Good Laboratory Practice (GLP) adalah cara

abighofur1 0 views 15 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Good Laboratory Practice (GLP) adalah cara kerja dilaboratorium yang baik


Slide Content

Good Laboratory Practice (GLP) Pengertian : Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik atau Good Laboratory Practice (GLP) adalah pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan dan memantapkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium Suatu cara pengorganisasian laboratorium dalam proses pelaksanaan pengujian , fasilitas , tenaga kerja dan kondisi yang dapat menjamin agar pengujian dapat dilaksanakan , dimonitor , dicatat dan dilaporkan sesuai standar nasional / internasional serta memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan

Tujuan Penerapan GLP Tujuan : GLP adalah mengatur cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan dan hasil yang bermutu serta dapat dipertanggungjawabkan . Untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkan telah mempertimbangkan perencanaan dan pelaksanaan yang benar , praktek pengambilan sampel yang baik , praktek melakukan analisa yang baik , praktek melakukan pengukuran yang baik , praktek mendokumentasikan hasil pengujian /data yang baik , dan praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik . Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan yang mungkin timbul , sehingga menghasilkan data yang tepat , akurat dan tak terbantahkan , yang pada akhirnya dapat dipertahankan secara ilmiah maupun secara hukum .

Good Laboratory Practice (GLP) di Lab Klinik Meliputi : Kriteria organisasi , Ruang dan fasilitas , Peralatan , bahan , spesimen , metode pemeriksaan , mutu , keamanan , pencatatan dan pelaporan . Pada topik ini hanya akan dibahas GLP yang terkait dengan keamanan atau K3 di laboratorium .

Penerapan GLP Pada Sampel Praktek pengambilan sampel yang baik berarti terdapatnya prosedur dalam pengambilan suatu bagian dari substansi untuk keperluan pengujian dari contoh yang mewakili kumpulannya.pengambilan sampel harus mempertimbangkan beberapa hal lain seperti petugas pengambil contoh , peralatan yang digunakan , lokasi dan titik pengambilan contoh , frekuensi pengambilan contoh , hingga keselamatan kerja .

GLP pada Metode Pengujian Sampel Tanpa metode laboratorium tidak mungkin dapat dilaksanakan kegiatan pengujian , pengukuran atau kalibrasi . Karena itu , laboratorium harus menggunakan metode dan prosedur yang tepat untuk semua jenis pengujian yang sesuai dengan ruang lingkupnya . Metode yang digunakan pada pengujian haruslah metode yang telah divalidasi sebelum metode tersebut digunakan . Validasi metode adalah konfirmasi dengan cara menguji suatu metode dan melengkapi bukti-bukti yang objektif apakah metode tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai tujuan tertentu .

GLP di Pengukuran / Pemeriksaan Sampel Praktek melakukan pengukuran yang baik berarti laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan dan instrumentasi yang sesuai agar pengujian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya . Peralatan dan instrumentasi yang digunakan harus sesuai dengan tugas dan ruang lingkup pengujian dan mampu mencapai akurasi yang disyaratkan , serta memenuhi spesifikasi yang relevan dengan pengujian .   Peralatan dan instrumentasi yang tersedia harus diinspeksi secara periodik , dijaga kebersihan , distel dan dikalibrasi .

GLP pada Dokumentasi Hasil Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik terkait dengan pen an ganan rekaman. Rekaman data hasil uji, pemrosesan, serta penerbitan laporan hasil uji merupakan unsur yang sangat penting dalam keseluruhan proses pengujian. Seluruh rekaman data yang berhubungan dengan pengujian harus mudah dibaca, didokumentasikan, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga rekaman tersebut dapat mudah diperoleh kembali dengan cepat sampai batas waktu yang ditentukan.

GLP pada akomodasi dan lingkungan kerja Menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik terkait dengan desain , kondisi serta pemeliharaan laboratorium . Laboratorium harus mempunyai ukuran , konstruksi , lokasi dan sistem pengendalian yang memadai agar dapat memenuhi tugas dan fungsi laboratorium . Desain yang tidak tepat dan fasilitas laboratorium yang kurang terawat dapat mengurangi mutu data hasil uji dan atau kalibrasi , operasional kegiatan laboratorium , kesehatan dan keselamatan , serta moralitas personel laboratorium . Pemeliharaan kondisi akomodasi dan lingkungan laboratorium yang baik , selain untuk mencapai keabsahan mutu data juga dapat melindungi personel laboratorium dari bahaya bahan kimia , kebakaran , serta bahaya lain yang timbul .

Latar belakang / Alasan GLP di K3 Laboratorium Klinik / Medik Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan . Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia . Petugas laboratorium yang selalu kontak dengan spesimen , maka berpotensi terinfeksi kuman patogen . Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya , atau keluarganya dan ke masyarakat . Untuk mengurangi bahaya yang terjadi , perlu adanya kebijakan yang ketat . Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya . Petugas harus memiliki sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai Standard Operational Procedure (SOP), serta mengontrol bahan / spesimen secara baik menurut praktik laboratorium yang benar . Sesuai dengan GLP.

