Fisika Lingkungan ( Kelompok 5 )_20250903_201842_0000.pdf

heanumerlin 19 views 13 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Pembuatan mini projek ramah lingkungan


Slide Content

SDGs 12 "Analisis Konsumsi Energi dan
Produksi Ramah Lingkungan "
RESPONSIBLE CONSUMPTION AND PRODUCTION
oleh kelompok 5

ANGGOTA KELOMPOK Awan Setiawan
NIM 2504040005
Regi Damayanti
NIM 2504040002
Tiara Nurusy Syifa
NIM 2504040019
Ahmad Aziz
NIM 2504040016

Coba lihat lingkungan sekitar kita. Di tengah
teriknya matahari, masih banyak yang menyalakan
lampu di siang hari, menyalakan AC padahal
ventilasi alami masih bisa dimaksimalkan.
Ini bukan soal menyalahkan, tapi soal
menyadari bahwa kebiasaan kecil kiita
menunjukkan betapa belum efisiennya cara
kita menggunakan energi, dan betapa
besarnya potensi energi bersih yang belum
dimanfaatkan

80% energi dunia masih berasal dari
batubara, minyak bumi, dan gas alam
( IEA, 2023)
Di Indonesia, batubara
menyumbang sekitar 38% dari
total energi nasional (ESDM)
Energi yang kita pakai masih didominasi oleh sumber tak terbarukan.
MASALAH ENERGI SAAT INI
Bahan bakar fosil masih
menyumbang lebih dari 80% bauran
energi global pada tahun 2023.

SDGs 12 adalah salah satu dari 17 tujuan pembangunan
berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB. Fokus
utamanya adalah mendorong pola konsumsi dan
produksi yang bertanggung jawab, efisien, dan ramah
lingkungan.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ?
Di sinilah SDGs poin 12 Responsible Consumption and
Production hadir untuk mengubah kebiasaan kecil
menjadi dampak besar.

SDGs 12 " Responsible Consumption and Production"
bertujuan untuk:
Efisiensi sumber daya
Produksi ramah lingkungan
Pengurangan limbah energi
Perubahan gaya hidup
Dan di sinilah project
kami hadir!

Kompor Tenaga Surya
Kompor tenaga Surya adalah alat untuk
memasak dengan menggunakan sinar
matahari sebagai sumber panasnya.
Kompor tenaga Surya tidak memerlukan
gas LPG atau listrik,dan bisa dibuat dari
bahan - bahan sederhana seperti kardus,
aluminium foil dan panel Surya . Karena
tidak menggunakan bahan bakar fosil dan
di buat dari bahan daur ulang jadi kompor
ini sangat ramah lingkungan, murah, dan
mudah dibuat

Kompor menggunakan reflektor seperti
cermin, aluminium foil, atau
permukaan logam mengkilap.
Reflektor ini memantulkan sinar
matahari ke satu titik fokus, biasanya
ke bagian bawah panci.
Semakin terpusat cahaya, semakin
tinggi suhu yang dihasilkan
Prinsip Kerjanya?
Ada tiga prinsip utama, diantaranya :
Pemusatan Energi Cahaya

Wadah memasak
biasanya berwarna hitam
karena warna gelap
menyerap lebih banyak
cahaya.
Cahaya yang
terkonsentrasi di titik
fokus diserap oleh panci,
lalu diubah menjadi
panas
Prinsip Kerjanya?
Penyerapan Energi
Kompor sering ditutup
dengan kaca bening atau
plastik transparan.
Cahaya masuk, berubah
jadi panas, lalu
terperangkap di dalam
kompor, menjaga suhu
tetap tinggi.
Pemerangkapan Panas
( efek rumah kaca )

Relevansi Kompor Tenaga Surya dengan SDGs ' Responsible
Consumption and Production '
1. Konsumsi bertanggung jawab : mengurangi
Penggunaan LPG dan listrik
2. Produksi berkelanjutan : di buat dari bahan
daur ulang
3. Edukasi & inovasi : Alat belajar tentang efisiensi
dan berkelanjutan
4. Pengurangan limbah : minim emisi dan tidak
menghasilkan limbah berbahaya

KESIMPULAN Kita semua punya andil dalam masalah energi dan lingkungan
kita masih sering boros dalam menggunakan energi, dan
Kebiasaaan ini menunjukkan bahwa cara kita memakai sumber
daya belum efisien. Mayoritas energi yang kita gunakan saat ini
pun masih berasal dari sumber tak terbarukan dan semakin
menipis.
Proyek kompor tenaga surya yang kami buat adalah contoh
nyata dari penerapan SDGs 12 ini. Dengan memanfaatkan
panas matahari secara langsung, kita bisa memasak tanpa
menggunakan gas atau listrik. Alat ini juga bisa dibuat dari
bahan daur ulang seperti kardus dan aluminium foil.

Singkatnya, kompor tenaga surya menunjukkan bahwa solusi untuk
masalah energi dan lingkungan tidak harus rumit atau mahal. Kita
bisa memulai dari hal-hal kecil, seperti membuat alat sederhana
ini, untuk berkontribusi pada konsumsi yang lebih bertanggung
jawab dan produksi yang berkelanjutan demi masa depan yang
lebih baik.

TERIMA KASIH
Tags