsibility )

1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 Environmental Debate 1 st Environmental Program (FRG) World Conservation Strategy Sustainable Development Corporate Social Responsibility Brundtland Report Rio Conference Corporate Social Responsive-ness Issues Management Agenda 21 Corporate Sustaina-bility Jo-burg Summit Stakeholder Theory Implementation Process Corporate Social Performance Harmonization Merging of Social & Environmental Goals Stakeholder Oriented Issue Management Sumber: Loew, 2004 Corporate Social Responsibility Pertautan SD dan CSR

Dimensi CSR Alexander Dahlsrud telah mengumpulkan seluruh definisi yang popular, kemudian mengujinya secara statistik (JCSREM 15/2008). Hasilnya adalah bahwa 37 definisi CSR paling popular memiliki konsistensi dalam lima dimensi : ekonomi , sosial , lingkungan , pemangku kepentingan dan sifat voluntari . Perbedaan yang ada di antara ke-37 definisi hanyalah soal artikulasi , bukan substansi .

Penjelasan Dimensi CSR Ekonomi , sosial , lingkungan : perusahaan dalam menjalankan CSR harus memperhitungkan keseimbangan ketiganya , tak boleh ada trade off dalam jangka panjang di antara ketiganya , dan ketiganya harus mengalami kemajuan . Pemangku kepentingan : perusahaan dalam menjalankan CSR harus memperhatikan seluruh pemangku kepentingan internal dan eksternalnya , dan mencari keseimbangan terbaik bagi pemuasan seluruh kepentingan mereka . Voluntari : perusahaan dalam menjalankan CSR harus mematuhi seluruh regulasi yang berlaku kemudian berusaha melampauinya sejauh mungkin .

ISO 26000 :2010 Struktur Dokumen

2. Prinsip Tanggung Jawab Sosial Akuntabilitas Transparensi Perilaku Etis Penghormatan kepada Kepentingan Stakeholder Kepatuhan kepada Hukum Penghormatan kepada Norma Perilaku Internasional Penegakan HAM Sumber : ISO 26000 : 2010 Guidance on Social Responsibility

Prinsip 1. Akuntabilitas Akuntabilitas : membuktikan bahwa organisasi bersangkutan melakukan segala se s uatu dengan benar . Akuntabilitas yang diminta adalah terhadap seluruh pemangku kepentingan , dalam hal dampak organisasi atas masyarakat dan lingkungan — termasuk dampak yang tak disengaja atau tak diperkirakan Organisasi seharusnya menerima bahkan mendorong penyelidikan mendalam atas dampak operasionalnya .

Prinsip 2. Transparensi Sebuah organisasi seharusnya menyatakan dengan transparen seluruh keputusan dan aktivitasnya yang memiliki dampak atas masyarakat dan lingkungan . Karenanya , yang dituntut adalah keterbukaan yang “ clear, accurate and complete ” atas seluruh kebijakan , keputusan dan aktivitas .

Prinsip 3. Perilaku Etis Sebuah organisasi harus berperilaku etis sepanjang waktu , dengan menegakkan kejujuran , kesetaraan dan integritas . Promosi perilaku etis dilaksanakan melalui : (1) pengembangan struktur tata kelola yang mendorong perilaku etis , (2) membuat dan mengaplikasikan standar perilaku etis , dan (3) terus menerus meningkatkan standar perilaku etis .

Prinsip 4. Penghormatan pada Kepentingan Stakeholder Sebuah organisasi harus menghormati dan menanggapi kepentingan seluruh stakeholder - nya . Yang harus dilakukan adalah : (1) mengidentifikasi , (2) menanggapi kebutuhan , (3) mengenali hak-hak legal dan kepentingan yang sah , serta (4) mengenali kepentingan yang lebih luas terkait dengan pembangunan berkelanjutan .

Identifikasi Pemangku Kepentingan dalam ISO 26000 :2010 Kepada siapa saja organisasi memiliki kewajiban hukum ? Siapa saja yang potensial terkena dampak positif dan negatif dari keputusan dan aktivitas organisasi ? Siapa saja yang biasanya dilibatkan manakala suatu isu muncul ? Siapa yang bisa membantu organisasi dalam mengelola dampak yang ditimbulkannya ? Siapa saja yang akan dirugikan kalau mereka tidak diikutsertakan dalam pembinaan hubungan ( engagement )? Siapa saja dalam value chain yang terkena dampak ?

Prinsip 5. Kepatuhan terhadap Hukum Sebuah organisasi harus menerima bahwa kepatuhan pada hukum adalah suatu kewajiban . Yang harus dilakukan adalah : (1) patuh pada semua regulasi , (2) memastikan bahwa seluruh aktivitasnya sesuai dengan kerangka hukum yang relevan , (3) patuh pada seluruh aturan yang dibuatnya sendiri secara adil dan imparsial , (4) mengetahui perubahan-perubahan dalam regulasi , dan (5) secara periodik memeriksa kepatuhannya .

Prinsip 6. Penghormatan terhadap Norma Perilaku Internasional Di negara-negara di mana hukum nasionalnya atau implementasinya tidak mencukupi untuk melindungi kondisi lingkungan dan sosialnya , sebuah organisasi harus berusaha untuk mengacu kepada norma perilaku internasional .

