fix.pptxfvbcxvbvxxdgdgegegegegegsgsgdheheg

SriMaharaniRani 2 views 44 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 44
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44

About This Presentation

Dhdhegehrhrhryrhfgrgr


Slide Content

Permasalahan sosial politik tentang pelayanan kebidanan Dr. SITI ZUBAIDAH M.kes

pengertian Soerjono Soekamto Professor di bidang Sosiologi ini mendefinisikan permasalahan sosial sebagai adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang jika dibiarkan dapat membahayakan interaksi dalam kelompok sosial .  2. Allen Pincus dan Anne Minahan dalam Gramedia.com menyebutkan bahwa permasalahan sosial merupakan kondisi sosial yang tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat setelah dievaluasi oleh masyarakat .  3. Earl Rubington and Martin S. Weinberg Dalam studi sosialnya , kedua sosiolog tersebut mengartikan permasalahan sosial sebagai kondisi di dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut .

sebuah situasi yang tidak sesuai dengan suatu nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat . Situasi seperti itu perlu adanya pemecahan masalah dan harus diatasi . Menurut pandangan pekerja sosial , masalah sosial adalah terganggunya fungsi sosial . MASALAH SOSIAL ADALAH

Pelayanan kebidanan Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi Bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat . Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri , kolaborasi , dan /atau rujukan . Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat Kebidanan.

Masalah sosial yang mempengaruhi pelayanan kesehatan

Faktor-faktor sosial yang berpengaruh dalam kesehatan ini disebut dengan istilah social determinants of health (SDH). Social determinants of health, menurut WHO, adalah kondisi sosial yang mempengaruhi kesempatan seseorang untuk memperoleh kesehatan.

Penyebab masalah sosial Faktor Ekonomi Faktor Budaya Faktor Biologi Faktor psikologi

FAKTOR EKONOMI KESENJANGAN SOSIAL KEMISKINANA PENGANGGURAN LINGKUNGAN HIDUP PELECEHAN SEKSUAL KENAKALAN REMAJA

Aspek Sosial Budaya Dalam Kebidanan Mitos yang Masih Ada Dimasyarakat Ibu hamil dipasangkan peniti Agar pada saat kehamilan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan . Pada saat tujuh bulan usia kehamilan , ada tradisi doa atau syukuran tujuh bulanan . Ibu hamil tidak boleh memakan buah durian,nanas,tapai karena nanti anaknya keguguran . Ibu hamil tidak boleh duduk didepan atau dibelakang pintu . Ibu hamil jika menyalakan api ditungku . Ibu hamil apabila akan berpergian jauh harus membawa jimat yang isinya.gunting kecil , empon-empon yang isinya beras kuning , dingo dan banglai . Dibawah tempat tidur diberi sapu lidi , cabai , bawang merah , bawang putih.DLL

Pada kehamilan trimester pertama dilarang memberikan pisang kepada orang lain karena anak bisa cacat Dilarang makan daun kelor karena ketika melahirkan nantinya akan terasa lebih sakit Dilarang makan kepiting dan udang Dilarang makan kelapa muda karena bayi juga akan mati muda . Dilarang makan ubi kayu Dilarang makan sarang lebah supaya anaknya tidak nakal seperti lebah Dilarang makan pepaya dan nangka karena kedua buah ini tidak punya pantat sehingga anak bisa lahir tampa dubur DLL Aspek Sosial Budaya Selama Persalinan Bayi laki-laki adalah penerus keluarga yang akan menjaga nama baik . Bayi perempuan adalah pelanjut atau penghasil keturunan . Memasukkan minyak ke dalam vagina supaya persalinan lancar . Melahirkan di tempat terpencil hanya dengan dukun. Minum minyak kelapa memudahkan persalinan . Minum air rendaman akar rumput fatimah dapat memperlancar persalinan . Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan . Makan duren , tape dan nanas bisa membahayakan persalinan . Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket , hingga mempersulit persalinan

Contoh Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Mengenai Kehamilan

Peran Bidan Dalam Hal ini Memberikan pendidikan pada penolong persalinan mengenai tempat persalinan , proses persalinan , perawatan selama dan pascapersalinan.Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik dari segi tempat dan peralatan.Bekerja sama dengan penolong persalinan ( dukun ) dan tenaga kesehatan setempat .

Aspek social dasar pada BBL Mitos Merawat Bayi di Masyarakat Dibedong agar kaki tidak bengkok Hidung ditarik-tarik agar mancung . Pemakaian gurita agar tidak kembung . Menggunting bulu mata agar lentik . Beri setetes kopi agar bayi tidak step ( kejang ). Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi , bayi akan gelisah tidurnya . Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit . Ketika bayi demam harus dikompres air dingin . ASI pertama yang berwarna kekuningan merupakan ASI yang sudah basi dan tidak baik dikonsumsi bayi . Bayi harus tidur dengan botol susu .

