Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Delay Development BOWO SARAN PITUDUH P27226023314
Tumbuh Kembang Yaitu dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan Pertumbuhan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu Perkembangan pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
Gangguan perkembangan ( Delay development ) Adalah bagian dari ketidakmampuan mencapai perkembangan sesuai usia dan didefinisikan sebagai keterlambatan dalam dua bidang atau lebih. Motorik Kasar Berbahasa Motorik halus Personal sosial
Etiologi Faktor internal Faktor eksternal Faktor genetik Kondisi Anak Masa pre natal Masa natal Masa post natal
STATUS KLINIS (SK)
ANAMNESIS UMUM Anamnesis umum dilakukan tanggal memuat identitas pasien, meliputi : Nama Usia Alamat : An. F : 2 tahun 3 Bulan : Salaman : Perempuan : Islam : 10 238 Jenis kelamin Agama Nomor CM
PEMERIKSAAN UMUM Suhu tubuh Tekanan Darah Denyut Nadi Pernafasan Status Gizi Lingkar Kepala BB/TB : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : 87x/menit : - : Baik :46 cm :10,5 Kg/79 cm
Pemeriksaan Fisioterapi A. Anamnesa : Keluhan Utama: Pasien belum mampu merangkak Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke Praktik Mandiri Bowo Fisioterapi pada 7 Mei , diketahui sejak umur 1 tahun pasien belum mampu merangkak.
Pemeriksaan Fisioterapi Riwayat kelahiran Pre Natal Natal : Tidak ada masalah : Pasien lahir secara normal dan cukup bulan, BBL yaitu 2,5 kg, pada saat lahir pasien tidak langsung menangis : Pada umur 1 tahun pasien baru mampu duduk Post Natal
Pemeriksaan Fisioterapi Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah demam tinggi pada usia 6 bulan tetapi tidak kejang. Riwayat penyakit keluarga : Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat seperti yang dialami pasien. Riwayat imunisasi : Imunisasi dilakukan secara rutin dan lengkap Riwayat psikososial : Kemampuan intrapersonal dan interpersonal buruk Riwayat tumbuh kembang : Pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Pemeriksaan Fisioterapis Atensi Emosi Motivasi : Kurang : Labil : Kurang Problem solving : Kurang Komunikasi Kognisi : Kurang : Kurang Kesan awal pertama Bertemu Klien
Pemeriksaan Fisioterapis Kemampuan sensorik : (terlampir) Kondisi keseimbangan : Statis :Ssaat duduk pasien mampu mengatur keseimbangannya Dinamis : Pasien kesulitan merangkak karena belum mampu mengatur keseimbangannya Kemampuan dan tidak kemampuan pasien : (terlampir) Tonus postural : Terdapat adanya hipotonus postural
Pemeriksaan Fisioterapis Pola Postural Telentang : kepala pasien tidak simetris, proporsional punggung atas dan bawah tidak merata Telungkup : trunk control baik, head control baik, kedua lengan posisi fleksi elbow dan menopang tubuh Berguling : pasien mampu berguling ke kanan dengan menekuk lutut kiri dan lengan kiri meraih ke arah kanan Ke duduk : pasien mampu dari posisi tengkurap ke arah duduk dengan meluruskan lengannya
Pemeriksaan Fisioterapis Pola Postural Duduk : pasien mampu duduk secara mandiri tanpa bantuan dan tanpa bertopang pada lengan, Merangkak atau ngesot : pasien belum mampu merangkak Berdiri : pasien belum mampu berdiri Ke berdiri : pasien belum mampu ke berdiri Berjalan : pasien belum mampu berjalan
Pemeriksaan Fisioterapis Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Reflek Body righting acting in the body (+) Optical righting (+) Reaksi keseimbangan telentang (+) Reaksi keseimbangan tengkurap (+) Reaksi keseimbangan merangkak (- ) Reaksi keseimbangan duduk bersimpu (- )
Pemeriksaan Fisioterapis Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan XOTR Shoulder : Fleksi Ekstensi Abduksi Adduksi D X X X X S X X X X
Pemeriksaan Fisioterapis Elbow : Fleksi Ekstensi D X X S X X Wrist : Fleksi Ekstensi D X X S X X Pemeriksaan Kekuatan Otot
Pemeriksaan Fisioterapis Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan XOTR Hip : Fleksi Ekstensi Abduksi Adduksi D X X X X S X X X X Knee : Fleksi Ekstensi Ankle : Fleksi Ekstensi D X X X X S X X X X
Pemeriksaan Fisioterapis Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan DDST (terlampir)
DIAGNOSIS FISIOTERAPI Impairment Adanya vestibular problem, proporsional punggung atas dan bawah yang tidak merata, spasme otot ekstensor dan general muscle weakness.
DIAGNOSIS FISIOTERAPI Fungsional Limitation Pasien belum mampu melakukan aktivitas merangkak, berdiri dan berjalan. Participation Restriction Pasien sudah mampu bermain dengan temannya tetapi terbatas.
TUJUAN FISIOTERAPI Jangka Pendek : meningkatkan tonus, memperbaiki proporsional punggung atas dan bawah, menurunkan spasme otot ekstensor dan memperbaiki tonus postural Jangka Panjang : pasien mampu melakukan aktivitas fungsional sesuai anak normal seusianya
RENCANA INTERVENSI FISIOTERAPI Posisioning dan Merangkak E ndurance standing Visual vestibular stimulasi Neuro basic tendon guard Streghtening core dan Postural control Stimulasi merangkak Posisioning sujud
HOME PROGRAM Orang tua diberikan edukasi dan beberapa contoh latihan untuk mengulanginya di rumah
EVALUASI Sesaat (setelah fisioterapi) Penurunan spasme otot ekstensor Belum ada peningkatan fungsi vestibular
EVALUASI Gerakan Kanan Kiri T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 Shoulder Fleksi X X X X X X X X Ekstensi X X X X X X X X Abduksi X X X X X X X X Adduksi X X X X X X X X Elbow Fleksi X X X X X X X X Ekstensi X X X X X X X X Wrist : Fleksi X X X X X X X X Ekstensi X X X X X X X X Evaluasi Kekuatan otot AGA dengan XOTR
EVALUASI Gerakan Kanan Kiri T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 Hip Fleksi X X X X X X X X Ekstensi X X X X X X X X Abduksi X X X X X X X X Adduksi X X X X X X X X Knee Fleksi X X X X X X X X Ekstensi X X X X X X X X Ankle Fleksi X X X X X X X X Ekstensi X X X X X X X X Evaluasi Kekuatan otot AGB dengan XOTR
EVALUASI Evaluasi Aktivitas fungsional dengan DDST (terlampir)