FRAMBUSIA PENYULUHAN PUSKESMAS KALAENA .pptx

kkyazidannabhani 0 views 52 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 52
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52

About This Presentation

PENYULUHAN FRAMBUSIA DI KEGIATAN LINTAS SEKTOR KECAMATAN TAHUN 2025


Slide Content

ASESMEN ERADIKASI FRAMBUSIA SOSIALISASI SULSEL BEBAS FRAMBUSIA UPTD BLUD PUSKESMAS KALAENA

FRAMBUSIA ???

FRAMBUSIA pian, buba, Penyakit infeksi kronik berulang Treponema pallidum sub. P ertenue ( saudara dari Treponema penyebab penyakit Shiphilis ) Kecacatan Ditularkan melalui kontak langsung kulit tidak seperti shiphilis malalui hubungan seksual

Komunitas sosek rendah (kemiskinan, padat, gizi buruk) Kebersihan personal (PHBS) Lingkungan buruk (akses air bersih, sanitasi) Kasus anak sebagai reservoar Faktor risiko

Perjalanan penyakit Kronik dan dapat menyebabkan destruksi jaringan -- > sembuh dengan deformitas Masa inkubasi 9- 90 hari (rerata 21 hari) Lesi awal muncul di daerah port d’entre Terbagi dalam tiga stadium

Stadium I Laten awal Stadium II Laten lanjut Stadium III Early yaws (menular) Late yaws (tidak menular) 3 – 6 bulan 2.5 – 4 bln, memanjang 2 th > 6 bulan dlm 5 th lesi dpt muncul kembali setelah 5 - 10 th laten Stadium

Stadium I Stadium II Stadium III Papul: Tunggal atau >1 (multipel) Papiloma Nodul Ulkus basah Krusto papilloma Sama seperti stadium I tapi tersebar, banyak. Selain itu dapat mengenai: Telapak kaki/tangan: penebalan, pecah pecah Kelainan tulang: osteoporosis,jari bengkak,nyeri Kelainan kuku Gumma (benjolan, perlunakan & destruktif  cacat) Ganggosa (hidung keropos) Juxta articular nodus (benjolan pd sendi) Kelainan tulang, seperti pedang Gondou:benjolan di tulang Penebalan, pecah2,nyeri pada telapak tangan/kaki Early (dini) Sangat menular - Late (lanjut) - Tidak/kurang menular

Mother yaws Dokumentasi Kemenkes dan Mitja et al

Dokumentasi Kemenkes

Dokumentasi Kemenkes

Dokumentasi Yudo, Halmahera Barat 2018

Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis  T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum secara mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis, atau bahkan dengan molekular DNA  Sedikit perbedaan dengan DNA sequencing Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk frambusia

TP- Rapid = Uji Treponemal Dokumentasi Kemenkes

Pusling Pemeriksaan Pusling di semua desa minimal 1x 1 tahun SD/MI Murid di Seluruh SD/MI diperiksa minimal 1x 1 tahun Fasyankes Pelayanan di Puskesmas, Pustu, Bidan Desa/Polindes Kegiatan terintegrasi Integrasi dengan Program lain: ICF Kusta Frambusia, PISPK, program penemuan kasus lainnya di masyarakat Laporan Masyarakat Laporan masyarakat sebagai hasil kegiatan Sosialisasi Frambusia, laporan tsb diinvestigasi Kab/ KotaEndemis Semua Kab/ Kota Semua Kab/ Kota Semua Kab/ Kota Kab/ KotaEndemis Penemuan Kasus Frambusia Kab Waropen, Papua 2018

SANGAT MUDAH SEMBUH dengan dosis tunggal Azitromisin (30 mg/kg) per oral.