Peran perempuan dalam asuhan kebidanan dan dapat memberikan advokasi serta bisa membawa reformasi kebijakan kesehatan

Dalam sebuah forum Trading Development and Gender Equality yang berlangsung di sela Asian Development Bank Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/ Bappenas) menyebutkan kaum perempuan adalah aset, potensi, dan investasi penting bagi Indonesia yang dapat berkontribusi secara signifikan sesuai kapabilitas dan kemampuannya.

D alam konteks pembangunan, pengarusutamaan gender, dan pemberdayaan perempuan begitu erat kaitannya dengan memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa. Mengingat, perempuan adalah pendidik pertama di dalam keluarga. Berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 lalu, populasi Indonesia pada 2018 mencapai tak kurang dari 264,2 juta jiwa atau 50,2% adalah laki-laki sementara 131,5 juta jiwa atau 49,8% adalah perempuan. Sedangkan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia diketahui mengalami kenaikan dari 90,82 pada 2016 menjadi 90,99 di 2018. IPG yang mendekati 100 itu secara jelas mengindikasikan bahwa semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan. Sementara, Indeks Pemberdayaan Gender (I D G) Indonesia ikut tercatat naik dari 71,39 pada 2016 menjadi 71,74 di 2017. IDG adalah indikator yang menunjukkan apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik.

pentingnya peran wanita dalam kegiatan pengembangan reformasi kesehatan lingkup permasalahan kesehatan tidak hanya mencapai kesehatan kaum laki-laki saja, tapi juga wanita pada segala tingkatan usia. seorang wanita dapat memahami dengan baik kebutuhan keluarganya disebabkan cukup besar perannya di samping suami untuk mengurus pemenuhan kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan terkait kesehatan dan gizi. pada saat ini wanita juga memiliki kebebasan yang sama dengan kaum pria untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin sehingga penguasaan keilmuan kesehatan juga dapat dilakukan oleh kaum wanita. wanita memiliki sisi psikologis yang berbeda dengan kaum pria yan g memungkinkan mereka bisa sebagai pendidik masyarakat yang ulet dan telaten dalam pengaplikasian hidup bersih dan sehat serta upaya penyehatan lingkungan oleh masyarakat

Memahami hak-hak reproduksi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat Dr. SITI ZUBAIDAH M.kes

Definisi Kesehatan dan Reproduksi Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis(UU No.23 Tahun 2009 Tentang Kesehatan) Reproduksi adalah Suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya (Marmi, 2013)

Definisi Kesehatan Reproduksi Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental , dan sosial secara utuh , tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan (UU No.23 Tahun 2009 Tentang Kesehatan)  Menurut ICPD (1994) kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta proses reproduksi. (Marmi, 2013)  Menurut WHO, Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. (Marmi, 2013)

Kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap orang dapat •Menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan • Memiliki kemampuan bereproduksi • Memiliki kebebasan menetapkan.(Marmi, 2013)

Kesehatan reproduksi remaja Pencegahan dan penanganan infertilitas Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain misalnya kanker serviks, fistula, dan lain-lain. (Marmi, 2013) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir Keluarga Berencana PMS-HIV/AIDS Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi

Hak reproduksi perorangan Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama,dll) untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab ( kepada diri, keluarga,dan masyarakat)  mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan melahirkan (Marmi, 2013)

Menurut ICPD (1994) hak-hak reproduksi antara lain : Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi 01 02 Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi 06 Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksinya 05 Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak 04 Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan 03

Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual 07 08 Hak mendapatkan manfaat kemajuan, ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi 12  Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan  reproduksi 11 Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi 10 Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga 09

Menurut Piagam IPPF/PKBI tentang hak-hak reproduksi dan seksual adalah Hak untuk hidup Hak mendapatkan kebebasan dan keamanan Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi Hak privasi Hak kebebasan berpikir  Hak atas informasi dan edukasi

Hak  memilih untuk menikah   atau   tidak   serta   untuk   membentuk dan merencanakan sebuah keluarga Hak  untuk   memutuskan apakah   ingin  dan  kapan  punya  anak Hak  atas   pelayanan  dan  proteksi   kesehatan Hak untuk menikmati kemajuan ilmu pengetahuan Hak atas kebebasan   berserikat dan berpartisipasi   dalam arena  politik Hak untuk terbebas   dari kesakitan dan kesalahan pengobatan

Menurut BKKBN 2000, kebijakan teknis operasional diIndonesia, untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak reproduksi : Promosi Hak-Hak Reproduksi Advokasi Hak-Hak Reproduksi KIE Hak-Hak Reproduksi Sistem Pelayanan Hak-hak reproduksi

Penerapan pelayanan KESPRO oleh Depkes RI di laksanakan secara integratif memprioritaskan pada empat komponen kesehatan reproduksi yang menjadi masalah pokok di Indonesia yang disebut paket  Pelayanan KesehatanReproduksi Esensial (PKRE) ,

1   Kesehatan ibu dan bayi baru lahir 3 Kesehatan reproduksi remaja 2 Keluarga berncana 4 Pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi,termasuk HIV/AIDS  Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE) yaitu

Sedangkan  Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK)  terdiri dari :  PKRE ditambah kesehatan reproduksipada usia lanjut .

