IPA lnjut SD mi klmpk 3 3a1.pptxwwwwwwwwwww

MisnaWati57 0 views 21 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

ipa lanjut


Slide Content

HOST (HIGH ORDER SKILL) Disusun Oleh Kelompok 3 : Asma Nadiaputri Muhammad Ibrohim Risma lenny 01 08.12.2024 Dosen pengampu : Misnawati , M.Pd

Taksonomi merupakan sistem klasifikasi ( Yaumi , Muhammad: 2013) yang berasal dari bahasa Yunani dan mengandung dua arti yaitu “Taxis/ pengaturan ” dan “Nomos/ ilmu pengetahuan ” (Wibowo, Tri: 2007). Taksonomi Bloom berangkat dari pemikiran seorang psikolog pendidikan yaitu Dr. Benjamin Boom (1956) yang membentuk pemikiran pendidikan pada level yang lebih tinggi , yaitu menganalisis dan mengevaluasi konsep , proses, prosedur , dan prinsip , bukan hanya mengingat fakta / hafalan (Zhou & Brown, 2017). Pada tahun 1956, Bloom menerbitkan karyanya yang berjudul “Taxonomy of Educational Objective Cognitive Domain”, dilanjutkan pada tahun 1964 dengan karyanya “Taxonomy of Educataional Objectives, Affective Domain”. Produktifitas Bloom tidak berhenti sampai di situ. Pada tahun 1971, Bloom berkarya kembali dengan mempublikasikan karyanya yang berjudul “Handbook on Formative and Summatie Evaluation of Student Learning”, serta di tahun 1985 keluar kembali karya Bloom yang berjudul “Developing Talent in Young People” (Winkel, 2007). 04 08.12.2024 Konsep Taksonomi Bloom Dewi Amaliah Nafiati , “ Revisi taksonomi Bloom: Kognitif , afektif , dan psikomotorik ”( Universitas Pancasakti Tegal , Indonesia ) hal.154

Taksonomi Bloom banyak diterapkan ketika merencanakan tujuan belajar dan pembelajaran dan berbagai aktifitas pembelajaran . Pada awal penyusunan taksonominya , Bloom merumuskan dua domain pembelajaran yaitu domain kognitif : keterampilan mental ( pengetahuan ), dan domain afektif : pertumbuhan perasaan atau bidang emosional ( sikap ). Pada tahun 1966, Simpson merumuskan satu domain untuk melengkapi taksonomi yang dicetuskan oleh Bloom, yaitu domain psikomotor : keterampilan manual atau fisik ( keterampilan ). Simpson memperkenalkan “The Classification of Educational Objectives in the Pyschomotor Domain” dan Dave (1967) memperkenalkan “Psychomotor Domain”. 04 08.12.2024 Konsep Taksonomi Bloom Dewi Amaliah Nafiati , “ Revisi taksonomi Bloom: Kognitif , afektif , dan psikomotorik ”( Universitas Pancasakti Tegal , Indonesia ) hal.155

Aspek Kognitif memiliki enam tingkatan , mencakup kegiatan mental atau otak (Putri et al., 2022). Pertama , Pengetahuan , menuntut peserta didik untuk mengenali , mengingat , dan memanggil kembali konsep , prinsip , fakta , ide, rumus , istilah , nama . Kedua , Pemahaman , menuntut pemahaman materi pelajaran tanpa menghubungkannya dengan hal lain, terbagi menjadi tiga kategori : pemahaman terjemahan , penafsiran , dan ekstrapolasi ( Rohmatun & Rasyid , 2022). Ketiga , Penerapan / Aplikasi , menuntut peserta didik menggunakan ide, tata cara , metode , prinsip , dan teori dalam situasi baru dan konkret (Ilyas, 2012). Keempat , Analisis , menuntut peserta didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu menjadi unsur-unsur pembentuknya ( Fauzi & Inayati , 2023). Kelima , Sintesis , menuntut penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi bentuk menyeluruh . Keenam , Evaluasi , menuntut peserta didik mengevaluasi situasi , keadaan , pernyataan , atau konsep berdasarkan kriteria tertentu ( Idrus L, 2019). 04 08.12.2024 Aspek Kognitif Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 153