Min 1 kasus di desa yang belum pernah ditemukan kasus frambusia Min 1 kasus di desa yang sudah dilakukan POPM sebelumnya namun cakupan < 90% Min 10 kasus di desa yang sudah dilakukan POPM sebelumnya dengan cakupan ≥ 90% POPM (semua pddk desa) 1 – 9 kasus di desa yang sudah dilakukan POPM sebelumnya dengan cakupan ≥ 90% Pengobatan kasus dan kontak

Situasi Frambusia Target kesepakatan global Penyebab Penularan Faktor risiko Upaya penemuan kasus Pemeriksaan Pengobatan

Peta Jalan Eradikasi Frambusia Sulsel Target Prov. Sulsel 4 KAB/KOTA ERADIKASI FRAMBUSIA 1 Pangkep 2 Soppeng 3 Maros 4 Pinrang 6 KAKO ERADIKASI FRAMBUSIA 1 Palopo 2 Sidrap 3 Parepare 4 Luwu 5 Bone 6 Bulukumba 11 KAKO ERADIKASI FRAMBUSIA 1 Tana Toraja 2 Toraja Utara 3 Enrekang 4 Barru 5 Wajo 6 Sinjai 7 Makassar 8 Gowa 9 Takalar 10 Jeneponto 11 Selayar 4 KAB ERADIKASI FRAMBUSIA 1 Luwu Timur 2 Luwu Utara 3 Bantaeng SULSEL ERADIKASI 2023 2024 2025 Target dan Kesepakatan Global Eradikasi Frambusia 2030 Target Nasional : Indonesia Bebas Frambusia 2027 2022

PHBS Promosi PHBS Pengendalian terhadap FR Penularan Meningkatkan dan memperkuat sistem surveilans Penguatan SDM dan sistem surveilans Penemuan kasus pasif ( fasyankes ) dan aktif ( pusling , sekolah , kegiatan integrasi ) Pencatatan dan pelaporan secara berjenjang (manual dan online) Advokasi dan Sosialisasi Eradikasi Frambusia Menguatkan komitmen , kebiijakan dan manajemen program Menguatkan komitmen dan manajemen frambusia di tingkat pusat dan daerah , serta meningkatkan dukungan dari lS /LP Meningkatkan integrasi dan koordinasi Meningkatkan koordinasi , kolaborasi , dan integrasi dengan lintas program dan sektor terkait serta m emperkuat kemitraan pemerintah dan swasta untuk pelayanan frambusia STRATEGI Menuju Eradikasi Frambusia Sulsel

sertifikat yang diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada kabupaten / kota yang telah terbukti tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan surveilans yang berkinerja baik . . Sertifikat Bebas Frambusia 1. REKOMENDASI PROVINSI 2. PERTIMBANGAN TIM PUSAT KELENGKAPAN DOKUMEN KOMPETENSI PENYAKIT FRAMBUSIA KOMPETENSI SURVEILANS FRAMBUSIA LAPORAN KEGIATAN PENILAIAN USULAN KABUPATEN/KOTA LEMBAR KERJA PENILAIAN SK TIM PENILAI PROVINSI Lampiran usulan penetapan sertifikasi oleh Menteri kesehatan 1 2 3

Tahapan Sertifikasi Frambusia Kabupaten /Kota menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan 2. Kabupaten /Kota mengajukan usulan sertifikasi bebas frambusia ke provinsi 3. Tim Penilai Provinsi melakukan assesment dokumen , wawancara dan penilaian lapangan kabupaten / kota 4. Tim Penilai Provinsi membuat Laporan Hasil Penilaian 5. Tim Penilai Provinsi mengirimkan Surat Rekomendasi ( berdasarkan hasil penilaian baik atau sangat baik ) dan Laporan Hasil penilaian untuk Sertifikasi Bebas Frambusia ke Tim Pusat 6. Tim Pusat* membahas Surat Rekomendasi dan LKP Provinsi : review Kembali ke lapangan dan wawancara kompetensi / Memberikan Pertimbangan 7. Pemberian sertifikat bebas frambusia ke kabupaten / kota oleh Menteri Kesehatan

Tugas & Peran PUSKESMAS DAN FASYANKES LAINNYA Membuktikan tidak ada kasus dengan melaksanakan kegiatan surveilans berkinerja baik Menindaklanjuti semua kasus suspek dengan pemeriksaan serologi (RDT). Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan . Memastikan semua tenaga pelayanan kesehatan mampu menegakkan diagnosa , tatalaksana pengobatan frambusia dan promosi Kesehatan. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana (RDT, Azitromisin , media KIE dll ). Melaksanakan kampanye program frambusia dan PHBS. Me mastikan tersedia media KIE dan Permenkes no. 8 tahun 2017 . Mengumpulkan dan menyimpan semua data dari kegiatan yang telah di lakukan dan tim puskesmas dalam proses penilaian sertifikasi bebas frambusia .

