Implementasi Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid Application Development (9).pdf

EvaRosdiana19 17 views 26 slides Oct 09, 2024
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

sistem informais kesehatan bagi ansia lansia yang ada di desa tibang kecamatan syiah kuala kota banda aceh sistem informais kesehatan bagi ansia lansia yang ada di desa tibang kecamatan syiah kuala kota banda aceh
sistem informais kesehatan bagi ansia lansia yang ada di desa tibang kecamatan syiah...


Slide Content

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
https://bima.kemdikbud.go.id
PROTEKSI ISI PROPOSAL
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENGABDIAN 2024
ID Proposal: 17dcbcf5-10e0-42d9-91ec-206e1a7f94ea
Rencana Pelaksanaan Pengabdian : tahun 2024 s.d. tahun 2024
1. JUDUL PENGABDIAN
Implementasi Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid Application
Development
Kelompok Skema Ruang Lingkup Bidang Fokus Lama
Kegiatan
Tahun Pertama
Usulan
Pemberdayaan
Berbasis Masyarakat
Pengabdian
Masyarakat Pemula
tematik -
Kemandirian
Kesehatan
1 2024
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan
Tinggi/ Institusi
Program Studi/
Bagian
Bidang Tugas ID SintaH-IndexRumpun
Ilmu
DESITA RIA
YUSIAN TB
Ketua Pengusul
Universitas
Ubudiyah
Indonesia
Informatika1.
Mengkoordinir
pelaksanaan
kegiatan
pengabdian
kepada
masyrakat
2. Menyusun
proposal
pengabdian
bersama
anggota tim
3. menyusun
rencana
pengabidan
bersama
anggota tim
4. membuat
surat
permohonan
kerjasama
bersama mitra
5. menyiapkan
Sistem
Informasi
Pemantauan
Kesehatan
Lansia
Menggunakan
Rapid
Application
Development
6. Menyiapkan
bahan
pelatihan
penggunaan
Sistem
Informasi
Pemantauan
Kesehatan
Lansia
Menggunakan
5979884 - TEKNIK
ELEKTRO
DAN
INFORMA
TIKA

Rapid
Application
Development
7. Menyusun
laporan akhir
bersama
anggota tim
EVA ROSDIANA
Anggota
Pengusul
Universitas
Ubudiyah
Indonesia
Kebidanan Membantu
dalam
pelaksanaan
penyuluhan ke
pada lansia
Membantu
dalam
penyusunan
laporan
akhirmembantu
Mendampingi
peserta dalam
kegiatan
pelatihan dan
membagikan
kuisioner
kepada peserta
kegiatan.
6697203 - ILMU
KESEHAT
AN
UMUM
ZALFIE ARDIAN
Anggota
Pengusul
Universitas
Malikussaleh
Sistem
Informasi
1. Membantu
Ketua
membuat
Proposal
2. Membantu
Ketua
membuat
Laporan
3. Membantu
mendampingi
peserta dalam
kegiatan
pelatihan dan
membagikan
kuisioner
kepada peserta
kegiatan.
5979458 - TEKNIK
ELEKTRO
DAN
INFORMA
TIKA
3. IDENTITAS PENGUSUL VOKASI
Nama, Peran Perguruan
Tinggi/ Institusi
Program Studi/
Bagian
Bidang Tugas ID SintaH-IndexRumpun
Ilmu
4. IDENTITAS MAHASISWA
Nama, Peran NIM Perguruan
Tinggi/
Institusi
Program
Studi/Bagian
Bidang
Tugas
Jumlah SKSMata Kuliah
EVA NADILA
Mahasiswa
2210106000
07
Universitas
Ubudiyah
Indonesia
Kebidanan Membantu
ketua dalam
membagi
surat,
kuesioner,
undangan
kepada mitra
dan
Masyarakatm
embantu
mendampingi
peserta
dalam
kegiatan
pelatihan dan
membagikan
kuisioner
kepada
6 Asuhan
Kesehatan
Reproduksi
Lansia
Berbasis
Budaya, dan
Asuhan
Kebidanan
Komunitas

peserta
kegiatan.
FAZHIRA
AZHIMA
Mahasiswa
2210118200
13
Universitas
Ubudiyah
Indonesia
Kebidanan Membantu
mengirimkan
surat,
menyebarkan
kuesioner,
membantu
memprsiapka
n acara di
desa
6 Asuhan
Kesehatan
Reproduksi
Lansia
Berbasis
Budaya, dan
Asuhan
Kebidanan
Komunitas
5. MITRA KERJASAMA
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat melibatkan mitra, yaitu mitra sasaran, mitra pemerintah/pemda, mitra DUDI/
CSR/LSM atau mitra perguruan tinggi
sasaran
Jenis Mitra : sasaran
Kelompok Mitra Sasaran : Kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi
Nama Mitra Sasaran : KELOMPOK LANJUT USIA DESA TIBANG
Pimpinan Mitra : MARWAN
Jenis Kelompok Mitra : NELAYAN
Lingkup Permasalahan ke 1 : Aspek Sosial kemasyarakatan
Jumlah Anggota Kelompok : 11
Provinsi : NANGGROE ACEH D.
Kabupaten/Kota : Kota Banda Aceh
Kecamatan : SYIAH KUALA
Desa/Kelurahan : TIBANG
Alamat Lengkap Mitra Sasaran : JALAN ALUE NAGA DESA TIBANG KECAMATAN SYIAH KUALA
BANDA ACEH
Dana Tahun 1 : Rp. 0,00
File Tangkapan Layar Google Maps
yang Menggambarkan Jarak
Perguruan Tinggi ke Lokasi Mitra
Sasaran
Lihat
File Surat Pernyataan Mitra Kerja
sama
Lihat
File Dokumen Bukti Jumlah
Keanggotaan Kelompok/Karyawan
Mitra Sasaran
Lihat
6. IKU
Indikator IKU terkait Uraian IKU Uraian Kegiatan
IKU 2: Mahasiswa Mendapat
Pengalaman di Luar Kampus
Mahasiswa memiliki pengalaman
belajar di luar kampus paling
sedikit 6 SKS
Program Praktikum Lapangan:
Mahasiswa mengikuti program
praktikum lapangan di berbagai
instansi atau perusahaan terkait
dengan bidang studinya.
Praktikum ini dilaksanakan di luar
lingkungan kampus untuk
memberikan pengalaman
langsung dalam situasi kerja yang
sebenarnya.
Durasi: Minimal 3 SKS per
semester.
Tujuan: Memberikan pemahaman

