jurnal pembelajaran disusun sebagai tugas ppg

Rahmatullah381601 33 views 9 slides Oct 18, 2024
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

modul 2 ppg


Slide Content

Jurnal Pembelajaran Modul 2
Pembelajaran Sosial Emosional

( Refleksi Pengalaman Bermakna)









IMANUDDIN, S.Pd



Guru SD Negeri 005 Mehalaan
Mahasiswa PPG Daljab ploting 3 Guru tertentu Tahun 2024
UNIVERSITAS COKRO AMINOTO PALOPO

A. Apa itu Pembelajaran Sosial Emosional?
1. PSE adalah proses yang mengajarkan individu untuk memahami dan
mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan yang positif,
merasakan empati, membangun hubungan yang sehat, serta membuat
keputusan yang bertanggung jawab. Menurut Serta berperan penting
dalam meningkatkan keterampilan sosial dan emosional yang
berkontribusi langsung pada kesejahteraan psikologis warga sekolah.
2. PSE dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang
merupakan proses belajar yang melibatkan anak dan orang dewasa di
sekolah untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap positif.
3. PSE dapat membantu siswa untuk Mengenali diri sendiri dan orang lain,
Mengelola emosi, Menunjukkan empati, Membangun hubungan yang
positif, Membuat keputusan yang bertanggung jawab
B. Manfaat PSE untuk Kesejahteraan Psikologis
Pembelajaran sosial emosional menawarkan banyak manfaat bagi
kesejahteraan psikologis warga sekolah. Seperti dapat membantu
mengurangi tingkat stres dan kecemasan, meningkatkan kemampuan
komunikasi dan kolaborasi, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan
harga diri. Selain itu, PSE juga efektif dalam menurunkan perilaku
negatif seperti agresi dan perundungan, serta berperan dalam menjaga
kesehatan mental yang lebih baik secara keseluruhan.

C. 5 kompetensi dalam pembelajaran sosial emosianal

1. Kesadaran diri
kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi dan perilaku diri
sendiri.

2. Manajemen Diri
kemampuan untuk mengelola emosi, menahan diri dari reaksi impulsif,
dan mengendalikan perasaan negative

3. Kesadaran social
kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan antara diri
sendiri dan orang lain, serta memahami norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat.

4. Keterampilan Berelasi
kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat, saling mendukung,
dan positif dengan orang lain.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab
kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan bertanggung
jawab dalam berbagai situasi social

Refleksi : Cerita awal mula diterima disekolah dan mendapatkan anak peserta didik sering
mengantuk pada saat mengikuti proses pembelajaran

Pada awal bulan juni tahun 2016 saya mulai mengajar disekloah SDN 005 Mehalaan
Alhamdulillah saat itu masi status guru honorer sampai sekarang, sekolah ini terletak di ibu kota
kecamatan Mehalaan dengan jumlah peserta didik kurang lebih 70 dan termasuk sekolah yang
paling banyak peserta didikya di antar sekolah yang ada diwilayah kecamatan tersebut. Setelah
saya diterimah disekolah sebagai tenaga pengajar sukarela, kebetulan guru kelas IV kosong
karena gurunya dimutasi kesekolah lain sehingga saya diberi amanah kepala sekolah
menggantikan posisi guru tersebut dan juga sebagai wali kelas IV tanpa pikir saya menerima
tawaran itu. Seiring berjalannya waktu sebagai guru kelas IV sekaligus merangkap sebagai wali
kelas mulai beradaptasi dengan teman temn guru dan juga peserta didik pada umumnya terhusus
dikelas IV. Sebagai orang baru di warga sekolah tentu masih ragu dalam melakukan tindakan
akan tetapi hati ini ingin menyampaikan ke kepala sekolah terutama kelengkapan alat
pembelajaran seperti LCD, Papan tulis yang menggunakan spidol,Prin ,internet dan lain lain
agar membantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah beberapa bulan mengajar disekolah
tersebut keadaan mulai akrab dan suasana semakin baik sehingga apa yang saya utarakan diatas
bisa saya sampaikan diruang rapat Alhamdulillah direspon baik dengan teman teman guru dan
kepalah sekolah dan saat ini Alhamdulillah sebahagian sudah teraelisasi seperti print dan papan
tulis menggunakan spidol tetapi hanya sebahagian kelas yang ada,namun saya paham semuanya
itu harus berproses.
Pertama masuk mengajar dikelas IV saya melihat sala satu peserta didik kurang bersemangat
sering menguap dan menundukkan kepalanya kemeja belajarnya dan tidak memperhatikan

