FINISHING MELAMINe dalam pelaksanaan finishing furniture
NurHase
3 views
47 slides
Sep 02, 2025
Slide 1 of 47
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
About This Presentation
cat melamine
Size: 10.07 MB
Language: none
Added: Sep 02, 2025
Slides: 47 pages
Slide Content
A PLIKASI FINISHING DENGAN BAHAN M ELAMIN Oleh : Lagian Sinuraya , S.Pd ., M.Ed Tim Fasilitasi Media : Syaim , S.Kom ., M.I.Kom
Finishing sistim melamin adalah : salah satu jenis finishing dengan teknik semprot yang berbahan baku 2 komponen (2K). Lapisannya mempunyai ketebalan yang bagus, hingga dapat menutup serat kayu. Jarak antara serat kayu menjadi rata dan halus hingga warna kayu asli kelihatan alami bahkan lebih cemerlang dan hidup jika diaplikasikan dengan natural melamin.
Beberapa kelebihan dari finishing melamin, antara lain adalah : Warna dapat bervariasi, sesuai woodstain Kegilapan bervariasi, mulai dari doff, semi gloss dan gloss atau mengkilap. Transparansi yang baik Penampilan yang alami Baik terhadap bahan kimia rumah tangga Fleksibilitas dan ketahanan terhadap goresan atau benturan yang cukup baik. Sangat sesuai digunakan untuk perabot dan interior atau bagian dalam ruangan .
Kelemahan jenis finishing melamin , antara lain : T idak tahan terhadap cuaca ( panas dan hujan ), oleh sebab itu tidak baik digunakan untuk furnitur diluar atau taman. Gambar-2.1. Pilihan Warna dan Varian Kegilapan Melamin
a. Peralatan : Mesin Amplas, berbagai jenis mesin amplas dapat digunakan untuk aplikasi finishing melamin, mulai dari mesin portable ( mesin tangan) hingga stasioner. Scrap atau Kape, digunakan untuk melakukan proses plamir / pengisian pori dengan wood filler. Membersihkan permukaan bidang dan membuang cat yang terkupas menggores pada permukaan bidang kerja dan sebagainya. Kuas, yang berkwalitas baik dalam pekerjaan finising adalah berbulu halus dan lembut, ujung bulunya bercabang dua atau tiga, serta tidak meninggalkan garis bekas kuas saat digunakan
Kompressor digunakan untuk menghasilkan angin yang akan menekan bahan finishing melalui spraygun/ pistol semprot, sehingga material dapat diarahkan sesuai kebutuhannya. Regulator adalah sejenis saringan air atau filter air yang ada dalam udara dan berfungsi untuk menjaga kemungkinan penguapan udara dalam tangki kompresor menjadi cairan. Hal ini untuk menjaga agar air dalam angin tidak bercampur dengan bahan cairan finishing pada saat penyemprotan, sehingga hasil penyemprotan bahan finishing lebih baik Spraygun atau biasa disebut juga pistol semprot adalah alat yang digunakan untuk menyemprotkan bahan cairan finishing .