praktis dan pengalaman kerja
kepada mahasiswa serta
mempersiapkan mereka untuk
karier di dunia industri.
Kegiatan Magang:
Mahasiswa mengambil bagian
dalam program magang di
perusahaan atau organisasi
terkait bidang studi mereka.
Selama magang, mahasiswa
bekerja di bawah bimbingan
mentor atau supervisor untuk
mendapatkan wawasan praktis
tentang pekerjaan dan lingkungan
kerja.
Durasi: Minimal 3 SKS per
semester.
Tujuan: Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
menerapkan pengetahuan yang
telah dipelajari di kelas dalam
konteks dunia nyata serta
memperluas jaringan profesional
mereka.
IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar
Kampus
Dosen berkegiatan tridarma di
perguruan tinggi yang termasuk
dalam daftar QS100 berdasarkan
ilmu
Kegiatan Penelitian Lapangan:
Dosen melakukan penelitian
lapangan di berbagai lokasi, baik
di dalam maupun di luar negeri.
Mereka dapat melakukan
pengumpulan data, observasi,
atau wawancara dengan subjek
penelitian di lapangan.Kolaborasi
dengan Industri atau Instansi
Pemerintah:
Dosen bekerja sama dengan
industri atau instansi pemerintah
dalam proyek penelitian,
pengembangan produk, atau
penyuluhan dan konsultasi.
Mereka dapat memberikan
keahlian dan pengetahuan mereka
untuk memecahkan masalah atau
mengembangkan solusi yang
bermanfaat bagi masyarakat atau
industri.
IKU 5: Hasil Kerja Dosen
Digunakan Oleh Masyarakat Atau
Luaran ilmiah dosen melalui
diseminasi pada media nasional
Pengembangan Modul Edukasi
dan Pelatihan:

Mendapat Rekognisi Internasionaldan internasional Dosen akan mengembangkan
modul edukasi dan pelatihan yang
berisi hasil karya ilmiah mereka
untuk diseminasi kepada
masyarakat. Modul ini akan
dirancang secara terstruktur dan
mudah dipahami oleh berbagai
kalangan masyarakat.
Penerapan Teknologi Media
Massa:
Dosen akan menggunakan
teknologi media massa, seperti
televisi, radio, dan media online,
untuk menyebarkan hasil karya
ilmiah mereka kepada masyarakat
luas. Mereka dapat menjadi
narasumber dalam program-
program edukasi atau
memberikan wawasan melalui
wawancara atau artikel.
Kampanye Edukasi dan
Penyuluhan:
Dosen akan mengadakan
kampanye edukasi dan
penyuluhan di berbagai komunitas
untuk memperkenalkan dan
menjelaskan hasil karya ilmiah
mereka secara langsung kepada
masyarakat. Ini bisa dilakukan
melalui seminar, lokakarya, atau
acara komunitas lainnya
7. (SDGs)
SDGs terkait Uraian Kegiatan
Kehidupan Sehat dan SejahteraAnalisis Kebutuhan dan Perancangan Sistem:
Tim akan melakukan analisis mendalam tentang kebutuhan informasi
kesehatan lansia di wilayah tertentu. Ini mencakup identi(kasi data yang
perlu dipantau, fungsionalitas yang diperlukan, dan persyaratan
keamanan dan privasi. Berdasarkan analisis ini, akan dilakukan
perancangan sistem informasi yang sesuai dengan metode RAD untuk
memastikan keterlibatan aktif pengguna dan pengembangan yang cepat.
Pelatihan dan Edukasi:
Tim akan memberikan pelatihan dan edukasi kepada lansia, penyedia
layanan kesehatan, dan staf puskesmas tentang penggunaan aplikasi
pemantauan kesehatan lansia. Pelatihan ini akan mencakup tutorial
penggunaan aplikasi, pemahaman tentang manfaat pemantauan
kesehatan rutin, dan tata cara pelaporan hasil pemeriksaan.