Peran konsumen sebagai penerima layanan Dr. SITI ZUBAIDAH.M.kes

KONDISI PADA PELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan yang masih tergolong baru , dan belum dirasakan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat , tetapi tidak tersedia standar quality of care yang berbasis konsumen Kecenderungan perilaku para praktisi medis yang kurang mempertimbangkan proses komunikasi atau pertukaran informasi , serta interaksi sosial yang saling menguntungkan pasien sebagai konsumen pengguna layanan kesehatan tidak menyadari bahwa mereka memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan . dengan kata lain pasien berhak untuk menanyakan pelayanan medis yang dianggap belum jelas , bahkan memberatkan pasien itu sendiri HIDUP SEHAT ADALAH KEBUTUHAN PRIMER Pemerintah dan tenaga kesehatan serta masyarakat bertanggungjawab untuk merealisasikan adanya kebijakan yang lebih baik , sistem yang berkualitas , sumber dana yang cukup , fasilitas dan tenaga medis yang memadai guna menjamin terlaksananya program kesehatan masyarakat

Memahami Hak dan Kewajiban Konsumen Penetapan Hari Konsumen Nasional dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 2012 tentang Hari Konsumen Nasional. Pemilihan tanggal 20 April sebagai Hari Konsumen Nasional didasarkan pada tanggal diterbitkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen . sejak tahun 2000 telah disahkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen namun disadari bahwa masih banyak konsumen yang belum memahami bahwa mereka mempunyai hak yang dijamin Undang-Undang

HAK YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG 1. MENDAPATKAN INFORMASI Pasien sebagai konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit yang diderita , cara pengobatan , prosedur perawatan , efek samping pengobatan , kelebihan dan kekurangan pengobatan , biaya , pendapat dari petugas kesehatan lainnya , hal-hal dirahasiakan , catatan medis petugas kesehatan , dan izin persetujuan pasienbila ingin akan dioperasi . 2. MEMPEROLEH RASA AMAN DARI SEMUA PROSES PELAYANAN DAN JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATANNYA 3. MENDAPATKAN GANTI RUGI APABILA ADA MALPRAKTEK 4. MEMILIH TEMPAT PELAYANAN YANG DIINGINKAN KEWAJIBAN PASIEN Mengetahui sejarah atau riwayat pengobatannya Menepati janji dengan petugas kesehatan ; Bersedia bekerja sama dan mematuhi perawatan yang diberikan ; Memberitahu petugas kesehatan jika ia menerima perawatan dari dokter yang lain Jika menggunakan jasa asuransi , ia berkewajiban mengetahui apa yang dapat atau tidak dapat diatasi oleh perusahaan asuransi

UKURAN PENCAPAIAN Pemenuhan kualitas kesehatan Tanggung jawab sosial Pembelajaran kesehata KONSEP QUALITY OF CARE Prinsip-prinsip manajemen pengawasan kualitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan umum , yakni penyediaan pelayanan kesehatan yang terusmenerus memperbaiki diri dengan memperhatikan kebutuhan dan tuntutan pasien , dokter , petugas , dan komunitas setempat . “ problemsolving ”, yaitu pemantauan masalah dan mencari jalan keluar dengan memperbaiki akar masalah secara berkelanjutan ELEMEN DASAR KUALITAS PELAYANAN Pilihan metode layanan] Informasi untuk klien Keterampilan teknis Hubungan antar pribadi Mekanisme untuk mendorong keberlanjutan pelayanan yang terpadu

BAGAIMANA KERJA BIDAN (DENGAN PRINSIP PARTNERSHIP) DALAM ADVOKASI PERUBAHAN LAYANAN KEBIDANAN? Dr. siti zubaidah m.kes

Kebidanan (Midwifery - ICM 2017) adalah Sebuah pendekatan asuhan untuk perempuan dan bayi baru lahirnya , dimana bidan : - Mengoptimalkan proses normal biologis , psikologis , social, dan budaya dari proses persalinan dan awal kehidupan bayi - Bekerja sebagai mitra dengan perempuan – menghormati latar belakang dan situasi serta pandangan dari setiap perempuan - Mempromosikan agar perempuan memiliki kapasitas untuk merawat dirinya dan keluarganya - Berkolaborasi dengan bidan dan profesi ke-sehatan lainnya untuk layanan holistic yang diperlukan oleh perempuan Partnership Adalah kemitraan , persekutuan , perseroan , perkongsian , kongsi , perekanan . Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari kehamilan sampai Keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat . Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh kehidupan yang lebih baik . D E F I N I S I