b. Bahan Thinner adalah bahan cair yang digunakan untuk pengencer bahan melamin. Gambar - 2.2 Thinner Wood filler adalah sejenis bubur dempul yang digunakan untuk pengisian pori-pori benda kerja, sehingga permukaan kayu menjadi padat . Gambar – 2.3. Wood Filler
Elaborate on what you want to discuss. Wood stain adalah bahan pewarna yang biasa dipakai pada aplikasi finishing sistim melamin. Bahan dasar stain adalah tinner yang dicampur dengan pewarna Gambar- 2.4. Wood Stain Hardner melamin adalah salah satu bahan yang digunakan sebagai obat untuk mengeraskan bahan sanding sealer dan / atau melamin lack. Dengan hardner proses pengeringan finishing sistim melamin dapat dikontrol, yaitu dengan menambahkan kedalam sanding sealer atau melamin lack dengan perbandingan tertentu. Gambar – 2.5. Hardener Melamin Melamin sanding sealer adalah salah satu bahan finishing yang digunakan sebagai bahan intermedia atau lapisan dasar dalam finishing sistim melamin dan membantu pula meratakan permukaan kayu. Sanding sealer ini dibuat dari bahan melamin, sehingga setelah menjadi film kering tak berwarna atau bening seperti halnya kaca. Gambar – 2.6. Sanding Sealer
Melamin lack atau biasa disebut top coat adalah : bahan terakhir yang amat penting dalam finishing sistim melamin dan harus mempunyai permukaan yang halus, rata dan paling penting mempunyai daya lekat yang baik dengan sanding sealer. Melamin lack yang ada dipasaran terdiri dari 3 jenis penampilan, yaitu clear gloss, semi clear dan dof. Gambar – 2.7. Melamin Lack Kertas Amplas, setiap pekerjaan finishing sistim melamin, permukaan kayu yang hendak difiller, disanding sealer dan top coat terlebih dahulu harus digosok dengan amplas. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh permukaan benda kerja yang halus dan rata. Biasanya digunakan kertas amplas nomor 180, 240 dan 400.
C. Teknik Penggunaan pistol Semprot Penyemprotan sangat mempengaruhi hasil finishing, dimana pistol semprot yang telah dipersiapkan dengan baik tidak akan berarti apabila tidak disertai pengendalian yang benar selama proses aplikasi. Alat utama yang diperlukan adalah kompressor untuk membuat tekanan udara dan spray gun, suatu alat untuk menyemprotkan bahan finishing bersamaan dengan udara bertekanan ke bidang kerja. Dengan pengaturan tertentu pada kekuatan tekanan, jumlah material yang disemprotkan, cara ini menghasilkan bidang permukaan yang sangat baik, halus dan cepat. Di samping itu, perlakuan terhadap bermacam-macam bentuk, posisi, dimensi dan keadaan benda kerja harus dikuasai. Agar diperoleh hasil yang optimal dalam aplikasi dengan menggunakan spraygun, haruslah dikuasai hal-hal sbb
Perlengkapan Pistol Semprot, Perlu diperhatikan akan kelengkapan atau fasilitas yang dimiliki oleh pistol semprot, hal ini akan berguna bagi peningkatan kuantitas maupun kualitas hasil penyemprotan. Pistol semprot dikatakan mempunyai kelengkapan yang baik jika memiliki minimal seperti gambar-2.8, pistol semprot pistol semprot dikatakan mempunyai kelengkapan yang baik bila memiliki : mpunyai kelengkapan yang baik bila memiliki : Gambar – 2.8. Perlengkapan Pistol Semprot
Bentuk Pancaran, Cara mengatur bentuk bidang pancaran agar bulat dan melebar, yaitu seperti gambar -2.9, Gambar – 2.9. Bentuk Pancaran
Bidang Pancaran tegak dan mendatar yaitu seperti gambar. Gambar – 2.10. Bidang Pancaran
Volume dan Tekanan Angin . Gambar-2.11. Volume dan Tekanan Angin Pengendalian Cairan, Cara mengatur volume bahan yang keluar (pengendali cairan). Gambar-2.12. Pengendalian Bahan yang keluar
VIDEO SETTING SPRAY GUN Saksikan link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=Ux0SJydcvuA
Hal-hal yang juga mempengaruhi jumlah volume keluaran bahan cair, adalah : Penyetelan panjang dan pendeknya jarum pancar. Semakin pendek jarum pancar, semakin banyak volume cairan. Pemilihan diameter lubang pancar pada nozzle (alat percik). Semakin besar lubang diameternya, semakin besar pula keluaran. Pemeriksaan kebersihan pistol semprot, terutama alat percik, tudung udara, tabung cat, saluran cat (pipa) dan katup pengatur yang berasal dari Teflon serta tudungnya. Pemilihan alat percik yang tepat (diameter lubangnya); Pengaturan tekanan udara yang disesuaikan dengan cara menyemprot maupun volume bahan yang keluar ; Penyesuaian baut pengatur volume bahan yang akan disemprotkan; Pengaturan katup atur bentuk tekanan, pancaran kipas angin bulat/lebar, juga posisi pancar tegak atau mendatar; Pengecangan tiap baut dan pencegahan kebocoran pada saluran, agar tidak terjadi penyemprotan yang terputus-putus.
