SALAM & BAHAGIA Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
Paket Modul 2 PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID Pengembang Modul: Oscarina Dewi Kusuma Siti Lithfah
Eksplorasi Konsep Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Penulis Modul: Oscarina Dewi Kusuma & Siti Luthfah.
Pembukaan (10 Menit) Eksplorasi Konsep (60 Menit ) Tanya Jawab (10 Menit) Penutup (10 Menit) ALUR EKSPLORASI KONSEP
Kompetensi Lulusan yang Dituju Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut: Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
Capaian Umum Modul 2.1 CGP dapat: mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda. menjadi teladan dalam melakukan praktek-praktek reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.
Capaian Khusus Modul 2.1 Guru Penggerak yang mampu: menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid ; mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan ; menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid ; menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk; mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri; menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Modul ini diharapkan dapat menguatkan Kompetensi Guru dalam: Desain pembelajaran yang terstruktur dan berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran (1.2.1 ). Desain pembelajaran yang relevan dengan kondisi di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik (1.2.2). Pemilihan dan penggunaan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. (1.2.3). Instruksi pembelajaran yang mencakup strategi dan komunikasi untuk menumbuhkan minat dan nalar kritis peserta didik. (1.2.4 ). Penggunaan teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) secara adaptif dalam pembelajaran (1.2.5). Perancangan asesmen yang berpusat pada peserta didik (1.3.1 ). Pelaksanaan asesmen yang berpusat pada peserta didik (1.3.2 ). Inisiatif berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama dalam peningkatan pembelajaran (3.1.3 )
9. Pengorganisasian tugas-tugas bersama rekan sejawat untuk peningkatan pembelajaran (3.1.2). 10. Struktur dan alur pengetahuan dari suatu bidang keilmuan yang relevan untuk pembelajaran ( 4.1.1). 11. Identifikasi pengetahuan konten yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran (4.1.2). 12. Tahapan perkembangan dan karakteristik yang relevan dengan kebutuhan belajar (4.2.1). 13. Latar belakang sosial, budaya, agama dan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik (4.2.2 ). 14. Potensi, minat dan cara belajar peserta didik yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik (4.2.3) 15. Penggunaan kurikulum dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (4.3.1 ) 16. Penggunaan asesmen untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (4.3.2).
Modul ini juga diharapkan dapat menguatkan Kompetensi Kepala Sekolah dalam: Pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan untuk peningkatan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. (2.1.1 ) Kepemimpinan pembelajaran dalam membudayakan lingkungan yang aman, nyaman, dan inklusif untuk warga satuan pendidikan. (3.2.1) Kepemimpinan pembelajaran dalam perencanaan, pelaksanaan, asesmen, dan pelaporan capaian belajar peserta didik dengan memperhatikan karakteristik guru. (3.2.2 ) Pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara efektif untuk peningkatan pembelajaran peserta didik. (3.3.2 )
Serta menguatkan Kompetensi Pengawas Sekolah dalam: Kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan. kelompok dalam menjalankan peran sebagai pengawas sekolah. (1.3.3) Berkoordinasi secara berkala dengan pemangku kepentingan untuk peningkatan mutu layanan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta didik. (2.2.2)
Saat akan merancang pembelajaran, apa yang biasanya akan Anda perhatikan terlebih dulu?
Keberagaman Murid? Latar belakang keluarga, Kemampuan memahami bahasa yang digunakan di kelas, Kemampuan menguasai keterampilan yang diajarkan, Keterampilan dasar untuk prasyarat memahami materi baru yang akan dipelajari, Kondisi sosial-emosional, Minat besar terhadap bidang tertentu, Kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajar, dan sebagainya! Cakupannya sangat luas!
Kondisi ini menciptakan tantangan…. Murid yang memerlukan lebih banyak waktu untuk memahami materi. Murid yang sudah memiliki pengetahuan awal yang sangat banyak, sementara beberapa murid lain justru tidak punya pengetahuan awal sama sekali terkait topik yang akan diajarkan. Murid yang tidak bisa duduk terlalu lama karena ia perlu bergerak lebih banyak. Murid yang mengalami kesulitan berkonsentrasi selama diskusi kelas. Murid yang kalau tes hasilnya kurang maksimal karena mereka stress, namun sebenarnya pemahaman mereka bagus. Murid yang tampak tidak ‘engaged (terlibat)’ dalam pembelajaran karena mereka tidak bisa membuat koneksi dan memahami makna dari apa yang diajarkan. Murid yang memiliki masalah di rumah sehingga sangat tidak semangat sekolah dan sering kali merasa marah atau lesu
“Keberagaman murid itu keniscayaan, maka guru efektif akan memperhatikannya dengan proaktif dan bijaksana.”
