Dasar Hukum dan Maksud Kedatangan Jamaah ke Makkah.pptx

MuhammadHaitami2 0 views 47 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 47
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47

About This Presentation

Mengapa jamaah haji harus hadir di Makkah, apa dasar hukumnya?


Slide Content

Dasar Hukum dan Maksud Kedatangan Jamaah ke Makkah & Madinah Manasik Haji dan Umrah Babussalam

Muhammad Haitami dan Anna Rosdiana Saat miqat untuk umrah di Birr Ali, Desember 2014

Proklamasi haji di jabal abi qubais Qs. Al Hajj (22): 27, وَأَذِّن فِي ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَجِّ يَأۡتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأۡتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

SUASAN A M A SJIDIL HARAM SAAT PAGI HARI https://www.youtube.com/watch?v=j8j6AEtdUbA

Dalil Landasan Kewajiban Haji Menurut bahasa , haji berarti keinginan keras menuju ke suatu tempat yang sangat diagungkan . Sedangkan menurut syariat , sebagaimana dikutip dari “ Fiqih Wanita ” karya Syekh Kamil Muhammad Uwaidah , haji berarti berangkat ke tempat yang suci untuk melakukan thawaf , sai , wukuf di Padang Arafah dan seluruh amalan manasik yang lainnya .

Syekh Muhammad Uwaidah mengatakan , dasar diwajibkan haji ini bersumber dari Alquran , hadits dan ijma . Dasar yang bersumber dari Alquran adalah pertama , firman Allah SWT QS Ali Imran (3) 97 : وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

" Mengerjakan haji merupakan kewajiban hamba terhadap Allah yaitu bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke baitullah . Barangsiapa mengingkarinya , maka sesungguhnya Allah Maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam .” 

Kedua , surat Al- Baqarah ayat 196 juga menjadi dasar diwajibkannya haji bagi umat Islam . وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ ” Dan sempurnakanlah ibadah haji serta umroh karena Allah SWT." 

Sedangkan yang bersumber dari hadits adalah riwayat dari Ibnu Umar berikut :  عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم «بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ 

Nabi SAW bersabda . "Islam itu didirikan atas lima perkara . Yaitu , bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya , mendirikan sholat , menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya ."  ( mutafaqun alaih ).

Adapun yang bersumber dari ijma ’ adalah bahwa para ulama telah sepakat mewajibkan h aji ini . H aji yang wajib dilakukan hanya sekali seumur hidup sebagaimana sabda Rasulullah , “H aji yang wajib itu hanya sekali . B arangsiapa yang melakukan lebih dari sekali , maka yang selanjutnya merupakan haji sunnah ."(HR Abu Dawud , Ahmad dan Al-hakim).

Di antara hikmah haji adalah membersihkan jiwa dari berbagai pengaruh dosa . S abda Rasulullah SAW,  عن أبي هريرة قالَ: سَمِعْتُ رسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقولُ: منْ حجَّ فَلَم يرْفُثْ، وَلَم يفْسُقْ، رجَع كَيَومِ ولَدتْهُ أُمُّهُ. متفقٌ عَلَيْهِ  ”B arangsiapa menunaikan haji ke rumah ini ( Ka'bah ) dan dia tidak melakukan rafats ( senggama ) serta tidak berbuat fasik maka akan keluar dari dosa-dosanya , seperti hari dilahirkan ibunya   ( muttafaqun alaih ) ” .

Keutamaan kota madinah Kota Madinah adalah salah satu kota yang dicintai Nabi , seperti terdapat dalam riwayat Imam al- Bukhari , ketika pertama tiba di Madinah , Nabi berdoa kepada Allah agar memberinya rasa cinta seperti halnya Nabi mencintai Makkah .

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَمَا حَبَّبْتَ إِلَيْنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ…. Nabi  SAW  bersabda , “ Ya Allah, berilah kecintaan kami terhadap Madinah sebagaimana kecintaan kami terhadap Makkah atau bahkan lebih …”  (HR. Bukhari )

Denah Masjid Nabawi Madinah Al Munawaroh https://youtu.be/a_ySVdNZkgo https://orgawam.wordpress.com/2008/08/13/denah-masjid-nabawi/

Keutamaan Masjid Nabawi Pertama  : Ia adalah masjid yang dibangun atas dasar taqwa . Allah berfirman : لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ

“ Janganlah engkau melaksanakan salat dalam masjid ( dhiror ) itu selama-lamanya . Sungguh masjid yang didirikan atas dasar takwa , sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya . Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri . Allah menyukai orang-orang yang bersih .” (Qs. At-Taubah:108)

Kedua  : Pahala sholat 1000 kali lipat Sholat di Masjid Nabawi lebih baik dari 1000 sholat dimesjid lain, kecuali Masjidil Haram. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ.

