Ekonomi Kawasan Pertemuan 4 Analisis Shift Share (1).pptx

AminPrawiroMadhani 6 views 26 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

Ekonomi Kawasan Pertemuan 4 Analisis Shift Share


Slide Content

Ekonomi Kawasan Analisis Basis Analisis Shift Share dan Tipologi Klassen

References Model-model Kuantitatif untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah: Konsep dan Aplikasi. Daryanto, A., & Hafizrianda, Y. PT Penerbit IPB Press . (2018). Analisis Shift Share. FEM IPB University. (2020). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi . Syafrizal . (2008)

Analisis Shift Share Dikenalkan oleh Perloff at.al (1960) Analisis Shift Share merupakan suatu analisis mengenai perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi , seperti produksi dan kesempatan kerja pada dua titik waktu di suatu wilayah

Tiga Konsep Komponen Pertumbuhan dalam Analisis Shift Share Komponen Pertumbuhan Nasional (PN) Perubahan produksi / kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi / kesempatan kerja nasional secara umum ( misal kebijakan ekonomi nasional ) Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP) Tumbuh karena perbedaan setiap sektor dalam : permintaan produk akhir , ketersediaan bahan mentah , kebijakan industry ( seperti kebijakan perpajakan , subsidi , dan price support) dan struktur pasar Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) Timbul karena peningkatan atau penurunan produksi / kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lain. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh keunggulan komparatif , akses ke pasar, dukungan kelembagaan , prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional

Pergeseran Bersih Pergeseran Bersih (PB) = PP + PPW Apabila PP + PPW ≥ 0, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan sektor ke i di wilayah ke j termasuk ke dalam kelompok progresif ( maju ) Apabila PP + PPW < 0, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan sektor ke i di wilayah ke j tergolong pertumbuhannya lambat

Model Analisis Shift Share Komponen Pertumbuhan Nasional Wilayah ke j sektor ke i Komponen Pertumbuhan Proporsional Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Wilayah ke j sektor ke i Maju PP + PPW ≥ 0 Lamban PP + PPW < 0

Kelemahan Analisis Shift Share Persamaan Shift Share tidak mempunyai implikasi-implikasi keperilakuan . Metode Shift Share tidak menjelaskan mengapa , misalnya pengaruh keunggulan komparatif adalah positif di beberapa wilayah, tetapi negative di daerah lain Asumsi dalam PP dan PPW: perubahan penawaran dan permintaan , perubahan teknologi , dan perubahan lokasi adalah sama Semua barang diasumsikan dijual secara nasional

Tahapan dalam Analisis Shift Share Menentukan indikator kegiatan ekonomi ( seperti produksi , pendapatan , nilai tambah , kesempatan kerja , dsb ); menentukan tahun dasar analisisdan tahun akhir analisis Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis , misalnya hanya sektor ekonomi tertentu saja ( contoh : sektor pertanian ), berdasarkan kelompok sektor ekonomi ( kelompok sektor primer, industry, jasa ), berdasarkan semua sektor ekonomi , dsb Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi (PDRB/ kesempatan kerja ) dari sektor i pada wilayah j

Tahapan dalam Analisis Shift Share Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi ( Produksi / Kesempatan Kerja Rasio produksi / kesempatan kerja digunakan untuk melihat perbandingan produksi / kesempatan kerja sektor ekonomi di suatu wilayah tertentu . Rasio produksi / kesempatan kerja terbagi atas ri , Ri, dan Ra ri dirumuskan dengan ri = Dimana: Yij = produksi / kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis Y’ij = produksi / kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis  

Tahapan dalam Analisis Shift Share b. Ri dirumuskan dengan Ri = Dimana: Y’i . = produksi / kesempatan kerja ( nasional ) dari sektor i pada tahun akhir analisis Yi. = produksi / kesempatan kerja ( nasional ) dari sektor i pada tahun dasar analisis b. Ra dirumuskan dengan Ra = Dimana: Y’.. = produksi / kesempatan kerja ( nasional ) pada tahun akhir analisis Y.. = produksi / kesempatan kerja ( nasional ) pada tahun dasar analisis  

