Etika Ekonomi (Keadilan dalam Bisnis).pptx

MuhammadAlhasymi 0 views 13 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Keadilan merupakan salah satu prinsip fundamental yang menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam ramah bisnis, keadilan tidak sebatas menyangkut pembagian keuntungan semata, melainkan juga mencakup pemenuhan hak dan kewajiban secara seimbang, perlakuan yang seta...


Slide Content

KEADILAN DALAM BISNIS KELOMPOK 3

SAS KIA BELLA 7241240025 DISUSUN OLEH: MUHAMMAD ABDI 7233240021 FAHMI APRIYANSYAH SIREGAR 7233240022 SAM DEVA NASRA SINULINGGA 7233540005 ADIKA SANJAY A 7243540005 KHAIRUNNISA BR MARPAUNG 7241240001

Keadilan merupakan salah satu prinsip fundamental yang menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam ramah bisnis, keadilan tidak sebatas menyangkut pembagian keuntungan semata, melainkan juga mencakup pemenuhan hak dan kewajiban secara seimbang, perlakuan yang setara terhadap seluruh pihak, serta transparansi dalam setiap kebijakan dan keputusan yang diambil. . DEFINISI KEADILAN

Pada hakikatnya, keadilan merupakan suatu sikap untuk memperlakukan seseorang sesuai dengan haknya. Dan yang menjadi hak setiap orang adalah diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, dan golongan. k eadilan dalam bisnis merupakan prinsip moral dan etika yang menuntut perlakuan setara terhadap semua pihak, sesuai dengan hak dan martabatnya, tanpa diskriminasi maupun eksploitasi. Keadilan tidak hanya mencakup pembagian sumber daya dan keuntungan secara adil, tetapi juga meliputi pengambilan keputusan yang etis, transparan, dan bertanggung jawab. KONSEP KEADILAN DALAM BISNIS

TEO RI-TEORI KEADILAN Terdapat beberapa tokoh yang memberikan penjelasan keterkaitan dengan keadilan, di antaranya 1. Aristoteles 2. Adam Smith 3. Jhon Rawls

Prinsip Keadilan dalam Ekonomi Syariah KON SEP KEADILAN DALAM ISLAM DAN PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH Konsep Keadilan (Al-'Adl) dalam Islam

PERBANDINGAN KEADILAN: PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM Keadilan Perspektif Barat Konsep keadilan dalam perspektif Barat dan Islam sama-sama menekankan pentingnya perlakuan yang adil terhadap manusia, namun memiliki titik tekan dan landasan yang berbeda. Dalam perspektif Barat, keadilan dipahami secara rasional dan filosofis berdasarkan pemikiran manusia. Aristoteles menekankan pembagian keadilan dalam tiga bentuk, yaitu keadilan legal, komunitatif, dan distributif, yang mengatur hubungan antara individu, masyarakat, dan negara.

PERBANDINGAN KEADILAN: PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM perspektif Islam dalam perspektif Islam, keadilan bersumber langsung dari wahyu Ilahi dan merupakan salah satu sifat Allah SWT. Keadilan bukan sekadar norma sosial atau hasil kontrak manusia, tetapi kewajiban moral dan spiritual yang harus dijalankan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Prinsip keadilan dalam Islam bersifat menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk ekonomi. Hal ini tercermin dalam larangan riba yang dianggap eksploitatif serta penerapan sistem bagi hasil (mudharabah) yang menekankan keadilan dalam pembagian risiko dan keuntungan.

STUDI KASUS PERMASALAHAN TARIF OJEK ONLINE DI INDONESIA Studi kasus mengenai permasalahan tarif ojek online di Indonesia menggambarkan adanya ketidakadilan dalam praktik bisnis yang melibatkan tiga pihak, yaitu pengemudi, perusahaan aplikator, dan pemerintah sebagai regulator. Konflik ini muncul karena potongan komisi yang diterapkan perusahaan aplikator seringkali melebihi batas 20% yang telah ditetapkan pemerintah, bahkan ada yang mencapai 50–70%.

STUDI KASUS PERMASALAHAN TARIF OJEK ONLINE DI INDONESIA Akibatnya, pendapatan bersih pengemudi menjadi sangat kecil dan jauh dari standar upah layak. Kondisi ini memunculkan aksi protes besar-besaran pada Mei 2025, di mana ratusan ribu pengemudi menuntut aplikator agar mematuhi regulasi dan memberikan perlakuan yang adil. Jika ditinjau dari teori keadilan, masalah ini melanggar keadilan distributif karena pendapatan tidak dibagi secara proporsional, melanggar keadilan komutatif karena hubungan kemitraan yang timpang, serta mencerminkan lemahnya keadilan retributif karena pemerintah kurang tegas menindak pelanggaran aturan.

STUDI KASUS PERMASALAHAN TARIF OJEK ONLINE DI INDONESIA Dari perspektif Islam, potongan komisi yang tinggi tanpa perlindungan sosial dianggap sebagai bentuk eksploitasi yang bertentangan dengan prinsip keadilan (al-‘adl) dan kesejahteraan bersama (maslahah). Solusi yang ditawarkan adalah penetapan tarif dasar minimum nasional yang sesuai dengan biaya hidup, pembatasan komisi maksimal agar tidak merugikan pengemudi, serta transparansi dari aplikator dalam kebijakan tarif. Selain itu, diperlukan pendekatan kreatif seperti penerapan tarif dinamis berbasis data dan pemberian insentif non-komisi berupa reward yang bisa ditukar dengan kebutuhan sehari-hari. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kesejahteraan pengemudi meningkat, konsumen tetap terlayani dengan baik, dan perusahaan aplikator bisa beroperasi secara berkelanjutan tanpa melanggar prinsip keadilan

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa keadilan merupakan prinsip utama yang harus ditegakkan dalam dunia bisnis. Keadilan tidak hanya sebatas pembagian keuntungan, melainkan juga menyangkut perlakuan setara, transparansi, dan tanggung jawab sosial. Dalam perspektif Barat, sebagaimana dijelaskan Aristoteles, Adam Smith, dan John Rawls, menekankan keadilan melalui kontrak sosial, rasionalitas, serta keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat. Sementara itu, Islam menempatkan keadilan (al-‘adl) sebagai prinsip ilahi yang mutlak, diwujudkan melalui larangan riba yang eksploitatif serta penerapan sistem bagi hasil yang proporsional, sehingga mampu menjaga keseimbangan moral, spiritual, dan sosial dalam aktivitas ekonomi.

TERIMA KASIH Ada Pertanyaan?
Tags