Identifikasi Perkara Pidana Kajian dalam Sistem Peradilan Pidana Nama Penyusun
Pengertian Identifikasi Perkara Pidana • Proses untuk mengetahui dan menentukan ciri khas, sifat, serta unsur suatu tindak pidana. • Tujuan: memastikan perkara yang dilaporkan/ditangani memenuhi syarat sebagai tindak pidana.
Dasar Hukum • KUHAP (UU No. 8 Tahun 1981) → mengatur proses penyelidikan & penyidikan. • KUHP → menjadi rujukan dalam menentukan unsur tindak pidana. • Peraturan teknis kepolisian & kejaksaan.
Tahapan Identifikasi Perkara Pidana 1. Penerimaan Laporan atau Pengaduan 2. Penyelidikan → mencari peristiwa yang diduga pidana. 3. Penyidikan → mencari dan mengumpulkan bukti. 4. Penetapan Tersangka berdasarkan alat bukti.
Unsur Penting dalam Identifikasi • Perbuatan: tindakan aktif/pasif yang dilakukan. • Unsur Pidana: apakah sesuai dengan ketentuan KUHP. • Pelaku: orang yang dapat dipertanggungjawabkan. • Bukti: alat bukti sah menurut hukum.
Peran Aparat Penegak Hukum • Polisi: melakukan penyelidikan & penyidikan. • Kejaksaan: penuntutan perkara pidana. • Pengadilan: memutus perkara berdasarkan bukti & hukum. • Lembaga Pemasyarakatan: eksekusi putusan pengadilan.
Contoh Kasus Singkat • Laporan kasus penganiayaan → polisi menerima laporan. • Penyelidikan → penyidikan → penetapan tersangka. • Berkas dilimpahkan ke jaksa → persidangan → putusan hakim.
Kendala dalam Identifikasi • Sulitnya mendapatkan alat bukti. • Keterangan saksi yang tidak konsisten. • Hambatan teknis (forensik, digital evidence). • Intervensi atau tekanan pihak luar.
Kesimpulan • Identifikasi perkara pidana penting untuk menjamin proses hukum berjalan adil. • Harus berlandaskan KUHP dan KUHAP. • Aparat penegak hukum harus profesional, transparan, dan berintegritas.
Tujuan dan Peran Unit Identifikasi • Membantu Penyidikan: Garda terdepan dalam olah TKP untuk menemukan tersangka dan mengungkap kasus. • Pembuktian Ilmiah: Bantuan teknis berupa personel dan peralatan untuk bukti ilmiah, seperti sidik jari. • Mengungkap Tindak Pidana: Berperan dalam penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap tindak pidana.
Proses Identifikasi di TKP • Pemotretan TKP: Mengambil foto keseluruhan TKP. • Pengumpulan Barang Bukti: Mengumpulkan barang bukti yang relevan. • Pembuatan Sketsa: Membuat sketsa rinci TKP. • Pengambilan Sidik Jari: Mengambil sidik jari (termasuk latent fingerprint). • Perbandingan Sidik Jari: Membandingkan dengan data sidik jari yang ada. • Pelaporan: Menyerahkan berita acara hasil identifikasi kepada penyidik.
Kendala dalam Proses Identifikasi Faktor di TKP: • Cuaca buruk • Binatang buas • Masyarakat merusak TKP • Kecerobohan petugas • Tersangka merusak TKP Faktor di luar TKP: • Kurangnya data warga • Kekurangan peralatan penunjang • Minimnya SDM ahli