Kajian Risiko : 1. Sejarah Kejadian Bencana 2. Kalender Musim dan Ancaman 3. Matriks Ancaman Disampaikan pada Pelatihan SPAB PMI Provinsi Banten Tanggal 19 – 22 Agustus 2025
Ilustrasi ancaman dan bencana Bahaya/Ancaman : Bencana :
Berdasarkan Terjadinya Perlahan (slow onset) adalah ancaman yang terjadi lambat seperti kekeringan , letusan gunung api , banjir , epidemi Mendadak (sudden onset) adalah ancaman yang terjadi tiba – tiba akibat fenomena alam seperti badai , longsor , gempa bumi , tsunami, putting beliung , banjir ROB, Banjir bandang
Metode : Wawancara Semi Terstruktur Wawancara semi terstruktur (Semi-Structured Interview/SSI) adalah sebuah percakapan ·informal/ tidak resmi untuk mengumpulkan data. Pewawancara menyiapkan daftar pertanyaan yang dipakai sebagai petunjuk , dan tidak · menggunakan kuesioner . Wawancara semi terstruktur adalah bentuk inti Kajian Risiko karena dapat dipakai sebagai kombinasi dari seluruh tools · pengumpul informasi yang ada . Wawancara semi terstruktur dapat membuat tim fasilitator mampu melihat permasalahan masyarakat secara lebih dalam , dan menggali persepsi , perasaan , dan pendapat masyarakat . Bisa dilakukan perorangan atau dalam kelompok .
Yang Harus Dilakukan Yang Di Hindari Menyiapkan petunjuk wawancara dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian dan permasalahan yang relevan 2. Diskusikan konteks wawancara waktu , tempat , pengaturan tempat duduk, bahasa tubuh , dan bias harus didiskusikan sebelumnya . Ingat : konteks dari wawancara sama pentingnya dengan pertanyaan yang akan ditanyakan . 3. Mendengarkan secara aktif perhatian , pikiran terbuka , tidak menghakimi , dan berempati . Dan tekankan bahwa semua jawaban responden dijaga kerahasiaannya . 4. Menilai dan cek ulang jawaban responden 5. Mencatat · hasil wawancara catatan dibuat saat wawancara karena diagram/table tidak dapat menangkap kekayaan dari · tanggapan yang diberikan masyarakat . 6. Lakukan kritik diri Setelah wawancara , tim fasilitator mengevaluasi diri dengan mendiskusikan bagian-bagian ·mana dari wawancara yang berlangsung baik atau perlu diperbaiki . Menggunakan pertanyaan tertutup karena akan menghambat opini atau pendapat masyarakat . Gunakan pertanyaan terbuka , karena dapat mendorong untuk memberi informasi lebih banyak , mempelajari akar permasalahan , mencari persepsi dari berbagai hal , dan mengklarifikasi hal-hal yang kurang jelas . 2. Hindari pertanyaan menjuruskan karena mendorong responden untuk menjawab pertanyaan dalam cara tertentu . Kalimat pertanyaan menganut sebagian pendapat dari pewawancara . Contoh : Menurut anda baguskan bahwa anak-anak diimunisasi ? 3. Pemilihan kata-kata biarkanlah tiap masyarakat menyelesaikan kalimatnya , jangan menginterupsi .
