filsafat EPISTEMOLOGI filsafat EPISTEMOLOGI.pptx

ArdieAzhar1 4 views 16 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

filsafat EPISTEMOLOGI


Slide Content

Here starts the lesson! EPISTEMOLOGI

You can delete this slide when you’re done editing the presentation. ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATU Kami dari kelompok 1 mau mempresentasikan matkul filsafat yaitu tentang EPISTEMOLOGI yang meliputi:

1 . Pengertian epistemologi 2. Perihal pengetahuan 3. Masalah-masalah dasar pengetahuan 4. Perihal kebenaran 5. Aliran-aliran Teori Pengetahuan( Aliran empirisme,aliran rasionalisme, aliran positivisme, aliran intuisionisme

01 PENGERTIAN EPISTEMOLOGI

Istilah Epistemologi berasal dari bahasa yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu episteme yang berarti pengetahuan, dan logos, yang berarti fikiran, teori atau ilmu. Jadi, epistemologi berarti pikiran atau teori tentang pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Istilah lain juga bisa digunakan, yaitu teori pengetahuan( theory of knowledge ) atau filsafat pengetahuan ( philosophy of knowledge ). Menurut poedjiadi epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang pengetahuan, adapun yang dibahas antara lain adalah asal mula, bentuk atau struktur, dinamika, validalitas, dan metodologi, yang bersama-sama membentuk pengetahuan manusia. Secara umum, harold H. Tirus menyatakan bahwa epistemologi mengkaji tiga persoalan pokok, yaitu: Apakah sumber-sumber pengetahuan?, dari manakah pengetahuan yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya. Apakah sifat dasar pengetahuan?, apa ada alam yang benar-benar di luar pikiran kita?, kalau ada, apakah kita dapat mengetahuinya?. Apakah pengetahuan kita itu benar(valid)?, bagaimana kita dapat membedakan yang benar dari yang salah. Menurut mohammad muslih, tiga persoalan pokok tersebut sekaligus merupakan objek formal dari epistemologi, yakni sebagai perspektif dalam melihat objek mateialnya, dalam hal ini adalah pengetahuan.

2 PERIHAL PENGETAHUAN

Book Title. P52 Proses terjadinya pengetahuan merupakan bagian penting dalam epistemologi, sebab hal ini akan mewarnai corak pemikiran kefilsafatannya. Pandangan yang sederhana dalam memikirkan proses terjadinya pengetahuan dapat difahami berbagai macam. Ada yang berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalaman batin. Yang lain berpendapat bahwa pengetahuan terjadi tanpa adanya pengalaman. Yang disebut pengalaman adalah keseluruhan atau totalitas segala pengamatan, yang disimpan di dalam ingatan dan digabungkan dengan suatu pengharapan akan masa depan, sesuai dengan apa yang telah diamati pada masa lampau. Yang lain berkeyakinan bahwa pengetahuan didapatkan dari sebuah pengamatan. Di dalam pengamatan segala pengetahuan dimulai dengan gambaran-gambaran inderawi. Gambaran-gambaran itu kemudian ditingkatkan hingga sampai kepada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi, yaitu pengetahuan rasional dan pengetahuan intuitif.

Book Title. P52 Pengamatan inderawi terjadi karena gerak benda-bbenda di luar kita menyebabkan adanya suatu gerak di dalam indera kita. Gerak ini diteruskan kepada otak dan dari otak diteruskan kejantung. Di dalam jantung timbullah suatu reaksi, suatu gerak dalam jurusan yang sebaliknya. Pengamatan yang sebenarnya terjadi pada awal gerak reaksi tadi

3 Masalah-masalah dasar pengetahuan

Wiramihardja mengemukakan ada tiga masalahdasar pengetahuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut: apakah dasar atau pengetahuan kita?,adakah kemungkinan manusia mencapai pengetahuan mutlak?, dan adakah kemungkinan manusia mengetahui objek di luar dirinya?. Sedangkan menurut juhaya S. Pradja terdapat tiga persoalan dasar dalam bidang epistemologi, yaitu: Apakah sumber-sumber pengetahuan itu?, dari mana pengetahuan yang benar itu datang, dan bagaimana kita dapat mengetahuinya? Apalah watak dari pengetahuan?, adakah dunia riil di luar akal dan kalau ada, dapatkah kita mengetahuinya? Apakah pengetahun kita itu benar?, bagaimana kita bisa membedakan antara kebenaran dan kekeliruan.

4 Perihal kebenaaran

Secara umum definisi standar mengenai kebenaran diartikan sebagai kesesuaian antara pikiran dan kenyataan. Pada umumnya ada teori kebenaran, yaitu kebenaran saling berhubungan, kebenaran saling berkesesuaian, dan kebenaran inherensi. Kebenaran saling berhubungan , terdapat bahwa suatu proporsi itu benar apabila hal tersebut mempunyai hubungan degan ide-ide dari proporsi yang telah ada atau benar. Kebenaran saling berkesesuaian, berpandangan bahwa suatu proporsi itu bernilai benar apabila proporsi itu saling berkesesuaian dengan kenyataan atau realitas. Kebenaran inherensi, yang memiliki pandangan bahwa suatu proporsi memiliki nilai kebenaran apabila memiliki akibat atau konsekuensi-konsekuensi yang bermanfaat, maksudnya ialah hal tersebut dapat dipergunakan.

5 ALIRAN-ALIRAN TEORI PENGETAHUAN

Pengetahuan itu diperoleh manusia melalui berbagai cara dan menggunakan berbagai alat. Menurut ahmad tafsir ada beberapa aliran yang mengkaji tentang cara memperoleh pengetahuan tersebut, antara lain aliran empirisme, rasionalisme, positivisme, dan intuisionisme.

Aliran Empirisme Kata empiris iniberasal dari kata yunani empirikos yang berarti pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi. Aliran Rasionalisme Aliran nasionalisme mengajarkan bahwa melalui akalnya manusia dapat memperoleh pengetahuan.pengetahuan yang diperoleh dan diukur dengan akal. Aliran Positivisme Aliran positivisme ini lahir sebagai penyeimbang pertentangan yang terjadi antara aliran empirisme, dan aliran rasionalisme. Aliran positivisme ini lahir berusaha menyempurnakan aliran empirisme dan rrasionalisme, dengan cara memasukkan perlunya eksperimen dan ukuran-ukuran. Aliran Intuisionisme Tokoh aliran intuisionisme adalah hendri bergson, ia berkeyakinan bahwa akal dan indera memiliki keterbatasan. Karena menurutnya, objek-objek yang kita tangkap itu adalah objek yang selalu berubah. Jadi, pengetahuan yang telah dimiliki manusia tidak pernah tetap, demikian halnya akal, akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengkonsentrasikan dirinya pada objek itu.

شكرا هذا مني هل من كم اسئلة؟
Tags