ETIKA BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA DALAM ISLAM.pdf

alfijihanaa 12 views 7 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 7
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7

About This Presentation

Teman sebaya adalah individu yang seumuran dan penting dalam kehidupan sosial, sehingga memilih teman dengan bijak sangat diperlukan tanpa memutus hubungan secara keseluruhan. Imam al-Ghazali menekankan perlakuan baik seperti mengutamakan kepentingan teman, menutup aib, dan memberi nasihat yang baik...


Slide Content

Etika Bergaul
Dalam Islam
By: Alfi Jihan/02,
Nuur Ramdhan/28
E
t
i
k
a

B
e
rgaulTeman S
e
b
a
y
a
dengan

Teman
Sebaya? Apa Itu Memilih teman, bukan berarti memusuhi
teman yang tak termasuk pada pilihan terbaik
melainkan tetap berteman kepada
siapa saja namun dengan prioritas yang berbeda.
Perumpamaan Nabi SAW: teman yang baik, seperti
perumpamaan orang yang membawa minyak wangi, yang
memberi kebaikan dan keharuman atau keuntungan, dan
teman yang buruk, seperti tukang pandai besi, yang dapat
menyebarkan bau tidak sedap atau membawa kerugian.
Teman sebaya adalah orang yang
bersama-sama karena adanya
kesetaraan umur.

m
e
n
u
rut Imam Al-G
h
a
z
a
li Mengutamakan kepentingan teman dari dirinya
Menutup aib teman
Mendengarkan teman ketika berdiskusi
Menghindari perdebatan yang tidak penting
Memanggil dengan panggilan yang baik
Memberikan nasihat yag baik
Mendoakan sahabat ketika masih hidup
atau sudah meninggal
Menyapa ketika bertemu
Menyukai teman dengan tulus

A
l-
Q
ur’an D
alam Allah Swt. berfirman:
اللَّهَ اوُقَّتاَو ِۚناَوْدُع
ْل
اَو ِم
ْث
ِإْلا
ىَل
َع اوُن
َواَعَت
اَل
َو ۖ
ٰىَو
ْقَّتلاَو ِّرِب
ْل
ا
ىَل
َع اوُن
َواَعَت
َو
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS. Al
Maidah [5]: 2) a. Tolong Menolong
b. Berkata BaikAllah Swt. berfirman:
َّن
ِإ
ْۚمُهَنْيَب ُغَزنَي َناَطْي
َّشلا َّن
ِإ
ُۚنَسْح
َأ

َي
ِه يِت
َّل
ا او
ُل
وُقَي يِداَبِع
ِّل
لُق
َو
اًنيِبُّم اًّوُدَع ِناَسنِإْلِل َناَك َناَطْي
َّشلا
“Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan
Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan
perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi manusia”. (QS. Al Isrā’ [17]: 53)
c. Menjaga PersaudaraanAllah Swt. berfirman:
َࣖن
ْوُمَحْر
ُت ْمُكَّل
َع
َل
اللّٰهَ اوُقَّتاَو ْمُكْيَوَخَا
َنْيَب اْوُحِلْص
َاَف ٌة
َوْخِا َنْوُنِمْؤُم
ْل
ا اَمَّنِا
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu (yang berselilih) dan bertakwalah kepada Allah agar
kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurāt [49]: 10)

DIHINDARI Melanggar Norma
Perlu
Memilih Teman yang Salah
Mengumbar Keburukan
Jauhi teman yang membawa
pengaruh buruk dan dapat
menjerumuskan ke dalam
perilaku negatif.
Hindari berprasangka buruk dan
tidak menjelek-jelekkan teman
kepada orang lain.
Jauhi perilaku yang melanggar
norma agama dan sosial, seperti
tawuran atau perilaku amoral
lainnya.
Solidaritas Buta
Jangan menularkan atau
mendukung teman yang
melakukan kesalahan yang
melanggar norma.

L
ast K
e
s
im
pulan Teman sebaya adalah individu yang seumuran dan penting dalam
kehidupan sosial, sehingga memilih teman dengan bijak sangat
diperlukan tanpa memutus hubungan secara keseluruhan. Imam al-
Ghazali menekankan perlakuan baik seperti mengutamakan
kepentingan teman, menutup aib, dan memberi nasihat yang baik.
Dalam Islam, persahabatan harus didasarkan pada tolong-menolong
dalam kebaikan, berkata baik, dan menjaga persaudaraan sesuai
ajaran Al-Qur’an. Sebaliknya, kita harus menghindari memilih teman
yang membawa pengaruh buruk, mengumbar keburukan, melanggar
norma agama dan sosial, serta solidaritas buta terhadap kesalahan
teman. Dengan begitu, hubungan pertemanan yang sehat dan
bermakna dapat terwujud.

Hari ini Terimakasih
untuk
Tags