HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

akunbayangan2024 0 views 11 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia menghadapi tantangan sekaligus peluang dari kondisi ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2023 mencapai lebih dari 275 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan sekitar 1,1 persen per tahu...


Slide Content

HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

BELAKANG LATAR 03. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia menghadapi tantangan sekaligus peluang dari kondisi ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2023 mencapai lebih dari 275 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan sekitar 1,1 persen per tahun (Rizaty, 2023). Angka ini membawa implikasi penting bagi strategi pembangunan nasional, terutama dalam mengoptimalkan bonus demografi yang diperkirakan berlangsung hingga tahun 2035. Apabila dikelola dengan tepat melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas pendidikan, serta pemerataan pembangunan, pertumbuhan penduduk dapat menjadi modal penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045. Sebaliknya, jika peluang ini terlewatkan, maka pertumbuhan penduduk justru berpotensi memperburuk masalah pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Dengan demikian, hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi perlu dianalisis secara komprehensif, mengingat keduanya saling memengaruhi.

Pertumbuhan penduduk merupakan fenomena demografis yang berpengaruh besar terhadap perkembangan suatu negara. Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan pendapatan nasional, pemerataan distribusi, dan peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan penduduk dapat menjadi katalisator pembangunan melalui peningkatan tenaga kerja dan permintaan pasar. Sebaliknya, apabila laju pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada laju pembangunan ekonomi, maka risiko yang muncul adalah pengangguran, ketidaksetaraan, serta krisis sumber daya 04. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI, SERTA KETERKAITAN KONSEP KEDUANYA

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM JANGKA PENDEK Stimulasi pasar dan tenaga kerja Risiko ketidakcocokan antara pertumbuhan penduduk dan lapangan kerja Kesempatan kerja yang terbatas PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM JANGKA PANJANG Bonus demografi dan peluang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Peningkatan kapasitas produk dan investasi Tantangan pengelolaan sumber daya dan urbanisasi Risiko pengangguran struktural dan penurunan kualitas SDM 05.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADIKAN PERTUMBUHAN PENDUDUK SEBAGAI PELUANG SEKALIGUS TANTANGAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBUAT PERTUMBUHAN PENDUDUK MENJADI TANTANGAN Dividen Demografi Ekspansi Ekonomi Tenaga Kerja yang Melimpah Ketersediaan Pekerjaan Kualitas Pendidikan Infrastruktur dan Layanan Publik FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBUAT PERTUMBUHAN PENDUDUK MENJADI PELUANG 06.

DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA 07.

DAMPAK POSITIF Mendorong pertumbuhan ekonomi Tersedianya tenaga kerja yang melimpah Pengu atan sektor pendidikan dan SDM DAMPAK NEGATIF Tekanan terhadap infrastruktur dan sumber daya Meningkatnya angka pengangguran Aging population 08.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK MENYEIMBANGKAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKELANJUTAN Kebijakan pembangunan ekonomi dapat dipahami sebagai seperangkat strategi, program, dan langkah nyata yang ditempuh pemerintah dengan tujuan mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan, menurunkan angka kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Melalui kebijakan ini, pemerintah tidak hanya berfokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada upaya pemerataan hasil pembangunan agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas. Prasetyo (2019) menyoroti pentingnya program keluarga berencana serta pendidikan gender sebagai instrumen strategis untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk sekaligus memperbaiki kualitas hidup masyarakat. 09.

STUDI KASUS Dalam periode lima tahun, mulai dari 2001 hingga 2005, data menunjukkan bahwa pada tahun 2001 jumlah penduduk di Kota Lhokseumawe mencapai 163. 231 jiwa dengan pertumbuhan ekonomi yang terukur sebesar -0,44%. Kemudian, pada tahun 2002, jumlah penduduk bertambah menjadi 165. 281 jiwa dan pertumbuhan ekonominya meningkat menjadi 7,96%. Tahun 2003 mencatat jumlah penduduk sebesar 167. 362 jiwa dengan pertumbuhan ekonomi 3,70%. Sementara itu, di tahun 2004, penduduknya mengalami penurunan menjadi 138. 663 jiwa dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 1,76%. Akhirnya, pada tahun 2005, jumlah penduduk kembali meningkat menjadi 154. 743 jiwa dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,22%. Dari sini, terlihat adanya ketidaksesuaian antara jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, yang bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa populasi yang besar dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi (Rahayu, 2017 dalam Yenny & Anwar, 2020). Menanggapi masalah ini, solusinya adalah bahwa jumlah penduduk yang tinggi tidak seharusnya menghambat pertumbuhan ekonomi di Kota Lhokseumawe. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa di kota ini, peningkatan ekonomi tidak berfokus semata-mata pada jumlah penduduk, melainkan pada pengembangan infrastruktur dan sektor-sektor yang dapat berdampak positif pada PDRB Kota Lhokseumawe. 10.

KESIMPULAN PRESENTASI 01 02 Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi memiliki hubungan yang erat serta saling memengaruhi. Pertumbuhan penduduk yang terkendali mampu menjadi motor penggerak pembangunan. Namun, apabila laju pertumbuhan penduduk lebih cepat dibandingkan dengan laju pembangunan ekonomi, maka yang muncul justru berbagai masalah Dalam jangka pendek, pertumbuhan penduduk dapat mendorong konsumsi dan produksi yang memperkuat pertumbuhan ekonomi, sementara dalam jangka panjang tantangan seperti meningkatnya angka pengangguran, terbatasnya infrastruktur, hingga risiko penuaan penduduk (aging population) perlu diantisipasi. 03 Dalam konteks Indonesia, fenomena bonus demografi yang sedang berlangsung merupakan peluang besar untuk mempercepat pembangunan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. Jumlah penduduk usia produktif yang melimpah dapat meningkatkan produktivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi 11.

THANK YOU Bonus domografi di Indonesia bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, jika diiringi dengan pendidikan, keterampilan, dan lapangan kerja yang memadai