Desain Tata Letak Layout || Retail || Marketing || Digital Marketing || Brand || Branding || Brand Marketing || Brand Management.pdf

mabellaamanda 5 views 13 slides Jan 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Desain Tata Letak Layout || Retail || Marketing || Digital Marketing || Brand || Branding || Brand Marketing || Brand Management


Slide Content

TUGAS MATA KULIAH
RETAILING


DESAIN TATA LETAK (LAYOUT)



Nama :
1. Oscarius Pape Oly 214014341
2. Yoga Pamungkas 214014386
3. Dian Novita Sari 214014289
4. Dita Aliarisqi 214014334
5. Nursella 214014322
6. Tiara Amanda Aprilia 214014351
7. Ursilah Fahsa 214014420

Program Studi S1 Management
Universitas Balikpapan
Jl. Pupuk Raya, Gn. Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan,
Kalimantan Timur 76114

DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
HASIL PEMBAHASAN ................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Layout ............................................................................................. 5
2.2 Tujuan Layout ................................................................................................... 9
2.3 Langkah-langkah Perencanaan Layout Pabrik ............................................. 9
2.2.1 Analisis Produk ......................................................................................... 9
2.2.2 Analisis Proses ........................................................................................... 9
2.2.3 Analisis Pasar .......................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desain tata letak (layout) merupakan aspek yang sangat penting dalam
perencanaan fasilitas, karena pengorganisasian elemen fisik seperti mesin,
peralatan, dan material dalam suatu ruang produksi tidak hanya
mempengaruhi efisiensi operasional suatu perusahaan, tetapi juga berperan
besar dalam meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, dan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman; oleh karena itu, tata letak
yang baik dapat memfasilitasi aliran material dan informasi dengan lebih
lancar, mengurangi waktu transportasi yang diperlukan dalam proses
produksi, serta meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang sering kali
disebabkan oleh pengaturan ruang yang tidak efisien. Namun, perusahaan
sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam merancang tata letak yang
optimal, seperti aliran material yang tidak teratur akibat penempatan fasilitas
yang buruk, keterbatasan ruang fisik yang menyulitkan penataan ulang untuk
mencapai efisiensi maksimal, serta kebutuhan untuk penyesuaian
berkelanjutan ketika terjadi perubahan dalam produk atau proses produksi;
oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan ini, berbagai metode telah
dikembangkan dalam desain tata letak, termasuk penggunaan simulasi dan
model komputer untuk menganalisis skenario tata letak sebelum
implementasi di lapangan, metode Activity Relationship Chart (ARC) yang
membantu merencanakan hubungan antar aktivitas guna memaksimalkan
efisiensi alur kerja, serta evaluasi berbasis data yang mengumpulkan

informasi tentang aliran material dan aktivitas kerja untuk menilai efektivitas
tata letak saat ini dan mengidentifikasi area perbaikan.Permasalahan Pada
Topik Desain Tata Letak (Layout).
Perancangan tataletak fasilitas yang baik pada suatu perusahaan akan
mempengaruhi kelancaran operasi dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di
dalam perusahaan. Selain itu juga dapat lebih mengoptimalkan ruang yang
terdapat pada suatu perusahaan tersebut. Tata letak fasilitas produksi
mempunyai dampak terhadap proses operasi perusahaan bila ditinjau dari segi
kegiatan proses produksi, dimana terjadinya perpindahan material dari satu
unit ke unit lainnya sehingga tata letak fasilitas pada proses produksi sangat
diperlukan untuk dapat menunjang aspek kelancaran proses produksi. Oleh
karena itu perlu adanya suatu pertimbangan dalam membuat atau mendesain
tata letak fasilitas produksi yang lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan
proses produksi yang lancar, efektif dan efisien sertta kualitas hasil produksi
yang terjamin (Asdi et al., 2019).

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu perancangan layout ?
2. Bagaimana Langkah-langkah Layout?