Jenis Pancaran Jenis pancaran harus sesuai dengan kedudukan dan bentuk benda kerja. Pancaran datar dan tegak dipakai untuk benda lebar serta kedudukannya vertical dan mendatar, sedang untuk benda sempit (kecil) digunakan pancaran yang bundar atau vertical, dengan gerakan penyemprotan yang cepat.
Jarak Semprot Jarak semprot antara ujung pistol dengan permukaan benda kerja, umumnya 15-20 cm. Bila jarak semprot terlalu kecil, serta volume keluaran tidak disesuaikan, akan timbul cat yang meleleh atau mengalir kebawah. Bila jarak pistol terlalu jauh, partikel cat menjadi kering sebelum menempel dipermukaan kayu atau benda kerja, lihat gambar-2.14 :
Sudut Semprot Gambar -2.15. Sudut Semprot Pistol semprot sedapat mungkin diarahkan tegak lurus pada benda kerja. Pistol semprot yang miring mengakibatkan penyemprotan cat tidak merata. Hanya gerakan pistol yang sejajar dan tegak lurus dengan bidang semprot menjamin hasil penyemprotan yang merata, gambar – 2.15. Gerakan melengkung pada saat mengayun pada saat menyemprot menyebabkan bagian tengah benda kerja terlalu banyak mendapat cat.
Kecepatan Semprot Kecepatan penyemprotan yang lambat, lapisan semprot menjadi tebal dan ada kemungkinan meleleh. Bila penyemprotan dilakukan dengan kecepatan tinggi atau terlalu cepat gerakannya, hasil pelapisannya akan kasar dan tipis. Untuk mendapatkan kecepatan yang baik, disarankan untuk menyemprot dengan kecepatan 20 meter per menit jenis melamin. Cara melakukan latihan kecepatan penyemprotan : Lakukan penyemprotan simulasi atau peragaan kering di depan garis berjarak 1 meter Arahkan pistol semprot pada salah satu ujung garis, dengan jarak 15 – 20 cm, seperti gambar-2.16 :
Jumlah Volume Bahan yang Keluar. Ketebalan lapisan cat berkaitan erat dengan jumlah volume bahan reka oles yang disemprotkan. Volume bahan yang keluar dapat diatur dengan cara memutar baut pengatur jarak jarum penutup. Jumlah volume keluaran yang ideal untuk jarak dan kecepatan semprot diatas adalah 75 – 100 ml permenit. Dengan memutar kekiri, jarak antara lubang percik dengan ujung jarum lebih besar, sehingga cat atau bahan reka oles keluar lebih banyak, lihat gambar-2.17.
Lapisan Semprotan Sebelumnya Metode tumpang lapis ini harus separuh dari bidang pancar yang disemprotkan sebelumnya. Dengan kata lain, tumpang lapis atau overlapingnya sebanyak 50%, seperti terlihat pada ilustrasi gambar - 2.18.
Tekanan Angin Tekanan angin, diatur sebesar 1 – 5 bar. Bagi pistol yang tanpa alat pengatur tekanan udara, dapat dilakukan pengaturan tekanan dengan menyetelan pada regulator udara yang pada umumnya menjadi satu dengan filter penampung air pipa instalasi. Proses Aplikasi Finishing Persiapan Permukaan Kayu Perbaikan permukaan kayu adalah suatu tindakan atau perlakuan awal sebelum finishing dimulai. Segala bentuk kerusakan, maupun noda kotoran yang terdapat pada permukaan kayu/benda yang akan difinishing harus bebas, sehingga nantinya tidak merusak hasil finishing itu sendiri.
