Estimasi Capital Cost Rule of Thumb & Factual Estimation (Berdasarkan Peters & Timmerhaus)
Pendahuluan - Capital Cost = biaya investasi awal untuk membangun pabrik. - Penting untuk studi kelayakan & keputusan investasi. - Estimasi dapat dilakukan dengan berbagai tingkat akurasi.
Order-of-Magnitude Estimate - Estimasi awal berdasarkan pabrik serupa. - Akurasi rendah (±30–50%). - Tujuan: screening awal proyek.
Study Estimate - Berdasarkan flow sheet & kapasitas. - Akurasi ±25–30%. - Digunakan untuk perbandingan alternatif desain.
Preliminary Estimate - Berdasarkan spesifikasi peralatan utama. - Akurasi ±15–20%. - Berguna untuk evaluasi feasibility study awal.
Definitive Estimate - Berdasarkan data engineering cukup detail. - Akurasi ±10–15%. - Cocok untuk proposal investasi yang serius.
Detailed Estimate - Menggunakan data engineering lengkap. - Akurasi tertinggi (±5–10%). - Dipakai untuk pengambilan keputusan final.
Rule of Thumb Estimation - Estimasi cepat menggunakan faktor perkalian. - Basis: biaya peralatan utama. - Faktor digunakan untuk memperkirakan total biaya pabrik.
Lang Factor - Rumus: FCI ≈ Purchased Equipment Cost × f. - Nilai f = 4–6 (tergantung jenis industri). - Contoh: Biaya alat = 10 M, f = 5 → FCI ≈ 50 M.
Capacity Factor Rule - Rumus: C2 = C1 × (Q2/Q1)^n. - n ≈ 0.6 (six-tenths rule). - Digunakan untuk scaling kapasitas pabrik.
Kelebihan Rule of Thumb - Cepat & murah. - Cocok untuk studi awal. - Bisa dipakai untuk screening proyek.
Kelemahan Rule of Thumb - Akurasi rendah. - Sangat bergantung pada data pembanding. - Tidak cocok untuk keputusan final.
Factual Estimation - Berdasarkan data nyata & spesifikasi desain. - Lebih rinci daripada rule of thumb. - Akurasi lebih tinggi (±10–20%).
Keunggulan Factual Estimation - Akurasi tinggi. - Lebih dapat dipertanggungjawabkan. - Cocok untuk feasibility study final.
Keterbatasan Factual Estimation - Membutuhkan data lengkap. - Waktu & biaya perhitungan lebih besar. - Tidak praktis untuk tahap awal proyek.
Perbandingan Metode Rule of Thumb → cepat, akurasi rendah. Factual → detail, akurasi tinggi. Keduanya digunakan sesuai tahap proyek.
Contoh Rule of Thumb Biaya peralatan: 20 M Lang Factor f = 4.5 → FCI ≈ 90 M
Contoh Factual Estimation Biaya peralatan: 20 M Biaya piping: 8 M Biaya listrik & instrumentasi: 5 M Biaya konstruksi sipil: 7 M Engineering & overhead: 10 M → Total ≈ 50 M
Aplikasi dalam Industri Kimia - Estimasi biaya pembangunan pabrik baru. - Evaluasi ekspansi kapasitas. - Justifikasi investasi teknologi baru.
Langkah Estimasi Praktis 1. Tentukan biaya peralatan. 2. Pilih metode (rule of thumb / factual). 3. Hitung total capital cost. 4. Bandingkan dengan referensi pabrik sejenis.
Rekomendasi - Gunakan Rule of Thumb untuk screening awal. - Lanjutkan ke Factual Estimation untuk studi kelayakan final. - Kombinasi metode menghasilkan estimasi lebih baik.
Kesimpulan - Estimasi capital cost adalah tahap krusial. - Rule of Thumb → cepat, kasar. - Factual Estimation → detail, akurat. - Penting untuk perencanaan & keputusan investasi.
Penutup Estimasi biaya investasi memerlukan keseimbangan antara kecepatan, biaya, dan akurasi. Peters & Timmerhaus memberikan dasar metodologi yang banyak dipakai di industri kimia.