Integrasi antar sistem organ dalam homeostasis membahas bagaimana berbagai sistem tubuh bekerja secara terkoordinasi untuk mempertahankan kestabilan kondisi internal (homeostasis) meskipun terjadi perubahan lingkungan eksternal maupun aktivitas internal tubuh. Setiap sistem organ — seperti sistem ...
Integrasi antar sistem organ dalam homeostasis membahas bagaimana berbagai sistem tubuh bekerja secara terkoordinasi untuk mempertahankan kestabilan kondisi internal (homeostasis) meskipun terjadi perubahan lingkungan eksternal maupun aktivitas internal tubuh. Setiap sistem organ — seperti sistem saraf, endokrin, sirkulasi, pernapasan, ekskresi, dan pencernaan — memiliki fungsi spesifik, namun saling bergantung dan berinteraksi melalui mekanisme regulasi yang kompleks.
Size: 41.14 KB
Language: none
Added: Oct 07, 2025
Slides: 15 pages
Slide Content
Integrasi Antar Sistem Organ dalam Homeostasis Mata Kuliah: Fisiologi Manusia Program Studi Pendidikan Biologi Dosen: Nurhidayah, M.Pd.
Tujuan Pembelajaran - Menjelaskan konsep dasar homeostasis. - Menganalisis mekanisme kerja sistem organ dalam menjaga homeostasis. - Mengidentifikasi integrasi antar sistem organ dalam berbagai kondisi fisiologis. - Mengevaluasi gangguan homeostasis dan dampaknya terhadap tubuh manusia.
Konsep Dasar Homeostasis Homeostasis adalah kemampuan tubuh mempertahankan kondisi internal yang stabil meskipun lingkungan eksternal berubah. Contoh: suhu tubuh manusia tetap sekitar 37°C meskipun cuaca berubah.
Komponen Mekanisme Homeostasis 1. Reseptor (sensor): mendeteksi perubahan stimulus. 2. Pusat kontrol: mengolah informasi dan menentukan respon. 3. Efektor: melakukan respon untuk mengembalikan keseimbangan.
Mekanisme Umpan Balik Negatif Perubahan → terdeteksi oleh reseptor → dikoreksi oleh efektor → kondisi kembali normal. Contoh: Pengaturan suhu tubuh oleh hipotalamus.
Mekanisme Umpan Balik Positif Menambah respon terhadap stimulus. Contoh: pelepasan hormon oksitosin memperkuat kontraksi rahim hingga bayi lahir.
Integrasi Sistem Saraf dan Sistem Endokrin Sistem saraf memberikan respon cepat melalui impuls listrik, sedangkan sistem endokrin mengatur respon jangka panjang melalui hormon. Keduanya mengatur suhu, tekanan darah, dan kadar gula darah.
Integrasi Sistem Saraf, Otot, dan Sirkulasi Saat aktivitas fisik meningkat: - Sistem saraf mengaktifkan otot. - Sistem sirkulasi mempercepat distribusi oksigen dan nutrisi. - Sistem pernapasan meningkatkan asupan oksigen.
Integrasi Sistem Endokrin, Pencernaan, dan Sirkulasi Setelah makan: - Pankreas melepaskan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. - Jika kadar gula turun, pankreas melepaskan glukagon. - Glukosa diubah menjadi glikogen di hati dan otot.
Integrasi Sistem Pernapasan, Sirkulasi, dan Ekskresi Sistem ini bekerja menjaga keseimbangan pH darah: - Pernapasan mengatur kadar CO₂. - Ginjal mengeluarkan ion H⁺ dan menyerap kembali HCO₃⁻. - Darah mengangkut gas dan ion ke seluruh tubuh.
Integrasi Sistem Imun dan Saraf Saat infeksi: - Sistem imun mengaktifkan pertahanan tubuh. - Hipotalamus meningkatkan suhu (demam) untuk menghambat mikroba. - Sistem sirkulasi membawa leukosit ke lokasi infeksi.
Gangguan Homeostasis dan Dampaknya Beberapa contoh gangguan homeostasis: - Diabetes melitus (endokrin): gagal mengatur glukosa darah. - Hipertensi (kardiovaskular): tekanan darah terlalu tinggi. - Gagal ginjal (ekskresi): gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Studi Kasus: Kegagalan Homeostasis Kasus: Seorang atlet mengalami dehidrasi berat setelah lomba maraton. Pertanyaan analisis: 1. Sistem organ apa saja yang terlibat? 2. Bagaimana mekanisme tubuh berusaha mengembalikan keseimbangan cairan? 3. Apa akibatnya jika gagal?
Aktivitas Diskusi Mahasiswa - Mengapa sistem saraf dan endokrin disebut pengendali utama homeostasis? - Jelaskan mekanisme tubuh saat kadar gula darah turun drastis. - Berikan contoh integrasi antar sistem organ saat tubuh mengalami stres panas.
Kesimpulan Homeostasis dijaga oleh integrasi berbagai sistem organ. Sistem saraf dan endokrin berperan sebagai pengendali utama. Gangguan pada satu sistem dapat memengaruhi kestabilan seluruh tubuh.