DISEMINASI BUDAYA POSITIF UNTUK SEKOLAH SMP

IGedeTunas1 1 views 16 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah untuk menanamkan karakter, sikap, dan budaya positif. Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh warga sekolah untuk memahami, menginternalisasi, dan menyebarluaskan budaya positif. Deseminasi budaya positif berarti proses peny...


Slide Content

I Gede Tunas, S.Pd.B SMP Negeri Satap 5 Kintamani Menyebarkan Pemahaman & Penerapan Pengalaman

Perubahan Paradigma Positif Disiplin Positif Nilai-Nilai Kebajikan Kebutuhan Dasar Manusia Motivasi Perilaku Manusia Posisi Kontrol Guru Keyakinan Kelas Segitiga Restitusi

Pembelajaran dengan paradigma baru merupakan pembelajaran yang dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran "Berdiferensiasi" S ehingga peserta didik belajar sesuai kebutuhannya berdasarkan tahap perkembangan sesuai teori psikologi modern untuk mewujudkan "Profil Pelajar Pancasila" PEMBELAJARAN DENGAN PARADIGMA BARU

Miskonsepsi Tentang Teori Kontrol Ilusi Guru Mengontrol Murid Ilusi bahwa semua penguatan positif dan penghargaan efektif dan bermanfaat Ilusi bahwa kritik dan membuat merasa bersalah mampu menguatkan karakter Ilusi bahwa orang dewasa berhak memaksa

MERUBAH PARADIGMA STIMULUS-RESPON KE PENDEKATAN TEORI KONTROL

Disiplin berasal dari kata “ Diciplina ” yang artinya belajar . Disiplin mengacu pada disiplin diri yang memiliki tanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya berdasarkan nilai-nilai yang diyakini . Disiplin Positif merupakan salah satu cara penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan peserta didik tanpa imbalan penghargaan (reward), ancaman atau hukuman . Sebagai pendidik , tujuan kita adalah menciptakan peserta didik yang memiliki disiplin diri sehingga mereka berprilaku mengacu kepada nilai-nilai Kebajikan universal dan memiliki motivasi instrinsik dalam perubahan perilaku ke arah yang lebih baik .

Nilai- nilai yang disepakati bersama , lepas dari suku bangsa , agama Bahasa maupun latar belakangnya . Contoh Nilai Kebajikan Institusi / Organisasi Profil Pelajar Pancasila Beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia , Berkebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri , Bernalar Kritis , Kreatif . IBO Primary Years Program (PYP) Toleransi , Rasa Hormat , Integritas , Mandiri , Menghargai , Antusias , Empati , Keingintahuan , Kreativitas , Kerjasama, Percaya Diri , dan Komitmen Cinta Tuhan , dan segenap ciptaan -Nya, Kemandirian dan Tanggung jawab , Kejujuran (Amanah), Diplomatis , Hormat dan Santun , Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong, Percaya Diri , Kreatif , dan Pekerja Keras , Kepemimpinan dan Keadilan , Baik dan Rendah Hati, Toleransi , Kedamaian dan Kesatuan . Sembilan Pilar Karakter (Indonesian Heritage Foundation (IHF))

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kebutuhan manusia adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan keseimbangan kondisi fisiologis dan psikologis , yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan Kesehatan.

a 5 Kebutuh a n Das a r Manusia Menurut Dr. William Glasser Bertahan Hidup Kasih Sayang dan Rasa Diterima Penguasaan Kesenangan Kebebasan

Untuk menghindari k e t i daknyaman a n /hukuman Untuk mendapatkan imbalan/ penghargaan dari orang lain Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

Pen g har g aan Menyakitkan Tidak Nyaman Murid Takut Memaksa Murid menyembunyikan kesalahan Murid menjadi rendah diri . KONSEP DISIPLIN dengan Identitas Gagal Hukuman Tidak efektif Merusak hubungan ( sifat iri ) Mematikan Kreativitas Menghukum dengan system ranking Merampas hak menghargai dirinya

Restitusi Penguatan Jangka Pendek Perlu Monitoring berkelanjutan Stimulus – Respon Murid Menghormati Peraturan Kehilangan Waktu untuk merenungi kesalahan KONSEP DISIPLIN dengan Identitas Sukses Konsekuensi Murid bertanggungjawab untuk perilakunya Fokus pada pemecahan masalah jangka Panjang Murid menghormati dirinya dan orang lain Teori Kontrol ( dirinya memegang control) Murid bersemangat memperbaiki kesalahan .

Proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka , sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat . ( Gossen ; 2004) Bukan untuk menebus kesalahan , namun untuk belajar dari kesalahan Memperbaiki hubungan Tawaran bukan paksaan Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari Tindakan Restitusi diri adalah cara yang paling baik Restitusi fokus pada karakter bukan Tindakan Restitusi fokus pada Solusi Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya . KONSEP DISIPLIN DENGAN PENDEKATAN RESTITUSI Sebuah cara untuk menanamkan disiplin positif pada murid Pengertian Restitusi Ciri- ciri Restitusi

Guru menghukum siswa tersebut hormat tiang bendera selama 10 menit . Guru marah dan murid takut . Guru memberikan konsekuensi untuk mengerjakan Prnya saat istirahat atau dikerjakan sebayak 3X lipat . Guru tegas dan siswa menghormati peraturan . PERBEDAAN Contoh Kasus : Siswa sering tidak mengerjakan PR. Hukuman Konsekuensi Guru menanyakan keyakinan kelas / dirinya dan membantu siswa menyelesaikan masalahnya . Guru terbuka dan siswa menghormati dirinya dan orang lain. Restitusi

5 POSISI KONTROL RESTITUSI Penghukum Pembuat Rasa Bersalah Teman Pemantau Manajer
Tags