1. Petugas /Tim K3 Laboratorium Kepala laboratorium adalah penanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan K3 laboratorium . Dalam pelaksanaannya kepala laboratorium dapat menunjuk seorang petugas atau membentuk tim K3 laboratorium . Petugas atau tim K3 laboratorium mempunyai kewajiban merencanakan dan memantau pelaksanaan K3 yang telah dilakukan oleh setiap petugas laboratorium , mencakup : Melakukan pemeriksaan dan pengarahan secara berkala terhadap metode / prosedur dan pelaksanaannya , bahan habis pakai dan peralatan kerja , termasuk untuk kegiatan penelitian . Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat menghindari bahaya infeksi . Melakukan penyelidikan semua kecelakaan di dalam laboratorium yang memungkinkan terjadinya pelepasan / kebocoran / penyebaran bahan infektif . Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan dekontaminasi yang telah dilakukan jika ada tumpahan / percikan bahan infektif .

e. Memastikan bahwa tindakan disinfeksi telah dilakukan terhadap peralatan laboratorium yang akan diservis atau diperbaiki . f. menyediakan kepustakaan / rujukan K3 yang sesuai dan informasi untuk petugas laboratorium tentang perubahan prosedur , metode , petunjuk teknis dan pengenalan pada alat yang baru . g. Menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas laboratorium . h. Memantau petugas laboratorium yang sakit atau absen yang mungkin berhubungan dengan pekerjaan di laboratorium dan melaporkannya pada pimpinan laboratorium . i . Memastikan bahwa bahan bekas pakai dan limbah infektif dibuang secara aman setelah melalui proses dekontaminasi sebelumnya .

j. Mengembangkan sistem pencatatan , yaitu tanda terima , pencatatan perjalanan dan pembuangan bahan patogenik serta mengembangkan prosedur untuk pemberitahuan kepada petugas laboratorium tentang adanya bahan infektif yang baru di dalam laboratorium . k. Memberitahu kepala laboratorium mengenai adanya mikroorganisme yang harus dilaporkan kepada pejabat kesehatan setempat ataupun nasional dan badan tertentu . l. Membuat sistem panggil untuk keadaan darurat yang timbul di luar jam kerja . m. Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan K3 laboratorium bagi seluruh petugas laboratorium . n. Mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium dan melaporkannya kepada kepala laboratorium .

2. Kesehatan Petugas Laboratorium Setiap calon petugas laboratorium harus dilakukan pemeriksaan kesehatan lengkap termasuk foto toraks . Keadaan kesehatan petugas laboratorium harus memenuhi standar kesehatan yang telah ditentukan di laboratorium . Untuk menjamin kesehatan para petugas laboratorium harus dilakukan hal-hal sebagai berikut : Pemeriksaan foto toraks setiap tahun bagi petugas yang bekerja dengan bahan yang diduga mengandung bakteri tuberkulosis , sedangkan bagi petugas lainnya , foto toraks dilakukan setiap 3 tahun . Pemberian imunisasi Setiap laboratorium harus mempunyai program imunisasi , terutama bagi petugas yang bekerja di laboratorium tingkat keamanan biologis 2, 3 dan 4. Perlindungan terhadap sinar Ultra Violet. Pemantauan kesehatan Kesehatan setiap petugas laboratorium harus selalu dipantau , untuk itu setiap petugas harus mempunyai kartu kesehatan yang selalu dibawa setiap saat dan diperlihatkan kepada dokter bila petugas tersebut sakit

3. Sarana dan prasarana K3 Laboratorium Sarana dan prasarana K3 laboratorium umum yang perlu disiapkan di laboratorium adalah : Jas laboratorium sesuai standar Sarung tangan . Masker. Alas kaki/ sepatu tertutup . Wastafel yang dilengkapi dengan sabun (skin disinfectant) dan air mengalir . Lemari asam (fume hood), dilengkapi dengan exhaust ventilation system. Pipetting aid, rubber bulb. Kontainer khusus untuk insenerasi jarum , lanset . Pemancur air (emergency shower) j. Kabinet keamanan biologis kelas I atau II atau III ( tergantung dari jenis mikroorganisme yang ditangani dan diperiksa di laboratorium ).

4. Pengamanan pada keadaan darurat Hal- hal yang diperlukan untuk pengamanan pada keadaan darurat adalah : Sistem tanda bahaya . Sistem evakuasi . Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Alat komunikasi darurat baik di dalam atau ke luar laboratorium Sistem informasi darurat . Pelatihan khusus berkala tentang penanganan keadaan darurat Alat pemadam kebakaran , masker, pasir dan sumber air terletak pada lokasi yang mudah dicapai . Alat seperti kampak , palu , obeng , tangga dan tali . Nomor telepon ambulan , pemadam kebakaran dan polisi di setiap ruang laboratorium .