Kemitraan untuk Mencapai
Tujuan
Puskesmas dan Tenaga Kesehatan:
Puskesmas dan tenaga kesehatan di tingkat lokal merupakan mitra
utama dalam mengimplementasikan sistem ini. Mereka memiliki akses
langsung ke lansia dan dapat memberikan masukan berharga tentang
kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam pemantauan kesehatan
lansia.
Lembaga Pendidikan Tinggi:
Institusi pendidikan tinggi, seperti universitas atau perguruan tinggi, dapat
menjadi mitra dalam menyediakan tenaga ahli dalam pengembangan
aplikasi, melakukan penelitian terkait efektivitas sistem, dan memberikan
pelatihan kepada pihak terkait di puskesmas dan masyarakat.
8. LUARAN DIJANJIKAN
Tahun
Luaran
Kelompok Luaran Jenis Luaran Status target
capaian
Keterangan
1 Peningkatan level
keberdayaan mitra:
Aspek Sosial
Kemasyarakatan
Peningkatan Kesehatan Tercapai tercapainya
kesehatan
1 Artikel Ilmiah Artikel ilmiah pada jurnal
terindeks SINTA
Published https://
jurnal.uui.ac.id/
index.php/JHTM/
article/view/3315
1 Rekognisi SKS
mahasiswa
Rekognisi mahasiswa
menjadi bagian MBKM
minimal 6 )enam& SKS
Tercapai https://
jurnal.uui.ac.id/
index.php/JHTM/
article/view/3315
1 Publikasi berita pada
media massa
Elektronik Terbit https://
www.acehonline.co
/ @ https://
www.youtube.com/
1 Karya audio visual Video kegiatan Unggah di Laman
Youtube Lembaga
https://
www.youtube.com/
FUBONTVOGcial
1 Karya visual Poster Tercapai https://
jurnal.uui.ac.id/
index.php/JHTM/
article/view/3315
9. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
Tahun 1 Total Rp19.219.000,00 | Disetujui Rp19.220.000,00
Kelompok Komponen Item SatuanVol.Biaya Satuan Total URL Hps
Biaya Upah dan
Jasa
HR Pembantu
teknis/
Asisten
Pelaksanaan
kegiatan
HR Pembantu
Pelaksana
Kegiatan
OJ 25 35.000 875.000 Lihat
Biaya Lainnya Biaya
pembuatan
dokumen
video
Pembuatan video
dokumentasi
untuk output
kegiatan
Paket 1 300.000 300.000 Lihat
Biaya Lainnya Biaya
Publikasi
artikel di
Jurnal
Nasional
Publikasi artikel di
jurnal nasional
terakreditasi sinta
Paket 1 450.000 450.000 Lihat
Biaya Perjalanan Transport Perjalanan menuju OK )kali&10 100.000 1.000.000Lihat

Kelompok Komponen Item SatuanVol.Biaya Satuan Total URL Hps
Lokal lokasi untuk
kegiatan
pengecekan
kelayak mitra,
survey lokasi, dll&
Teknologi dan
Inovasi
Alat
Teknologi
Tepat Guna
Pembuatan
Sistem Informasi
pemantau
Kesehatan
Unit 1 7.500.000 7.500.000Lihat
Biaya Lainnya Biaya
pembuatan
dokumen
poster
Pembuatan
dokumen poster
Paket 1 210.000 210.000 Lihat
Biaya PerjalananUang HarianPembayaran uang
harian
OH 10 78.000 780.000 Lihat
Teknologi dan
Inovasi
Barang
komponen
produksi
Uji Usability
Testing
Unit 1 750.000 750.000 Lihat
Biaya Pelatihan Biaya Paket
Ruangan dan
Konsumsi
Ruang di gunakan
untuk pelatihan
dan workshop
penggunaan
sistem informasi
OK )kali&2 27.000 54.000Lihat
Biaya Perjalanan Uang Saku HR Uang saku OH 8 120.000 960.000 Lihat
Biaya Pelatihan Biaya
konsumsi
Konsumsi peserta
kegiatan
OK )kali&110 30.000 3.300.000Lihat
Teknologi dan
Inovasi
Barang
komponen
produksi
Pembelian
Domain @ Hosting
Unit 1 1.000.000 1.000.000Lihat
Teknologi dan
Inovasi
Barang
komponen
produksi
Uji Reliability
Testing
Unit 1 1.000.000 1.000.000Lihat
Biaya Upah dan
Jasa
HR Pembantu
lapangan
HRPembantu
Lapangan
)Pengecekan
Survey, Kelayakan
Kegiatan, dll&
OH 20 52.000 1.040.000Lihat

A. Pendahuluan
Pendahuluan dijelaskan tidak lebih dari 1.000 kata dengan font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,15 yang berisi uraian
sebagai berikut:
1. analisis situasi dan permasalahan mitra yang akan diselesaikan.
Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat menggambarkan secara lengkap kondisi mitra baik
dari segi potensi wilayah serta masyarakat dan permasalahannya. Analisis situasi dijelaskan dengan
berdasarkan kondisi eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra
dengan data dan gambar yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang ekonomi dan belajar
berwirausaha, kondisi eksisting mitra sasaran dibuat secara lengkap hulu dan hilir sedapat mungkin dalam bentuk
data terkuantifikasi.
2. Uraikan tujuan pelaksanaan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian kepada
masyarakat.
3. Lain – lain yang dianggap perlu.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin maju dan modern, sehingga
kebutuhan akan informasi pun semakin luas. Salah satu cara untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat adalah dengan penyampaian informasi yang cepat dan akurat, yang dapat dilakukan
dengan penerapan sistem informasi di bidang pelayanan 1.
Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui program posyandu lansia. Posyandu lansia
merupakan salah satu program Puskesmas yang menyasar masyarakat setempat khususnya lansia
melalui partisipasi masyarakat 2.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, lansia Di Kota Banda Aceh pada Tahun
2020 berjumlah 30.334 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan Usia berjumlah 23.781 orang
dengan persentase 78,40% Jumlah lansia per UPTD Puskesmas dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kota Banda Aceh. Tahun 2021 berjumlah 9.297 orang dengan presentase 78,11% dan pada tahun 2022
berjumlah 660 orang dengan presentase 53,02% lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari
tahun 2020 sampai 2022 3.
Desa Tibang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Syiah Kuala, Kabupaten Aceh Besar.
Gampong tibang terletak tidak jauh dengan pusat Kota Banda aceh, namun kondisi pencarian
masyarakat masih banyak bergantung pada alam gampong yang sebahagian besar adalah perarian baik
itu laut maupun perairan daratan seperti lahan tambak dan sungai. Kondisi pekerjaan yang mereka
tekuni ini tentu sangat beresiko terhadap penyakit khususnya bagi kaum lansia. Sebagian besar penyakit
yang sering diderita oleh lansia adalah Diabetes Mellitus, Hipertensi, Tuberculosis, penyakit kulit dan
berbagai penyakit lainnya. Jarak tempuh dari lokasi Mitra di Desa Tibang Kecamatan Syiah Kuala ke
Universitas Ubudiyah Indoneisa 5 menit (1,5 km). Di Desa Tibang memiliki populasi ± 1658 jiwa
dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 4.





