NabilaRismaNuraini1
5 views
16 slides
Oct 24, 2025
Slide 1 of 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
About This Presentation
hajsbdjs
Size: 2.04 MB
Language: none
Added: Oct 24, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
Layout fasilitas
Dipresentasikan oleh
KELOMPOK 9
Anggota Kelompok
1.ANGELINA PURBA 142241009
3. RAYA MAHARANI PUTRI SAKSANA 142241238
5. MUHAMMAD SYAYID RIZKY 142241256
2. NABILA RISMA NURAINI 142241059
4. SITI FATIMAH NURMALASARI 142241241
Types of Layouts Process layout adalah tata letak di mana sumber daya (seperti
peralatan, mesin, atau departemen) dikelompokkan
berdasarkan proses atau fungsi yang serupa.
Karakteristik utama process layout:
Tingkat pemrosesan lebih lambat karena adanya
pergerakan yang lebih besar antar stasiun kerja.1. Process
layout
Sumber daya bersifat serbaguna dan mampu
memproduksi berbagai produk.
Fasilitas kurang padat modal, karena tidak banyak
otomatisasi yang didedikasikan untuk satu produk.
Fasilitas lebih padat karya dan mengandalkan pekerja
berketerampilan tinggi yang bisa melakukan berbagai
fungsi.
Sumber daya memiliki fleksibilitas lebih besar untuk
menambah atau menghapus produk baru sesuai
permintaan pasar.
Biaya penanganan material lebih tinggi akibat
pergerakan barang yang lebih sering.
Penjadwalan sumber daya lebih menantang
Kebutuhan ruang lebih tinggi karena perlu ruang
tambahan untuk penyimpanan inventaris.
Penerapan process layout:
Rumah sakit, Universitas, bengkel percetakan
logam, percetakan buku, toko roti
2. Product layout Product layout adalah cara penataan sumber daya
yang dibuat dalam satu garis lurus untuk
meningkatkan efisiensi produksi
DALAM PRODUCT LAYOUT, MATERIAL BERGERAK SECARA TERUS-MENERUS DAN
SERAGAM MELALUI SERANGKAIAN STASIUN KERJA HINGGA PRODUK SELESAI.
• Urutan logis pekerjaanManajer operasional harus
mempertimbangkan hal-hal berikut:
• Kecepatan produksi
• Penugasan tugas
• Tata letak produkKarakteristik utama dari
product layout:
• Sumber daya terspesialisasi
• Fasilitas padat modal
• Tingkat pemrosesan lebih cepat
• Biaya penanganan material lebih rendah
• Kebutuhan ruang penyimpanan inventaris lebih rendah
• Fleksibilitas rendah
Jalur perakitan, kafetaria, atau bahkan tempat
cuci mobil.
Contoh penerapan product layout:
3. Hybrid layout Penataan ini diterapkan di fasilitas yang sebagian operasinya menggunakan sistem
pemrosesan intermiten, sementara bagian lainnya menggunakan sistem
pemrosesan kontinu.
• Group Technology (GT): Manajer mengidentifikasi keluarga produk yang memiliki
karakteristik pemrosesan dan kebutuhan sumber daya yang serupa.
• Cell Layouts: Setelah itu, mereka membuat sel-sel atau product layouts kecil
yang didedikasikan untuk memproduksi keluarga produk tersebut.
