Kewajiban dan Keutamaan Puasa Ramadhan Fiqih Ramadan membahas hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah puasa , amalan di bulan Ramadan, serta hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa . Berikut adalah beberapa pembahasannya : Definisi dan Hukum Puasa Ramadan Puasa Ramadan adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang baligh , berakal , dan mampu melaksanakannya . Hukumnya adalah fardhu ‘ain , berdasarkan firman Allah dalam Al-Qur’an: " Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ." (QS. Al-Baqarah: 183) . Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu – Dr. Wahbah Az- Zuhaili
Syarat Wajib dan Syarat Sah Puasa Syarat Wajib Islam, baligh , berakal , mampu berpuasa Syarat Sah Niat , suci dari haid / nifas ( bagi wanita ) 01 02 Bidayatul Mujtahid – Ibnu Rusyd
Hal yang Membatalkan Puasa Puasa batal jika melakukan salah satu dari berikut : Makan dan minum dengan sengaja Berhubungan suami istri di siang hari Ramadan Muntah dengan sengaja Haid atau nifas bagi Wanita Keluar mani karena bersentuhan langsung Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dengan sengaja ( seperti suntikan yang memberi nutrisi ) Murtad ( keluar dari Islam) Bulughul Maram – Ibnu Hajar Al- Asqalani
Makan atau minum karena lupa Muntah tidak sengaja Mandi atau berkumur meskipun terasa segar Menggunakan obat luar seperti minyak angin atau salep Menelan ludah sendiri yang tidak bercampur sesuatu Hal yang Tidak Membatalkan Puasa
Qadha , Fidyah , dan Kafarat Puasa Qadha : Bagi yang memiliki uzur syar’i seperti sakit atau safar Fidyah : Untuk orang tua renta dan penderita penyakit kronis Kafarat : Jika sengaja berhubungan badan di siang hari Ramadhan Fathul Bari – Ibnu Hajar Al- Asqalani
Sunnah-Sunnah dalam Berpuasa Sahur dan mengakhirkan sahur , Menyegerakan berbuka , Berdoa ketika berbuka , Memperbanyak ibadah seperti tilawah (membaca al-qur’an), shalat qiyamul lail , sedekah , Menghindari perkataan tercela dan perbuatan dosa dll. Riyadhus Shalihin – Imam An-Nawawi
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan . Disunnahkan meningkatkan ibadah, terutama di malam-malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan. “ Ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah ﷺ semakin giat beribadah , menghidupkan malam dengan shalat , dzikir , dan membaca Al-Qur’an. Beliau bersabda : " Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama di malam ganjil ”. (HR. Bukhari & Muslim).
Kewajiban Zakat Fitrah Nabi ﷺ mewajibkan zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri sebagai bentuk penyucian bagi orang yang berpuasa dan sebagai bantuan kepada orang miskin. (HR. Abu Dawud). Zakat fitrah wajib bagi setiap Muslim yang mampu , Harus dikeluarkan sebelum shalat Id agar bisa dinikmati oleh orang yang membutuhkan .
Niat Puasa dan Kemudahan dalam Islam Berbuka dengan Kurma Keringanan Bagi yang Sedang Safar Larangan Ucapan dan Perbuatan Buruk Saat Puasa Keutamaan Lailatul Qadar Kewajiban Zakat Fitrah KIAT-KIAT BERPUASA DIBULAN RAMADHAN
Dari kisah-kisah di atas, kita bisa belajar bahwa fiqih Ramadan mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan kemudahan, menjaga akhlak, serta kepedulian sosial melalui zakat. Rasulullah ﷺ memberikan contoh langsung dalam menjalankan puasa, berbuka, bersikap dalam perjalanan, dan beribadah di malam-malam istimewa Ramadan. Fiqih Ramadhan ini didasarkan pada dalil dari Al-Qur'an, hadis, serta ijma' para ulama yang dijelaskan dalam kitab-kitab klasik dan kontemporer. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang suatu aspek tertentu KESIMPULAN