“Dari Abu Hurairah radhiallahu ánhu bahwasanya Nabi shallallahu álaihi wasallam bersabda : “ Shalat di masjidku ini nilainya seribu kali lebih baik dibandingkan pada masjid lain kecuali pada Al Masjidil Haram.”

Pelipatgandaan pahala shalat di Masjid Nabawi sampai lebih dari seribu tidak dikhususkan untuk shalat fardhu saja tanpa shalat sunnah , tidak pula sebaliknya , akan tetapi mencakup shalat fardu dan sunnah . Karena Nabi Shallallahu ‘ alaihi wa sallam menyebutkan kata shalat secara mutlak . Jadi shalat fardhu setara dengan seribu shalat fardhu , dan shalat sunnah setara dengan seribu shalat sunnah .

Pelipatgandaan pahala yang terdapat dalam hadits tidak dikhususkan untuk area Masjid yang ada pada zaman Beliau Shallallahu ‘ alaihi wa sallam saja , akan tetapi mencakup semua area yang ditambahkan saat perluasan masjid. Terbukti khalifah Umar dan Utsmân Radhiyallahu anhuma memperluas masjid dari arah depan , dan kita ketahui bersama bahwa tempat imam dan shaf setelahnya termasuk dari area perluasan , diluar areal masjid pada zaman Nabi Shallallahu ‘ alaihi wa sallam .

Ketiga  : Masjid Naba w i merupakan salah satu dari 3 mesjid yang menjadi tujuan safar dalam rangka ibadah . عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ قَال:َ لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ، الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى

“Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘ alaihi wasallam bersabda : “ Tidaklah dilakukan perjalanan jauh ( dalam rangka keberkahan ) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘ alaihi wasallam dan Masjidil Aqsha .”

Keempat  : Terdapat sebagian taman surga padanya . Dari sahabat Abu Hurairah , bahwasanya Nabi bersabda مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ. “ Tempat yang ada diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah ( taman ) diantara taman-taman surga .”

Pengkhususan area ini sebagai salah satu taman surga tanpa penyebutan area-area lain dari Masjid Nabawi menunjukkan keutamaan dan keistimewaan tempat tersebut . Keutamaan akan bisa diraih dengan melakukan shalat sunnah di sana atau berzikir dan membaca al- Qur’ân , dengan tanpa menyakiti atau mengganggu orang lain yang sudah berada di dalamnya atau ketika mencapai tempat tersebut . Adapun shalat fardhu , maka ia lebih utama dilakukan pada shaf-shaf awal , karena Nabi Shallallahu ‘ alaihi wa sallam pernah

خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا Sebaik-baiknya shaf kaum laki-laki adalah shaf yang paling depan , dan seburuk buruk shaf mereka adalah shaf yang paling belakang . [HR. Muslim]

Kelima  : Belajar maupun mengajar didalamnya bagaikan jihad di jalan Allah. Dari sahabat Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda : مَنْ دَخَلَ مَسْجِدَنَا هَذَا لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ لِيُعَلِّمَهُ كَانَ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ. “ Barangsiapa masuk masjid kami ini untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya , maka ia seperti orang yang berperang di jalan Allah .”

Keenam: Shalat Arbain Telah tersebar di tengah masyarakat kaum Muslimin , bahwa barangsiapa datang ke kota Madinah maka dia harus menunaikan shalat empat puluh kali shalat di Masjid Nabawi , berdasar hadits dalam Musnad Imam Ahmad dari Shahabat Anas Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِي أَرْبَعِينَ صَلَاةً لَا تَفُوتُهُ صَلَاةٌ، كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَنَجَاةٌ مِنَ الْعَذَابِ وَبَرِئَ مِنَ النِّفَاقِ Barangsiapa shalat di masjidku ini empat puluh shalat tidak terlewatkan satu shalat pun, maka akan dituliskan baginya kebebasan dari api neraka , selamat dari adzab , dan terlepas dari sifat munafik .

Hadits ini adalah hadits yang dhaif ( lemah ) yang tidak bisa dijadikan hujjah ( argumen ). Juga masalah ini adalah masalah yang fleksibel . Jadi , siapa pun yang datang ke kota Madinah tidak diharuskan untuk melakukan shalat-shalat tertentu di Masjid Nabwi , akan tetapi setiap shalat yang dilakukan di Masjid Nabawi berpahala lebih dari seribu kali shalat di tempat lain selain Masjidil Haram tanpa ada batasan atau pengkhususan shalat-shalat tertentu .

Masjid qubA Masjid Quba ’ adalah masjid kedua dari dua masjid yang memiliki keutamaan dan kedudukan penting di kota Madinah . Kedua masjid itu didirikan atas dasar ketakwaan sejak hari pertama . Khusus tentang Masjid Quba ’, ada beberapa dalil yang menunjukkan keutamaan shalat di masjid itu . Dalil-dalil itu berasal dari perkataan mau perbuatan Rasûlullâh Shallallahu ‘ alaihi wa sallam . Dalil yang berasal dari perbuatan Rasûlullâh Shallallahu ‘ alaihi wa sallam adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullâh bin Umar Radhiyallahu anhuma .