Jadi keuntungan melaksanakan pra finishing dengan baik dan benar adalah : Akan menghasilkan finishing yang maksimal Menghemat bahan-bahan finishing Menghemat waktu pengerjaan finishing
Ada 3 (tiga) faktor utama kemungkinan kerusakan pada permukaan pada kayu furnitur antara lain : Faktor sifat bawaan (alami) kayu. Hampir semua kayu memiliki cacat bawaan. Contoh mata kayu, mata kayu lepas, lubang- lubang kecil karena termakan rayap (Holes). Faktor akibat pengerjaan furnitur itu sendiri. Umumnya terdapat akibat kondisi mesin-mesin pengolah kayu, seperti gelombang- gelombang akibat hasil pengetaman (cutter mark), rusaknya sudut-sudut atau bagian lebar kayu akibat urat kayu yang berputar-putar, timbul sisa-sisa pengeleman pada daerah sambungan saat perakitan. Atau bekas coretan pensil saat melukis sambungan. Faktor yang tidak disengaja, misalnya : permukaan kayu tidak sengaja terbentur oleh benda lain sehingga mengakibatkan permukaan kayu menjadi penyot. Percikan cairan atau olli yang dapat merusak warna permukaan kayu. Lubang bekas-bekas paku atau lubang-lubang kecil bekas rayap.
Cara mengatasi dan memperbaiki kerusakan pada permukaan funitur yang anda akan finishing adalah sebagai berikut : Bila terdapat lobang –lobang kecil pada permukaan kayu baik itu bawaan alami kayu, maupun karena disengaja, maka lebih dahulu didempul, jika lubang jarum (kecil). Bila lubang yang agak besar, dengan cara memasukan sejenis pasak kayu yang sama dengan diameter lubang yang dibuat dengan atau mengganti bagian permukaan kayu tersebut dengan memperhatikan warna kayu yang digantikan sama dengan warna kayu yang diperbaiki dan diperkuat dengan lem. Kemudian ratakan permukaan dengan ketam halus dan dihaluskan dengan kertas amplas.
Cutter mark Secara kasat mata cutter mark ini tidak terlihat dengan jelas. Cobalah meraba dengan jari-jari anda, maka akan terasa ada sentuhan-sentuhan kecil pada permukaan kayu. Hal ini karena kondisi mesin itu sendiri dan sulit dihindari. Cara mengatasinya yaitu dengan penghalusan seluruh permukaan kayu dengan ketam halus maupun dengan kertas amplas. Sisa-sisa lem Sisa-sisa lem yang terdapat pada permukaan kayu harus bebas, karena berakibat jelek pada saat pewarnaan. Cara mengatasinya, yaitu lunakkan bekas lem dengan meneteskan air panas diatas bekas lem tersebut, setelah kondisi sedikit basah, sisa sisa lem akan memutih kemudian lakukan penyekrapan sampai terangkat habis. Untuk bekas lem jenis 2 (dua) komponen, gunakan removal (larutan sudah jadi) dengan mengolesi semua permukaan yang ternoda bekas lem tadi. Kemudian penyekrapan sampai sisa lem terkikis habis, lalu menghaluskan dengan kertas amplas
Bekas Pensil Bekas-bekas pensil yang tertinggal pada permukaan kayu. Cara mengatasinya : Menghapus dengan karet penghapus seluruh bekas – bekas lukisan kemudian diamplas Penyok Penyok permukaan kayu akibat benturan benda keras/berat yang tidak disengaja. Cara mengatasinya yang penyet, yaitu : Cara 1. Teteskan air panas pada permukaan yang amblas (penyok), tunggu beberapa menit maka permukaan kayu yang turun akan terangkat ke atas lalu ratakan dan haluskan dengan kertas amplas. Cara 2. Dengan setrika panas. Ambilah seterika lalu panaskan . Siapkan kain lap bersih lalu lembabkan dengan air. Meletakan kain lap yang dilembabkan tadi di atas permukaan yang rusak . Tempelkan seterika yang panas tadi di atas kain yang diletakan di atas permukaan kayu yang rusak. Tunggu beberapa menit dan jangan terlalu lama. Bila permukaan masih kurang terangkat, ulangi kembali seperti urutan di atas.
