Bangunan pelengkap drainase BOX CULVERT saluran gorong-gorong dari beton bertulang yang berbentuk kotak yang memiliki sambungan pada setiap segmennya sehingga bersifat kedap air. Box Culvert ini umumnya digunakan untuk saluran drainase . Ukuran yang besar bisa digunakan sebagai jembatan
bANGUNAN PELENGKAP DRAINASE SIPHON bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain, biasanya saluran pembuang atau jalan . Pada sipon air mengalir karena tekanan . Perencanaan hidrolis sipon harus mempertimbangkan kecepatan aliran , kehilangan kecepatan aliran pada peralihan masuk , kehilangan akibat gesekan , kehilangan pada bagian siku sipon serta kehilangan pada peralihan keluar . Diameter minimum sipon adalah 0,60 m untuk memungkinkan pembersihan dan inspeksi .
bENTUK -BENTUK PENAMPANG SALURAN DRAINASE Bentuk segi empat penampang melintang drainase Bentuk trapesium dan trapesium tersusun penampang melintang drainase Bentuk bulat dan oval penampang melintang drainase
Analisis Hidrologi Analisis hidrologi merupakan langkah yang paling penting untuk merencanakan drainase . Analisis ini perlu untuk dapat menentukan besarnya aliran permukaan ataupun pembuangan yang harus ditampung . Data hidrologi mencakup antara lain : luas daerah drainase , besar , dan frekuensi dari intensitas hujan rencana .
PERHITUNGAN HUJAN Hujan rata-rata Menggunakan Metode Polygon Thiesen atau metode rata-rata timbang (weighted mean). Cara ini memberikan proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan untuk mengakomodasi ketidakseragaman jarak . Cara ini cocok untuk daerah datar dengan luas 500 – 5000 km2 dan jumlah pos penakar hujan terbatas dibandingkan luasnya . CURAH HUJAN RENCANA Menggunakan Metode Distribusi Log Normal Perhitungan debit banjir dengan periode ulang tertentu , diperlukan juga hujan harian maksimum dengan periode ulang tertentu pula. Hujan harian maksimum ini sering disebut dengan hujan rencana .