Semua murid kita bisa berhasil dan sukses dalam pembelajarannya, Bersikap adil itu bukan berarti menyamaratakan perlakuan kepada semua murid, Setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik, Sebagai guru, kita perlu secara terus menerus melakukan refleksi untuk menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran kita agar dapat senantiasa mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid. Guru adalah kunci dari keberhasilan pengembangan program pembelajaran murid-murid di kelasnya, Guru membutuhkan dukungan dari komunitas yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa. Harus selalu kita ingat bahwa:
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah tentang pembelajaran untuk mendukung SEMUA murid di kelas kita Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses yang komprehensif dan fleksibel mencakup perencanaan, persiapan dan penyampaian pengajaran untuk mengakomodasi keberagaman kebutuhan belajar murid di dalam kelas. Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi, guru mempertimbangkan siapa yang mereka ajar, apa yang mereka ajarkan, di mana mereka mengajar, dan bagaimana mereka mengajar. Photo by Kelli Tungay on Unsplash National Professional Resources, Inc.
Differentiating instruction means “shaking up” what goes on in the classroom so that students have multiple options for taking in information, making sense of ideas, and expressing what they learn. Mendiferensiasi pembelajaran berarti mengguncang apa yang terjadi di kelas sehingga murid memiliki banyak pilihan untuk menerima informasi, memahami ide, dan mengekspresikan apa yang mereka pelajari. Carol Ann Tomlinson , University of Virginia Menurut Anda, mengapa Tomlinson menggunakan kata “mengguncang ” atau “ shaking up ”
kesiapan minat profil belajar 3. Asesmen berkelanjutan. 4. Lingkungan belajar yang “mengundang” untuk belajar. 5. Manajemen kelas efektif. keputusan masuk akal 1 Tujuan pembelajaran didefinisikan secara jelas 2 Mengetahui & merespon kebutuhan belajar murid Pembelajaran Berdiferensiasi contents kurikulum capaian pembelajaran tujuan pembelajaran indikator asesmen 5 keputusan masuk akal ISI MURID
Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah pernyataan spesifik tentang apa yang diharapkan siswa pelajari dan kuasai di akhir proses pembelajaran
Perlu kita pahami dengan jelas karena menyediakan dasar bagi kita untuk menyesuaikan strategi pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa yang berbeda. Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia dapat membantu murid-murid untuk mencapainya
Menurut Anda, apakah murid juga perlu memahami tujuan pembelajaran? Mengapa? Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.
Photo by Markus Winkler on Unsplash 2. Mengetahui dan Merespon Kebutuhan Belajar Murid
KEBUTUHAN BELAJAR MURID MINAT PROFIL BELAJAR KESIAPAN BELAJAR Kebutuhan Belajar Murid
Kebutuhan Belajar murid : Kesiapan Belajar Murid ( Readiness ) Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana murid berada dalam hal pemahaman belajar atau keterampilan” Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan belajar murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid berada. (Tomlinson)
Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajarannya adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar. Berikut ini adalah hasil observasi dan informasi yang ia dapatkan dari penilaian awal yang ia lakukan Kesiapan belajar ( Readiness ) Beberapa murid telah memahami konsep keliling; dapat melakukan operasi hitung dasar. Beberapa murid telah memahami konsep keliling namun belum lancar dalam melakukan operasi hitung dasar. Beberapa murid belum memahami konsep keliling. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda adalah bu Lusi?
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001) Photo by Akram Huseyn on Unsplash Cocokkan Mencari kecocokan antara minat murid dengan tujuan pembelajaran Koneksikan Menunjukkan koneksi antar materi pembelajaran Jembatani Menjembatani pengetahuan awal murid dengan pengetahuan yang baru Kebutuhan Belajar murid : Minat Murid ( Interest) Memotivasi Memungkinkan tumbuhnya motivasi murid untuk belajar CeKJaM
Minat Minat murid berbeda-beda Minat murid bisa berkembang
Asesmen → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Asesmen formatif → peluang untuk menentukan seefektif apa suatu pembelajaran berdiferensiasi. Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak praktik-praktik terbaik dari asesmen formatif, maka pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah. Andrew Miller (ASCD Faculty Member) https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/ 3. Asesmen Berkelanjutan
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada asesemen. Asesmen formatif memungkinkan guru untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu, mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran.
