Etika Penelitian dan Instrumen Penelitian.pptx

ParulianGultom2 1 views 108 slides Nov 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 108
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108

About This Presentation

Etika Penelitian dan Instrumen Penelitia


Slide Content

INSTRUMEN PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN Parulian Dormaida Gultom , SKM., MBA Metodologi Penelitian – D3 Farmasi STIKes Arjuna Laguboti

Mengumpulkan data = pekerjaan yang melelahkan dan sangat sulit. Kurang pengalaman dalam mengumpulkan data = semakin condong (bias) data yang terkumpul, oleh karena itu harus ahli yang melakukannya. Mengumpulkan data = pekerjaan yang penting dalam penelitian. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Pengumpulan data = proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Semua metode mempunyai tujuan untuk memperoleh ukuran variabel. Fokus pengumpul data: Penyediaan subjek Melatih tenaga pengumpul data (jika perlu) Memperhatikan prinsip – prinsip validitas dan reliabilitas Menyelesaikan masalah yang terjadi, artinya data terkupul sesuai rencana yang ditetapkan.

Masalah dalam pengumpulan data Masalah pada subjek Keterbatasan jumlah subjek Subjek mortality Subjek sebagai objek Pengaruh dari luar Passive resisten

Masalah dalam pengumpulan data Masalah pada peneliti Interaksi Kurang keterampilan Konflik peran dari peneliti

Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpul k an data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya .

Jenis-jenis Instrumen Penelitian Kuisioner/angket Pedoman wawancara Pedoman Observasi Pedoman Dokumentasi Test Chekl-list Peneliti

Instrumen dan Metode Instrumen untuk metode test adalah test atau soal tes Instrumen untuk metode angket atau kuisioner adalah angket atau kuisioner Instrumen untuk metode observasi adalah check-list Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi atau bisa juga chek-list

Yang mempengaruhi Pemilihan Metode dan Instrumen Tujuan penelitian Sampel penelitian Lokasi Pelaksana Biaya dan Waktu data

Rancangan Penyusunan (Kisi- kisi ) instrumen Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua variabel yang diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua metode dan instrumen yang mungkin dapat dipakai. Kisi-kisi khusus yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan rancangan butir-butir yang akan disusun untuk sesuatu instrumen.

Manfaat dari rancangan penyusunan instrumen (1) Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun . Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir . Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya .

Manfaat dari rancangan penyusunan instrumen (2) Kisi- kisi berfungsi sebagai “ peta perjalanan ” dari aspek yang akan dikumpulan datanya , darimana data diambil , dan dengan apa pula data tersebut diambil . Peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen . Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin .

Prosedur dalam pengadaan instrumen yang baik Perencanaan Penulisan butir soal Penyuntingan Uji coba Penganalisaan hasil Mengadakan Revisi

Kriteria Instrumen Yang Baik Reliabilitas Validitas Sensitivitas Objektivitas Fisibilitas

Uji Coba Instrumen Uji coba untuk tujuan manajerial dan substansial Uji coba untuk tujuan keandalan instrumen

Keampuhan Instrumen Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu : Valid Reliabel

Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Pengumpulan Data ( Kuesioner )

Kuisioner Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya ataupun hal-hal yang ia ketahui.

Kuesioner dipandang dari cara menjawab Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri Kuesioner tertutup, yang disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

Kuesioner dipandang dari jawaban Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain

Kuesioner dipandang dari bentuknya Kuesioner pilihan ganda , yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup . Kuesioner isian , yang dimaksud adalah kuesioner terbuka Check-list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai Rating scale ( skala bertingkat ), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju .

Keuntungan Kuesioner Tidak memerlukan hadirnya peneliti Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing , dan menurut waktu senggang responden Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama

Kelemahan Kuesioner Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab . Seringkali sukar dicari validitasnya Walaupun dibuat anonim , kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak jujur . Seringkali tidak kembali , terutama jika lewat pos. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama

Pedoman Pembuatan Kuesioner (1) Tentukan sasaran Bagaimana akan diterapkan Buat kata pengantar Urutan pertanyaan Tipe pertanyaan Jawaban yang mungkin dijawab responden Pikirkan bagaimana data akan diolah Kaitkan pertanyaan dengan masalah penelitian Buat pertanyaan yang sifatnya netral

Pedoman Pembuatan Kuesioner (2) Perhatikan nilai-nilai yang berlaku pada diri responden Dibuat dengan cara menjabarkan lebih lanjut dari variabel-sub variabel-indikator Hindari membuat ringkasan kata yang tidak dimengerti responden Hindari kata-katta yang tidak umum Buat pertanyaan sependek mungkin

Pedoman Pembuatan Kuesioner (3) Buat pertanyaan yang sangat spesifik Pastikan pertanyaan dan jawaban tidak bertentangan Hindari pertanyaan negatif Buatlah responden menjawab secara mudah Perbaiki kalimat dan urutan pertanyaan dan susun kembali Hindari salah ketik

Pengumpulan Data ( Wawancara )

Panduan/Pedoman wawancara Panduan wawancara digunakan untuk menggali sumber informasi secara mendalam untuk responden yang jumlahnya relatif terbatas. Cara membuat panduan wawancara yaitu dijabarkan dari Variabel-sub variable-indikator-pertanyaan.