Isian Substansi Proposal
SKEMA Pemberdayaan Berbasis Masyarakat
RUANG LINGKUP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMULA
Petunjuk: Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian

(Gambar. 1.1. IPTEKs)
Berdasarkan informasi di atas maka keadaan lansia sudah menjadi suatu hal yang memprihatinkan, jika
pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat lancar dilakukan dengan optimalisasi teknologi
maka sistem kesehatan seperti Posyandu khususnya posyandu lansia dapat berjalan dengan baik.
menjadi. Diimplementasikan secara efektif. dan secara efektif. Karena sistem pelaporan yang ada saat
ini masih tradisional dengan menuliskan laporan di buku sehingga menyulitkan pelaporan ke
Puskesmas dan dinas kesehatan, karena dapat mempersulit pengarsipan data, maka sistem pelaporan
yang ada saat ini tidak efektif. dan fungsional.
Solusi yang dapat diberikan adalah penerapan sistem informasi pemantauan kesehatan lansia dengan
menggunakan teknik RAD (Rapid Application Development), memerlukan langkah-langkah berikut:
Analisis yang Dibutuhkan: Tim pengembangan sistem perlu melakukan analisis rinci terhadap
kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan oleh Posyandu lama di desa Tibang. Perancangan Sistem:
Berdasarkan analisis kebutuhan, tim pengembang dapat menggunakan teknik RAD untuk merancang
sistem informasi yang sesuai. Pengembangan Prototipe: Tim pengembangan mulai mengembangkan
prototipe sistem informasi berdasarkan desain yang telah dijalankan. Prototipe ini harus mampu
mencakup fungsionalitas dasar yang dibutuhkan oleh Posyandu lama, seperti: Contohnya termasuk
catatan data kesehatan, laporan, dan kemampuan mengakses data dengan mudah. Pengujian dan
Evaluasi: Prototipe sistem informasi diuji oleh pengguna khususnya pejabat senior Posyandu di desa
Tibang.. Implementasi dan Pelatihan: Setelah prototipe dianggap memadai, sistem informasi dapat
diimplementasikan sepenuhnya di Posyandu yang masih konvensional. Pemeliharaan dan Peningkatan:
Setelah sistem diimplementasikan, sistem tersebut memerlukan pemeliharaan dan peningkatan berkala
sesuai kebutuhan Selain itu, pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan untuk meningkatkan
fungsionalitas dan kinerja sistem sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna.
Tujuan kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat di Desa Tibang dalam mengimplementasikan
Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid Application Development.
Melalui kegaiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini IKU yang akan diterapkan adalah IKU 2,3 dan
5. Yaitu:
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Diharapkan mahasiswa dapat
mengembangkan diri melalui pengalaman yang diperoleh dengan langsung berinteraksi dengan
masyarakat. Mahasiswa dapat cakap dan terampil dalam memecahkan permasalah Kesehatan di
masyarakat.
2. Dosen berkegiatan di luar kampus. Dosen berkontribusi langsung melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dengan melibatkan mahasiswa dan mitra (masyarakat) dalam memberikan
manfaat untuk peningkatan Kesehatan.

3. Hasil Kerja dosen digunakan oleh masyarakat. Tim pengembang sistem perlu melakukan analisis
mendalam terhadap kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan oleh Posyandu lansia di Desa
Tibang. Hal ini termasuk dalam menentukan data apa yang perlu dicatat, bagaimana proses
pencatatan dan pelaporan, serta kebutuhan pengguna lainnya.

(Gambar. 1.2. RIRN 2017-2045 Tentang Tema dan Topik Teknologi)

Bidang Fokus pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah Kemandirian Kesehatan dengan
tema teknologi kemandirian. Topik pengembangan teknologi berbasis IPTEKS untuk permasalahan
kesehatan. Bidang fokus sesuai dengan Roadmap Universitas Ubudiyah Indonesia;

Isu
Strategis
Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset.
Akses
Terhadap
Pelayanan
Kesehatan
Primer di
Daerah
Terpencil
Akses terhadap
pelayanan kesehatan
primer di daerah
terpencil merupakan
isu strategis karena
berdampak langsung
pada kesejahteraan
dan keselamatan
masyarakat yang
tinggal di wilayah-
wilayah yang sulit
dijangkau. Kendala
geografis,
Pemecahan masalah
terkait isu ini melibatkan
pengembangan dan
implementasi solusi yang
dapat meningkatkan
aksesibilitas,
ketersediaan, dan kualitas
pelayanan kesehatan
primer di daerah terpencil.
Beberapa pendekatan
yang dapat diambil antara
lain:

