Dasar Manajemen Keuangan untuk UMKM: Panduan Praktis Agar Usaha Maju dan Terukur Mengelola keuangan dengan baik adalah fondasi kesuksesan setiap usaha . Devina Wistiasari,S.M.,M.M .
Kelemahan Keuangan UMKM yang Sering Terjadi Memahami kelemahan adalah langkah pertama menuju perbaikan. Banyak UMKM menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan keuangan yang dapat menghambat pertumbuhan dan keberlanjutan usaha mereka. UMKM sering menghadapi berbagai tantangan keuangan, seperti akses terbatas ke pembiayaan, kurangnya perencanaan keuangan, tingginya tingkat utang, dan ketidakmampuan mengelola kas dengan efektif.
Kelemahan Keuangan UMKM yang Menghambat Pertumbuhan Pencatatan Tidak Rapi dan Teratur Mayoritas UMKM tidak memiliki sistem pencatatan keuangan yang konsisten. Transaksi sering tidak dicatat atau hilang, membuat sulit untuk melacak kondisi keuangan usaha secara akurat. Keuangan Pribadi dan Usaha Tercampur Salah satu kesalahan fatal adalah tidak memisahkan uang pribadi dengan uang usaha. Hal ini menyebabkan ketidakjelasan dalam menilai kesehatan finansial usaha dan berpotensi menguras modal kerja. Pemahaman Arus Kas yang Lemah Banyak pelaku UMKM tidak memahami konsep arus kas dan pengelolaan modal kerja. Mereka hanya fokus pada omzet tanpa memperhatikan kapan uang masuk dan keluar, sehingga sering mengalami kesulitan likuiditas.
Kelemahan Keuangan UMKM yang Perlu Segera Diatasi Penetapan Harga Tidak Sistematis Harga jual ditentukan tanpa perhitungan biaya produksi yang tepat, hanya meniru kompetitor atau berdasarkan perkiraan. Ini berisiko menjual dengan harga di bawah biaya atau kehilangan pelanggan karena terlalu mahal. Tidak Mengenal Konsep BEP Tanpa mengetahui titik impas, UMKM tidak tahu berapa minimum penjualan yang dibutuhkan untuk menutupi biaya. Akibatnya, mereka bisa rugi tanpa menyadarinya hingga terlambat. Minimnya Digitalisasi Di era digital, masih banyak UMKM yang mengandalkan pencatatan manual seadanya atau bahkan tidak mencatat sama sekali. Padahal, teknologi bisa sangat membantu efisiensi dan akurasi pencatatan keuangan.
Bab 2: Apa Itu Manajemen Keuangan UMKM? Manajemen keuangan adalah jantung dari setiap bisnis yang sukses. Untuk UMKM, ini bukan hanya tentang menghitung uang, tetapi tentang membangun sistem yang memastikan setiap rupiah bekerja optimal untuk pertumbuhan usaha Anda.
Manajemen Keuangan UMKM: Definisi dan Tujuan 01 Pengelolaan Sistematis Manajemen keuangan adalah proses mengelola arus kas, pendapatan, dan pengeluaran usaha secara terstruktur dan terukur. Ini mencakup perencanaan, pencatatan, analisis, dan pengawasan semua aspek keuangan. 02 Dasar Pengambilan Keputusan Dengan data keuangan yang akurat, Anda dapat membuat keputusan bisnis yang tepat dan terukur. Misalnya, kapan waktu yang tepat untuk ekspansi, menambah stok, atau mengurangi biaya operasional. 03 Jaminan Kelangsungan Usaha Manajemen keuangan yang baik menjamin kelangsungan usaha jangka panjang dan pertumbuhan yang sehat. Anda dapat mengantisipasi masalah sebelum terjadi dan memanfaatkan peluang dengan optimal.
Manajemen Keuangan yang Baik: Manfaat Nyata untuk UMKM Pengendalian Biaya Efektif Memudahkan Anda dalam mengontrol pengeluaran dan mengoptimalkan penggunaan modal. Anda tahu persis ke mana uang mengalir dan dapat mengidentifikasi pemborosan yang tidak perlu. Akses Pembiayaan Lebih Mudah Meningkatkan peluang mendapatkan pinjaman bank atau investasi dari pihak ketiga. Laporan keuangan yang rapi menunjukkan kredibilitas dan profesionalisme usaha Anda. Mitigasi Risiko Kebangkrutan Mengurangi risiko kebangkrutan dan kerugian usaha dengan deteksi dini masalah keuangan. Anda dapat segera mengambil tindakan korektif sebelum masalah membesar.
Bab 3 Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Harga Jual Menentukan harga yang tepat adalah seni dan sains sekaligus. Anda harus menutupi semua biaya, mendapatkan keuntungan wajar, namun tetap kompetitif di pasar. Mari pelajari cara menghitung HPP dan menetapkan harga jual yang menguntungkan.