Tahapan dalam Analisis Shift Share 2. Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah Komponen pertumbuhan wilayah terdiri atas komponen pertumbuhan nasional (PN), komponen pertumbuhan proporsional (PP), dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPW) PN dirumuskan dengan PN ij = (Ra) Y ij Dimana: PN ij = komponen pertumbuhan nasional sektor i untuk wilayah j Y ij = produksi / kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis Ra = rasio produksi / kesempatan kerja ( nasional )

Tahapan dalam Analisis Shift Share b. PP dirumuskan dengan PP ij = (Ri-Ra) Y ij Dimana: PP ij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j Y ij = produksi / kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis Ri = rasio produksi / kesempatan kerja ( nasional ) dari sektor i Ra = rasio produksi / kesempatan kerja ( nasional ) Apabila : PP ij < 0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat PP ij > 0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat

Tahapan dalam Analisis Shift Share c. PPW dirumuskan dengan PPW ij = ( ri -Ri) Y ij Dimana: PPW ij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j Y ij = produksi / kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis ri = rasio produksi / kesempatan kerja sektor i pada wilayah j Ri = rasio produksi / kesempatan kerja ( nasional ) dari sektor i Apabila : PPW ij < 0, berarti sektor i di wilayah j relatif tidak mempunyai daya saing dibandingkan dengan sektor yang sama di wilayah yang menjadi perbandingan PPW ij > 0, berarti sektor i di wilayah j relatif mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan sektor yang sama di wilayah yang menjadi perbandingan

Tahapan dalam Analisis Shift Share Menghitung Pergeseran Bersih (PB) Apabila komponen pertumbuhan proporsional dan pangsa wilayah dijumlahkan , maka akan diperoleh pergeseran bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan suatu sektor perekonomian . Pergeseran bersih sektor i pada wilayah j dapat dirumuskan sebagai berikut : PB ij = PP ij PPW ij Dimana: PB ij = pergeseran bersih sektor i untuk wilayah j PP ij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j PPW ij = komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j Apabila : PB ij < 0, pertumbuhan sektor i wilayah j termasuk lamban PB ij > 0, pertumbuhan sektor i wilayah j termasuk progresif ( maju )

Tahapan dalam Analisis Shift Share Mengevaluasi Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian Profil pertumbuhan sektor perekonomian digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan sektor perekonomian di wilayah yang bersangkutan pada kurun waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan %∆ Ppij dan %∆ PPWij Pada sumbu horizontal, terdapat PP sebagai aksis , sedangkan pada sumbu vertical terdapat PPW sebagai ordinat Kuadran I Kuadran II Kuadran IV Kuadran III PP PPW

Tahapan dalam Analisis Shift Share Kuadran I menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat,demikian juga daya saing untuk sektor-sektor tersebut baik Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat , tapi juga daya saing untuk sektor-sektor tersebut tidak baik Kuadran III menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat , demikian juga daya saing untuk sektor - sektor tersebut kurang baik Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat , tapi juga daya saing untuk sektor-sektor tersebut baik Pada kuadran II dan IV terdapat garis miring yang membentuk sudut 45° dan memotong kuadran tersebut . Bagian atas garis tsb menunjukkan sektor yang progresif ( maju ), sedangkan di bawah garis berarti sektor yang lamban

Analisis Tipologi Klassen Tipologi Klassen: alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi sektor , subsektor , usaha , atau komoditas prioritas atau unggulan suatu daerah . Hasil analisis Tipologi Klassen: menunjukkan posisi pertumbuhan dan pangsa sektor , subsektor , usaha , atau komoditas pembentuk variabel regional suatu daerah

Tipologi Klassen ( Syafrizal , 2008) Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi suatu daerah . Pada pengertian ini , Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan membanding-kan kontribusi daerah dengan kontribusi yang menjadi acuan atau secara nasional .

