DIGITALISASI-BASIS-DATA-PERBAIKAN-JARINGAN-IRIGASI-DI-DAERAH-IRIGASI-GINTU.pptx

desinataliat 14 views 10 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

digitalisasi


Slide Content

DIGITALISASI BASIS DATA PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI DI DAERAH IRIGASI GINTU Oleh: Desi Natalia Trianesa, Juru Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air

Pendahuluan: Pentingnya Irigasi dan Kondisi Saat Ini Jaringan irigasi adalah tulang punggung produksi pertanian dan ketahanan pangan. Optimalisasi fungsinya sangat krusial untuk memastikan pasokan air yang stabil bagi lahan pertanian. Namun, Daerah Irigasi (D.I.) Gintu menghadapi tantangan besar: belum adanya basis data perbaikan jaringan irigasi yang terdokumentasi dengan baik. Pencatatan yang masih manual dan parsial menyebabkan data sulit diakses, dibandingkan, dan dianalisis. Situasi ini menghambat pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, berpotensi menimbulkan keterlambatan penanganan kerusakan, serta kurangnya akuntabilitas dalam pengelolaan aset irigasi.

Dasar Hukum & Harapan Payung Hukum Digitalisasi ini didasari oleh: PP No. 20/2006 (Irigasi): Kewajiban pencatatan & pengelolaan data Operasi dan Pemeliharaan (O&P). Permen PUPR No. 14/2015: Pentingnya data akurat untuk penetapan status & prioritas perbaikan. Visi Transformasi Kami memiliki harapan besar: Terbentuknya basis data digital terintegrasi untuk kerusakan & progres perbaikan. Penyediaan informasi yang cepat, akurat, dan transparan. Mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan Monitoring & Evaluasi (Monev) yang efektif. Menjamin fungsi jaringan irigasi optimal & mendukung produksi pertanian berkelanjutan.

Identifikasi Isu Kritis Analisis masalah menunjukkan beberapa isu utama yang memerlukan intervensi segera, berdasarkan kriteria aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan: 1 Belum adanya basis data digital perbaikan jaringan irigasi di Daerah Irigasi Gintu 5 5 5 5 20 2 Kegiatan parasan belum terlaksana efektif karena kedisiplinan kerja yang masih rendah 5 5 5 4 19 3 Pengukuran debit air belum optimal akibat kurangnya pemahaman teknis 5 5 4 5 19 4 Belum tersedianya laporan Blangko O&P sebagai dokumen pendukung 5 5 4 4 18 Isu nomor 1 (digitalisasi basis data) menjadi prioritas utama dengan skor tertinggi, menunjukkan urgensi dan dampaknya yang signifikan.

Tujuan dan Manfaat Digitalisasi Tujuan Utama Proyek ini bertujuan untuk: Penyediaan Basis Data Digital: Menyimpan dan mengelola data kerusakan serta perbaikan jaringan irigasi secara terintegrasi agar mudah diakses oleh petugas dan P3A. Peningkatan Kompetensi ASN: Menerapkan nilai-nilai dasar ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) untuk membentuk ASN yang profesional dan berkarakter SMART. Manfaat Berlipat Pemerintah Daerah Mendukung misi ke-4 Provinsi Sulawesi Tengah, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, akuntabel, serta memperkuat basis data kinerja. Instansi Memudahkan penyimpanan, pengelolaan, pencarian data, serta mendukung penyusunan rencana kerja dan evaluasi berbasis data secara cepat dan akurat. Masyarakat Mendapatkan informasi transparan tentang status perbaikan dan memastikan distribusi air lebih optimal serta tepat sasaran. Peserta/Petugas Meningkatkan kompetensi digital, mempermudah pekerjaan, serta standarisasi pencatatan dan pelaporan perbaikan.

Kegiatan 1: Pembuatan Format Baku Pencatatan 01 Konsultasi Mentor Terlaksananya konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan arahan dan masukan terkait kebutuhan data, memastikan kolaborasi yang erat dan adaptasi terhadap praktik terbaik. Nilai ASN: Kolaboratif, Kompeten, Adaptif. 02 Penentuan Isi Format Identifikasi informasi penting yang perlu dicatat secara sistematis, menjamin akuntabilitas dan kompetensi dalam pengumpulan data yang relevan. Nilai ASN: Kompeten, Akuntabel, Kolaboratif. 03 Pembuatan Template Excel Pembentukan template Excel sebagai format baku pencatatan, memastikan akuntabilitas data dan kompetensi dalam desain alat yang efisien dan mudah diadaptasi. Nilai ASN: Akuntabel, Kompeten, Adaptif. Kegiatan ini berkontribusi pada Misi ke-4 Pemda : "Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, kolaboratif serta berlandaskan nilai religius dan kearifan lokal," sekaligus menguatkan nilai Manajemen dan SMART ASN .