Komponen Biaya Jumlah Harga Satuan ( Rp ) Total ( Rp ) Kopi bubuk 50 gram 150.000/kg 7.500 Susu cair 250 ml 20.000/liter 5.000 Gula aren 50 gram 30.000/kg 1.500 Es batu & air - - 500 Botol plastik 1 liter 1 3.000 3.000 Listrik/blender - - 1.000 Tenaga kerja - - 2.500 Tugas : Hitung HPP 1 botol kopi literan . Tentukan harga jual dengan laba 40%
UMKM “Brownies Manis ” membuat 10 loyang brownies per hari . Berikut data untuk 1 loyang : Hitung HPP dan harga jual per loyang Komponen Biaya Jumlah Harga Satuan (Rp) Total ( Rp ) Tepung terigu 250 gram 10.000/kg 2.500 Gula 150 gram 14.000/kg 2.100 Telur 2 butir 2.500/butir 5.000 Mentega 100 gram 25.000/kg 2.500 Coklat bubuk 50 gram 80.000/kg 4.000 Listrik & gas - - 2.000 Kemasan 1 box 1.000 1.000 Tenaga kerja - - 3.000
Memahami Harga Pokok Penjualan (HPP) Apa Itu HPP? Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. HPP menjadi dasar utama dalam menentukan harga jual yang menguntungkan. Komponen HPP Bahan Baku: Semua material utama yang digunakan dalam produksi Tenaga Kerja Langsung: Upah pekerja yang terlibat langsung dalam produksi Biaya Produksi Lainnya: Listrik, gas, kemasan, dan overhead pabrik Menghitung HPP dengan akurat adalah kunci untuk memastikan setiap penjualan menghasilkan keuntungan, bukan kerugian tersembunyi. Tips Praktis: Catat semua pengeluaran produksi secara detail, termasuk biaya kecil yang sering terlupakan seperti kemasan, label, atau bahan pembantu.
Menentukan Harga Jual yang Tepat dan Menguntungkan Hitung HPP Dulu Tentukan total biaya produksi per unit sebagai dasar perhitungan Tambahkan Margin Tentukan persentase keuntungan yang diinginkan (umumnya 20-50%) Cek Harga Pasar Bandingkan dengan kompetitor dan sesuaikan dengan daya beli konsumen Contoh Perhitungan Sederhana Perhitungan HPP Kue Kering: Bahan baku: Rp 15.000 Tenaga kerja: Rp 5.000 Kemasan & lain-lain: Rp 3.000 Total HPP: Rp 23.000 Penetapan Harga Jual (Markup 30%): HPP: Rp 23.000 Margin 30%: Rp 6.900 Harga Jual: Rp 30.000
Bab 4: Break Even Point (BEP) Titik Impas yang Menentukan Kesuksesan BEP adalah momen kritis di mana usaha Anda tidak untung dan tidak rugi. Mengetahui titik ini membantu Anda menetapkan target penjualan realistis dan strategi harga yang tepat.
Apa Itu BEP dan Mengapa Penting untuk UMKM? Definisi Break Even Point BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya (baik tetap maupun variabel). Pada titik ini, usaha tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Mengapa BEP Sangat Penting? Menentukan Target Minimal: Anda tahu berapa unit atau nilai penjualan minimum yang harus dicapai agar tidak rugi Perencanaan Strategi: Membantu merencanakan strategi pemasaran dan produksi yang realistis Pengambilan Keputusan: Dasar untuk memutuskan apakah produk layak diproduksi atau harus dihentikan Evaluasi Kinerja: Mengukur seberapa jauh performa penjualan dari titik aman 75% UMKM Gagal Karena tidak memahami BEP dan menjual di bawah biaya produksi Peringatan: Tanpa mengetahui BEP, Anda bisa merasa omzet besar tetapi sebenarnya merugi karena biaya lebih tinggi dari pendapatan.
Cara Menghitung BEP dengan Mudah Rumus BEP (dalam Unit) Contoh Kasus: UMKM Produksi Tas Rajut Biaya Tetap/Bulan Sewa tempat: Rp 1.500.000Gaji karyawan: Rp 2.000.000Listrik & air: Rp 500.000 Total: Rp 4.000.000 Data per Unit Tas Harga jual: Rp 150.000Biaya variabel (bahan, benang, aksesoris): Rp 70.000 Margin per unit: Rp 80.000 Perhitungan BEP BEP = 4.000.000 / (150.000 - 70.000)BEP = 4.000.000 / 80.000 BEP = 50 tas Artinya: Usaha tas rajut ini harus menjual minimal 50 tas per bulan untuk mencapai titik impas. Penjualan di atas 50 tas adalah keuntungan, di bawah itu adalah kerugian.
Bab 5 Perhitungan Laba UMKM Laba adalah tujuan akhir setiap usaha. Namun, banyak UMKM yang tidak tahu cara menghitung laba dengan benar, sehingga tidak menyadari apakah usahanya benar-benar menguntungkan atau justru merugi.