Laju Pertumbuhan sektor , subsektor , atau k omoditas adalah perubahan perkembangan nilai sektor , subsektor , atau komoditas d ari tahun ke tahun : selisih nilai PDRB sektor i , PDRB subsektor i atau nilai produksi komoditas i pada tahun t dibagi dengan nilai PDRB sektor i , PDRB subsektor i atau nilai produksi komoditas i tahun sebelumnya (tahun t-1 ), dikalikan 100%. Cepat atau lambatnya pertumbuhan sektor , subsektor , atau komoditas dianalisis dengan membandingkan laju pertumbuhan PDRB sektor i , PDRB subsektor i atau nilai produksi komoditas i dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui cepat lambatnya laju pertumbuhan komoditas perkebunan adalah: Tumbuh cepat : apabila laju pertumbuhan sektor , subsektor , atau komoditas lebih besar daripada laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Tumbuh lambat : apabila laju pertumbuhan sektor , subsektor , atau komoditas lebih kecil daripada laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Kontribusi adalah besarnya sumbangan dari suatu kegiatan ekonomi. Kontribusi sektor i /sub sektor i : perbandingan antara nilai PDRB sektor i / subsektor i dengan total nilai PDRB kemudian dikalikan 100%. kontribusi komoditas i : perbandingan antara nilai produksi komoditas i dengan total nilai produksi komoditas pertanian kemudian dikalikan 100%. Besarnya kontribusi dihitung dengan membandingkan kontribusi sektor , subsektor atau komoditas dengan rerata kontribusi PDRB

K riterianya : Kontribusi besar : apabila kontribusi sektor , subsektor , atau komoditas lebih besar daripada rerata kontribusi PDRB Kontribusi kecil : apabila kontribusi sektor , subsektor , atau k omoditas lebih kecil daripada rerata kontribusi PDRB

Rerata Kontribusi Sektor Rerata Laju Pertumbuhan Sektor yi > Yi yi < Yi ( ri > Ri ) Kuadran I Sektor Maju dan berkembang Kuadran II Sektor Berkembang tapi tertekan ( ri < Ri ) Kuadran III Sektor Potensial Kuadran IV Sektor Ter tinggal Matriks Tipologi Klassen ( Syafrizal , 2008) Keterangan : yi = kontribusi sektor ke-i wilayah analisis Yi = kontribusi sector ke-i wilayah acuan ri = laju pertumbuhan sektor ke-i wilayah analisis Ri = laju pertumbuhan sector ke-i wilayah acuan

Tipe Kriteria Keterangan I Maju dan berkembang Tingkat pertumbuhan dan kontribusi Sektor terhadap PDRB di Wilayah Analisis lebih besar disbanding Wilayah Acuan II Berkembang tapi tertekan Tingkat pertumbuhan lebih rendah wilayah analisis lebih dibanding wilayah acuan , dan kontribusi Sektor terhadap PDRB di Wilayah Analisis lebih besar dibanding Wilayah Acuan III Potensial Tingkat pertumbuhan Sektor terhadap PDRB di Wilayah Analisis lebi rendah dibanding Wilayah Acuan dan kontribusi Sektor terhadap PDRB di Wilayah Analisis lebih tinggi dibanding Wilayah Acuan IV Tertinggal Tingkat pertumbuhan Sektor terhadap PDRB di Wilayah Analisis lebih rendah dibanding Wilayah Acuan dan kontribusi Sektor terhadap PDRB di Wilayah Analisis lebih rendah dibanding Wilayah Acuan

Manfaat Analisis Tipologi Klassen Dapat membuat prioritas kebijakan daerah berdasarkan keunggulan sektor , sub sektor , usaha atau komoditi unggulan suatu daerah yang merupakan hasil analisis Tipologi Klassen. Dapat menentukan prioritas kebijakan suatu daerah berdasarkan posisi perekonomian yang dimiliki terhadap perekonomian nasional mupun daerah yang diacunya . Dapat menilai suatu daerah baik secara segi daerah maupun sektoral