"Implementasi Teknologi
Telemedicine untuk
Meningkatkan Akses Pelayanan
Kesehatan Primer di Daerah
Terpencil"
Penelitian ini akan
mengeksplorasi efektivitas dan
keefektifan penggunaan
teknologi telemedicine dalam
meningkatkan aksesibilitas dan
kualitas pelayanan kesehatan
primer di daerah terpencil. Ini
akan melibatkan analisis tentang

infrastruktur yang
terbatas, dan
kurangnya sumber
daya manusia dalam
sektor kesehatan
seringkali menjadi
hambatan utama
dalam memperoleh
akses yang memadai
terhadap layanan
kesehatan primer.
Penggunaan Teknologi
Telemedicine:
Memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan
telemedicine untuk
memberikan konsultasi
medis jarak jauh kepada
masyarakat di daerah
terpencil.
Penguatan Jaringan Pusat
Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas):
Meningkatkan kapasitas
dan ketersediaan fasilitas
kesehatan primer di
daerah terpencil,
termasuk Puskesmas. Ini
melibatkan peningkatan
infrastruktur, peningkatan
jumlah tenaga kesehatan
yang terlatih, serta
penyediaan peralatan dan
obat-obatan yang
memadai.
Program Mobile Health
(mHealth):
Mengembangkan
program kesehatan
berbasis mobile yang
dapat memberikan
informasi kesehatan,
edukasi, dan layanan
kesehatan primer kepada
masyarakat di daerah
terpencil melalui
perangkat mobile mereka.
Pelatihan dan
Pemberdayaan
Masyarakat: Melakukan
pelatihan dan pendidikan
kesehatan kepada
masyarakat setempat
untuk meningkatkan
bagaimana teknologi
telemedicine dapat diterapkan,
hambatan dan tantangan yang
dihadapi, serta dampaknya
terhadap kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil.

pemahaman tentang
kesehatan, pencegahan
penyakit, dan pengelolaan
kondisi kesehatan umum.
Pemberdayaan
masyarakat juga dapat
dilakukan melalui
program kader kesehatan
dan dukungan untuk
inisiatif kesehatan
masyarakat lokal.
Tabel 1. Roadmap Universitas Ubudiyah Indonesia
B. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan Prioritas
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15
yang berisi uraian yang akan ditangani minimal 1 (satu) bidang/aspek kegiatan untuk setiap mitra sasarannya.
Uraikan permasalahan prioritas tersebut dalam poin-poin permasalahan sesuai kesepakatan dengan mitra sasaran dan
dilengkapi dengan sub permasalahan masing-masing yang akan diberikan solusi.
Untuk masyarakat produktif secara ekonomi, maka permasalahan prioritasnya meliputi bidang produksi, manajemen
usaha dan pemasaran (hulu hilir usaha).
Untuk kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum) maka permasalahannya sesuai
dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketenteraman masyarakat,
memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi, keamanan,
kesehatan, pendidikan, hukum, dan berbagai permasalahan lainnya secara komprehensif. Prioritas permasalahan dibuat
secara spesifik dan harus mendapatkan persetujuan mitra sasaran.
Lansia merupakan seseorang yang sangat rentan terkena penyakit, baik itu penyakit tidak menular
maupun penyakit menular. Penyakit tidak menular yang sering diderita oleh lansia seperti hipertensi,
stroke, diabetes mellitus, dan radang sendi atau rematik. Sedangkan penyakit menular yang banyak
diderita lansia adalah tuberkulosis, diare, pneumonia dan hepatitis. Lansia desa Tibang mayoritas
menderita penyakit hipertensi, radang sendi atau rematik dan tuberculosis. Beberapa penyakit yang
diderita oleh lansia desa tibang ini merupakan penyakit kronis yang butuh penanganan dan
pemantauan secara terus menerus. Namun permasalahan saat ini petugas kesehatan tidak mungkin
mampu untuk memantau kesehatan lansia secara 24 jam. Sehingga dibutuhkan suatu aplikasi atau
system yang dapat membantu lansia dalam pemantauan kesehatan secara mandiri.
Kelompok masyarakat Non Produktif yang berada di Desa Tibang yang menjadi mitra pada kegiatan
PKM ini merupakan lansia yang memiliki berbagai macam penyakit namun belum mampu untuk
melalukan pemantauan Kesehatan secara mandiri. Tingkat pengetahuan mitra tentang Kesehatan
lansia juga masih sangat rendah dan mitra hanya melakukan pemantaun Kesehatan satu bulan sekali
pada saat pelaksanaan posyandu atau hanya pada saat mitra merasakan gejala penyakit yang
kambuh.
Fokus bidang/sasaran yang akan ditangani dalam kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan
lansia tentang Kesehatan lansia serta ketetrampilan masyarakat ekonomi non produktif/lansia dalam
penggunaan system Rapid Application Development untuk memantau Kesehatan secara mandiri.
Permasalahan yang akan ditangani sesuai dengan kesempakatan antara tim pelaksana dan Mitra
yaitu:
1. Masyarakat non poduktif di Desa Tiba belum memiliki pengetahuan tentang Kesehatan Pada