Contoh penerapan:4. Fixed position
layout
Fixed-position layout adalah jenis tata letak yang digunakan ketika produk yang
dibuat sangat besar dan tidak bisa dipindahkan karena ukurannya
Contoh penerapan:
• Pembangunan gedung
• Konstruksi bendungan atau jembatan
• Pembuatan kapal
• Manufaktur pesawat terbang besarTypes of layout
Designing
Product
LayoutsPerancangan tata letak proses merupakan sebuah pendekatan
strategis dalam manajemen operasi yang bertujuan untuk
mengoptimalkan penempatan berbagai sumber daya dalam
suatu fasilitas. Objektif utamanya adalah menempatkan
sumber daya yang memiliki kebutuhan proksimitas atau
kedekatan yang tinggi agar saling berdekatan. Kebutuhan ini
tidak hanya didasarkan pada frekuensi perpindahan fisik
(jumlah perjalanan antar departemen), tetapi juga bisa berasal
dari faktor-faktor lain seperti kebutuhan untuk berbagi
informasi, kelancaran komunikasi antar staf, atau alur kerja
yang efisien. Proses perancangan ini dapat diuraikan secara
sistematis ke dalam tiga langkah utama, yaitu mengumpulkan
informasi, mengembangkan rencana blok, dan menyusun tata
letak yang terperinci.
Designing
Product
LayoutsLangkah pertama adalah tahap fundamental di mana semua data yang
relevan dikumpulkan untuk menjadi dasar perancangan. Informasi yang
akurat dan komprehensif pada tahap ini sangat krusial untuk menghasilkan
tata letak yang efektif.
MENGUMPULKAN INFORMASI
(GATHER INFORMATION)
01Setelah semua informasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengembangkan
rencana blok yang baru atau memperbaiki rencana yang sudah ada. Tujuannya
adalah untuk menciptakan sebuah denah yang menempatkan departemen-
departemen dengan tingkat interaksi tinggi sedekat mungkin.
MENGEMBANGKAN RENCANA BLOK
(DEVELOP A BLOCK PLAN)
02Langkah terakhir dalam proses perancangan adalah menerjemahkan rencana
blok yang sudah dioptimalkan menjadi sebuah desain tata letak yang rinci dan
realistis. Pada tahap ini, fokus beralih dari penempatan departemen secara
umum ke detail-detail spesifik. Manajer operasi mulai mempertimbangkan
ukuran dan bentuk pasti dari setiap departemen dan pusat kerja.
MENGEMBANGKAN TATA LETAK RINCI
(DEVELOP A DETAILED LAYOUT)
03
Special Cases of
Process Layout Tata letak gudang pada dasarnya merupakan salah satu bentuk tata letak
proses karena produk disimpan berdasarkan fungsinya di area-area yang
berbeda dan melibatkan pergerakan barang. Namun, perbedaan kuncinya
terletak pada pola pergerakan. Di dalam gudang, pergerakan barang yang
dominan adalah antara dermaga bongkar muat (loading/unloading dock)
dengan area penyimpanan, dan sebaliknya. Sangat jarang atau bahkan
tidak ada pergerakan barang antar area penyimpanan itu sendiri
(misalnya, dari area penyimpanan printer ke area penyimpanan
keyboard). Fungsi utama gudang adalah sebagai ruang penyimpanan,
sehingga alur kerjanya bersifat masuk (inbound) dan keluar (outbound). Tata letak kantor merupakan kasus khusus lainnya yang sangat berbeda karena
efisiensinya tidak bisa diukur hanya dari pergerakan fisik barang atau jumlah
perjalanan. Faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah interaksi dan
komunikasi manusia, serta aspek psikologis lingkungan kerja. Sebagaimana
ditunjukkan oleh studi Hawthorne, kondisi lingkungan fisik sangat memengaruhi
produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
TATA LETAK GUDANG (WAREHOUSE LAYOUTS)
TATA LETAK KANTOR (OFFICE LAYOUTS)
Perancangan tata letak proses memiliki
penerapan yang lebih spesifik pada beberapa
jenis fasilitas, di mana karakteristik unik dari
operasionalnya menuntut pendekatan yang
sedikit berbeda. Dua contoh utama dari kasus
khusus ini adalah tata letak gudang dan tata
letak kantor. Meskipun keduanya berakar pada
prinsip dasar tata letak proses, faktor-faktor
penentu dan tujuan optimasi utamanya
memiliki penekanan yang berbeda.
