Hainul Mardiah Diare pada anak-anak .pptx

nurfarhannidatamia17 0 views 39 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

diare adalah penyakit yang bisa menyebabkan dehidrasi berat


Slide Content

Hainul Mardiah ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE

KONSEP DASAR DIARE Menurut WHO (2017) Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair ( mencret ) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari per 24 jam. Ini biasanya merupakan gejala infeksi gastrointestinal yang dapat disebabkan oleh berbagai organisme bakteri , virus, dan parasit . Infeksi menyebar melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi atau dari orang ke orang sebagai akibat dari kebersihan yang buruk . 01

Faktor infeksi M eliputi infeksi bakteri , infeksi parasit dan jamur , serta infeksi parenteral seperti tonsilis , bronkopneumonia , ensefalitis dan sebagainya F aktor malabsorpsi M alabsorpsi karbohidrat : disakarida dan monosakarida 01 02 ETIOLOGI

Faktor makanan S eperti mengkonsumsi makanan basi, beracun, dan alergi terhadap jenis makanan tertentu F aktor psikologis Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas ), jarang terjadi tetapi dapat ditemukan pada anak yang lebih besar 03 4 ETIOLOGI

Manifestasi klinis anak diare menurut Wijayaningsih (2013) adalah: Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan wiata. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. M anifestasi Klinis

Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekanan daran menurun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun M anifestasi Klinis

( apatis,samnolen,spoor,komatus) sebagai akibat hipovokanik . Diueresis berkurang (oliguria sampai anuria). Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam. M anifestasi Klinis

P atofisiologi Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya diare di antaranya karena faktor infeksi dimana proses ini diawali dengan masuknya mikroorganisme ke dalam saluran pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan usus. Berikutnya terjadi perubahan dalam kapasitas usus sehingga menyebabkan gangguan fungsi usus dalam mengabsorpsi (penyerapan) cairan dan elektrolit. Dengan adanya toksis bakteri maka akan menyebabkan gangguan sistem transpor aktif dalam usus akibatnya sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit meningkat.

P atofisiologi Faktor malaborpsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga terjadi pergeseran cairan dan elektrolit ke dalam usus yang dapat meningkatkan rongga usus sehingga terjadi diare. Pada factor makanan dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak diserap dengan baik sehingga terjadi peningkatan dan penurunan peristaltic yang mengakibatkan penurunan penyerapan makanan yang kemudian terjadi diare.

a. K ehilangan air ( dehidrasi ) b. Gangguan kesimbangan asam basa (metabolic asidosis ) c. Hipoglikemia d. Gangguan gizi e. Gangguan sirkulasi KOMPLIKASI

Makroskopis , yaitu pemeriksaan warna , konsistensi , adanya darah , lender pada feses Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan Diagnostik

P enatalaksaan keperawatan M eliputi pemeriksaan rehidrasi pada pasien , observasi pemantauan jumlah cairan yang masuk dan keluar , memantau adanya tanda rejatan hipovolemik , dan pantau adanya tanda asidosis metabolic P enatalaksanaan medis P emberian antibiotik , pemberian obat spasmolitik seperti papaverin dan obat antisekresi seperti asetosal dan klorpromazin 01 02 P enatalaksanaan ( Hidayat , 2013)

T injauan Teori Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Penyakit Diare

P engkajian Identitas pasien / biodata m eliputi nama lengkap , tempat tinggal , jenis kelamin , tanggal lahir , umur , tempat lahir , asal suku bangsa , nama orang tua , pekerjaan orang tua , penghasilan . Keluhan utama meliputi jumlah buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali seharidengan konsistensi cair. Riwayat penyakit sekarang Riwayat kesehatan meliputi, riwayat imunisasi dan alergi Riwayat nutrisi Riwatar eliminasi

P engkajian Pemeriksaan fisik meliputi, keadaan umum, ttv dan head to toe Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan penunjang

Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada anak dengan diare menurut NANDA Internasional (2015), adalah sebagai berikut: Diare berhubungan dengan parasit, psikologis, proses infeksi, inflamasi, iritasi, malabsorbsi. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis, faktor psikologis, ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien. D iagnosa Keperawatan

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau sering BAB, perubahan status cairan, perubahan pigmentasi, perubahan turgor, penurunan imunologis. Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan diare, intoleransi makanan, malnutrisi. Resiko syok berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, peningkatan laju metabolisme, penyakit. D iagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera (sering BAB ). Ganguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit, kurang kontrol situasi. Anisetas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan, gejala terkait penyakit. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi, kurang sumber pengetahuan. D iagnosa Keperawatan