Lansia a. Masyarakat lansia kurang memahami tentang Kesehatan pada lansia seperti jenis-jenis
penyakit yang sering diderita lansia serta pencegahan penyakit pada lansia
2. Masyarakat non poduktif di desa Tibang belum memiliki keterampilan melakukan pemantauan
Kesehatan secara mandiri a. Lansia hanya mau memeriksakan kesehatannya jika sedang merasakan
gejala atau ketidaknyamanan dengan penyakit yang dideritanya.
Kegiatan PKM ini sudah disepakati oleh mitra. Mitra sangat berharap dengan kegiatan ini
masyarakat desa Tibang khususnya masyakatat non produktif/lansia dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dalam melakukan pemantauan Kesehatan secara mandiri.
2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1.500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
berisi uraian semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra sasaran. Deskripsi
lengkap bagian solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra secara sistematis
sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam segi produksi maupun
manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi
spesifik atas permasalahan yang dihadapi mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara
ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan sedapat mungkin terukur atau
dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, akan
memiliki nilai tambah.
Deskripsi Solusi: Mengembangkan aplikasi mobile yang memungkinkan lansia dan penyedia layanan
kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan lansia secara real-time. Aplikasi ini akan mencakup
fitur-fitur seperti pencatatan riwayat kesehatan, pengingat jadwal obat, pemeriksaan kesehatan rutin,
dan konsultasi medis jarak jauh.
Target Luaran:
Meningkatnya aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi lansia di daerah terpencil.
Peningkatan kesadaran dan pemahaman lansia tentang pentingnya pemantauan kesehatan secara rutin.
Penurunan angka keterlambatan dalam pemeriksaan kesehatan dan konsumsi obat sesuai jadwal.
Target Penyelesaian Luaran/Indikator Capaian (Dalam Tabel):
• Target Penyelesaian Luaran/Indikator Capaian (Dalam Tabel):
No
. Target Luaran Indikator Capaian
1 Tingkat literasi digital lansia Persentase lansia yang dapat menggunakan aplikasi
2 Pengetahuan tenaga kesehatan
Rata-rata skor pengetahuan tenaga kesehatan setelah
pelatihan
3
Tingkat kesalahan penggunaan
aplikasi
Persentase kesalahan penggunaan aplikasi yang dapat
diminimalkan

2. Solusi: Pelatihan dan Edukasi tentang Penggunaan Aplikasi Mobile
Deskripsi Solusi: Mengadakan pelatihan dan edukasi kepada lansia dan tenaga kesehatan setempat
tentang cara menggunakan aplikasi mobile untuk pemantauan kesehatan lansia. Pelatihan akan
mencakup panduan penggunaan aplikasi, pemeriksaan kesehatan mandiri, dan konsultasi medis jarak
jauh.
3. Solusi: Penguatan Infrastruktur Teknologi Informasi di Puskesmas

Deskripsi Solusi: Memperkuat infrastruktur teknologi informasi di puskesmas setempat untuk
mendukung penggunaan aplikasi mobile. Ini meliputi peningkatan konektivitas internet, penyediaan
perangkat keras yang memadai, dan pelatihan staf administrasi tentang manajemen data digital.
Target Luaran:
Meningkatnya ketersediaan dan keandalan jaringan internet di puskesmas.
Penyediaan perangkat keras yang memadai untuk mendukung penggunaan aplikasi mobile.
Penurunan angka kesalahan atau kegagalan dalam manajemen data kesehatan digital.
• Target Penyelesaian Luaran/Indikator Capaian (Dalam Tabel):
No. Target Luaran Indikator Capaian
1 Ketersediaan jaringan internet Persentase waktu jaringan internet yang aktif
2 Ketersediaan perangkat keras Persentase perangkat keras yang berfungsi dengan baik
3 Kualitas manajemen data digital Persentase kesalahan atau kegagalan dalam manajemen data digital

Melalui implementasi solusi di atas, diharapkan akan terjadi peningkatan akses, kualitas, dan efisiensi
pelayanan kesehatan bagi lansia di daerah terpencil. Selain itu, solusi ini juga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan lansia serta memberikan kontribusi positif terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
4.Uraian riset tim pengusul atau penelitian yang berkaitan. Ketua pengusul pernah melakukan
riset tentang penerapan sistem informasi pemantauan kesehatan lansia dimasa pandemi Covid 19
dengan menggunakan teknik RAD (Rapid Application Development). Hasil riset sudah
dipublikasikan pada Journal of Informatic of Computer Science tahun 2023
(https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=NGobkZUAAAAJ&cit
ation_for_view=NGobkZUAAAAJ:4DMP91E08xMC)
C. Metode
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 1.500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Jelaskan metode tahapan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat setidaknya memuat hal-hal
sebagai berikut.
1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Penerapan teknologi
4. Pendampingan dan evaluasi
5. Keberlanjutan program
Jelaskan tahapan-tahapan di atas secara konkrit dan lengkap untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk mitra yang produktif secara ekonomi, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada
minimal 1 (satu) bidang permasalahan yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi/sosial minimal 1 (satu) bidang permasalahan, nyatakan tahapan
atau langkah-langkah pelaksanaan pengabdian yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan
spesifik yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan setelah kegiatan
selesai dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan penugasan

mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.
Metode pelaksanaan yang akan dilakukan didalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu
melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Melaksanakan survey awal ke Desa Tibang, Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.
2. Membuat dan mengajukan surat permohonan izin untuk melaksanakan pengabdian ke pada
masyarakat serta melakukan sosialisasi terkait rencana kegiatan yang akan dilakukan.
3. Melaksanakan FGD bersama kepala desa, kader dan masyarakat untuk mendiskusikan rencana
kegiatan pengabdian ke pada masyarakat serta menentukan waktu pelaksanaannya.
4. Melaksanakan kegiatan Edukasi tentang kesehatan lansia yang akan disampaikan oleh anggota
tim kelompok dengan sasaran edukasi adalah lansia dan keluarga lansia di Desa Tibang
Kecamatan Syiah Kuala.
5. Memberikan pelatihan tentang penggunaan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia
Menggunakan Rapid Application Development. Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan
Lansia Menggunakan Rapid Application Development ini merupakan aplikasi rancangan dari
hasil penelitian ketua Tim.
6. Melakukan pendampingan dengan memfasilitasi responden untuk mencoba penggunaan
aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid Application
Development.
7. Melalukan evaluasi kegiatan dengan membagikan kuesioner ke pada responden/mitra untuk
pemahaman responden tentang pentingnya memantau kesehatan pada lansia serta menilai
kemampuan responden dalam menggunakan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia
Menggunakan Rapid Application Development .
8. Keberlanjutan program dapat dilakukan jika seluruh responden sadar tentang pentingnya
pemantauan kesehatan pada lansia serta memahami dengan baik cara penggunaan Sistem
Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid Application Development.
9. Membuat laporan kemajuan dan laporan akhir
10. Menyelesaikan luaran wajib dan laporan tambahan
11. Melaksanakan seminar hasil kegiatan

Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan Program
Partisipasi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengikuti sserangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh TIM seperti mengikuti kegiatan edukasi tentang kesehatan pada
lansia, mengikuti pelatihan penggunaan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia
Menggunakan Rapid Application Development, mencoba langsung menggunakan sistem tersebut
dan mengisi kuesioner evaluasi.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Keberlanjutan Program di Masyarakat
Untuk menilai program pengabdian yang telah dilakukan berhasil atau tidak maka tim akan
melakukan evaluasi dengan membagikan kuesioner ke pada respoden untuk menilai sejauh mana
kesadaran responden tentang pentingnya pemantauan kesehatan serta pemahaman responden
tentang cara penggunaan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid
Application Development. Jika 80% responden sadar akan pentingnya pemantauan kesehatan pada
lansia dan memahami cari penggunaan sistem ini maka program ini dapat terus berlanjut.
Peran dari masing-masing anggota TIM

1. Ketua : 1. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyrakat, menyusun
proposal pengabdian bersama anggota tim lainnya, menyusun rencana pengabidan bersama
anggota tim, membuat surat permohonan kerjasama bersama mitra, menyiapkan Sistem
Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia Menggunakan Rapid Application Development,
menyiapkan bahan pelatihan penggunaan Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia
Menggunakan Rapid Application Development, menyusun laporan akhir bersama anggota tim
2. Anggota I : 1. Membantu Ketua membuat Proposal 2. Membantu Ketua membuat Laporan 3.
Membantu mendampingi peserta dalam kegiatan pelatihan dan membagikan kuisioner kepada
peserta kegiatan.
3. Anggota II: Membantu dalam pelaksanaan penyuluhan ke pada lansia, membantu dalam
penyusunan laporan akhir, membantu mendampingi peserta dalam kegiatan pelatihan dan
membagikan kuisioner kepada peserta kegiatan.
4. Mahasiswa I: Membantu ketua dalam membagi surat, kuesioner, undangan kepada mitra dan
Masyarakatmembantu mendampingi peserta dalam kegiatan pelatihan dan membagikan
kuisioner kepada peserta kegiatan.
5. Mahasiswa II: Membantu mengirimkan surat, menyebarkan kuesioner, membantu
memprsiapkan acara di desa.

Rekognisi SKS Bagi Mahasiswa
Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan 2 (Dua) orang mahasiswi
dari Program Studi S-1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia.
Kegiatan ini direkognisi menjadi bagian dari MBKM sebanyak 6 SKS yaitu 4 sks untuk MK
Asuhan Kebidanan Komunitas dan 2 sks untuk MK Analisis Kesehatan Reproduksi Lansia
Berbasis Budaya. Bentuk pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan IKU perguruan tinggi yaitu
IKU 2. Melalui kegiatan ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman di
luar kampus. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini memberikan skill dan pemantapan ke
pada mahasiswa tentang pemberian edukasi Kesehatan bagi komunitas masyarakat khsusnya lansia
serta mampu melakukan pemantau Kesehatan pada lansia sejak dini dengan menggunakan sistem
informasi. Hasil kegiatan dapat dijadikan rencana riset untuk penysusunan skripsi dengan
memanfaatkan teknologi untuk menunjang Kesehatan masyarakat.
D. Gambaran IPTEKS
Gambaran berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran IPTEKS yang akan diimplementasikan di mitra
sasaran (Bentuk, ukuran, spesifikasi,kegunaan, kapasitas pemanfaatan dll). Dibuat dalam bentuk skematis, dilengkapi
dengan Gambar/Foto, spesifikasi, ukuran, kebermanfaatan, kegunaan dan narasi.
Gambaran IPTEKS ini mengilustrasikan implementasi sistem informasi pemantauan kesehatan
lansia menggunakan metode pengembangan aplikasi cepat (Rapid Application Development/RAD).
Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan informasi kesehatan lansia dengan cara yang
efisien dan cepat.

Bentuk:
Sistem informasi ini akan berbentuk aplikasi berbasis web yang dapat diakses melalui browser web
pada perangkat komputer, tablet, atau ponsel pintar.

Spesifikasi Teknis:

Bahasa Pemrograman: Penggunaan bahasa pemrograman yang tepat seperti Python atau Java.
Database: Database yang digunakan untuk menyimpan data kesehatan lansia dapat menggunakan
MySQL, PostgreSQL, atau MongoDB.
Antarmuka Pengguna: Antarmuka pengguna yang ramah dan intuitif, memungkinkan pengguna
dengan berbaga3i tingkat keahlian untuk menggunakan sistem dengan mudah.
Keamanan: Implementasi lapisan keamanan seperti otentikasi pengguna dan enkripsi data untuk
melindungi informasi kesehatan yang sensitif.
Ukuran:
Ukuran sistem akan tergantung pada kompleksitas aplikasi dan jumlah data yang dikelola. Namun,
secara umum, aplikasi ini akan memiliki ukuran yang cukup kecil untuk diunduh dan diinstal di
berbagai perangkat.