Contoh aspek kognitif dalam penilaian pembelajaran mencakup pengukuran hasil belajar ranah kognitif dengan tes tertulis seperti tes lisan , pilihan ganda , uraian obyektif dan non- obyektif , jawaban singkat , menjodohkan , portofolio , dan performance. Cakupan yang diukur melibatkan aspek ingatan , pemahaman , penerapan , analisis , sintesis , dan evaluasi (Putri et al., 2022). Sebagai contoh , siswa dapat melukis jaring-jaring kubus dengan memadukan pengetahuan tentang bentuk jaring kubus dan cara melukis garis-garis tegak lurus (Putri et al., 2022). 08.12.2024 Contoh Aspek Kognitif Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 154

Ranah Afektif merupakan aspek pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari aspek kognitif dan psikomotor , baik dalam proses pembelajaran maupun evaluasinya . Ranah ini berkaitan dengan sikap dan nilai , di mana sikap seseorang dapat mengalami perubahan setelah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi . Aspek afektif dibagi menjadi lima tingkatan dengan konsep afektif yang didefinisikan dalam hirarki internalisasi , yaitu receiving, responding, valuing, organizing, dan characterizing by value (Anderson, 2010). Pertama , receiving menunjukkan kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan atau stimulus dari luar . Ini melibatkan kesadaran untuk menerima stimulus, mengontrol , dan menyeleksi gejala atau rangsangan yang datang dari luar . Kedua , responding mengindikasikan partisipasi aktif dan reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar . Ketiga , valuing berarti menilai atau menghargai , memberikan nilai atau penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek . 04 08.12.2024 Aspek Afektif Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 154

Keempat , organizing mengacu pada pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi , termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lainnya . Ini melibatkan pembentukan sistem nilai sebagai pedoman dalam kehidupan . Kelima , characterizing by value menunjukkan keterpaduan dari semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya . Ini mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari , membentuk pola hidup yang konsisten dan dapat diramalkan . 04 08.12.2024 Aspek Afektif Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 154

Contoh aspek afektif dalam penilaian pembelajaran terutama menyangkut sikap dan minat siswa dalam belajar . Teknis penilaian ranah afektif melibatkan laporan diri oleh siswa melalui pengisian angket anonim dan pengamatan sistematis oleh guru terhadap afektif siswa . Ranah afektif tidak dapat diukur seperti ranah kognitif , karena yang diukur adalah kemampuan seperti menerima , merespon , menghargai , mengorganisasi , dan karakteristik nilai . Skala Thurstone, Skala Likert, dan Skala Beda Semantik sering digunakan dalam instrumen penilaian afektif (Hafsah dkk , 2021). 04 08.12.2024 Contoh Aspek Afektif Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 155

Ranah Psikomotorik merupakan aspek pembelajaran yang terkait dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang mengalami pengalaman belajar tertentu . Menurut Simpons (1956), hasil belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu . Hasil belajar ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif , yang terlihat ketika peserta didik menunjukkan perilaku atau perbuatan sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektifnya ( Djazari & Sagoro , 2011). Contoh aspek psikomotorik dalam penilaian pembelajaran dapat dilakukan melalui beberapa cara . Pertama , pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung . Kedua , setelah mengikuti pembelajaran , dengan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan , keterampilan , dan sikap . Penilaian hasil belajar psikomotor mencakup kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja , analisis suatu pekerjaan , kecepatan mengerjakan tugas , kemampuan membaca gambar atau simbol , serta kesesuaian bentuk dengan yang diharapkan atau ukuran yang telah ditentukan . 04 SLIDESCARNIVAL 08.12.2024 Aspek Psikomotorik Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 155

Dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan , harus mencakup persiapan , proses, dan produk . Penilaian dapat dilakukan saat proses berlangsung , yaitu ketika peserta didik melakukan praktik , atau setelah proses berlangsung dengan cara menguji peserta didik . Penggunaan observasi atau pengamatan menjadi alat penilaian utama , yang dapat dilakukan baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan . Observasi dapat mengukur hasil dan proses belajar atau psikomotorik , seperti tingkah laku peserta didik saat praktik , partisipasi dalam simulasi , atau penggunaan alat ketika belajar . Pengamatan ini dilakukan saat kegiatan berlangsung , dengan menggunakan pedoman yang telah dibuat sebelumnya untuk memudahkan dalam pengisian observasi . Tes untuk mengukur ranah psikomotorik dapat berupa tes kinerja , tes identifikasi , tes simulasi , dan tes unjuk kerja . 04 08.12.2024 Aspek Psikomotorik Rizky Pratama Putra et all, Objek Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam: Analisis Taksonomi Bloom ( Kognitif , Afektif , Psikomotorik ) hal 156

Tujuan Pembelajaran menjadi instrumen penting dalam menilai efektivitas program pendidikan dan pembelajaran . Tujuan tersebut menjamin keseragaman dalam memahami dan penguasaan topik yang akan diajarkan kepada siswa . Jika kita melakukan suatu aktivitas tanpa tahu apa tujuan yang kita inginkan , akhirnya aktivitas yang dilakukan tersebut tidak ada artinya . Maka dari itu , dengan tujuan yang terdefinisi dengan baik , setiap langkah pembelajaran memiliki arah yang jelas dan memberikan landasan yang kokoh . Hal tersebut sejalan dengan tiga ranah utama tujuan pembelajaran yang akan memperhatikan keseluruhan aspek dari siswa . 04 08.12.2024 Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor PUSDIKLAT. (2021, November 1). PUSDIKLAT PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Ranah tersebut fokus pada penguasaan konsep dan pengetahuan , sederhananya ranah kognitif ini mencakup keterampilan berpikir siswa dan bagaimana cara mereka mengolah informasi . Disini penyesuaian tujuan pembelajaran dibuat untuk memastikan setiap siswa dapat mencapai tingkat pemahaman yang diinginkan , yang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka dalam pengolahan informasi atau materi yang diberikan . 04 08.12.2024 Ranah Kognitif Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

Ranah tersebut berkaitan dengan perubahan sikap dan perasaan . Dalam ranah ini , tujuan pembelajaran dirancang untuk mendorong perkembangan emosional dan sosial siswa , dengan memperhatikan kebutuhan dan minat individual mereka . 04 08.12.2024 Ranah Efektif Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

Fokus pada keterampilan secara fisik . Disini pembuatan tujuan pembelajaran memungkinkan siswa untuk belajar melalui praktikum dan pengalaman langsung . 04 08.12.2024 Ranah Psikomotor Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

Dari tiga ranah diatas , seorang pendidik dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang terukur dengan menggunakan kata kerja operasional yang ditentukan dalam Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom merupakan suatu kerangka kerja hierarkis yang memetakan keterampilan dari tingkat yang paling dasar hingga yang paling kompleks . Ini juga dibagi menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif , afektif , dan psikomotor . Ketiga ranah tersebut masing-masing dapat dibedakan sebagai berikut : 04 08.12.2024 Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

mengingat , disini peseta didik dapat mengingat informasi dasar seperti fakta atau angka . memahami , siswa mulai memahami makna di balik informasi yang mereka pelajari . menerapkan , pengetahuan yang didapat digunakan untuk memacahkan masalah baru atau situasi yang lebih kompleks . menganalisis , disini siswa dapat memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kompleks dan menganalisis hubungan sebab akibat . mengevaluasi , disini siswa bisa membuat penilaian terhadap informasi yang mereka pelajari dan bisa membuat inovasi atau ide-ide yang inovatif . membuat , ini adalah tingkat tertinggi dimana siswa dapat menyusun ulang informasi yang mereka miliki dan menciptakan sesuatu yang baru . 04 08.12.2024 Ranah Kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan , yaitu : Lafendry , F. (2023). TEORI PENDIDIKAN TUNTAS MASTERY LEARNING BENYAMIN S. BLOOM.  Tarbawi , 1-12.