JUDUL SKRIPSI HALAMAN 08
Designing Product Layouts
definisi:
layout produk adalah tata letak fasilitas di mana mesin, peralatan, dan stasiun kerja disusun mengikuti
urutan operasi dari suatu produk. sistem ini umumnya digunakan dalam produksi massal atau repetitif
yang menghasilkan volume tinggi dengan variasi produk rendah. contoh penerapannya dapat
ditemukan pada jalur perakitan mobil, industri elektronik, serta produksi minuman dalam kemasan.
tujuan:
• mengurangi perpindahan material
• mempercepat aliran kerja
• menurunkan biaya per unit
• mencapai efisiensi maksimum
kelebihan
• aliran material jelas dan teratur
• efisiensi tinggi, perpindahan minim
• mudah dikontrol & diawasi
kekurangan
• biaya investasi awal tinggi
• kurang fleksibel terhadap variasi produk
• gangguan di satu titik bisa hentikan seluruh
jalur
prinsip perancangan
1. keseimbangan lini produksi (line balancing)
beban kerja tiap stasiun harus seimbang
hindari bottleneck yang menghambat aliran
2. waktu siklus (cycle time)
ditentukan sesuai target output
waktu siklus singkat → produksi harus lebih tinggi
3. efisiensi & fleksibilitas
fokus efisiensi, tapi tetap adaptif
mampu menyesuaikan perubahan volume/variasi kecil
4. keselamatan & ergonomi
mendukung kenyamanan pekerja
meminimalkan kelelahan & menjaga keselamatan
JUDUL SKRIPSI HALAMAN 11
Group
Technology
(cell) Layouts
Group Technology (Cell Layouts)
GT bertujuan untuk mengelompokkan produk dengan karakteristik pembuatan yang serupa ke dalam
satu “keluarga” produk.
Setiap keluarga ditempatkan dalam satu area khusus yang disebut cell, sehingga semua sumber daya
untuk memproduksi kelompok itu berada berdekatan.
Hasilnya, alur produksi menjadi lebih efisien dan teratur.
Facility Layout within OM: How It All Fits Together
Keputusan layout berhubungan erat dengan desain produk, pemilihan proses, desain pekerjaan,
otomatisasi, dan penerapan sistem seperti Just-in-Time (JIT).
Layout menentukan alur barang dalam fasilitas, memengaruhi desain pekerjaan, kebutuhan tenaga
kerja, hingga sistem produksi.
Facility Layout Across the Organization
Marketing → Layout memengaruhi posisi produk, daya tarik display, visibilitas, serta kemudahan akses
pelanggan.
Human Resources → Layout memengaruhi interaksi karyawan, kedekatan antar tim, dan suasana kerja
yang berdampak pada kerjasama.
Finance → Layout melibatkan biaya besar, baik untuk pembangunan maupun perombakan. Departemen
keuangan harus mengukur manfaat investasi layout dan mengelola anggaran dengan bijak.
Semua Departemen → Layout memengaruhi kenyamanan, jarak antar departemen, penampilan
lingkungan kerja, hingga kepuasan kerja karyawan.
Group technology (GT) adalah filosofi manufaktur yang mengelompokkan produk
berdasarkan kesamaan desain atau proses. Berbeda dengan layout produk yang
fokus pada aliran linear, cell layout lebih fleksibel karena setiap sel dapat berfungsi
seperti “pabrik mini” yang menangani produk tertentu dari awal hingga akhir.
Case reviewSawhill Athletic Club di Scottsdale, Arizona, menghadapi masalah tata letak fasilitas
yang kurang efisien meskipun memiliki fasilitas modern dan pelayanan yang baik.
Anggota klub mengeluhkan jarak antar-departemen yang terlalu jauh serta dinding
tinggi yang menciptakan suasana tertutup, sehingga menurunkan kenyamanan.