Cara 3. Dengan spiritus Ambilkan spiritus dan beri beberapa tetes di atas bagian kayu yang rusak / amblas. Bakar spiritus tersebut. Hindari permukaan yang terlalu lama bisa berakibat terbakarnya permukaan kayu. Ulangi hingga permukaan kayu yang rusak terangkat kembali . Noda cairan berminyak Noda cairan berminyak yang mengakibatkan perubahan warna kayu, kemungkinan ini timbul dari bekas alat yang diberi oli sebelum dipakai atau terpercik tidak dengan sengaja. Cara mengatasinya, adalah Hilangkan noda cairan berminyak dengan cara meneteskan thinner diatas noda cairan lalu membakar kemudian bersihkan dengan amplas .
Blister Blister umumnya terdapat pada kayu buatan (kayu olahan). Cara mengatasinya : Suntikan lem pada bagian yang lepas, lalu klem hingga rapat atau permukaan yang sudah disuntikan lem digosok – gosok untuk memberi efek panas sehingga menempel rapat kembali. Bila lem tidak dapat disuntikan, maka permukaan yang lepas harus disayat dengan pisau, lalu digantikan dengan lapisan veneer yang sama kemudian di lem kembali dan ditempelkan kembali. Beri panas sedikit dengan cara menggosok-gosokan permukaan yang di lem dengan benda yang tidak merusak permukaan kayu.
dalam thinner. Yang terpenting ialah waktu kering dan setelah penyemprotan warna melamine transparan sama dengan warna kayu alaminya. Mengisi filler dengan sekrap yang elastis, sehingga filler dapat mengisi pori yang terbuka. Kemudian amplas lebihannya dengan kertas amplas nomor 180-240, searah dengan serat kayu. Ulangi lagi dengan pengisian pori-pori yang belum terisi padat, dengan cara mengamati seluruh permukaan sehingga tak ada yang terlewatkan.
Mewarnai dengan Cara Langsung Kayu disamakan warnanya dengan kayu terasnya, atau dituakan dengan wood stain. Sebelum pewarnaan kayu muda menjadi teras, bidang permukaan kayu harus diamplas dahulu dengan amplas nomor 80 – 180. Setelah warna kayu mentah sama, barulah dapat dilanjutkan tahap berikutnya. Untuk pewarnaan dengan cara pengolesan pada permukaan kayu, digunakan bahan pewarna transparan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan pencelupan, penguasan, pengusapan dengan kain atau kaus perca. Bila ingin sempurna, dapat digunakan cara semprot, namun efisiensinya kurang baik. Banyak bahan yang terbuang, sehingga jauh lebih mahal dari cara lainnya.
Mewarnai dengan Cara Tak Langsung Pewarnaan dengan cara tak langsung yaitu mencampur bahan warnanya (wood stain) dengan melamin sanding sealer. Dengan adanya melamin sanding sealer itu, terbentuk suatu lapisan film melamin seperti plastik yang bagus dan berwarna, serta mempunyai daya ikat yang sangat baik pada permukaan sanding sealer. Pada pencampuran warna hendaknya lebih banyak digunakan melamin daripada jumlah wood stain, sehingga bahan tidak mudah mengalir dan dapat melekat di permukaan sanding sealer.
