fenomenologi ke-bsnsjsjsjsjsjskskb13.pptx

IqbalQizwien 24 views 6 slides Sep 04, 2025
Slide 1
Slide 1 of 6
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6

About This Presentation

Jsisk


Slide Content

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts FENOMENOLOGI PENGANTAR FILSAFAT Oleh : Muhammad Chabibi , Lc . M.Hum

EDMUND HUSSERL (1859-1938) Husserl lahir di kota Proznitz Moravia Austria- Hongaria Husserl belajar matematika , filsafat dan astronomi di Universitas Leipzig, Berlin dan Wina Husserl meraih gelar Doktor Filsafat dengan disertasi mengenai filsafat matematik Ia selalu berusaha ingin mendekati realitas tidak melalui argumen-argumen . Komsep-konsep atau teori umum . Tapi realitas harus kembali pd benda2 itu sendiri merupakan inti dari pendekatan yang dipakai untuk mendeskripsikan realitas menurut apa adanya . Menurut Husserl, positivisme “ membunuh ” filsafat . Alasannya : karna paradigma positivisme tdk mau melihat kesadaran , makna hidup dan motivasi sebagai pemberi makna pd fakta fisis ( tingkah laku ) Positvisme mengabaikan peran manusia ( dimensi subjek ) dlm menciptakan ilmu pengetahuan . Manusia hanyalah menjadi objek ( benda ) semata . Untuk mendapatkan objektivitas sesuatu itu tdk mungkin tanpa melihat hasil dari fungsi subjektif . Artinya , apa yg disebut empiris atau objektif itu ditentukan berdasarkan nilai2 yg ditentukan oleh subjek .

Fenomenologi => kata fenomenon dan logos. ( fenomenon = ssuatu yang menggejala , yang menampakkan diri . Sedangkan “logos” = ilmu ) Jadi fenomenologi ialah pembahasan tentang sesuatu yg menampakkan diri / realitas yg menampakkan diri ( manusia , gejala sosial-budaya atau objek2 lain) Ilmu penentuan kesimpulan dari adanya gejala , / aliran filsafat yang dipimpin oleh Edmund Husserl (1859-1938), tentang manusia dan kesadarannya . Manusia yang tahu dan mengalami ; pengetahuan yang kita miliki hanya pengetahuan yang dapat dicapai oleh kesadaran manusia Fenomenologi adalah cara berfikir ( metode ) untuk melakukan observasi tentang fenomena / gejala keseharian kita seperti apa adanya Melihat fenomena atau gejala yg tampak yang pasti dari objek yg diamati adalah sumber pengetahuan dan kebenaran . Berbeda dengan positivisme : Mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi serta membuat hukum-hukum dan teori Pengertian D an Pemikiran Fenomenologi

FENOMENOLOGI A WAY OF LOOKING AT THINGS Fenomenologi merupakan suatu metode pemikiran “ a way of looking at things ” Fenomenologi sering digunakan dalam epistemologi , psikologi , antropologi dan studi-studi keagamaan ( msl : kajian atas kitab suci , kitab kuning ) Fenomenologi datang untuk memberikan kritik atas ilmu pengetahuan Modern ( positivisme ). Positivisme memandang ilmu pengetahuan yg obyektif hanyalah “ ilmu tentang fakta-fakta ”. Artinya , positvisme membatasi ilmu pengetahuan hnya pada gejala fisis dan menafikan segala masalah diluar fisis ( metafisis dan psikologi ). Dan ini merupakan suatu reduksionisme . Contoh : eksistensi rasional , emosional , makna dan tujuan hidup manusia dimusnahkan krna tidak dapat diverifikasi melalui metode ilmiah . Menurut positivisme ; manusia dianggap sbg fakta objektif . Artinya : manusia sama dengan sistem alam . Segala sesuatu seabgai alam yang diatur oleh hukum-hukum alam secara universal. Dengan menggunakan metode empiris-matematis ia menganggap hasil abstraksi tentang alam itu sebagai realitas objektif ( realitas apa adanya / sebenarnya ) => “ Fenomena Fisis saja ”

Fenomena sbg Sumber Pengetahuan dan Kebenaran Istilah Penting Fenomenologi Uraian Epoche ( penundaan ) Melepaskan diri dari asumsi /praduga2/pengandaian2/penilaian2/penilaian2/ stereotipe / teori / pola pikir yg biasa kpd fenomena yg muncul atau yg nampak Tujuannya : fenomena itu benar2 asli , genuine, tdk terlebih dahulu disusupi / dicampuri praduga2 dst Reduksi ( penyaringan ) Reduksi fenomenologis Reduksi eidetic Reduksi transendental Intensionalitas Kesadaran yg selalu terarah pada suatu objek Berbeda dg Cogito ergo sum ( kesadaran ) Cartesian : kesadaran pd dirinya sndiri tnpa keterkaitan dg objek atau dunia di sekelilingnya Lebenswelt ( dunia yg dihayati ) Dunia sebagaimana kita ada atau dunia yg kita hayati apa adanya belum ditafsirkan oleh kategori filosofis atau ilmiah Fenomena yang teramati merupakan perjumpaan antara kesadaran subjek dalam mengamati dan benda atau obyek yg diluar kita . Mengintuisi atau merenungkan suatu fenomena secara penuh , menganalisinya dan menjabarkan unsur2 pokok dr fenomena tersebut adalah suatu proses menerobos segala fenomena / gejala utk mencari tahu hakekat segala sesuatu / pengertian sebenarnya / hal yg sebenarnya .

Reduksi ( metode penyaringan ) Jenis Reduksi Keterangan Reduksi Fenomenologis Sikap menyisihkan ( penyaringan ) pengalaman pd pengamatan pertama . Maksudnya , setiap pengalaman pribadi bersifat indrawi dan subjektif disaring / disisihkan terlebih dahulu shingga pengertian thp suatu objek tdk terdistorsi oleh praduga , penilaian , anggapan , teori , konsepsi dsb Reduksi Eidetic Sikap utk menemukan eidos ( esensi / hakikat ) yg tersembunyi . Adapun hasil reduksi ini adalah pemilihan hakikat yg sebenarnya dan bukan sesuatu yg asesoris atau imajinatif saja Reduksi Transendental Fokus terhadap subjek itu sendiri . Reduksi transedental ini merupakan subjek yg dihayati oleh kesadaran itu sendiri / kesadaran murni . Reduksi ini berbeda dg dua reduksi yg lainnya dimana keduanya lebih terikat dg pemahaman subjek terhadap objek
Tags