2 Macam Pedoman Wawancara Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list

Wawancara hasilnya tergantung pada: Pewawancara Teknik wawancara Tipe responden Manusia pembual Manusia Analis Reportasi Jaksa Manusia sok tahu

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam wawancara: Situasi wawancara Waktu Tempat Kehadiran orang ke-3 Sikap masyarakat Responden Karakteristik social Kemampuan menangkap pertanyaan Kemampuan menjawab pertanyaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam wawancara: Pewawancara Karakteristik pewawancara Keterampilan Motivasi Rasa aman Isi Pertanyaan Sukar / mudah Tingkat minat Sumber / jenis

Pewawancara Pewawancara Netral , tidak mengarahkan Adil , tidak memihak Ramah Santai tapi serius Sopan dan hormat Kualitas pewawancara Menguasai materi yang akan diwawancarai Memiliki rasa percaya diri sehingga menimbulkan kepercayaan dari responden

Peranan pewawancara mampu menciptakan hubungan baik dengan responden. Memperbaiki semua pertanyaan dengan baik dan tepat. Mencatat dan merekam jawaban isian. Dapat menggali informasi tambahan dari responden apabila diperlukan.

Persiapan wawancara Latih dan kuasai hal-hal sbb : Penjelasan tujuan penelitian Penjelasan tugas pewawancara Penjelasan tiap nomor pertanyaan Cara mencatat / merekam .

Wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara: Wawancara tatap muka ( Personal atau face to face interviews) Wawancara dengan telepon ( Telephone interviews)

Wawancara tatap muka Kelebihan: menghasilkan lebih banyak data. Kontak langsung dengan responden, sehingga peneliti dapat menanyakan masalah yang lebih kompleks, sensitive, atau controversial. Tingkat partisipasi responden relatif lebih sedikit.

Wawancara tatap muka Kelemahan: memungkinkan terjadinya bias pewawancara Memerlukan biaya dan waktu yang relatif namyak jika jumlah responden (sample) relatif besar dan secara geografis letaknya terpencar.

Wawancara via telepon Kelebihan: Waktu pengumpulan data responden relatif cepat dengan tenaga dan biaya yang relatif lebih sedikit. memperoleh tanggapan segera dari responden setelah pewawancara dapat menghubunginya lewat telepon.

Wawancara via telepon Kelemahan: Pewawancara tidak dapat mengamati ekspresi responden saat memberi tanggapan. Responden setiap saat dapat menolak untuk menanggapi pertanyaan dengan memutus hubungan telepon. Durasi wawancara terbatas. Responden bukan merupakan sample yang representatif yang mewakili semua lapisan masyarakat.

Petunjuk membuat pertanyaan: Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Contoh: Bagaimana status perkawinan Bapak? Sebaiknya : Apakah Bapak beristri? Pertanyaan jelas dan khusus. Contoh: Berapa orang di sini? (rumah, kelas, dll)

Petunjuk membuat pertanyaan: Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian. Contoh: Apakah saudara mau mencari pekerjaan di kota? Sebaiknya : Apakah saudara mencari pekerjaan.

Petunjuk membuat pertanyaan: Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti . Contoh : Pada waktu senggang apakah saudara mendengarkan radio atau melakukan yang lain? Sebaiknya : Apakah yang saudara lakukan pada waktu senggang ?

ETIKA PENELITIAN

Telaah etika penelitian mahasiswa Proses penelitian yang melibatkan manusia sebagai subyek penelitian, dirancang dan dilakukan mahasiswa (Diploma/S-1, S-2, PPDS, S3) menjadi “tanggungjawab” Dosen pembimbing dalam hal arahan dan pengawasan. Semua penelitian yang dilakukan oleh siswa yang melibatkan subyek manusia harus ditelaah dengan mematuhi pedoman dan regulasi yang menjadi tanggungjawab Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK).

Prinsip – prinsip etis dalam penelitian Prinsip manfaat Bebas dari penderitaan Bebas dari eksploitasi Resiko (benefits ratio) Prinsip menghargai HAM Hak untuk ikut/ tidak menjadi responden Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan Informed consent

Prinsip – prinsip etis dalam penelitian Prinsip keadilan Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil Hak untuk dijaga keadilannya

Penelitian terhadap Manusia Semua keingintahuan ilmiah yang melibatkan penelitian-penelitian terhadap manusia niscaya melibatkan persoalan etis. Persyaratan metodologis penelitian bisa konflik dengan hak-hak individu atau hal-hal yang oleh masyarakat umum dianggap baik.

