Dari Mimbar Menuju Artifisial di era kecerdasan buatan.pptx

SajakKehidupan 0 views 11 slides Oct 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Dari Mimbar Menuju Artifisial di era kecerdasan buatan


Slide Content

Dari Mimbar Menuju Artifisial : Memikirkan Ulang Komunikasi Islam di Era Kecerdasan Buatan Siti Zaida Hanum, Baidawi 3 rd International Conference on Islam and Society

Agenda Penelitian Pendahuluan Metodologi Hasil Pembahasan Kesimpulan 2

Fenomena kemunculan kecerdasan buatan (AI) perlahan mengubah pola komunikasi global dan menciptakan dinamika baru . Kondisi ini turut memengaruhi wacana keagamaan , praktik dakwah , serta keterlibatan masyarakat Muslim. Jika komunikasi Islam tradisional berakar pada otoritas tradisional ( mimbar ), maka hadirnya platform komunikasi berbasis mesin menjelma sebagai rekayasa buatan ( simulasi ) 3 Pendahuluan

Bagaimana AI mentransformasi bentuk dan jangkauan dakwah dalam masyarakat Muslim kontemporer ? Tantangan etis , teologis , dan kultural apa yang muncul ketika otoritas keagamaan dimediasi oleh algoritma ? Bagaimana AI dapat diintegrasikan secara bertanggung jawab dalam komunikasi Islam tanpa mengikis keaslian dan nilai spiritual? Pertanyaan Penelitian 4

Metodologi Secara metodologis , penelitian ini menggunakan kajian literatur kualitatif yang dipadukan dengan analisis wacana kritis atas literatur mutakhir tentang agama, teknologi , dan media digital. 5

Kajian Teori 6 Mediatisasi Menggambarkan fenomena co-articulation atas perubahan sosial dan budaya di satu sisi dan perubahan media serta komunikasi pada sisi lainnya .

Kajian Teori 7 Komunikasi Islam Proses penyampaian informasi dan pesan yang berlandaskan pada nilai-nilai Al- Qur'an dan Hadis

About Us Hasil dan Pembahasan Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa AI memungkinkan terjadinya personalisasi dan perluasan jangkauan pesan dakwah yang belum pernah diprediksi sebelumnya . Hal ini berpotensi menciptakan inklusivitas lintas budaya dan bahasa . Pada waktu bersamaan , terdapat risiko berkurangnya otoritas tradisional , komodifikasi pengetahuan keagamaan , serta homogenisasi identitas Muslim akibat penyaringan algoritmik . 8

Lebih jauh , isu etis terkait otentisitas , misinformasi , dan pengawasan digital menantang fondasi kepercayaan dalam komunitas Muslim dan otorias keagamaan tradisional yang telah terbangun secara mapan . Diperlukan keseimbangan antara adaptasi teknologi dan tanggung jawab spiritual dalam rangka meningkatkan komunikasi Islam di era artificial intellegence AI dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah etis , komunikasi inklusif , dan dialog lintas budaya — dengan catatan persoalan otoritas , akuntabilitas , dan otentisitas tetap dijaga . Dibutuhkan literasi dakwah terhadap praktik komunikasi Islam di era era artificial intellegence 9 Hasil dan Pembahasan

Adaptif terhadap inovasi teknologi digital tanpa meninggalkan otoritas keagamaan tradisional yang telah terbangun dengan mapan . Artificial intelligence sebagai produk teknologi modern justru dijadikan sebagai instrumen dalam menguatkan praktik komunikasi Islam, inovasi dakwah digital, dan mengintegrasikan agama dan media secara paralel . Dibutuhkan literasi media dan literasi dakwah baik aktor keagamaan ataupun Masyarakat muslim dalam menjadikan AI sebagai instrumen dakwah ataupun rujukan memperoleh pengetahuan keagamaan . 10 Kesimpulan

Thank You BEST FOR You ORGANICS COMPANY April Hansson +1 23 987 6554 [email protected] www.lucernepublishing.com
Tags