Dalam Buku Keperawatan Anak 1 (2022 ), merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan temuan fisik , dan lain-lain tergantung usia , kondisi anak dan etiologi dari diare , seperti: a . Kesiapan keluarga untuk meningkatkan status kesehatan b. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan gastrointestinal berlebihan melalui fases atau emesis c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare , masukan yang tidak adekuat Diagnosa Keperawatan

d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan mikrooganisme yang menembus saluran gastrointestinal e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi karena diare f. Cemas / takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua , lingkungan tidak dikenal , prosedur yang menimbulkan stress g. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis situasi , kurang pengetahuan Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Noc Nic 1 Diare berhubungan dengan parasit, psikologis, proses infeksi, inflamasi, iritasi, malabsorbsi. a. Kontinensi usus Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat mengontrol pengeluaran feses dari usus,dengan Kriteria hasil: 1. Diare(4) 2. Mengeluarkan feses paling tidak 3 kali per hari(5) 3. Minum cairan secara adekuat(5) 4. Mengkonsumsi serat secara adekuat(5) Keterangan: (4) Jarang menunjukkan (5) Secara konsisten menunjukkan a. Manajemen diare Tindakan keperawatan: 1. Evaluasi efek samping pengobatan terhadap gastrointestinal 2. Anjurkan pasien untuk menggunakan obat antidiare 3. Evaluasi intake makanan yang dikonsumsi sebelumnya 4. Identifikasi faktor penyebab diare (misalnya, bakteri) 5. Berikan makanan dalam porsi kecil dan lebih sering serta tingkatkan porsi secara bertahap 6. Monitor tanda dan gejala diare b. Manajemen Saluran Cerna Tindakan keperawatan: 1. Monitor buang air besar termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan warna, dengan cara yang tepat.

No Diagnosa Noc Nic 1 Diare berhubungan dengan parasit, psikologis, proses infeksi, inflamasi, iritasi, malabsorbsi. 2. Monitor bising usus 3. Instruksikan pasien mengenai makanan tinggi serat

No Diagnosa Noc Nic 2 Kekurangan Volume cairan Berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi a.Keseimbangan cairan setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keseimbangan cairan didalam tubuh pasien tidak terganggu, dengan Kriteria hasil: 1. Tekanan darah (5) 2. Denyut nadi perifer(5) 3. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam(4) 4. Berat badan stabil(5) 5. Turgor kulit(5) 6. Kelembaban membran mukosa(5) Keterangan: (4): Sedikit terganggu (5): Tidak terganggu b. Hidrasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ketersediaan air didalam tubuh pasien tidak terganggu, dengan Kriteria Hasil: a. Manajemen cairan Tindakan keperawatan: 1. Monitor status hidrasi (misalnya, membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat) 2. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output pasien 3. Monitor makanan/cairan yang dikonsumsi dan hitung asupan kalori harian 4. Kolaborasi pemberian cairan IV 5. Monitor status nutrisi 6. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien 7. Monitor tanda-tanda vital 8. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

No Diagnosa Noc Nic 2 Kekurangan Volume cairan Berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi 1. Turgor kulit(5) 2. Membran mukosa Lembab(5) 3. Intake cairan(5) 4. Mata dan ubun-ubun Cekung(5) 5. Nadi cepat dan Lemah(5) Keterangan: (5):Tidak terganggu c. Status nutrisi: asupan makanan & cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan jumlah makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien adekuat, dengan Kriteria hasil: 1. Asupan makanan secara oral(4) 2. Asupan makan secara tube feeding (NGT/OGT) (4) 3. Asupan cairan intravena(4) 4. Asupan nutrisi parenteral(4) b. Manajemen Hipovolemia Tindakan Keperawatan: 1. Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan 2. Pelihara IV line 3. Monitor tingkat Hb dan hematokrit 4. Monitor tanda-tanda vital 5. Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan 6. Dorong pasien untuk menambah intake oral

No Diagnosa Noc Nic 3 Ketidakseimba ngan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh a. Status nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisipasien dapat terpenuhi, dengan Kriteria hasil: 1. Asupan makanan(4) 2. Asupan cairan(5) 3. Rasio berat/tinggi badan(5) 4. Energi(4) 5. Hidrasi(4) Keterangan: (4): Sedikit menyimpang dari rentang normal (5): Tidak menyimpang dari rentang normal b. Status nutrisi: Asupan Makanan & Cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan jumlah makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien adekuat, dengan Kriteria hasil: a. Manajemen nutrisi Tindakan keperawatan: 1. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan 2. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi 3. Atur diet yang diperlukan (yaitu, Menyediakan makana protein tinggi, menambah atau mengurangi kalori, menambah atau menurangi vitamin, mineral) 4. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi b. Monitor nutrisi Tindakan keperawatan: Monitor kecendrungan turun BB 2. Monitor turgor kulit 3. Monitor adanya mual dan muntah  