Etika penelitian dengan manusia Merupakan tanggung jawab peneliti untuk jujur dan menghormati semua individual baik yang langsung terlibat dalam penelitiannya atau mereka yang kehidupannya dipengaruhi oleh hasil penelitian

Kategori dasar tanggung jawab etis Tanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan dan harga diri individu ( baik manusia atau bukan manusia ) yang turut serta dalam penelitiannya 2. Tanggung jawab untuk memastikan bahwa laporan penelitian ke publik akurat dan jujur

Lima Prinsip Moral Dasar Respek terhadap pribadi dan otonominya = Menghormati hak individu untuk membuat keputusan sendiri tentang diri mereka sendiri, termasuk persetujuan berdasarkan informasi ( Informed Consent ).  Bermanfaat ( Beneficence ), yaitu k ewajiban untuk melakukan tindakan yang memberikan manfaat, mempromosikan kebaikan, dan mengutamakan kepentingan orang lain. Tida k menimbulkan ketidaknyamanan ( Non - maleficence ) , yaitu k ewajiban untuk tidak melakukan tindakan yang berbahaya atau menyebabkan kerugian bagi pasien atau subjek penelitian.

Lima Prinsip Moral Dasar Keadilan ( justice ) , yaitu Prinsip untuk bersikap adil dan tidak memihak, serta memastikan beban dan manfaat dari sebuah tindakan atau penelitian didistribusikan secara merata. Kepercayaan ( trust ) , m embangun hubungan yang didasarkan pada kepercayaan antara profesional dan individu yang mereka layani atau teliti. Keyakinan ( fidelity ) , yaitu Menepati janji, setia, dan bertanggung jawab terhadap komitmen yang telah dibuat. Integritas Ilmiah , yaitu Melakukan penelitian dengan kejujuran, objektivitas, dan akurasi, serta menjaga standar etika tertinggi dalam semua aspek penelitian. 

Respek terhadap pribadi dan otonominya Peneliti menghargai partisipan sebagai pribadi yang mampu memilih secara otonom Dalam kasus dimana partisipan terdiri dari orang-orang yang belum dewasa atau ‘ hilang ingatan ’ dan tak mampu bertanggungjawab , ada ‘ special concern ’ yang digunakan Mewakili pandangan deontologi dari Kant . Yaitu teori etika yang berfokus pada kewajiban dan kehendak baik (good will) sebagai dasar moralitas, bukan pada konsekuensi tindakan. Menurutnya, tindakan dinilai baik jika dilakukan karena kewajiban moral itu sendiri, yang diwujudkan melalui "imperatif kategoris" yaitu prinsip yang harus berlaku secara universal tanpa kecuali untuk semua orang.

Bermanfaat dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan Peneliti harus dapat memaksimalkan manfaat penelitian dan meminimalkan kemungkinan kerusakan atau luka dan ketidaknyamanan . Terkait dengan otonomi partisipan Pada prakte k nya : sulit dan kompleks ; terkait dengan biaya penelitian Mewakili utilitarianisme , yaitu t eori etika yang menyatakan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang menghasilkan "kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar"

Keadilan ( justice ) Mempertimbangkan distributive justice : mencegah kemungkinan ekpsploitasi partisipan yang lemah , minoritas atau inferior. Mempertimbangkan procedural justice : menggunakan prosedur yang memadai serta meleluasakan asisten dan partisipan untuk dapat memberi masukan terhadap mekanisme riset

Kepercayaan ( trust ) Membina dan memelihara hubungan saling percaya ( resiprokal ). Partisipan berdasarkan persetujuan eksplisit terlibat dalam penelitian dengan pemahaman tentang apa yang akan mereka alami . Persetujuan menghindarkan peneliti dari masalah hukum . Peneliti pun harus dapat percaya kepada partisipan .

Keyakinan dan Integritas Ilmiah Keyakinan akan kebaikan penelitian perlu dimiliki oleh peneliti dan partisipan. Keyakinan itu didasari oleh keinginan mencapai kebenaran. Integritas ilmiah ( truthfulness ) harus dipertahankan, tidak boleh dikompromikan.

Menyelesaikan konflik etis Jika ada konflik etis dalam pelaksanaan penelitian, maka ke-5 prinsip moral dasar itu perlu digunakan. Pertimbangan yang dipakai untuk penyelesaian konflik adalah kepenting dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat. Peneliti perlu waspada dengan kemungkinan bias yang dia miliki. Libatkan ahli/peneliti lain untuk menguji kemungkinan bias.