Kegunaan:
Pemantauan Kesehatan Lansia: Sistem akan memungkinkan pengguna untuk memantau data
kesehatan lansia secara teratur, termasuk tekanan darah, kadar gula darah, dan riwayat medis lainnya.
Manajemen Janji dan Pengingat: Aplikasi akan menyediakan fitur untuk mengelola jadwal janji
dokter, obat-obatan, dan pengingat untuk penggunaan obat secara teratur.
Riwayat Medis Elektronik: Sistem akan menyimpan riwayat medis lengkap lansia, yang dapat
diakses kapan saja dan di mana saja oleh tenaga medis yang berwenang.
Analisis Data: Aplikasi akan menyediakan alat untuk menganalisis data kesehatan lansia secara
statistik, membantu dalam mendeteksi pola atau tren yang mungkin perlu perhatian lebih lanjut.

Kapasitas Pemanfaatan:
Dapat digunakan oleh rumah sakit, klinik, puskesmas, maupun perawat mandiri untuk memantau
kesehatan lansia yang mereka layani.
Memungkinkan tenaga medis untuk memberikan perawatan yang lebih personal dan efisien kepada
lansia dengan informasi yang lebih akurat dan terperinci.

Kebermanfaatan:
Meningkatkan Kualitas Perawatan: Dengan akses yang mudah terhadap informasi kesehatan lansia,
tenaga medis dapat memberikan perawatan yang lebih tepat dan efektif.
Meningkatkan Kesadaran Kesehatan: Dengan pengingat dan pemantauan kesehatan yang teratur,
lansia dan keluarga mereka dapat lebih sadar akan kondisi kesehatan mereka dan mengambil
langkah-langkah preventif yang diperlukan.

Efisiensi Operasional: Sistem ini dapat membantu dalam mengelola data kesehatan lansia secara
terpusat, mengurangi kebutuhan akan dokumentasi manual dan meningkatkan efisiensi operasional
penyedia layanan kesehatan.

Narasi:
Implementasi Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia menggunakan metode RAD
bertujuan untuk memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam manajemen kesehatan lansia.
Dengan aplikasi berbasis web yang ramah pengguna dan fitur-fitur yang canggih, sistem ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan memudahkan tenaga medis dalam
memberikan perawatan yang optimal. Melalui pemanfaatan teknologi informasi yang tepat,
diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas.

E. Jadwal Pelaksanaan

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Nama Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Survey Awal √
2 Pengajuan Izin Ke Mitra dan
sosialisasi rencana kegiatan
yang akan dilakukan

3 FGD

4 Edukasi tentang kesehatan lansia

5 pelatihan tentang penggunaan
Sistem Informasi Pemantauan
Kesehatan Lansia Menggunakan
Rapid Application Development

6 Pendampingan

7 Evaluasi kegiatan

8 Pembuatan laporan kemajuan

9 Pembuatan Laporan Akhir
√ √
10 Luaran wajib dan Tambahan
√ √
11 Publikasi Artikel Pengabdian
Masyarakat
√ √
12 Membuat seminar hasil kegiatan
√ √
• Untuk ruang lingkup PMP pelaksanaan kegiatan minimal 6 (enam) bulan.
F. Rangkuman Rencana Anggaran Biaya

RANGKUMAN RAB

No Kelompok Biaya
Jumlah Dana
Dana Dikti
Dana Perguruan
Tinggi (Jika ada)
Mitra Pemberi Dana
(Jika ada)

G. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor (Vancouver style) sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya
pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
1. Kristania Y, Yulianti F. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA POSYANDU
PEPAYA PURWOKERTO. EVOLUSI - J Sains dan Manaj. 2019 Apr 2;7.
3. Hanif. Profil Kesehatan Aceh Tahun 2021 [Internet]. 2021. Available from:
https://dinkes.acehprov.go.id/l-content/uploads/profile_dinkes_2021_Rev.pdf
4. Profil Citra Aneuk Desa [Internet]. 2017. Available from:
1 Biaya Upah dan Jasa (maksimal 10%) 1.915.000 - -
2 Teknologi dan Inovasi (minimal 50%) 10.250.000 - - 3 Biaya Pelatihan (maksimal 20%) 3. 354.000 - - 4 Biaya Perjalanan (maksimal 15%) 2.740.000 - - 5 Biaya Lainnya (maksimal 5%) 960.000 - -

Total 19.219.000 - -
2. Faisal M, TB DRY, Kulla PDK, Mutiawati M. SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN KESEHATAN
LANSIA DI MASA PANDEMI COVID-19 MENGGUNAKAN RAPID APPLICATION
DEVELOPMENT. J Informatics Comput Sci. 2023;9(1):34–44.

https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/3914/citra-aneuk-desa

Lokasi
Homebae
PT
Lokasi Mitra
Sasaran
Jarak dan
Waktu Tempu

PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan
Pemberi Persetujuan
Sebutan Jabatan UnitNama Unit Lembaga
Pengusul
20/06/2024 20/06/2024 PERISKILA DINA KALI
KULLA
Direktur Direktorat Penelitian
dan Pengabdian
Masyarakat
Komentar : Disetujui