No Diagnosa Noc Nic 3 Ketidakseimba ngan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh 1. Asupan makanan secara oral(4) 2. Asupan makan secara tube feeding (NGT/OGT) (4) 3. Asupan cairan secara oral(4) 4. asupan nutrisi parenteral(4) Keterangan: (4): Sebagian besar Adekuat   c. Status nutrisi: asupan nutrisi setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan asupan gizi pasien terpenuhi, dengan Kriteria hasil: 1. Asupan kalori(5) 2. Asupan protein(5) 3. Asupan karbohidrat(5) 4. Asupan serat(4) 5. Asupan mineral(5)   4. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva 5. Monitor diet dan asupan kalori c. Monitor nutrisi Tindakan keperawatan: 1. Timbang berat badan pasien 2. Monitor adanya mual muntah 3. Monitor adanya penurunan berat badan 4. Monitor turgor kulit dan mobilitas d. Bantuan peningkatan BB Tindakan keperawatan: 1. Timbang pasien pada jam yang sama setiap hari 2. Monitor mual dan muntah 3. Monitor asupan kalori kalori setiap hari 4. Instruksikan cara meningkatkan asupan kalori    

No Diagnosa Noc Nic 3 Ketidakseimba ngan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Keterangan: (4): Sebagian besar adekuat (5): Sepenuhnya adekuat d. Berat badan: Massa tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan berat badan pasien normal, dengan Kriteria hasil: 1. Berat badan(5) 2. Persentil lingkar kepala (anak)(5) 3. Persentil berat badan (anak)(5) Keterangan: (5): Tidak ada deviasi dari kisaran normal      

No Diagnosa Noc Nic 4 Kerusakan integritas kulit Integritas jaringan: Kulit & membran mukosa Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keutuhan dan fungsi kulit pasien tidak terganggu, dengan Kriteria hasil: 1. Integritas kulit(5) 2. Suhu kulit(5) 3. Elastisitas(5) 4. Hidrasi(4) 5. Perfusi jaringan(5)   Keterangan: (4): Sedikit terganggu (5): Tidak terganggu Manajemen elektrolit/cairan Tindakan keperawatan: 1. Monitor kehilangan cairan (misalnya, muntah, diare) 2. Tingkatkan intake asupan cairan per oral 3. Pastikan bahwa larutan intravena yang mengandung elektrolit diberikan dengan aliran yang konstan dan sesuai  

No Diagnosa Noc Nic 5 Disfungsi motilitas gastrointestinal a. Eliminasi usus Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengeluaran feses pasien tidak terganggu, dengan Kriteria hasil: 1. Pola eliminasi(5) 2. Warna feses(5) 3. Feses lembut dan berbentuk(5) 4. Kemudahan BAB(5) 5. Suara bising usus(5) 6. Nyeri pada saat BAB(5) Keterangan: (5): Tidak terganggu (5): Tidak ada a. Manajemen Saluran Cerna Tindakan keperawatan: 1. Monitor buang air besar termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume, dan warna, dengan cara yang tepat. 2. Monitor bising usus 3. Instruksikan pasien mengenai makanan tinggi serat 4. Monitor adanya tanda dan gejala diare, konstipasi    

No Diagnosa Noc Nic 6 Gangguan rasa nyaman a. Status kenyamanan: fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan rasa nyaman pasien tidak terganggu, dengan Kriteria hasil: 1. Kontrol terhadap gejala(4) 2. Intake makanan(4) 3. Intake cairan(4) 4. Mual dan muntah(5) 5. Diare(4)  Keterangan: (4): Sedikit terganggu (5): Tidak terganggu   b. Tingkat kecemasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan merasakan cemas, dengan Kriteria hasil: 1. Perasaan gelisah(5) 2. Wajah tegang(5) a. Teknik menenangkan Tindakan keperawatan: 1. Yakinkan keselamatan dan keamanan klien 2. Peluk dan beri kenyamanan pada bayi atau anak 3. Identifikasi orang terdekat klien yang bisa membantu klien b. Pengurangan kecemasan Tindakan keperawatan: 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyenangkan 2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien 3. Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang tepat 4. Identifikasi tingkat kecemasan