Penting diperhatikan untuk menambahkan hardner / pengerasnya dengan perbandingan, 1 hardener : 9 melamin. Cara aplikasi dilakukan dengan penyemprotan memakai pistol semprot, bukan dikuaskan atau dioleskan dengan kain perca. Setelah warna dicampur clear, maka sebelum mengering permukaan semprotan tadi, segera disusulkan seprotan ulang melamine clear yang bening. Model Penyemprotan ini dikenal dengan penyemprotan basah (wet On Wet). Tujuannya untuk menutup pewarnaan dengan lapisan bening, supaya warna tidak terkikis dan tidak botak pada saat pengamplasan pra top coat untuk lapisan akhir. Lapisan sanding yang dicampur dengan warna ini diratakan permukaannya dari debu, bintik-bintik kotoran serta meratakan pelapisan warna yang mengeriput seperti kulit jeruk. Digunakan kertas amplas berukuran 400, serta mengatur pengamplasan agar jangan sampai botak.
Lapisan Antar Media Tahap pelapisan antarmedia, yaitu antara media kayu dan media film melamin yang akan disemprotkan pada tahap akhir. Pelapisan antar media ini disebut juga pelapisan sanding sealer, yang berarti penyekat atau pengunci yang dapat diamplas, membantu pula meratakan permukaan kayu. Aplikasinya bisa dengan dikuaskan atau dengan pistol semprot. Perbandingan campuran antara sanding sealer dengan pengerasnya adalah 9 : 1. Kemudian, baru diencerkan dengan thinner sampai kekentalan yang telah ditetapkan atau sekitar 6 bagian. Pada suhu ruang, pengeringan akan berjalan sedang, tetapi pada ruang dengan system pemanas ( 40 o C - 80 o C ), pengeringan berjalan cepat, kurang lebih 1-2 jam. Apabila ingin mudah diamplas, sebaiknya tunggu hingga 4 jam kering angin. Dengan menunggu semalam, pengamplasan bisa renyah.
Pengamplasan dilakukan dengan landasan kayu atau tidak menggunakan mesin amplas listrik. Ukuran amplas yang paling baik adalah nomor 240-320. Problema yang paling sering dialami dalam proses sanding sealer ini adalah terjadinya gelembung-gelembung udara muncul dipermukaan sanding. Munculnya gelembung-gelembung ini disebabkan oleh penyemprotan pada pagi hari. Pada waktu matahari mulai terbit dan memanasi udara, tekanan udara dalam kayu dengan udara diluar sangat berbeda. Udara dalam kayu mengalir keluar untuk menyamakan tekanannya dengan udara luar.
Udara yang keluar mendorong lapisan sanding sealer yang hampir kering sehingga terbentuk gelembung udara. Setelah permukaan kering, kemudian diamplas, akan terlihat kawah- kawah bekas gelembung yang terpotong oleh gosokan kertas amplas. Cacat seperti ini sulit diperbaiki. Apabila kawah itu tidak terlalu banyak, dapat dilakukan perbaikan dengan mengisi kawah-kawah tadi dengan wood filler warnanya telah disamakan dengan warna kayu aslinya. Untuk mengatasi hal itu adakan penyemprotan sanding sealer siang hari atau sore hari. Setelah itu hasilnya dapat diinapkan untuk mengering semalam, sehingga renyah amplasannya dan tidak timbul cacat gelembung. Beberapa perusahaan yang merasa perlu mengantisifasi munculnya gelembung udara akibat perbedaan suhu, membuat ruang pemanas untuk menghangati kayu sebelum disemprot sanding sealer . Pemanasan
dilakukan selama 15-30 menit pada suhu 40 o C. Hasil tahapan ini yang terbaik, ialah dilakukan dua kali. Setelah proses penyemprotan pertama kering dan diamplas, dilakukan pengotrolan ulang hasilnya. Apabila masih ada pori cacat, amplas sampai kelihatan kanyunya dan ada cekungan, oleskan filler sewarna dengan kayunya sebagai dempul. Boleh juga digunakan dempul polyester, atau wood filler yang dipakai pertama diperkental. Setelah diamplas rata, ulangi lagi penyemprotan sanding sealer tipis-tipis saja. Untuk pengamplasan gunakan kertas amplas nomor 400.