Dengan adanya ancaman kompetitor baru, klub perlu melakukan perbaikan. Tujuan
utama perancangan ulang adalah menurunkan total jarak perjalanan antar-
departemen, menempatkan fasilitas yang sering digunakan secara berdekatan,
serta menciptakan suasana lebih terbuka dan ramah bagi anggota.
Analisis KasusMasalah utama di Sawhill Athletic Club adalah ketersediaan handuk bersih tidak mampu
mengimbangi kebutuhan anggota. Saat ini kapasitas produksi handuk bersih pas-pasan
dengan permintaan, yaitu 60 handuk per jam, tanpa cadangan. Akibatnya, jika ada
keterlambatan sedikit saja, stok handuk habis dan anggota harus menunggu. Dengan
meningkatnya keluhan anggota, Sawhill perlu mencari solusi desain ulang proses atau
menambah kapasitas agar bisa lebih andal.
Case Questions
Sawhill Athletic Club secara teratur kehabisan handuk karena
kapasitas proses pencucian tidak mampu memenuhi tingkat
permintaan.
Mesin cuci hanya bisa menampung 20 handuk per siklus (20
menit).
Pengering memerlukan 60 menit untuk menyelesaikan satu siklus,
dan harus memproses beban yang sama (20 handuk).
Setelah itu, handuk masih perlu dilipat sebelum tersedia.
Sementara itu, permintaan rata-rata adalah 60 handuk per jam,
jauh lebih tinggi daripada output aktual dari proses tersebut.
Artinya, bottleneck terjadi pada bagian pengeringan (drying), karena
durasinya lebih lama daripada pencucian. Hal ini menyebabkan stok
handuk bersih tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan
anggota, sehingga mereka sering kehabisan handuk.
01. WHY SAWHILL RUNS OUT OF TOWELS?
Case Questions
Cycle time saat ini:
Mencuci = 20 menit
Mengeringkan = 20 menit
Melipat = 20 menit
Total = 60 menit untuk 60 handuk → artinya 1 menit per handuk.
Cycle time yang seharusnya:
Permintaan = 60 handuk/jam → sama dengan 1 handuk/menit.
Agar aman, cycle time sebaiknya < 1 menit per handuk
(misalnya 0,8–0,9 menit/handuk) untuk menyediakan
kapasitas cadangan.
2. BERAPA CYCLE TIME DARI PROSES MENCUCI–MENGERINGKAN–MELIPAT SAAT
INI? BERAPA SEHARUSNYA CYCLE TIME AGAR DAPAT MEMENUHI PERMINTAAN?
Case QuestionsYa, membeli mesin cuci dan pengering tambahan akan membantu.
Jika ada 2 mesin cuci + 2 pengering, kapasitas mencuci dan mengeringkan
bisa 40 handuk dalam 20 menit, bukan 20 handuk.
Dengan begitu, bottleneck (titik lambat) di proses mencuci &
mengeringkan akan berkurang.
Perubahan cycle time:
Dengan tambahan mesin, siklus mencuci/mengeringkan menjadi lebih
singkat → 0,5 menit/handuk (40 handuk per 20 menit = 2 handuk/menit).
Ini akan membuat kapasitas lebih tinggi daripada permintaan, sehingga
stok bisa terjaga.
Solusi:
Membeli mesin tambahan adalah langkah tepat, tetapi juga perlu
meninjau proses melipat, karena jika hanya ada satu staf, proses melipat
(20 menit per 60 handuk) bisa menjadi bottleneck baru.
Alternatif solusi: menambah staf melipat atau menggunakan mesin lipat
otomatis agar proses lebih seimbang.
3. APAKAH MEMBELI MESIN CUCI DAN PENGERING TAMBAHAN AKAN
MENYELESAIKAN MASALAH? BAGAIMANA PERUBAHAN CYCLE TIME JIKA
DITAMBAH MESIN CUCI DAN PENGERING? BERIKAN SOLUSI.