Tugas & Peran KABUPATEN- KOTA Membuktikan tidak ada kasus dengan melaksanakan kegiatan surveilans Memastikan tidak terdapat kasus baru frambusia di dalam wilayah Kabupaten /Kota. Memastikan pencatatan dan pelaporan kegiatan pencarian kasus terlaksana dengan baik Memverifikasi dan memberikan semua dokumen pencarian kasus dan penilaian sertifikasi dengan Tim provinsi maupun tim pusat . Melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi program frambusia bagi tenaga Kesehatan puskesmas dan fasyankes Menyiapkan tim puskesmas dan fasyankes dan memfasilitasi proses penilaian sertifikasi frambusia . Menyediakan saran dan prasarana program frambusia (RDT, RPR, obat Azitromisin , media KIE dan lainnya ). Memberikan surat usulan penerima sertifikat bebas frambusia kepada provinsi setelah melaksanakan proses verifikasi dokumen dengan keyakinan benar-benar tidak terdapat kasus frambusia dengan melampirkan dokumen-dokumen sesuai ketentuan yang ditetapkan minimal pejabat tinggi pratama terkait . Endemis Memberikan laporan kegiatan POPM total penduduk dan lanjut POPM kasus kontak . Memberikan laporan kegiatan survey serologi frambusia (SSF) 3 tahun berturut-turut .

Tugas & Peran PROVINSI Menindaklanjuti usulan kabupaten / kota dengan proses pembinaan dan penilaian . Menyiapkan tim provinsi dalam tupoksi melaksanakan pembinaan dan penilaian Melaksanakan persiapan proses penilaian / assessment minimal dengan instrumen Lembar Kerja Penilaian (LKP). Melaksanakan kunjungan lapangan ke dinas Kesehatan kabupaten / kota , puskesmas , rumah sakit , klinik kesehatan , sekolah , masyarakat dan daerah yang memiliki risiko penularan frambusia ( daerah sulit air bersih dan kurang tersedia sarana air bersih ) Melaksanakan penilaian terhadap data, dokumen dan wawancara terhadap pejabat dan pengelola program frambusia , tenaga Kesehatan dan masyarakat (guru, toko masyarakat /agama). Memberikan feedback kepada kebupaten / kota . Memberikan rekomendasi kabupeten / kota ke Pusat ditujukan ke Direktur PM dengan melampirkan : Surat usulan kabupaten / kota Lembar Kinerja Penilaian (LKP) Laporan hasil kegiatan penilaian Provinsi SK Tim Provinsi Memfasilitasi proses assessment dari tim pusat .

Tugas Puskesmas Mencari Kasus suspek Frambusia di Lingkungan sekolah dan masyarakat sebagai berikut : Papul atau papilloma Ulkus fambusia ( terdapat krusta , dan tidak sakit ) Makula papula Hiperkeratosis di telapak tangan atau kaki (early) Perubahan pada tulang dan sendi (early) Skrining confirm RPR/ DPP test