BAB II
HASIL PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Layout
A. Tata Letal
(Iveline Anne Marie, 2015:60) tata letak adalah suatu rancangan
fasilitas, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau
jasa.
Sedangkan menurut (Hani Handoko, 2016;105) Tata letak atau layout
harus dirancang untuk memungkinkan perpindahan yang ekonomis dari
orangorang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan operasi perusahaan.
Penentuan layout peralatan dan proses produk meliputi pengaturan
letak fasilitas-fasilitas operasi termasuk mesin-mesin, personalia, bahan-
bahan, perlengkapan untuk operasi, penanganan bahan (material handling),
dan semua peralatan serta fasilitas untuk terlaksananya proses produksi
dengan lancar dan efisien. Penentuan letak fasilitas-fasilitas produksi dalam
pabrik erat huubungannya dalam pendirian bangunan pabrik (building).
Menurut (Hani Handoko, 2016;10 7-111) ada 4 pola dasar umum layout
diantaranya sebagai berikut:
1. Layout Fungsional
Layout Fungsional merupakan pengelompokan bersama mesin-mesin dan
personalia untuk melaksanakan pekerjaan yang serupa atau sejenis.
2. Layout Produk

Layout produk atau sering disebut layout garis, berarti bahwa
kebutuhankebutuhan operasi produk mendominasi dan menentukan layout
mesin-mesin peralatan-peralatan lainnya
3. Layout Kelompok
Layout Kelompok (group layout) memisah-misahkan daerah-daerah dan
kelompok-kelompok mesin bagi pembuatan komponen-komponen yang
memerlukan pemrosesan yang sejenis.
4. Layout Posisi Tetap
Layout posisi tetap (fixed position layout) sering digunakan untuk
produkproduk besar dan kompleks,layout semacam ini adalah pengaturan
fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak barang yang tetap
atau tidak dipindah-pindah.

B. Tujuan Tata Letak
Adapun tujuan tata letak atau layo ut Menurut (Hani Handoko, 2016:
106) yaitu peralatan dan proses produksi pada hakekatnya merupakan
optimasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan
oleh sistem produktif maksimum. Secara lebih terperinci, layout fasilitas
bertujuan untuk menggunakan ruangan. yang tersedia seefektif mungkin,
meminimumkan biaya penanganan bahan dan jarak angkut, menciptakan
kesinambungan dalam proses produksi, menyederhanakan proses produksi,
mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan dan barang-barang
yang sedang diproses, serta menghindari berbagai bentuk pemborosan.
Manfaat tata letak (layout) yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah produksi, tata letak fasilitas yang baik
akanmemberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan
memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih
sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
2. Mengurangi waktu tunggu, tata letak fasilitas yang baik akan memberikan
keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau
departemen dengan departemen yang lain.
3. Manfaat proses pemindahan bahan, pada sebagian besar proses produksi,
bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga
kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.
4. Penghematan penggunaan ruangan, terjadinya penumpukan material dalam
proses dan jarak antara masingmasing mesin terlalu berlebihan akan
menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
5. Efisiensi penggunaan fasilitas, suatu tata letak fasilitas yang terencana
secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti
tenaga kerja, mesin maupun peralatan lebih efektif dan efisien
6. Mempersingkat waktu proses, dengan memperpendek jarak antara satu
mesin dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang
lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi
waktu tunggu.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, pengaturan tata letak
fasilitas pabrik secara baik dapat menciptakan suasana ruang dan

lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan
dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8. Mengurangi kesimpang-siuran, banyaknya material yang menunggu,
gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses
produksi yang dapat mengakibatkan kemacetan.
A. Prinsip dasar penyusunan Layout
Prinsip dasar penyusunan atau perencanaan pengaturan tata letak fasilitas
pabrik menurut (Zulian Yamit, 2003:132) adalah sebagai berikut:
1. Integrasi secara total, Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak fasilitas
pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi
proses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar
2. Jarak perpindahan bahan paling minimum, Waktu perpindahan bahan dari
satu proses ke proses lainnya dalam suatu industri dapat dihemat dengan
cara mengurangi jarak perpindahan tersebut seminimum mungkin.
3. Memperlancar aliran kerja, Sebagai kelengkapan dari prinsip jarak
perpindahan bahan seminimum mungkin, prinsip memperlancar aliran kerja
diusahakan untuk menghindari adanya gerakan aliran balik (backtracking),
gerakan memotong (cross movement), kemacetan (congestion). Dengan
kata lain, material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau
gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, tata letak yang baik apabila pada akhirnya
mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja di
dalamnya

5. Fleksibilitas, Tata letak atau layout yang baik dapat juga mengantisipasi
perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun
kebutuhan konsumen. Fleksibilitas untuk diadakan penyesuaian atau
pengaturan kembali (relayout) maupun layout yang baru dapat dibuat
dengan cepat dan murah.
2.2 Tujuan Layout
1. Meminimasi biaya material handling
2. Mengurangi kemacetan, waktu tunggu dan kesimpangsiuran proses
produksi
3. Penghematan penggunaan area (Produksi, Gudang,service dsb)
4. Mengurangi persedian barang setengah jadi
5. Memberikan jaminan keselamatan dan kenyamnan bagi tenaga kerja
6. Menaikan output produksi.

