Implementasi nilai-nilai luhur Hamemayu Hayuning Bawana dalam pengembangan karakter kesopansantunan menekankan pentingnya menjaga, memperindah, dan menyelamatkan dunia beserta isinya agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai, dan beretika. Filosofi Jawa ini mengajarkan agar manusia bersikap arif,...
Implementasi nilai-nilai luhur Hamemayu Hayuning Bawana dalam pengembangan karakter kesopansantunan menekankan pentingnya menjaga, memperindah, dan menyelamatkan dunia beserta isinya agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai, dan beretika. Filosofi Jawa ini mengajarkan agar manusia bersikap arif, bertanggung jawab, dan menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitar.
Dalam konteks pengembangan karakter, nilai Hamemayu Hayuning Bawana mengajak individu untuk mempraktikkan kesopansantunan dengan sikap saling menghormati, menjaga tata krama, serta berbuat baik dalam interaksi sosial. Konsep ini juga mendorong pelestarian lingkungan dan kearifan lokal sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menciptakan kehidupan yang lestari dan harmonis.
Implementasi nilai ini dapat dilakukan melalui pendidikan karakter yang menanamkan tata krama, sopan santun, dan rasa hormat dalam berbahasa serta berperilaku sesuai norma budaya. Sikap saling menghargai, tolong-menolong, dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan menjadi manifestasi nyata dari Hamemayu Hayuning Bawana untuk menciptakan masyarakat yang berbudaya dan bermartabat.
Size: 10.03 MB
Language: none
Added: Aug 27, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI LUHUR HAMEMAYU HAYUNING BAWANA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER KESOPANSANTUNAN PESERTA DIDIK Kelompok Kota Yogyakarta by hermawan ardi
Filosofi, Nilai, Subnilai, dan Indikator Filosofi: Hamemayu hayuning bawana Filosofi yang menjadi dasar dari nilai-nilai luhur yang akan diterapkan adalah Hamemayu hayuning bawana, yang berarti mempercantik dan memelihara keindahan alam semesta. Nilai: Sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh Nilai-nilai yang akan diterapkan adalah Sawiji (konsentrasi), Greget (semangat), Sengguh (percaya diri), dan Ora mingkuh (tidak mundur). Sub nilai: Kesopansantunan Salah satu sub nilai yang akan ditekankan adalah Kesopansantunan, yaitu perilaku yang mencerminkan rasa hormat dan keramahan. Indikator Indikator dari sub nilai Kesopansantunan adalah mempraktikkan perilaku sopan untuk menghormati orang lain, serta menggunakan bahasa yang santun untuk menghormati mitra bicara.
Pendahuluan Problematika karakter pada peserta didik generasi muda, yang mengindikasikan kurangnya pemahaman tentang budaya unggah ungguh yang sebagaimana mestinya. Maka dibutuhkan perhatian khusus dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Permasalahan, Tujuan, dan Manfaat 1 Permasalahan Kurangnya pemahaman peserta didik tentang budaya unggah ungguh atau kesopansantunan dalam konteks budaya jawa. 2 Tujuan Memperkenalkan budaya unggah ungguh sebagai dasar pembiasaan karakter kesopansantunan peserta didik. 3 Manfaat Melahirkan peserta didik yang cerdas dan memiliki sopan santun dalam konteks budaya jawa.
Landasan Kegiatan Peraturan Gubernur DIY No. 68 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penerapan Nilai-nilai Luhur Budaya dalam Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Metode Waktu Kegiatan akan dilaksanakan pada Semester 1 dan 2, terintegrasi dengan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah. Tempat Kegiatan Kegiatan akan dilaksanakan di SMPN 15 Yogyakarta, sebagai lokasi pelaksanaan. Sasaran Kegiatan Peserta didik di semua jenjang akan menjadi sasaran dari kegiatan ini.
Teknik Pelaksanaan Nilai Program yang dilaksanakan harus sesuai dengan nilai-nilai luhur yang dianut, seperti sopan, bersikap ngapurancang pada saat menghadap orang yang dihormati, dan menunjukkan sesuatu atau unjuk jari ( ngacung di kelas) dengan jempol. Sopan Bersikap sopan dan santun merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan program. Hal ini dapat ditunjukkan dengan murah senyum, mengucap ndherek langkung pada saat melewati orang yang sedang duduk atau berdiri, dan mengucap mangga pada saat mengajak atau mempersilakan orang lain. Santun Selain bersikap sopan, peserta juga harus bersikap santun. Salah satu bentuk kesantunan adalah mengucapkan matur nuwun ketika diberi sesuatu.
Teknik Pelaksanaan Pembuatan poster di kelas Pada pembelajaran bahasa Indonesia disisipkan nilai bersikap ngapurancang pada saat menghadap orang yang dihormati dan menunjukkan sesuatu atau unjuk jari ( ngacung di kelas) dengan jempol. Menyanyikan lagu bertema unggah-ungguh Pada pembelajaran seni budaya disisipkan nilai mengucap ndherek langkung , mangga , dan matur nuwun . Pembiasaan 5S saat masuk lingkungan sekolah Pada pembelajaran BK disisipkan nilai Murah senyum .
Narasumber, Monitoring, dan Evaluasi Narasumber Guru terkait (Bahasa Jawa atau Seni Budaya) Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui google form dengan peserta didik, diperkuat dengan pembuatan konten praktik NGAJENI PKJ. Indikator Keberhasilan Siswa mampu menerapkan budaya NGAJENI yaitu ngapurancang, jempol, nuwun sewu/ndherek langkung, nyuwun pangapunten, matur nuwun, mangga, injih. Sumber Pembiayaan Anggaran sekolah
Materi Ngajeni Materi Ngajeni adalah bagian penting dari kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur. Materi ini akan membahas secara mendalam tentang konsep dan praktik Ngajeni dalam kehidupan sehari-hari.