No Diagnosa Noc Nic 6 Gangguan rasa nyaman 3. Peningkatan frekuensi nadi(5)   Keterangan: (5): Tidak ada   c. Tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidur pasien tidak terganggu, dengan Kriteria hasil: 1. Pola tidur(4) 2. Kualitas tidur(4)   Keterangan: (4): Sedikit terganggu c. Peningkatan tidur Tindakan keperawatan: 1. Tentukan pola tidur/aktivitas klien 2. Monitor pola tidur klien dan catat kondisi fisik (misalnya, ketidaknyamanan) atau psikologis (ketakutan atau kecemasan) keadaan yang menggangu tidur 3. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur

No Diagnosa Noc Nic 7 Resiko Syok Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Tingkat syok pasien menurun dengan kriteria hasil : 1. Kekuatan nadi Meningkat 2. Output urine meningkat 3. Frekuensi nafas membaik 4. Tingkat kesadaran meningkat 5. Tekanan darah sistolik,diastolic membaik a. Observasi a) Monitor status kardiopulmonal b) Monitor frekuensi nafas c) Monitor status oksigenasi d) Monitor status cairan e) Monitor tingkat kesdaran dan respon pupil f) Monitor jumlah,warna,dan berat jenis urine Terapeutik a) Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94% b) Pasang jalur IV, jika perlu b. Edukasi a) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 2. Jelaskan penyebab/factor risiko syok 3. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral   c. Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu

No Diagnosa Noc Nic 8 Anisetas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan, gejala terkait penyakit. Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan tingkat ansietas pasien menurun dengan kriteria hasil : 1. Perilaku gelisah menurun 2. Perilaku tegang menurun 3. Frekuensi pernapasan menurun 4. Pucat menurun 5. Kontak mata membaik a. Obsevasi 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah 2. Monitor tanda-tanda ansietas b. Terapeutik 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk mengurangi kecemasan 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan 3. Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan 4. Gunakan nada suara lemah lembut dengan irama lambat c. Edukasi 1. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan 2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien d. Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas jika perlu

No Diagnosa Noc Nic 9 Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, peningkatan laju metabolisme, penyakit. Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan tingkat suhu tubuh pasien menurun dengan kriteria hasil : 1. Suhu tubuh dalam rentang normal Nadi dan RR dalam rentang normal Tidak ada perubahan warna kulit dan tidakada pusing a. Fever treaement 1. monitor suhu sesering mungkin 2. monitor IWL 3. monitor warna dan suhu kulit 4. Monitor penurunan tingkat kesadaran 5. Monitor WBC, Hb,dan Hct 6. Monitor intake dan output 7. Berikan anti piretik 8. Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam 9. Selimuti pasien 10.Lakukan tapid sponge 11.Kolaborasi pemberian cairan intravena 12.Kompres pasien pada lipad paha dan aksila 13. Tingkat sirkulasi udara Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

No Diagnosa Noc Nic 9 Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, peningkatan laju metabolisme, penyakit. b. Temperatur regulation 1. monitor minimal tiap 2 jam 2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu 3. Monitor TD, nadi dan RR 4. Monitor warna suhu kulit 5. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi 6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 7. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh 8. Ajarkan pasien cara mencegah keletihan akibat panas 9. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dan kedinginan 10.Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan 11. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan

No Diagnosa Noc Nic 9 Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, peningkatan laju metabolisme, penyakit. 12. Berikan anti piretik jika perlu c. Vital sign monitoring 1. monitor TD, nadi,suhu dan RR 2. catat adanya fluktuasi tekanan darah 3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri 4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan 5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum selama, dan setelah aktivitas 6. Monitor kualitas dari nadi 7. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 8. Monitor suara paru 9. Monitor pola pernapasan abnormal 10.Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit 11.Monitor sianosis perifer 12.Monitor adanya cushing, triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 13.Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksaan tindakan, serta menilai data yang baru. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan keperawatan antara lain: Kemampuan intelektual, teknikal, dan interpersonal. Kemampuan menilai data baru. Kreativitas dan inovasi dalam membuat modifikasi rencana tindakan. Penyesuaian selama berinteraksi dengan klien. Kemampuan mengambil keputusan dalam memodifikasi pelaksanaan. Kemampuan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan serta efektivitas tindakan Implementasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang perawat buat pada perencanaan (Budiono & Pertami, 2015). Evaluasi yang berorientasi dari hasil NOC untuk kekurangan volume cairan yaitu: Memiliki konsentrasi urin yang normal Memiliki hemoglobine dan hematokrit dalam batas normal Memiliki tekan vena sentral dan pulmonal dalam rentang yang diharapkan tidak mengalami dehidrasi Memiliki keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jam Mukosa lembab dan mampu berkeringat Memiliki asupan cairan oral dan/ atau intravena yang adekuat. Evaluasi Keperawatan

Sekian Terimakasih !!
Tags