Ringkasan dari Indonesia, T. P. P. B. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Edisi Keempat: Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Size: 795.84 KB
Language: none
Added: Sep 30, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Umum Non-Jurusan Bahasa Indonesia Restu Bias Primandhika, S.S., M.Pd. https://rbpmedia.id/ Ejaan Bahasa Indonesia
Pengertian Ejaan adalah gambaran bunyi bahasa, baik kata maupun kalimat, dengan kaidah tulisan huruf yang terstandarisasi dan mempunyai makna.
Kapitalisasi • Kata awal kalimat • Petunjuk kekerabatan • Singkatan dan akronim • Ungkapan keagamaan • Gelar kehormatan • Nama • Petikan langsung
Cetak Miring • Nama judul sumber yang dikutip • Nama-nama ilmiah • Ungkapan bahasa asing • Penegasan, pengkhususan dan penandaan
Unsur Serapan Berdasarkan taraf integritasnya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua golongan: Asli dan Penyesuaian.
Unsur Serapan: Asli Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing, seperti force majeur, de facto, de jure, dan l’exploitation de l'homme par l'homme .
Unsur Serapan: Penyesuaian Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Contoh: haqiqat ( حقيقة ) - hakikat, ‘umrah ( عمرة ) umrah.
Tanda Baca
Tanda Titik (.) • Akhir kalimat yang bukan seruan atau pertanyaan • Pemisah angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu • Akhir singkatan nama • Huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar • Pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan • Singkatan umum
Tanda Koma (,) • Mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi • Pemerincian pembilangan • Pemisah kalimat dari induk kalimat • Setelah interjeksi/kata seru • Pemisah petikan langsung dari bagian baris dalam kalimat • Di antara tempat dan alamat, tempat dan tanggal ditulis berurutan
Tanda Hubung (-) • Memperjelas hubungan bagian–bagian ungkapan • Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing • Menyabung suku–suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris • Menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya; akhirnya dengan kata di depannya pada pergantian baris • Menyambung unsur–unsur kata ulang • Menyambung huruf kata yang di eja satu–satu, bagian–bagian suku kata
Tanda Pisah (–) • Menegaskan adanya oposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas • Di antara dua bilangan atau tanggal berarti “sampai dengan” atau di antara dua nama kota yang berarti “ke” atau “sampai” • Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangunan kalimat
Tanda Kurung ( ) • Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan • Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan • Mengapit angka atau huruf yang merinci atau seri keterangan
Tanda Petik (" ") • Mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus • Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain • Mengapit judul syair, karangan dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat
Referensi Indonesia, T. P. P. B. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) . Edisi Keempat: Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.