Hukum Perlindungan Hak Asuh Anak di Indonesia.pptx

MuhammadZulfiqorAman 3 views 15 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Hukum perlindungan anak


Slide Content

Hak Asuh Anak Kedudukan Hak Asuh Anak Pasca Perceraian By Muhammad Zulfiqor Amanzha​

Agenda 1 2 3 4 5 Pengertian Dasar Hukum Prinsip-prinsip Hak Asuh Anak di Indonesia Syarat-syarat Hak Asuh Anak Tahapan / Prosedur Pengajuan Gugatan Hak Asuh Anak 2 Presentation title 20XX

Introduction UU Perlindungan Anak  (Indonesia): Mendefinisikan hak asuh anak ( kuasa asuh ) sebagai kekuasaan orang tua untuk mengasuh , mendidik , membina , melindungi , dan menumbuhkembangkan anak sesuai agama, kemampuan , bakat , dan minatnya .  Kompilasi Hukum Islam  (KHI): Menjelaskan bahwa hadhanah ( pemeliharaan ) anak adalah pemeliharaan anak-anak yang kecil dan belum dapat mandiri untuk menjaga dan melindungi dari segala hal yang membahayakan .  (Sayyid Sabiq) : Menjelaskan hadhanah sebagai upaya pemeliharaan anak yang belum mandiri ( belum mumayyiz ), menyediakan kebaikan , serta menjaganya agar mampu berdiri sendiri saat dewasa , baik dari segi jasmani , rohani , maupun akal .  3

Dasar Hukum 1.Undang-Undang Dasar 1945 terutama tercantum dalam Pasal 28 B ayat (2) yang menyatakan bahwa " Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup , tumbuh dan berkembang , serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi “ 2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak beserta perubahannya . 3. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama berserta perubahannya . 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan beserta perubahannya . 5. Kompilasi Hukum Islam. 6. PP No. 9 Tahun 1975 dst .

Prinsip-Prinsip Hak Asuh Anak 5 Presentation title 20XX Pasal 45   Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019 , yaitu : Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya . Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri , kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus . Pasal 41 huruf a Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019 yang mengatur   akibat putusnya perkawinan karena perceraian yaitu “ Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya , semata-mata berdasarkan kepentingan anak , bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak , Pengadilan memberi keputusannya ”;

Prinsip-Prinsip Hak Asuh Anak 6 Presentation title 20XX Pasal 105 Inpres No.1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam berbunyi “ Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya ” . sesuai dengan Hadist Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi: أَنْتِ أَحَقُّ بِهِ مَا لَمْ تَنْكِحِي Artinya: “Engkau /ibu lebih berhak terhadap anakmu selama engkau belum menikah”  ( Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud, dan disahihkan oleh Al-Hakim );

Prinsip-Prinsip Hak Asuh Anak Apakah hak asuh anak dapat berpindah ke ayahnya ? Pasal 49 ayat 1 huruf a ( la sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya ) dan b (la berkelakuan buruk sekali) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019 tentang Perkawinan Pasal 105 huruf b “ Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaanya ”; 7 Presentation title 20XX

Syarat_syarat Pengajuan Hak Asuh Anak “ ” 8 Presentation title 20XX 1. fotokopi KTP penggugat , 2. fotokopi Akta Cerai , 3. fotokopi Kartu Keluarga (KK) 4 . fotokopi Akta Lahir anak , surat gugatan yang ditujukan kepada ketua pengadilan , 5. surat keterangan gaji / penghasilan ( bagi PNS/TNI/ Polri ). S emua fotokopi persyaratan yang dilampirkan ini harus dileges ( nazegelen ) di kantor pos , kecuali KTP.

20XX Presentation title 9

Cerai Gugat 20XX Presentation title 10 Pengertian Perceraian yang diajukan oleh pihak istri ( atau kuasanya ) ke Pengadilan Agama yang berwenang , yang kemudian menjadi pihak Penggugat , sementara suaminya adalah pihak Tergugat

Dasar Hukum Utama: Undang-Undang 7 tahun 1989/3 tahun 2006/50 tahun 2009: Pasal 49 Undang-Undang no 3 tahun 2006 ( kompetensi Absolut) Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 :  Pasal 39 menyatakan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan berusaha mendamaikan .  Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975:   Mengatur pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan .  Kompilasi Hukum Islam (KHI):  Bagi umat Islam, KHI mengatur secara lebih rinci mengenai perceraian , termasuk cerai gugat dan cerai talak.  20XX Presentation title 11

Kewenangan Relatif Cerai gugat diajukan ke   Pengadilan Agama, yang wilayah hukumnya mencakup kediaman atau tempat tinggal   Penggugat  ( istri ) atau kuasanya , kecuali jika istri meninggalkan tempat tinggal bersama tanpa izin suami , sebagaimana diatur dalam   Pasal 132 ayat (1) KHI .  Berikut adalah penjelasan lebih lanjut : Subjek Pengajuan :  Cerai gugat adalah perceraian yang diajukan oleh istri atau kuasanya .  Tempat Pengajuan :  Gugatan diajukan ke Pengadilan Agama.  Yurisdiksi Pengadilan Agama :  Pengadilan Agama yang berwenang adalah yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal atau kediaman istri ( penggugat ).  Pengecualian Terkait Kediaman Istri :  Ketentuan ini memiliki pengecualian . Jika istri meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin dari suami , gugatan diajukan ke Pengadilan Agama di wilayah hukum tempat tinggal suami .  Dasar Hukum : Dasar hukum untuk hal ini adalah Pasal 132 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI).  20XX Presentation title 12

Dasar hukum kumulasi perkara cerai diatur dalam   Undang-Undang (UU) Nomor 50 Tahun 2009   tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang menyatakan bahwa penggabungan perkara ( kumulasi ) gugatan diperbolehkan demi mewujudkan asas sederhana , cepat , dan biaya ringan . Hal ini memungkinkan pengajuan gugatan cerai bersamaan dengan tuntutan lain seperti hak asuh anak , pembagian harta bersama , atau pengesahan nikah ( itsbat nikah) dalam satu gugatan dan diputuskan secara bersamaan .  20XX Presentation title 13

20XX Presentation title 14

Thank you Wassalam Wr . Wb.
Tags