Lapisan Akhir ( Top Coat) Pelapisan akhir dapat dilakukan dengan pistol semprot yang halus atomisasinya. Umumnya dipilih diameter lubang pancar (nozzle) 1,2-1,5 mm. Usahakan keseimbangan antara kecepatan semprot dengan volume bahan melamine yang keluar, dan antara bahan dan tekanan angin. Buatlah jarak penyemprotan selalu bersudut konstan. Jarak berkisar antara 15-20 cm. Penampilan reka oles melamine natural transparan ditetapkan dalam tahapan akhir ini, apakah gilap, semi gilap, satin atau dof, tergantung pada pemilihan jenis melamine. Penampilan reka oles melamine transparan ini harus dilakukan dengan cermat sekali. Hindarkan penyemprotan diruang yang berdebu. Harus tersedia sirkulasi udara yang baik karena penguapan formalin terasa pedas dan baunya yang menyengat .
Penyimpanan sementara benda kerja yang baru saja disemprot, harus di ruang tanpa banyak lalu lintas orang yang dapat menimbulakan penghamburan debu, bulu tekstil pakaian dan rambut. Sangat ideal apabila tersedia ruang yang tertutup dan dilengkapi dengan pemanas mencapai suhu ruang 40 o C. Melamine mempunyai sifat yang mengeras apabila lingkungannya panas (thermosetting). Proses pengeringan dipercepat. Gunakan thinner melamine yang dianjurkan pabrik cat atau thinner yang sepadan asal hasilnya tidak timbul lubang renik (pin hole). Tidak boleh juga terjadi pengabutan ketika thinner dicampurkan dengan melamine clear. Bila warna campuran memutih, berarti thinner tidak cocok atau tidak compatible, sehingga mengkibatkan hasil yang rapuh, mudah mengelupas, mudah pecah-pecah dan menyebabkan penampilan lapisan film kusam dengan kegilapan yang tidak rata .
Umur campuran sangat tergantung pada suhu lingkungan, pada umumnya berkisar antara 12 jam. Selebihnya campuran tidak dapat dipakai. Supaya sisa campuran tidak mati atau mengental seperti agar-agar (gel) sehingga tak mungkin dilarutkan lagi, tambahkan thinner yang baru sehingga memperlambat pengentalan. Keesokan harinya, kekentalan dapat diperbaiki sehingga siap untuk menyemprot kembali. Cara lain untuk memperpanjang umur campuran, yaitu dengan menyimpannya di dalam lingkungan yang dingin, dalam kulkas misalnya. Keesokan harinya tambahkan campuran yang baru. Masih ada hal yang perlu diperhatikan, sebelum dipakai, campuran harus disaring dahulu. Penyaringan dilakukan dengan kawat ayak (mesh) yang halus. Atau dapat pula kita gunakan kaus stocking. Alat itu dapat dipakai secara tetap sebagai alat saring. Agar awet, rendam di dalam thinner begitu usai dipakai.
VIDEO TUTORIAL FINISHING MELAMIN Saksisakan video tutorial aplikasi finishing melamin berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=k9GM-z0JtKg
TUGAS KELOMPOK Setelah memperhatikan video tutorial finishing melamin , diskusikan bersama kelompokmu spesifikasi alat dan bahan yang digunakan , teknik semprot , komposisi bahan serta tahapan aplikasinya yang lebih baik lagi !
EVALUASI Silahkan akses link berikut ini untuk dapat mengerjakan soal evaluasi : https ://forms.gle/jz7RuFazbiqGS8eB6