Indikator-indikator umum dalam penilaian ancaman bencana; yakni dampak dan probabilitas terjadinya bancana. Pada probabilitas, yang diukur adalah frekuensi atau tingkat keseringan terjadinya bencana. Pada dampak, dapat dillihat dari beberapa indikator yang dapat menjadi pertimbangan antara lain; Kekuatan atau daya rusaknya Keluasan wilayah yang terkena dampak Durasi waktu dari terjadinya ancaman bencana , tanda – tanda kejadian Dampak atau tingkat kerusakan yang ditimbulkan Kecepatan waktu kejadian; bisa diprediksi atau tidak, kecepatan atas kejadian KAJIAN TINGKAT ANCAMAN
Sejarah Kejadian Bencana Mengingat, memaparkan dan mencatat kejadian bencana dari 10 tahun terakhir . Metode ini digunakan untuk memahami bagaimana ancaman dapat berubah seiring waktu, memahami bagaimana keadaan masyarakat sekarang dengan mengetahui latar belakang pada masa lalu, dan sebagainya. Kejadian berbahaya yang telah terjadi Kapan terjadinya Dampak Lingkungan (fisik, non fisik, sosial) Proses pembelajaran Dampak lainnya
Kalender Musim dan Ancaman M engetahui musim musim tertentu yang berpengaruh pada aktivitas sekolah . Misalnya musim ancaman : kapan biasanya ancaman tertentu terjadi , musim aktivitas sosial budaya masyarakat yang berdampak negatif pada KBM Menggali informasi mengenai kondisi yang menjadi ancaman bencana dalam 12 bulan
MATRIKS ANCAMAN Skala Probabilitas : 5 = Sangat Pasti ( terjadi tiap tahun ). 4 = Hampir Pasti ( terjadi tapi tidak tiap tahun ) 3 = Mungkin 2 = Kemungkinan Kecil ( tidak terjadi dalam 5-10 tahun ) 1 = Tidak Pasti Dampak Kerugian yang ditimbulkan ( khusus di wilayah terancam ): 5 = Sangat Parah ( hancur dan lumpuh total) 4 = Parah ( sebagian besar hancur ) 3 = Cukup Parah ( setengah wilayah hancur ) 2 = Ringan ( sedikit wilayah hancur ) 1 = Tidak Parah ( tidak berdampak )
Penilaian Ancaman Jenis ancaman ditulis sesuai hasil sejarah dan kalender ancaman P = Probabilitas ( skala 1-5) - tulis di dalam kolom biru D = Dampak ( skala 1-5) – tulis di dalam kolom merah Nilai skala ini kemudian dimasukkan ke dalam matrix ancaman
Matriks Skala Prioritas P = Probabilitas ( kiri – kanan ) D = Dampak ( bawah – atas ) Pertemuan P dan D – menjadi tingkat ancaman ( rendah , sedang atau tinggi )
Karakteristik Ancaman : mengetahui karakteristik tiap tiap ancaman KARAKTER PENJELASAN Asal/ sebab / pemicu bencana: faktor perusak: tanda peringatan: sela waktu: kecepatan hadir: frekuensi: periode: durasi kejadian: intensitas: posisi: Kesimpulan karakteristik Ancaman ………. Asal/ Penyebab / Pemicu : Sumber atau penyebab ancaman Faktor Perusak : Bagian dari ancaman yang menyebabkan kerusakan Tanda Peringatan : Tanda tanda yang dapat diketahui sebelum ancaman datang Sela Waktu : Lama waktu antara tanda- tanda dengan datangnya ancaman ( tanda - tanda alam / dari teknologi / sistem informasi ) Kecepatan Hadir : Kecepatan ancaman ( slow onset atau rapid onset disaster) Perioda Kejadian : Masa atau siklus letusan ( seberapa banyak / sering dalam satuan waktu tertentu ) Frekuensi : Jumlah perulangan kejadian ancaman setiap periode Durasi : Lama setiap kejadian letusan (mulai dari kejadian sampai pemulihan awal) Intensitas : Kekuatan ancaman, luas daerah yang diperkirakan terkena ancaman Posisi : Jarak sumber ancaman dengan permukiman sekolah Analisa Data
TERIMAKASIH
Penugasan Kelompok 1 : Menjadi fasilitator kelompok 3 Kelompok 2 : Menjadi fasilitator kelompok 4 Kelompok 3 : Berperan menjadi guru Pembina PMR, komite sekolah , guru kelas , siswa SMA, anggota PMR Kelompok 4 : Berperan menjadi 2 siswa SD, anggota PMR, anggota pramuka , 1 orang kebutuhan khusus dengan kursi roda Tugas : Melakukan Kajian Ancaman