1. ANAK SEKOLAH 2. PUSKESMAS KELILING SKRINING

UNSUR-UNSUR PENILAIAN SERTIFIKASI BEBAS FRAMBUSIA No PROMOSI KESEHATAN PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO SURVEILANS 1 Komitmen  (Ka-Ko) Pemeriksaan RDT pada semua Suspek  (PKM) Pelaporan register, (F.6) dan bulanan (F.7)  (PKM) 2 Kampaye penyakit frambusia  (PKM) Kegiatan Peningkatan Kompetensi  (Ka-Ko & PKM) Pelaporan rutin online  (Ka-Ko) 3 Kampanye PHBS  (PKM) Tingkat pengetahuan nakes puskesmas pada program frambusia  (PKM) ( Provinsi ==> wawancara) Pemetaan kasus suspek  (Ka-Ko) 4 Dukungan Anggaran  (Ka-Ko) Kasus rumor frambusia di Masyarakat  (Ka-Ko & PKM) ( Provinsi==> wawancara) Pelaporan kabupaten kota F.11  ( 5 Kerjasama Lintas sektoral dan Program  (Ka-Ko) Daerah kesulitan akses air bersih  (Ka-Ko) Laporan deteksi dini  (PKM) 6 Ketersedian Media KIE di Layanan  (PKM) Register penyakit di semua Puskesmas , RS dan Klinik  (PKM) Kegiatan puskesmas keliling F .17)  (PKM) Kegiatan Anak sekolah F.18  (PKM) 1 2 3

URAIAN UNSUR PENILAIAN DOKUMEN YANG DINILAI DILENGKAPI OLEH I PROMOSI KESEHATAN ( bobot 25)         1 Adakah komitmen dari pimpinan Kabupaten / kota dalam pelaksanaan program frambusia ? - Kebijakan : SK, peraturan /Surat Edaran terkait eradikasi frambusia / sertifikasi dll - SDM : pengelola program frambusia telah dilatih - List/Daftar Ketersediaan RDT Frambusia dan Azitromisin DINKES KAB SETIAP PUSKESMAS   2 Apakah ada Kampaye dari kabupaten / kota atau puskesmas terkait penyakit frambusia pada sekolah / masyarakat ? - Laporan kegiatan kampanye penyakit frambusia kepada masyarakat melalui media massa /media digital/ pertemuan langsung dilaksanakan dan diberikan oleh semua puskesmas dalam 1 tahun terakhir DINKES KAB SETIAP PUSKESMAS   3 Apakah ada kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau kesehatan lingkungan kepada masyarakat ? - Laporan dan dokumentasi kegiatan penyuluhan PHBS di Sekolah atau di posyandu atau di desa DINKES KAB SETIAP PUSKESMAS   4 Adakah dukungan anggaran dari Kabupaten/kota terkait program frambusia pada tahun berjalan ? - Dokumen anggaran yang tertulis program Frambusia (DPA / RKA) DINKES KAB SETIAP PUSKESMAS   5 Adakah kerjasama Lintas Program/Lintas Sektoral/organisasi Masyarakat dalam pelaksanaan program frambusia ? - Dokumen / Laporan kegiatan Kerjasama kebupaten / kota dengan satuan kerja lainnya , organisasi / sosial / budaya / kemasyarakatan dan lain lain dalam rangka eradikasi frambusia 1 tahun terakhir DINKES KAB SETIAP PUSKESMAS   6 Apakah terdapat media KIE yang dapat dilihat penerima layanan kesehatan dan Permenkes no.8 tahun 2017 atau buku saku frambusia di puskesmas? - Permenkes No. 8 thn 2017 - Media KIE (Leaflet) - Buku Saku DINKES KAB SETIAP PUSKESMAS CEKLIST PENILAIAN

II PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO ( bobot 25)    DILENGKAPI OLEH   1 apakah segera dilakukan pemeriksaan penunjang RDT terhadap kasus suspek? - Formulir 6 tersedia di PKM - Formulir 7 tersedia di PKM SETIAP PUSKESMAS   2 adakah kegiatan peningkatan kompetensi penyakit frambusia bagi pengelola program dan nakes puskesmas ? - Laporan Kegiatan sosialisasi / kegiatan peningkatan kompetensi program frambusia secara daring atau luring bagi seluruh puskesmas 12 bulan terakhir . DINKES KAB/KOTA   3 apakah petugas Puskesmas mampu menjelaskan tanda-tanda klinis frambusia, tatalaksana pencegahan dan dosis pemberian obat ? - Lembar hasil wawancara   PROVINSI     4 apakah tokoh masyarakat di desa (yang dikunjungi) mengenal ciri-ciri penyakit frambusia/ patek/puru/buba/ nama lainnya ? - Wawancara kepada Sekcam / Lurah / Kepala Desa / guru dan Kader   PROVINSI     5 apakah terdapat daerah-daerah kesulitan air bersih ? - Piagam penghargaan penyelanggaraan Kabupaten Kota Sehat Tk. Prov. Th. 20…… - Penghargaan oleh Menkes sbg Kabupaten Stop BABS/ODF Tahun ……. - Penghargaan oleh Menkes sbg Kabuapaten STBM Berkelanjutan Tahun ……. DINKES KAB/KOTA SETIAP PUSKESMAS ( jika ada )    

III SURVEILANS FRAMBUSIA   A PENEMUAN, PENGOLAHAN, ANALISIS DAN PELAPORAN KASUS FRAMBUSIA ( bobot 20)       a PUSKESMAS             1) Apakah Puskesmas memberikan register dan laporan bulanan frambusia kepada dinas kesehatan kabupaten / kota setiap bulan (Manual)? - Formulir manual 6 dan Formulir 7 rutin dilaporkan ke Dinas Kesehatan dalam Bukti Fisik Laporan   SETIAP PUSKESMAS       2) Apakah Puskesmas menginput laporan online setiap bulan ? - laporan onliine bulanan   SETIAP PUSKESMAS     b KABUPATEN/KOTA             3) Apakah terdapat pemetaan kasus Suspek frambusia Kabupaten / kota ? - Peta kasus frambusia    DINKES KAB/KOTA SETIAP PUSKESMAS ( jika ada )       4) Apakah Kabupaten /Kota membuat dan memberikan laporan kepada provinsi setiap bulan ? - Formulir 11    SETIAP KABUPATEN KOTA

  B UPAYA PENEMUAN DINI KASUS FRAMBUSIA ( bobot 30)           a) Penemuan Kasus Frambusia           Adakah kegiatan deteksi dini frambusia ? - laporan dan dokumentasi pemeriksaan deteksi dini frambusia di Sekolah , Posyandu dan Masyarakat oleh Puskesmas    SETIAP PUSKESMAS     b) Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit)             1) Apakah terdapat pasien yang berobat dengan diagnosa frambusia di Puskesmas 6 bulan terakhir ? - Surat pernyataan kepala puskesmas yang menyatakan tidak ada yang berobat dengan diagnosis frambusia    SETIAP PUSKESMAS       2) Apakah terdapat pasien yang berobat dengan diagnosa frambusia di Rumah Sakit 6 bulan terakhir ? - Surat pernyataan dari pihak RS yang menyatakan tidak ada yang berobat dengan diagnosis frambusia    SETIAP RS DI KAB/KOTA     3) Apakah terdapat pasien yang berobat dengan diagnosa frambusia di klinik / praktek dokter 6 bulan terakhir ? - Surat pernyataan dari klinik / praktek dokter yang menyatakan tidak ada yang berobat dengan diagnosis frambusia    SETIAP KLINIK     c) Kegiatan Puskesmas Keliling             4) Apakah terdapat kegiatan puskesmas keliling dalam 1 tahun terakhir ? Buktikan pada Formulir 9      SETIAP PUSKESMAS                 d) Kegiatan Pemeriksaan Frambusia di Sekolah             5) Apakah dilaksanakan kegiatan pemeriksaan frambusia di sekolah ? Buktikan pada Formulir 18 & 19      SETIAP PUSKESMAS    