penjelasan saya, saat itu saya tidak menegurnya karena saya beranggapan mungkin capek atau
metode pembelajaran yang digunakan tidak tepat sehingga peserta didik kurang menyukai karena
tidak sesuai dengan kebutuhan belajar mereka Nama nya Murdianto anak ini rajin kesekolah
dan juga rajin mengikuti pembelajaran seperti teman teman sekelasnya yang lain namun yang
menjadi problem adalah sering tidur pada saat pembelajaran berlangsung sehingga saya merasa
jengkel dan marah tetapi menyadari diri saya bahwa seorang guru perlu berfikir yang matang
tindakan dan solusi apa yang harus dilakukan agar anak ini bisa menyadari dan bisa merubah
dirinya sendiri terhadap apa yang dilakukannya. Setelah itu sebelum memulai pembelajaran,
saya memberikan arahan secara umum dikelas bahwa supaya anak – anaku semua tidak
mengantuk saat proses pembelajaran bapak ingatkan jangan selalu begadang jam 10 itu sudah
waktunya tidur malam, dan siapa yang sering begadang kata dokter gampang terkena penyakit.
Karena kejadian ini terus terulang maka saya memanggil siswa tersebut atas nama Murdianto
untuk menghadap keruangan guru dan saya nasehati jangan begadang cepat tidur agar tidak
mengantuk dikelas saat menerima pembelajaran. Setelah saya menasehati saya juga mencari
informasi dari guru yang mengajar sebelumnya Indrawati,S.Pd saya mendapat informasi dari
guru tersebut bahwa anak ini memang sering mengantuk pada saat pembelajaran karena setelah
pulang sekolah membantu orang tuanya bekerja sebagai peteni Nilam selain itu juga anak ini
mencari kayu bakar untuk dijual kekampung dan uangnya dibelikan beras.sehingga sampai
disekolah tidak ada minat belajarnya disebabkan karena peserta didik kecapekan.
Setelah saya mengetahui keadaan siswa tersebut selesai mengajar dikelas Murdianto saya beri
tahu untuk menemui saya diruangan guru.sampai diruang guru saya suruh duduk dan kami
memulai obran santai seputar kegiatan sehari - hari sepulang sekolah, awalnya malu – malu dan

sering menunduk tetapi pada akhirnya menceritaka yang sebenarnya. Mereka mereka
menceritakan bahwa mereka tinggal jauh dari kampung jarang juga bermain dengan teman
teman sebayanya hanya sesekali itupun ketika disuruh kedua orang tuanya belanja keperluan
sehari hari. Mereka menyempatkan waktu untuk bermain 1 sampai 2 jam. semenjak lahir tinggal
dikebu karena tidak mempunyai rumah dikampung. Lanjut cerita Murdianto mereka
menceritakan juga bahwa berangkat kesekolah harus setelah selesai sholat subuh agar tidak
terlambat kesekolah Murdianto berangkat kesekolah diantar bapaknya dengan berjalan kaki
dengan jarak tempuh sekitar 2 km dari jalan poros, sesampai dijalan poros Murdianto harus
menunggu teman temanya dari kampung lain, karena bapak Murdianto tidak mengantarnya
sampai kesekolah karena harus balik kerumah untuk persiapan kerja dipagi hari, begitulah
keadaan yang dialami oleh anak didik saya Murdianto setiap berngakat kesekolah dari jalan
poros kesekolah kurang lebih 2 km yang ditempuh dengan berjalan kaki sehingga jarak dari
rumah mereka ke sekolah kurang lebih 4 km. penyebab kurangnya motivasi belajar dan sering
mengantuk dikelas saat pmbelajaran berlagsung karena pengaruh kecapekan.
KORDINASI DENGAN KEPALA SEKOLAH
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah selaku pimpinan yang ada disekolah tersebut
solusi apa yang dilakukan terhadap anak ini agar mendapat perhatian sehingga tidak terjadi lagi
hal seperti itu dan anak ini bisa termotivasi dalam pembelajaran.setelah kami berdiskusi dengan
kepalah sekolah memutuskan untuk dibawah keruang rapat yang ditentukan waktunya

Dokumentsai Pelaksanaan rapat





Hasil rapat ada salah satu guru di sekolah kami bersedia menerima anak tersebut untuk
tinggal dirumanya

Dokumentasi Wakil kepala sekolah dengan saya dan seorang guru yang siap menerima
Murdianto ringgal dirumahnya







Pemanggilan orang tua kesekolah terkait persetujuan menerima atau tidak tawaran guru
anaknya diperbolehkan tinggal dirumah seorang guru yang dianggapnya sebagai anak
sendiri

Umpan balik kepala sekolah
Maspredi, S.Pd






Saya berterima kasih atas kerja keras bapak ibu guru bekerja tanpa lelah Saya sangat menghargai upaya
dan kerja keras yang telah bapak lakukan untuk mecari penyebab setiap kejadian yang timbul pada
pesereta didik. Bukan hanya mengajar dikelas tetapi bagaimana memahami karakter setiap individu
peserta didik agar dalam pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kondidi belajar mereka
Umpan balik guru
Jaramani ,SPd






Memberikan edukasi bagi saya untu terus berkarya hala hal yang membantu peserta didik dalam
memenuhi kebutuhan belajar disesuskan dengan kondisi, dan karakter belajar pese5ta didiki. Harapan say
agar kedepanya jangan hanya siswa dik kelas IV tetapi semua peserta didik pada umumnya yang ada di
SDN 005 Mehalaan guru

Umpan balik peserta didik





Terima kasih pak guru atas perhatiannya saya tidak capek lagi dan saya tidak mengantuk lagi saat
pembelajaran berlangsung

Umpan balik Orang tua






Terima kasih kepada pihak sekolah dan terhusus Pak Imanuddin yang memberikan perhatiaan
kepada anak saya Murdianto semoga Allah SWT memberikan rejeki yang melimpa. Ibu murdianto
membawa oleh- oleh kerumah hasil kebun berupa ubi kayu saya berterimah kasih kepada ibu.