Kegiatan 2: Pengembangan Basis Data dengan Google Drive & ArcGIS Membuat Akun & Folder Memastikan ketersediaan akun Google Drive dan struktur folder utama serta sub-folder, mendukung akuntabilitas dan kolaborasi dalam pengelolaan data. Nilai ASN: Akuntabel, Kompeten, Kolaboratif. Input Data ke ArcGIS Proses penginputan data Excel ke sistem ArcGIS untuk integrasi data spasial, menunjukkan kompetensi dan adaptasi terhadap teknologi baru. Nilai ASN: Kompeten, Akuntabel, Adaptif. Digitasi & Labeling Melakukan digitasi dan pemberian informasi (labeling) pada data spasial untuk visualisasi jaringan irigasi, berorientasi pada pelayanan dan kompetensi teknis. Nilai ASN: Kompeten, Akuntabel, Berorientasi Pelayanan. Pembuatan Layout & Ekspor Peta Menyediakan peta digital yang informatif dan mengekspor data shapefile, menjamin akuntabilitas dan pelayanan optimal kepada pengguna. Nilai ASN: Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan. Kegiatan ini menguatkan nilai Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Akuntabel, Kolaboratif, dan Inovatif/Adaptif , serta berkontribusi pada Misi ke-4 Pemda .

Kegiatan 3 & 4: Sosialisasi dan Implementasi Pelaporan 3. Sosialisasi Pengisian Format Baku Penyusunan Materi: Terbentuknya bahan sosialisasi yang relevan, menunjukkan kompetensi dan akuntabilitas. Penentuan Jadwal: Tersedianya jadwal dan daftar undangan, berorientasi pelayanan dan adaptif. Pelaksanaan Sosialisasi: Sosialisasi berjalan lancar, berorientasi pelayanan, akuntabel, kolaboratif, dan adaptif. Kontribusi: Misi ke-4 Pemda, Penguatan nilai Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Adaptif. 4. Pembuatan Formulir Pelaporan (Google Form) Pencarian Referensi: Terkumpulnya acuan, berorientasi pelayanan dan adaptif. Penentuan & Pembuatan Formulir: Tersedianya rancangan dan formulir siap pakai, akuntabel dan kolaboratif. Edukasi Pengisian Formulir: Petugas teredukasi, berorientasi pelayanan dan akuntabel. Kontribusi: Misi ke-4 Pemda, Penguatan nilai Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Akuntabel, Kompeten, Adaptif.

Kegiatan 5: Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan Fase terakhir dan krusial ini memastikan keberlanjutan dan penyempurnaan sistem digitalisasi. 1 Pemantauan Data Memantau secara berkala basis data dan data pelaporan yang masuk, menjamin akuntabilitas dan kompetensi dalam pengelolaan informasi. Nilai ASN: Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif. 2 Penyusunan Kuesioner Merancang dan menyediakan kuesioner untuk mengukur efektivitas dan kepuasan pengguna sistem, menunjukkan akuntabilitas dan kompetensi. Nilai ASN: Akuntabel, Kompeten, Loyal. 3 Pengumpulan & Analisis Kuesioner Membagikan, mengumpulkan, dan menganalisis kuesioner, berorientasi pelayanan, kolaboratif, dan akuntabel dalam proses ini. Nilai ASN: Kolaboratif, Akuntabel, Kompeten, Harmonis. 4 Evaluasi Sistem Melakukan evaluasi menyeluruh berdasarkan hasil analisis, guna penyempurnaan sistem dan peningkatan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Nilai ASN: Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Adaptif. Kegiatan Monev ini secara holistik menguatkan seluruh nilai dasar ASN: Akuntabel, Kompeten, Berorientasi Pelayanan, Kolaboratif, Harmonis, Loyal, dan Adaptif , serta berkontribusi pada Misi ke-4 Pemda .

Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya Key Takeaways Digitalisasi basis data perbaikan irigasi di D.I. Gintu adalah langkah krusial untuk efisiensi dan akuntabilitas. Integrasi data dengan GIS akan meningkatkan visualisasi dan analisis. Pengembangan sistem didukung oleh implementasi nilai-nilai ASN berkarakter SMART. Manfaat akan dirasakan oleh Pemda, Instansi, Masyarakat, dan Petugas. Langkah Selanjutnya Implementasi penuh sistem basis data digital. Pelatihan berkelanjutan bagi seluruh pengguna. Pengembangan fitur tambahan berdasarkan masukan dan kebutuhan. Melakukan audit berkala untuk memastikan kualitas dan keakuratan data. Memperluas penerapan ke daerah irigasi lain jika berhasil. Dengan komitmen dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan pengelolaan jaringan irigasi yang lebih modern, efisien, dan transparan demi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.