D2 WS OI HIV- pre dan post test ws hiv.pptx

eunikesalipadang 9 views 15 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

pre post test


Slide Content

PRE DAN POST TEST Infeksi Oportunistik pada Anak HIV UKK IPT - SATGAS HIV IDAI Makasar , 3 Agustus 2025

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG BENAR

1. Diantara infeksi oportunistik bakterial tersering pada anak dengan infeksi HIV adalah Pneumonia Diare Meningitis Pioderma

2. Penyebab tersering infeksi bakterial sebagai Infeksi Oportunistik pada anak HIV adalah : Staphylococcus aureus Streptococcus pneumoniae Klebsiella pneumoniae Pseudomonas spp.

3. Penggunaan antibiotik untuk tujuan profilaksis primer dan sekunder infeksi bakteri serius pada ADHIV, kecuali : Dilakukan secara rutin Dihentikan setelah tercapai pemulihan imun selama lebih dari 3 bulan Dihentikan setelah tercapai hitung CD4 >25% Tidak diperlukan bila kondisi sehat

4. Seorang bayi 8 bulan dengan riwayat ibu HIV- positif , datang dengan keluhan batuk persisten , sesak napas progresif , dan hipoksemia . Pada pemeriksaan fisik ditemukan takipnea dan retraksi . Gambaran rontgen torak : infiltrat parenkim difus bilateral dengan groundlass . Infeksi oportunistik jamur yang paling mungkin menjadi penyebab kondisi ini adalah ... A. Aspergillosis B. Histoplasmosis C. Pneumocystis Jirovecii Pneumonia (PJP) D. Kriptokokosis

5. Pada anak dengan HIV, manifestasi klinis seperti retinitis, kolitis , dan pneumonitis merupakan indikasi kuat dari infeksi virus... A. Herpes Simpleks Virus (HSV) B. Varicella Zoster Virus (VZV) C. Virus Epstein-Barr (EBV) D. Cytomegalovirus (CMV)

6. Seorang anak dengan HIV mengalami disfagia dan odinofagia , dengan ditemukannya bercak putih pada orofaring yang meluas hingga esofagus . Agen penyebab infeksi jamur ini adalah ... A. Cryptococcus neoformans B. Aspergillus fumigatus C. Histoplasma capsulatum D. Candida albicans

7. Dibawah ini adalah rekomendasi pemberian TPT pada anak dengan HIV, kecuali : a. Bayi usia < 12 bulan yang kontak dengan penderita TB b. Anak usia ≥ 12 bulan diberikan tanpa memandang apakah terdapat kontak dengan penderita TB atau tidak c. Semua bayi berusia < 12 bulan tanpa melihat ada kontak dengan penderita TB atau tidak d. ODHIV yang telah menyelesaikan OAT

8. Dibawah ini adalah pernyataan yang benar tentang timing inisiasi ARV pada anak dengan OAT, kecuali : a. Pada meningitis TB pemberian ARV ditunda hingga 2 bulan pengobatan OAT b. Pada meningitis TB, early ARV ( pemberian ARV dimulai setelah 2 minggu pemberian OAT) tidak berisiko terjadinya TB – IRIS c. Pada TB paru , pemberian ARV ditunda hingga 2 minggu pemberian OAT d. Pada TB – RO tanpa gejala SSP, pemberian ARV dapat dimulai dalam 2 - 8 minggu pemberian OAT

9. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang penyesuaian dosis obat ARV jika diberikan bersama rifampisin , kecuali : a. Co-administration DTG dan rifampisin , menurunkan kadar DTG dalam darah sehingga DTG diberikan 2 kali perhari b. Rifampisin menginduksi CYP p4503A4 dan p- glikoprotein sehingga menurunkan kadar LPV/r dalam darah , sehingga perlu peningkatan RTV agar tercapai ratio LPV : RTV = 1 : 1 ( superboosting ) c. Pemberian rifampisin dengan EFV, tidak perlu penyesuaian dosis EFV d. Diperlukan penyesuaian dosis obat ABC, 3TC dan TDF jika diberikan bersama rifampisin

10 Berikut ini adalah pilihan regimen TPT TB - SO pada anak usia < 2 tahun , yaitu : a. 3HR, 3HP, 6H b. 3HP, levofloxacin 6 bulan c. Levofloxacin dan etambutol selama 6 bulan d. 6H, 3HR

11. Berikut merupakan tanda-tanda / OI yang dapat kita jumpai pada HIV stadium 2 , KECUALI a. Parotitis kronis b. Gizi buruk c. Herpes zooster d. Papular pruritic erithematous

12. Berikut merupakan penyakit infeksi yang dapat dicegah melalui profilaksis Kotrimoksazol , KECUALI PCP Pnaumonia bakteri Toksoplasmosis Tuberkulosis

selesai
Tags