menerima , keadaan dimana siswa bisa menerima infomasi yang sudah ia dapat dengan perasaan senang . merespon , keadaan dimana siswa dapat memberikan tanggapan terhadap informasi yang telah diberikan baik postif maupun negatif . menilai , keadaan dimana siswa dengan sadar bersedia memberikan penilaiannya terhadap suatu infomarsi didasarkan dengan pertimbangannya . mengatur / mengorganisasikan , keadaan dimana siswa dapat menggabungkan konsep penilaian sehingga siswa mampu menimbang akibat positif atau negatif dari sebuah informasi . mencirikan , keadaan dimana kepribadian atau pola hidup siswa sudah mencerminkan nilai nilai yang mereka terima yang bisa diamati melalui proses pembelajaran berlangsung . 04 08.12.2024 Ranah Afektif dikategorikan menjadi 5 tingkatan , yaitu : Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

meniru , disini siswa masih sekedar meniru apa yang diajarkan oleh pengajar atau guru. memanipulasi , disini siswa sudah mulai bisa melakukan atau membuat sesuatu dengan caranya sendiri dengan tetap berpatokan dengan apa yang dicontohkan oleh guru pengajar . presisi , sebagian siswa melakukan sesuatu dengan caranya sendiri dari hasil peniruan tapi sudah dilakukan secara tepat . artikulasi , suatu keterampilan dimana siswa sudah mampu mengontrol berbagai gerakan ketika melakukan sesuatu yang sulit dan rumit . naturalisasi , keterampilan siswa yang semua tindakan yang telah diajarkan sudah menjadi sebuah kebiasaan . 04 08.12.2024 Ranah Psikomotor dikategorikan menjadi 5, yaitu Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

Dengan pemahaman yang mendalam tentang setiap ranah ini , kita dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang dapat memberikan dampak yang signifikan pada proses belajar siswa . Mari kita terus mendorong perkembangan siswa tidak hanya dalam hal pengetahuan dan keterampilan , tetapi juga dalam nilai-nilai dan sikap yang mendasari kehidupan mereka . Dengan begitu , kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bermakna bagi semua siswa . 04 08.12.2024 Abelia Paramista (PE 2022 A) “ Menyelami Esensi Tujuan Pembelajaran : Panduan Lengkap dari Ranah Kognitif , Afektif , hingga Psikomotor ” (   kategori   ArMi ( Artikel Kami) )

Taksonomi merupakan sistem klasifikasi yang penting dalam pendidikan , terutama melalui pengembangan Taksonomi Bloom. Diciptakan oleh Dr. Benjamin Bloom pada tahun 1956, taksonomi ini membagi tujuan pembelajaran ke dalam tiga ranah utama : kognitif , afektif , dan psikomotor . Ranah kognitif berfokus pada pengembangan keterampilan mental, mulai dari mengingat hingga mengevaluasi . Ranah afektif mencakup sikap dan nilai , menggambarkan bagaimana sikap siswa dapat berubah seiring peningkatan pemahaman . Sementara ranah psikomotor menilai keterampilan fisik dan kemampuan bertindak berdasarkan pengalaman belajar . Setiap ranah memiliki tingkatan dan kriteria penilaian yang berbeda , di mana ranah kognitif diukur melalui berbagai jenis tes yang mencakup ingatan , pemahaman , penerapan , analisis , sintesis , dan evaluasi . Ranah afektif diukur melalui observasi dan laporan diri , sementara ranah psikomotor dinilai berdasarkan pengamatan langsung terhadap keterampilan praktis siswa . Kombinasi ketiga ranah ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kemajuan siswa dalam proses pembelajaran . 04 08.12.2024 K ESIMPULAN

TERIMAKSIH
Tags