Kode etik penelitian APA

Pedoman APA Ilmuwan psikologi mengikuti pedoman APA Pedoman ini diciptakan sejak penelitian Millgram Lihat www.apa.org/ethics/code2002.html

Pedoman APA mengenai partisipasi manusia dalam sebuah penelitian Tidak menyakiti ( no harm ) Kerahasiaan dan kepercayaan ( privacy and confidentiality ) Persetujuaan institusi ( Institutional approval ) Keahlian/ kompeten ( Competence ) Penyimpanan catatan ( Record keeping ) Informed consent terhadap penelitian Tidak mengikutsertakan informed consent dalam penelitiannya ( dispensing with informed consent) Memberikan penghargaan pada partisipan untuk partisipasi mereka dalam penelitian ( offering inducement for research participation) Desepsi/ membohongi partisipan ( deception in research) Debriefing

Pedoman APA Poin-poin yang penting (Gravetter & Forzano, 2008) Tidak menyakiti Informed consent Membohongi partisipan Kerahasiaan

Tidak menyakiti Peneliti memiliki tanggung jawab untuk melindungi partisipan dari bahaya psikologis dan fisik Peneliti harus senantiasa memperhitungkan hal-hal yang dapat membahayakan partisipan dan mencoba untuk meminimalkan hal tersebut. Jika memang harus melibatkan hal-hal yang membahayakan bagi partisipan, maka partisipan harus diinformasikan sebelum penelitian berjalan dan mereka harus diberikan imbalan yang setimpal

Informed consent Terdapat tiga komponen dari informed consent : Informasi tujuan, renggang waktum dan prosedur penelitian resiko yang mungkin terjadi, keuntungan yang mungkin diperoleh dari penelitian, insentif dan batasan dari kerahasiaan ( confidentiality) Pengertian Partisipan harus dapat mengerti sepenuhnya akibat dari penelitian. Partisipan yang tidak mampu mengerti harus direpresentasikan oleh orang tua atau wali ( assent & consent ) Partisipasi sukarela partisipasi dalam penelitian harus sepenuhnya sukarela, partisipan harus mengerti bahwa mereka bebas untuk mengundurkan diri kapanpun mereka mau. Partisipan juga berhak untuk meminta data mengenai dirinya tidak diikutsertakan dalam penelitian atau dihapus.

Berbohong atau menyembunyikan identitas untuk kepentingan pencapaian tujuan penelitian Perlu alasan kuat mengapa peneliti tidak berterus terang: alasan ilmiah, etis dan pragmatis. Katakan yang sebenarnya setelah penelitian dilakukan; hati-hati menyampaikannya. Jika subjek menolak terlibat dalam penelitian, data mereka tidak boleh dilibatkan dalam pengolahan.

Anonimitas dan kerahasiaan Penelitian menjamin anonimitas partisipan. Partisipan terlibat bukan sebagai pribadi tertentu melainkan sebagai representasi dari orang dengan karakteristik tertentu dalam populasi. Penelitian menjamin kerahasiaan data partisipan. Data yang diperoleh digunakan untuk kepentingan penelitian dan sama sekali tidak digunakan untuk kepentingan lain. Jangan menggunakan nama partisipan, gunakan kode atau nama samaran

Anonimitas dan kerahasiaan Keuntungan: Partisipan dilindungi dari rasa malu dan stres emosional Peneliti akan mendapatkan jawaban yang jujur

Melaporkan hasil penelitian

Analisis dan melaporkan hasil penelitian Analisis harus memadai dan sesuai dengan metode dan prosedur yang direncanakan; tidak dimanipulasi. Pelaporan harus apa adanya; tidak dibuat jadi lebih bagus, misalnya yang ditampilkan hanya hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian saja (yang terbukti). Pertimbangkan kemungkinan publikasi hasil yang merugikan atau memancing kontroversi yang tak perlu.

Menggunakan Peer Review dan Institutional Review Board Hasil penelitian perlu di- review oleh rekan sejawat atau dewan tertentu yang diberi kewenangan memberi review . Review dilakukan untuk menguji keterandalan penelitian. Mekanisme review juga bertujuan mencegah kemungkinan kerugian yang diperoleh masyarakat karena menggunakan hasil penelitian yang tidak memadai.

Cermati! Faktor-faktor ideologis dan politik dalam penelitian Kemungkinan bias kultural , rasial dan status sosial . Hati-hati dengan keyakinan buta terhada p paradigma , aliran atau sudut pandang yang digunakan sebagai kerangka pikir penelitian .

References : Babbie, E. (2004). The Practice of Social Research . Australia: Thomson Wodsworth. Gravetter, F. & Forzano, L.( 2008). Research methods for the behavioural sciences. California: Wadsworth Sales, B.D. & Folkman, S. (2000). Ethics in Research with Human Participants. Washinton, D.C.: APA.
Tags