Patnership dalam pelayanan kebidanan Women Centered Care Empowering ( Pemberdayaan Perempuan) Primary Care ( Pelayanan Ulama) Trush ( Kepercayaan )

Women Centered Care Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis yang secara sadar dipilih dalam pengelolaan asuhan pada perempuan usia Reproduksi Hubungan yang kolaboratif antara perempuan dan bidan Dibangun melalui interaksi yang baik dan saling terbuka Mengakui keahlian dan saling menghormati kekuatan / kelebihan masing-masing Memiliki fokus yang seimbang antara ‘ pengalaman perempuan ’ dan juga kesehatan / kesejahteraan dari ibu dan bayinya

AKSES Layanan yang mudah diakses , maksudnya : Dapat terjangkau ( harga / pembiayaan ) Dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai Bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat setempat Menghargai dan kerahasiaan dijamin KUALITAS Berikan informasi dan konseling untuk mendukung pilihan yang berdasarkan kesadaran penuh Berikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan situasi sosialnya termasuk untuk perempuan muda dan yang belum menikah Gunakan metode dan protocol asuhan kebidanan yang direkomendasikan ( atau yang sudah terstandard ) Berikan metode dan layanan kontrasepsi yang diinginkan Tawarkan layanan kesehatan Reproduksi lain yang terkait Pastikan kerahasiaan / konfidesialitas , privasi dan interaksi yang menghormati Menjamin layanan yang bebas stigma, bebas diskriminatif dan non-judgmental Menjamin rasa nyaman , aman dan menghargai (respectful) Layanan diberikan secara komprehensif dan menggunakan teknologi tepat guna PILIHAN : Jika dan Kapan akan hamil Prosedur yang akan dilakukan , Kontrasepsi , Pemberi layanan dan fasilitas kesehatan yang ingin digunakan Prinsip Asuhan yang Berpusat Pada Perempuan

Dukungan untuk Perempuan membuat Pilihan Bidan mendukung perempuan untuk membuat pilihan-pilihan untuk dirinya dengan cara : Berikan informasi yang lengkap dan akurat ; Tawarkan pasien untuk ajukan pertanyaan dan menyampaikan kekhawatiran ; Akui hak pasien perempuan untuk membuat pilihan , tanpa melihat umur , status pernikahan ataupun karakteristik lainnya . Sikap dan Kepercayaan Pemberi Layanan Kesehatan Sikap dan Kepercayaan pemberi layanan kesehatan akan mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan Klarifikasi nilai direkomendasikan untuk membantu pemberi layanan memisahkan bias personal dari sikap dan perilaku profesional mereka Dukungan Pemenuhan hak pasien / perempuan Miliki rasa empati dan hormat untuk semua perempuan , tanpa melihat umur ataupun status pernikahan Pertahankan interaksi dan komunikasi yang positif Hormati privasi dan kerahasiaan Patuh pada proses yang suka rela dan berbasiskan konsent / ijin (informed consent) Memberikan asuhan sesuai dengan kompetensi , kode etik , standar profesi , standar pelayanan dan SOP yang ada APA YANG BISA DILAKUKAN ?

2. Empowering ( Pemberdayaan Perempuan) Definisi Usaha sistematis dan terencana untuk mencpai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat Permberdayaan perempuan sebagai sumber daya insani , potensi yang dimiliki perempuan tidak di bawah laki-laki . Apa yang Bisa Dilakukan ? Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengemb-angan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan . Kerja sama dengan masyarakat , keluarga dan individu Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat

4. TRUST / KEPERCAYAAN Definisi Kepercayaan adalah suatu keadaan yang terjadi ketika seorang mitra percaya atas keandalan serta kejujuran mitranya . Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya Apa Yang Bisa Dilakukan Membudayakan perilaku positif Memberi kesempatan perempuan untuk menyampaikan harapannya Bidan sudah menyediakan waktu untuk diskusi yang luas dengan perempuan Meminta informed choice dan informed consent Menyiapkan informasi yang harus disampaikan pada perempuan sebelum dan sesudah memberikan asuhan Membudayakan perilaku positif Gunakan teknik mendengar aktif tidak menyela / memotong pembicaraan Menunjukan perhatian dengan mendengar dan mencoba mengerti apa yang telah dikatakan oleh orang lain dengan bahasa verbal maupun nonverbal Menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin diketahuinya Memberi penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas
Tags