Menghitung Laba Bersih Sederhana Rumus Dasar Laba Jenis-Jenis Biaya Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun produksi naik/turun (sewa, gaji tetap, asuransi) Biaya Variabel: Biaya yang berubah sesuai volume produksi (bahan baku, kemasan, upah borongan) Penting: Pisahkan dengan jelas biaya tetap dan variabel agar analisis laba lebih akurat dan memudahkan pengambilan keputusan strategis. Contoh Perhitungan Laba Bulanan Dari contoh di atas, usaha memperoleh laba bersih Rp 4.000.000 atau sekitar 26,7% dari pendapatan . Ini menunjukkan usaha yang sehat dan menguntungkan.
Bab 6: Pembukuan Sederhana Dan Pencatatan Keuangan Pembukuan bukan hanya untuk perusahaan besar. UMKM yang rajin mencatat keuangannya memiliki peluang sukses jauh lebih besar karena mereka tahu persis kondisi usahanya setiap saat.
Prinsip Pembukuan Sederhana untuk UMKM 1 Catat Setiap Transaksi Catat semua pemasukan dan pengeluaran secara rutin, setiap hari tanpa terkecuali. Jangan menunda pencatatan karena akan mudah lupa atau terlewat. 2 Gunakan Format Sederhana Tidak perlu rumit. Cukup gunakan buku kas harian yang mencatat tanggal, keterangan, pemasukan, dan pengeluaran. Simpan semua nota dan bukti transaksi. 3 Buat Laporan Berkala Minimal sekali sebulan, buat laporan laba rugi sederhana untuk melihat apakah usaha untung atau rugi. Ini penting untuk evaluasi dan perencanaan. Konsep Pencatatan dalam sikluS Akuntansi
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik 1 Neraca Keuangan Menggambarkan keuangan perusahaan melalui aset, kewajiban, dan ekuitas. 2 Laporan Laba Rugi Mendokumentasikan pendapatan, beban, dan laba atau rugi perusahaan dalam periode tertentu. 3 Laporan Arus Kas Menunjukkan arus masuk dan keluar uang selama periode waktu tertentu.
Pencatatan Manual dengan Handphone dan Digitalisasi Manfaat Aplikasi Pembukuan Digital BukuWarung & BukuKas Aplikasi gratis dan mudah digunakan khusus untuk UMKM Indonesia. Fitur lengkap mulai dari pencatatan transaksi, nota digital, hingga laporan keuangan otomatis. Aplikasi Kasir Pintar Cocok untuk usaha retail yang butuh sistem POS sederhana. Bisa cetak struk, kelola stok barang, dan melihat laporan penjualan real-time. Excel atau Google Sheets Untuk yang lebih nyaman dengan spreadsheet, bisa menggunakan template pembukuan di Excel atau Google Sheets yang bisa diakses dari HP. Full Digital: Pakai aplikasi khusus pembukuan yang otomatis hitung laba rugi Tips Memilih Aplikasi: Pilih yang gratis atau murah, mudah digunakan, ada fitur backup data, dan sesuai jenis usaha Anda (dagang, jasa, atau produksi).
Studi Kasus: Transformasi UMKM dengan Digitalisasi Keuangan Kisah Ibu Sari: Dari Catatan Manual ke Digital Sebelum Digitalisasi Mencatat di buku tulis biasa, sering lupa atau hilang Tidak tahu pasti berapa keuntungan bulanan Kesulitan saat harus ajukan kredit bank Sering kehabisan stok atau justru stok menumpuk Butuh 2-3 hari untuk membuat laporan keuangan Setelah Digitalisasi Semua transaksi tercatat otomatis di aplikasi Bisa lihat laba rugi real-time setiap hari Dapat pinjaman modal karena laporan rapi Sistem alert untuk stok menipis Laporan bulanan siap dalam 5 menit Dampak Positif Digitalisasi 45% Peningkatan Efisiensi Waktu administrasi berkurang drastis, bisa fokus ke produksi dan pemasaran 98% Akurasi Data Hampir tidak ada lagi kesalahan pencatatan atau transaksi yang terlewat 30% Pertumbuhan Laba Dengan kontrol biaya lebih baik, laba bersih meningkat signifikan
Kesimpulan & Aksi Nyata untuk UMKM Anda Mulai dari Pencatatan Sederhana Tidak perlu menunggu sempurna. Mulailah mencatat pemasukan dan pengeluaran hari ini juga, dengan buku atau aplikasi sederhana. Konsistensi lebih penting dari kesempurnaan. Hitung HPP dan Harga Jual dengan Tepat Pastikan harga jual Anda sudah menutup semua biaya dan memberikan margin keuntungan yang wajar. Jangan menjual di bawah biaya produksi. Manfaatkan Teknologi Digital Gunakan smartphone dan aplikasi gratis untuk mempermudah pencatatan, analisis, dan pelaporan keuangan. Ini investasi kecil dengan dampak besar. Ingat: Manajemen Keuangan yang Baik adalah Kunci Kesuksesan Banyak UMKM yang gulung tikar bukan karena produknya tidak laku, tetapi karena tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar yang telah kita bahas—pencatatan disiplin, perhitungan HPP dan BEP yang akurat, serta pemanfaatan teknologi—Anda sudah selangkah lebih maju dari kompetitor