2.3 Langkah-langkah Perencanaan Layout Pabrik
Mengacu pada pendapat Wignjosoebroto (2009; p.76), dapat dikemukan
Kembali mengenai Langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan
layout pabrik tersebut secara singkat terurai sebagai berikut :
2.2.1 Analisis Produk
Proses menganalisis produk apakah yang harus dibuat, berapa macamnya,
serta jumlah yang harus dibuat berdasarkan pertimbangan kelayakan secara
teknis perusahaan dan dari segi ekonomis (cost yang harus dikeluarkan dan
lain sebagainya).
2.2.2 Analisis Proses

Setelah ditentukan produk apa yang akan dibuat, apa saja macamnya, dan
berapa banyak yang akan dibuat, kemudian ditentukan proses-proses apa
saja yang harus dilakukan dalam pembuatan produk tersebut. Hal ini terkait
juga dengan sisi ekonomisnya dalam penentuan alternatif proses yang lebih
murah, dan paling efisien.
2.2.3 Analisis Pasar
Dalam hal ini diperlukan memperoleh informasi dari pasar mengenai minat
pasar, berkaitan dengan banyaknya jenis dan jumlah produk yang
dihasilkan. Ini juga akan berpengaruh pada penggunaan alat dan mesin yang
berdampak pada pengaturan layout pabrik tersebut

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain tata letak (layout) merupakan elemen penting dalam
perencanaan fasilitas yang berfungsi untuk mengoptimalkan proses produksi
dan meningkatkan efisiensi operasional. Pengertian tata letak mencakup
rancangan fasilitas yang membentuk sistem pembuatan barang atau jasa, serta
pengaturan letak mesin, personalia, dan bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses produksi. Terdapat empat pola dasar tata letak, yaitu layout fungsional,
layout produk, layout kelompok, dan layout posisi tetap, masing-masing
memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda sesuai dengan jenis
produk dan proses produksi yang diterapkan.Tujuan dari tata letak adalah
untuk meminimalkan biaya material handling, mengurangi kemacetan dan
waktu tunggu dalam proses produksi, serta mengoptimalkan penggunaan area
dan meningkatkan keselamatan kerja. Manfaat dari tata letak yang baik
termasuk peningkatan jumlah produksi, pengurangan waktu tunggu, efisiensi
penggunaan fasilitas, serta peningkatan kepuasan dan keselamatan kerja
karyawan.Dalam perencanaan tata letak pabrik, langkah-langkah yang perlu
dilakukan meliputi analisis produk untuk menentukan jenis dan jumlah
produk yang akan diproduksi, analisis proses untuk menentukan langkah-
langkah produksi yang diperlukan, serta analisis pasar untuk memahami
permintaan konsumen. Dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar penyusunan
layout seperti integrasi total, pengurangan jarak perpindahan bahan, dan

fleksibilitas dalam penyesuaian layout, perusahaan dapat mencapai desain
tata letak yang optimal.
3.2 Saran
Dari pembahasan di atas, disarankan agar perusahaan secara rutin
melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap tata letak fasilitas mereka. Hal
ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode analisis seperti Activity
Relationship Chart (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD) untuk
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Selain itu, perusahaan harus
mempertimbangkan perubahan dalam teknologi dan kebutuhan pasar agar
tata letak tetap relevan dan efisien dalam mendukung proses produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Asdi, A., Abdullah, I., & Pahira, P. (2019). Analisis Tata Letak Fasilitas Produksi
Pada Proses Produksi Mie Telor Ud Sumber Rezeki Di Kota Makassar.
Jurnal BISNIS & KEWIRAUSAHAAN, 8(4), 355–363.
https://doi.org/10.37476/jbk.v8i4.710

Handoko, H.T. 2016. Dasar- Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jilid I.
BPFE Yogyakarta: Yogyakarta

Marie, I.A., dan Chaiyadi, T.N., 2015. Perancangan Tata Letak Pabrik Dan
Analisis Ekonomi Pada Pt Xyz Extension. Jurnal Ilmiah Teknik Industri.
Vol. 3 No 1.