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ، مَاشِيًا وَرَاكِبًا فَيُصَلِّي فِيْهِ رَكْعَتَيْنِ “ Dahulu Nabi Shallallahu ‘ alaihi wa sallam mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan kemudian Beliau Shallallahu ‘ alaihi wa sallam shalat dua rekaat ” . [HR. Al- Bukhâri dan Muslim]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ، فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ “ Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba ’, kemudian dia mendirikan shalat di sana , maka dia mendapatkan pahala umrah ”, [HR. Ibnu Majah dan lainnya ]

adab ziarah ke makam Rasulullah Pertama , seperti sudah diketahui letak   makam Nabi  SAW sekarang berada di dalam masjid Nabawi bersandingan dengan makam dua sahabat sekaligus pengganti kepemimpinannya , Abu Bakar dan Umar. Ketika memasuki masjid, hendaknya dibarengi rasa hormat , santun dan rendah diri . Tidak diperbolehkan mengencangkan suara di dalam area masjid Nabawi .

Bentuk makam Nabi Muhammad bisa dilihat di Museum Dar Al di Kompleks Kota Pengetahuan dan Industri Madinah . Museum ini didirikan mantan pengajar Universitas Taibah Madinah , Abdulaziz Kaki .

Adapun makam Nabi Muhammad dan dua sahabatnya , yakni Abu Bakar as- Siddiq dan Umar bin Khattab sebagaimana tampak pada miniatur di museum Dar Al terlihat sangat sederhana . Ketiga makam itu juga hanya bernisankan batu . Makam Nabi Muhammad berada paling kanan . Sementara makam Abu Bakar as- Siddiq di tengah , dan yang paling kiri adalah kuburan Umar bin Khattab .

Hal ini pernah terjadi ketika Umar melihat dua laki-laki asing yang masuk ke dalam masjid lalu mereka meninggikan suaranya . Umar pun menegur dengan tegas kedua orang ini ,  “ Andai saja kalian ini penduduk setempat , pasti aku daratkan pukulan untuk kalian!”

Kedua , tidak ada mantra atau doa khusus ketika menziarahi makam Rasulullah . Salah seorang sahabat Nabi sekaligus anaknya Umar, Ibnu Umar, ketika dia berziarah hanya mencukupkan diri dengan mengucapkan :

السَّلاّمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللّهِ، السَّلاّمُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكرٍ، السَّلاّمُ عَلَيْكَ يَا أبَتِ (يَا عُمَرُ ) ” Salam sejahtera bagi engkau , wahai Rasulallah . Salam sejahtera bagi engkau , wahai Abu Bakar ash- Shiddiq . Salam sejahtera bagi engkau , wahai ayahku .”

Maka kita juga bisa menyampaikan salam kepada Nabi , Abu Bakar , dan Umar dengan mengucapkan : اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا اَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيْقْ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا اَبَا حَفْصٍ عُمَرَ ابْنِ الْخَطَّابْ ” Salam sejahtera bagi engkau , wahai Rasulallah . Salam sejahtera bagi engkau , wahai Abu Bakar ash- Shiddiq . Salam sejahtera bagi engkau , wahai ayah Hafsh , Umar bin Khattab .”

Imam Ghazali dalam   Ihya   mengatakan , ketika berziarah dianjurkan untuk membaca doa berikut ini السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَيُّهَا النَّبِي وَرَحْمَتُهُ وَبَرَكَاتُهُ اللَّهُمَ أَتِهَ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُودَ الَّذِي وَعَدَتْهَ الَّلهُمَّ أَجْزِهِ عَنْ أُمَّتِهِ أَفْضَلَ الْجَزَاءِ

Semoga salama sejahtera , rahmat Allah, dan berkah-Nya terlimpah kepadamu , wahai Nabi Muhammad. Ya Allah, berilah beliau kedudukan tinggi di surga dan kemuliaan , serta bangkitkanlah beliau di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya . Ya Allah, limpahkanlah kepada-Nya sebaik-baik pahala , beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya .

Ketiga , peziarah tidak boleh meniru orang awam yang kurang pengetahuannya mengenai ilmu agama. Orang-orang awam itu biasanya berusaha menyentuh pusara Nabi , menciumnya bahkan memutarinya . Keempat , peziarah harus menjaga nilai-nilai ketauhidan . Tidak diperbolehkan menjadikan makam Nabi sebagai sesembahan .

Kelima , peziarah harus tetap menjaga sikap ketika berhadapan di depan pusara Nabi . Karena Nabi mampu merasakan kita , membalas salam kita , hendaknya menghormati Nabi tidak sebagai orang yang sudah meninggal akan tetapi menghormatinya sebagaimana kita menghormati seseorang yang masih hidup .
Tags