LAPORAN KINERJA PENILAIAN OLEH PROVINSI ., DOKUMEN SURVEILANS MIN 6 BULAN TERAKHIR. PEMERIKSAAN DOKUMEN 01 Kompetensi Nakes , masyarakat , akses air bersih , lingkungan risiko , Media KIE dan Permenkes no.8/2017 tentang eradikasi frambusia KUNJUNGAN LAPANGAN 02 Kompetensi nakes , masyarakat dan pengelola program . WAWANCARA 03 Mekanisme Penilaian Sertifikasi Bebas Frambusia Penilaian Wawancara Tim Pusat : Paparan Situasi P2 Frambusia di Kab / kota Paparan hasil Penilaian Provinsi > rekomendasi Verifikasi dokumen oleh Subdit Penilaian / wawancara Kompetensi nakes di Puskesmas oleh KOMLI (PERDOSKI dan PAEI) Diskusi hasil penilaian Feedback hasil penilaian

RUANG LINGKUP WAWANCARA KOMPETENSI DASAR FRAMBUSIA TINGKAT PUSAT 2 Kompetensi Dasar yaitu Kompetensi penyakit dan surveilans Frambusia Peserta Kab / kota dan Tim Puskesmas ( min Kepala Puskesmas , dokter dan nakes lain, pengelolah program). Metode Luring/daring/ blanded . ( utamakan Luring) Kehadiran Semua Puskesmas ( > 90%) MAMPU MENJELASKAN : Menifestasi penyakit frambusia Diagnosa frambusia Pemeriksaan penunjang . Tatalaksana pengobatan (POPM) Diagnosa Banding MAMPU MENJELASKAN : Konsep Eradikasi Frambusia Surveilans Frambus Upaya Penemuan Kasus Frambusia Pencatatan dan Pelaporan Sertifikasi Bebas Frambusia PENILAIAN KOMPETENSI PENYAKIT FRAMBUSIA SURVEILANAS FRAMBUSIA Minimal BAIK/ SANGAT BAIK ( komulatif ) NILAI

KABKOTA POIN PROMKES POIN PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO POIN SURVEILANS POIN UPAYA DETEKSI DINI PENILAIAN PROVINSI PENILAIAN PUSAT Bulukumba 23.68 21.7 20 20 Baik Lolos Verifikasi Parepare 25 23.35 20 18.35 Baik Lolos Verifikasi Palopo 25 23.35 20 23.35 Baik Lolos Verifikasi Luwu Utara 25 23.35 20 18.35 Baik Tidak Lulus Sidrap 20.3 21.7 20 16.7 Baik Lolos Verifikasi Bone 25 18.35 20 20 Baik Lolos Verifikasi Luwu 25 18.35 20 20 Baik Lolos Verifikasi Bantaeng 15.14 23.35 16.65 4.95 Kurang Tidak Lulus HASIL ASESMEN ERADIKASI FRAMBUSIA 2023

ASESMEN Hari I : Laporan ke Kabupaten Paparan Kabupaten LAPORAN KE DINAS KESEHATAN PAPARAN OLEH PENGELOLA KAB

ASESMEN Hari I : Laporan ke Kabupaten Paparan Kabupaten PARAPAN OLEH PENGELOLA PKM

WAWANCARA DENGAN LS/TOMA

40 DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

Form 15 SURAT PERNYATAAN DARI RUMAH SAKIT/ Klinik

KAMPANYE ERADIKASI FRAMBUSIA BERBASIS INSTITUSI PENDIDIKAN

MEDIA KAMPAN Y E ERADIKASI FRAMBUSIA DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KAMPANYE MELALUI MEDIA SOSIAL

`

Nomor Kontak Kader Dokumentasi sosialisasi kepada kader

Usulan Dari Dinkes Kab . Kep . Selayar

REKOMENDASI PROVINSI Nomor Surat 400.7/ 8478 / Dinkes , Tgl 4 Desember 2024

https://www.youtube.com/@kustaframbusia6861/featured @kustaframbusia6861

Dibutuhkan komitmen untuk mengeradikasi frambusia Melaksanakan upaya promosi kesehatan, pengendalian faktor risiko dan surveilans frambusia Menyiapkan dokumen dan mengikuti semua proses penilaian asemen eradikasi frambusia (Uji Kompetensi dokter / Pengelola ) KESIMPULAN

TERIMA KASIH Q&a