Inkuiri_ Kolaboratif_Modul _7_Desain.ptx

pembelajaran inkuiri kolaboratif

1. Inkuiri Kolaboratif Modul 7 - Bahan Bacaan Asinkronus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

2. Pengantar • Inkuiri Kolaboratif sebagai pendekatan reflektif berbasis data. • Melibatkan guru, kepala sekolah, murid, orang tua, dan mitra pendidikan. • Bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan membangun budaya profesional reflektif. • Proses kolaboratif menciptakan perubahan nyata di kelas.

3. Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat: 1. Memahami konsep dasar inkuiri kolaboratif. 2. Mengidentifikasi tahapan siklus inkuiri kolaboratif. 3. Menerapkan praktik kontekstual untuk menyelesaikan tantangan pembelajaran. 4. Mendorong budaya reflektif dan kolaboratif di sekolah. 5. Menguatkan peran guru sebagai pembelajar profesional.

4. Gambaran Isi Modul 1. Pengertian Inkuiri Kolaboratif. 2. Siklus Inkuiri Kolaboratif (Assess, Design, Implement, Reflect/Change). 3. Penerapan berbasis dialog terbuka dan refleksi data. 4. Contoh praktik nyata di sekolah.

5. Prinsip-Prinsip Inkuiri Kolaboratif • Berbasis data dan bukti nyata. • Kolaborasi setara dan bermakna. • Budaya profesional terbuka dan reflektif. • Terstruktur tetapi fleksibel. • Fokus pada hasil belajar murid. • Pembelajaran berkelanjutan di tempat kerja. • Kontekstual dan responsif.

6. Nilai-Nilai Inkuiri Kolaboratif • Kepercayaan, hormat, dan memuliakan antar anggota tim. • Keterbukaan dan kejujuran dalam berbagi. • Komitmen untuk perbaikan berkelanjutan. • Kesetaraan dan keterlibatan semua pihak.

7. Siklus Inkuiri Kolaboratif 1. Assess (Identifikasi) → Pahami murid, minat, gaya belajar, kebutuhan. 2. Design (Perancangan) → Strategi pembelajaran bermakna. 3. Implementation (Pelaksanaan) → Observasi, pengumpulan data, open class. 4. Measure/Reflect/Change → Mengukur, merefleksi, memperbaiki siklus berikutnya.

8. Penerapan Inkuiri Kolaboratif • Dialog terbuka antar pemangku kepentingan. • Refleksi berbasis data konkret. • Panduan diskusi reflektif: membuka diskusi, bahasa membangun, pertanyaan terbuka. • Mendengarkan aktif dan menyimpulkan tindak lanjut.

9. Contoh Kasus di Sekolah Kasus: Tantangan pembelajaran IPA tentang banjir di SMP pesisir. • Guru merasa pembelajaran teoritis kurang bermakna. • Dilakukan inkuiri kolaboratif dengan observasi, diskusi, dan perancangan ulang. • Murid melakukan penelitian sederhana, diskusi kelompok, membuat poster. • Hasil: pembelajaran lebih relevan, murid lebih aktif.

10. Terima Kasih! Mari terus berkolaborasi untuk pembelajaran yang bermakna.