Kebutuhan Belajar Murid: Profil Belajar Murid ( learning Profiles) lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di suasana yang terlalu ramai, terlalu dingin, dsb. Latar belakang b udaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal. Sifat karakter dsb
Miskonsepsi yang berhubungan dengan ‘gaya belajar’ Yang seharusnya dipahami Mengabaikan bahwa ada beragam pendekatan dalam belajar. Kita harus menyadari bahwa ada banyak pendekatan belajar Pembelajaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan gaya belajar murid dan oleh karenanya guru harus mengakomodasi semua gaya belajar murid saat mengajar. Guru perlu mengajar dengan menggunakan berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran yang beragam sebanyak mungkin untuk memberi ruang bagi berbagai preferensi belajar murid. Guru harus mengevaluasi gaya belajar siswa dan menggunakan informasi tersebut untuk mengkotak-kotakan murid-murid. (Jika ia adalah pembelajar visual, maka ia hanya memberikan tugas sesuai dengan gaya belajar ini) Kita harus membantu murid-murid mengembangkan kesadaran bagaimana seseorang (dirinya) belajar dan memahami pendekatan seperti apa yang cocok atau tidak cocok untuk mereka sebagai individu. Mengasumsikan bahwa preferensi belajar murid akan sama dan konsisten di semua mata pelajaran, topik, dan waktu Memahami bahwa pembelajaran yang efektif akan menggunakan berbagai strategi, tergantung pada mata pelajaran, kenyamanan siswa dengan topik atau keterampilan tertentu, dan waktu tertentu
mengamati perilaku murid-murid mengidentifikasi pengetahuan awal menggunakan berbagai asesmen awal dan asesmen formatif b erbicara dengan guru murid sebelumnya membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?
picture source: 4. Lingkungan belajar yang “mengundang” untuk belajar Image Source: storyset on Freepik
picture source: Apa yang dimaksud dengan lingkungan belajar yang “mengundang”? Image Source: Freepik Lingkungan belajar yang mengundang adalah tempat di mana siswa merasa diterima, dihargai, dan terdorong untuk belajar secara aktif mendapat tantangan belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajarnya merasa aman mencoba hal baru dan tidak takut melakukan kesalahan, sambil tetap dihadapkan pada tugas atau aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka agar belajar tetap bermakna.
picture source: Bagaimana caranya? Dengan mendiferensiasi pembelajarannya!
apa saja yang bisa kita diferensiasi? (diantaranya…) guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya KONTEN PROSES PRODUK Yang pasti, pertimbangan utamanya haruslah tentang sejauh mana diferensiasi yang kita pilih tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan bukan sekedar memenuhi ceklis penerapan semuanya
picture source: www. f reepik.com 5. Manajemen kelas efektif
Menurut Anda, bagaimana manajemen kelas yang efektif dapat: Membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi setiap siswa? Meningkatkan keterlibatan dan partisipasi murid dalam proses pembelajaran? Membantu guru mengelola perbedaan kebutuhan dengan lebih efektif? Mengurangi gangguan yang dapat menghambat proses pembelajaran?
Sekilas tentang RPP/Modul Ajar (klik) RPP untuk pembelajaran berdiferensiasi sama dengan RPP lainnya. PB tidak mensyaratkan jenis RPP Baru. Yang mungkin berbeda adalah dalam proses penyusunannya, yang harus dimulai dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Skenario pembelajaran dalam RPP akan menggambarkan bagaimana cara guru memenuhi kebutuhan belajar murid. RPP untuk Pembelajaran Berdiferensiasi akan menggambarkan secara jelas apa yang ingin dicapai ( tujuan pembelajaran ), bagaimana guru akan mengukur ketercapaian tujuan ( asesmen) , dan bagaimana cara guru memfasilitasi murid untuk mencapai tujuan tersebut ( kegiatan pembelajaran)
Beberapa contoh strategi yang mendukung Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi PADLET CONTOH TEKNIK/METODE PEMBELAJARAN
Cermati ide-ide dalam tautan di atas, kemudian lakukan refleksi melalui tautan berikut ini: https://forms.gle/bytgjtwdR1iYbjQB6 Connect - Manakah ide-ide yang terhubung dengan apa yang sudah Anda praktikkan selama ini? Extend - Apa ide-ide baru yang dapat memperluas praktik Anda di kelas! Challenge - Apa tantangan/pertanyaa n yang Anda miliki terkait dengan ide-ide yang disampaikan?