Prinsip 7. Penghormatan terhadap HAM Setiap organisasi harus menghormati HAM, serta mengakui betapa pentingnya HAM serta sifatnya yang universal. Yang harus dilakukan : (1) manakala ditemukan situasi HAM tidak terlindungi , organisasi tersebut harus melindungi HAM, dan tidak mengambil kesempatan dari situasi itu , dan (2) apabila tak ada regulasi HAM di tingkat nasional , maka organisasi harus mengacu pada standar HAM internasional

3. Subjek Inti Tanggung Jawab Sosial S umber : ISO 26000 : 2010 Guidance on Social Responsibility

Subjek Inti 1. Tata Kelola Organisasi Definisi Tata kelola organisasi adalah sistem yang dibuat dan dijalankan oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya Prinsip dan Konsideran Akuntabilitas , transparensi , perilaku etis , penghormatan pada kepentingan stakeholder dan kepatuhan pada hukum harus dimasukkan ke dalam pengambilan keputusan . Proses dan Struktur Pengambilan Keputusan Seluruh organisasi harus memiliki proses, sistem dan struktur yang memungkinkannya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dan praktik tanggung jawab sosial .

Subjek Inti 2. Hak-hak Asasi Manusia Pen eliti an mendalam ( due diligence ) Kondisi yang menimbulkan risiko HAM Penghindaran pelanggaran Penyelesaian keluhan Diskriminasi dan kelompok-kelompok rentan Hak-hak sipil dan politik Hak-hak ekonomi , sosial dan budaya Hak-hak fundamental ketenagakerjaan

Subjek Inti 3. Praktik Ketenagakerjaan Kerja dan hubungan ketenagakerjaan Kondisi kerja dan jaminan sosial Dialog ketenagakerjaan Kesehatan dan keselamatan kerja Pengembangan sumberdaya manusia dan pelatihan

Subjek Inti 4. Lingkungan Pencegahan polusi Penggunaan sumberdaya yang berkelanjutan Mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim Proteksi lingkungan dan keragaman hayati dan restorasi habitat

Subjek Inti 5. Praktik Operasi yang Adil Anti- korupsi Keterlibatan yang bertanggung jawab dalam urusan politik Kompetisi yang adil Promosi tanggung jawab sosial dalam value chain Penghormatan terhadap hak cipta

Subjek Inti 6. Isu-isu Konsumen Pemasaran yang adil, dengan informasi yang faktual dan tidak bias, serta praktik kontraktual yang adil Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan konsumen Konsumsi yang berkelanjutan Pelayanan dan dukungan terhadap konsumen, serta penyelesaian keberatan Proteksi dan privasi data konsumen Akses terhadap pelayanan esensial Pendidikan dan penyadaran

Subjek Inti 7. Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat Pelibatan masyarakat Pendidikan dan kebudayaan Penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan Pengembangan dan akses atas teknologi Kesejahteraan dan peningkatan pendapatan Kesehatan Investasi sosial

4 . Integrasi ISO 26000 ke dalam Praktik Organisasi

Tanggung Jawab Sosial Sesuai Karakteristik Organisasi Tipe , tujuan, sifat dan ukuran organisasi Lokasi operasi (karakteristik hukum, ekonomi, sosial dan lingkungan) Kinerja tanggung jawab sosial di masa lampau Karakteristik pekerja organisasi, termasuk pekerja kontrak Sektor (tanggung jawab sosial spesifik, kode atau standar dalam sektor) Perhatian pemangku kepentingan internal dan eksternal Struktur pengambilan keputusan Rantai pasokan dan rantai pasar

Memahami Tanggung Jawab Organisasi Due diligence dalam hal kebijakan terkait subjek inti, aktivitas terkait kebijakan, cara integrasi subjek inti, cara pemantauan kinerja, pengelolaan dampak negatif Penentuan relevansi dan signifikansi isu serta pemangku kepentingan Pemahaman dan pengelolaan sphere of influence Pembuatan prioritas untuk pengelolaan isu

Mempraktikkan Tanggung Jawab Sosial Peningkatan kesadaran Peningkatan kompetensi pekerja Pembuatan peta jalan pemenuhan seluruh aspek tanggung jawab sosial Integrasi tanggung jawab sosial ke dalam struktur tata kelola, sistem dan prosedur

5 . Pengelolaan Sosial Dalam Industri ISO 26000:2010 menekankan kesesuaian antara tanggung jawab sosial dengan karakteristik organisasi, termasuk perusahaan. Karakteristik industri telah diketahui dan dipetakan oleh para pakar serta oleh pelaku dalam industri sendiri. Yang paling “mudah” untuk mempelajari karakterstik industri adalah dengan mengenali berbagai standar dan dokumen yang dibuat terkait atau khusus untuk industri. Standar dan dokumen yang ada hingga sekarang, terutama disusun oleh industri sendiri, namun dengan masukan yang sangat signifikan—kalau bukan yang dominan—dari pakar dan LSM

Prinsip dan Strategi Pengelolaan Sosial Industri Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Transparensi Akuntabilitas Etika bisnis HAM Penghormatan kepada pemangku kepentingan Kepatuhan kepada hukum Penghormatan terhadap norma perilaku internasional Investasi sosial Strategi Analisis dampak Manajemen dampak Manajemen risiko Manajemen konflik Mekanisme penyelesaian keberatan ( grievance mechanism ) Rencana penutupan operasi Pelaporan

Isu Sosial Industri Kontribusi terhadap pengembangan masyarakat Kontribusi ekonomi kepada pemerintah pusat dan daerah Kesempatan kerja bagi masyarakat lokal Pengembangan bisnis lokal Hubungan dengan pemerintah Pelibatan masyarakat Pencemaran dan dampak kesehatan Keamanan dan keselamatan masyarakat Masyarakat adat Warisan budaya

Program Pengembangan Masyarakat (menurut ISO 26000:2010) Pendidikan dan kebudayaan Penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan Pengembangan dan akses atas teknologi Peningkatan kesejahteraan dan pendapatan Kesehatan

Terima Kasih M. Taufik A R +62-81 3 - 10547701
Tags