Kebijakan Koding dan Kecerdasan Artifisial Jenjang PAUD/SD
i7520
1 views
23 slides
Oct 08, 2025
Slide 1 of 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
About This Presentation
Kebijakan Koding dan KA oleh Ni Wayan Surasmini
Size: 9.09 MB
Language: none
Added: Oct 08, 2025
Slides: 23 pages
Slide Content
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Disampaikan pada: Sosialisasi Koding dan Kecerdasan Artifisial BPMP Bali, 27 Mei 2025 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia
Tujuan Sosialisasi 1. Review Program Prioritas 2. Memperkenalkan konsep dasar Koding & AI 3. Membangun literasi teknologi di kalangan tenaga pendidik 4. Mempersiapkan integrasi AI dalam pembelajaran 5. Mendorong kurikulum berbasis teknologi dan inovasi
Refleksi 1. Bagaimana perasaan ibu / bapak mendengar istilah koding dan kecerdasan artifisial ? 2. Sebutkan aplikasi yang sudah ibu / bapak gunakan untuk mendapatkan informasi untuk mendukung aktivitas ! 3. Ceritakan pengalaman ibu / bapak aktivitas yang berhubungan dengan koding dan kecerdasan artifisial !
UUD 1945 Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai tujuan negara, yang menegaskan pentingnya pendidikan dalam pembangunan nasional UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mendefinisikan tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi individu yang beriman, bertakwa, sehat, cerdas, terampil, kreatif, mandiri. UU No. 59/2024 tentang RPJMN Menetapkan visi Indonesia untuk menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada 2045, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan literasi teknologi. PP No. 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan Menetapkan kriteria minimum untuk sistem pendidikan di Indonesia dan memerlukan penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Permend i kdas No. 16/2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Curu Menetapkan kriteria guru dengan memenuhi kualifikasi D4/S1 dan empat kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional) Permend i kbudr i stek No. 5/2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Mendefinisikan kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan Permend i kbudr i stek No. 12/2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Mengatur kurikulum nasional yang menekankan pembelajaran yang bermakna dan efektif, serta meningkatkan iman, karakter, dan pembelajaran sepanjang hayat Regulas i 7
Arah Pembangunan Nas i onal 8
17 Program Pr i or i tas Pres i den Penguatan Pend i d i kan Sa i ns fi Teknolog i Program Pr i or i tas Kemend i kdasmen Pend i d i kan Nermutu Untuk Semua Pembelajaran Adapt i f dan Nermakna Kod i ng Berpikir komputasional, Literasi digital, Analisis data, Algoritma pemrograman. Arah Pembangunan Nas i onal Kecerdasan Art i fis i al Unesco Ai Competency Framework for Teacher : Acquire Deepen Create Unesco Ai Competency Framework for Student : Understand Apply Create 9
Implementasinya bertahap, dengan pendekatan yang disesuaikan. Mewujudkan Keteramp i lan Abad 21 Pembelajaran Koding & KA bukan sekadar program baru, tapi v i s i jangka panjang untuk membentuk siswa berpikir komputasional, kreatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap masa depan. Delapan D i mens i Profil Lulusan Pembelajaran Mendalam 10
Prakt i k Pembelajaran Pembelajaran koding dan KA dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk plugged coding , unplugged coding , dan internet- based coding. B erp i k i r Komputas i onal Konsep berpikir komputasional melibatkan proses memecah masalah besar menjadi bagian yang lebih kecil (dekomposisi), mengenali pola dalam data atau masalah yang ada ( pattern recognition ), menyaring informasi relevan (abstraksi), dan menyusun solusi secara logis menggunakan langkah- langkah ( algorithmic thinking ). Pemrograman & Kod i ng Koding dipahami sebagai proses menerjemahkan keinginan manusia ke dalam format yang dapat dimengerti oleh komputer melalui bahasa pemrograman. Proses ini mencakup penulisan, pengujian, dan pengembangan aplikasi komputer yang melibatkan logika, algoritma, serta struktur data untuk menyelesaikan masalah tertentu . Kecerdasan Art i fis i al Kemampuan sistem untuk menginterpretasikan data eksternal, belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran ini untuk mencapai tujuan tertentu. KA mencakup berbagai subbidang seperti machine learning, deep learning, dan pemrosesan bahasa alami, yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu menjalankan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan pola dan pengambilan keputusan. Konsep Pembelajaran Kod i ng- KA 17
Kod i ng- KA dan Pembelajaran Mendalam Pr i ns i p Pembelajaran Mendalam Mengaktifkan olah pikir, olah hati, dan olah rasa secara utuh, Berbasis kesadaran (mindful), makna (meaningful), dan kegembiraan (joyful), Mendorong problem solving , refleksi, dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. Ini menjadi landasan pedagogis bagi pengajaran koding dan KA, yang tidak hanya fokus pada logika teknis, tetapi pembentukan karakter dan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran Kod i ng dan KA Mewujudkan PM Pembelajaran Mendalam diaktualisasi melalui: Berpikir komputasional, dekomposisi masalah, pengenalan pola, dan abstraksi. Etika digital dan human-centered mindset (menumbuhkan kesadaran sosial dalam penggunaan teknologi). Proyek nyata, seperti pembuatan program atau solusi berbasis AI untuk masalah sosial. Kod i ng dan KA sebaga i Med i um untuk PM Koding dan KA bukan sekadar materi teknis, tetapi alat untuk: Mendorong kreativitas dan kolaborasi (misalnya, membuat proyek koding berbasis tim). Melatih refleksi etis dalam penerapan teknologi (misalnya, memahami bias dan keamanan data). Menumbuhkan semangat eksplorasi (dengan pendekatan project-based learning , inquiry-based learning , gamifikasi , dan experiential learning ).
Kes i apan dan Kompetens i Curu Tidak semua guru memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam teknologi informasi dan komunikasi. Curu membutuhkan pelatihan berkelanjutan untuk dapat mengajar koding dan KA dengan efektif. 13
Penyesua i an Kur i kulum Kur i kulum harus tetap relevan dengan perkembangan teknologi yang cepat. Ini memerlukan evaluasi dan penye- suaian berkala agar tetap sesuai dengan kebutuhan industri dan pendidikan. Akses terhadap bahan ajar , software , dan alat bantu yang terbatas dapat menghambat proses belajar. Siswa dan guru mungkin kesulitan mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang efektif. Ada perseps i bahwa kod i ng dan KA adalah mata pelajaran yang sulit dan hanya untuk murid yang cerdas. Hal ini dapat menurunkan motivasi siswa untuk berpar- tisipasi dalam pem- belajaran koding € KA. Kod i ng dan KA mengajarkan keteram- pilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa depan. Murid yang menguasai keterampilan ini akan lebih siap untuk bersa- ing di pasar kerja global. 14
Dalam kerangka penguatan literasi dasar di PAUD, istilah coding dimaknai secara luas . Pembelajaran coding berarti kegiatan yang dapat memberikan stimulasi sejak usia dini terhadap cara anak berpikir , anak berpikir kreatif , sikap bekerjasama dan berkomunikasi anak . Kegiatannya tidak hanya dimaknai sebagai penggunaan atau penerapan komputer atau perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dikenal dengan istilah plugged coding , tetapi juga meliputi keseluruhan kegiatan pembelajaran coding tanpa menggunakan perangkat komputer yang dikenal dengan istilah unplugged coding .
Lebih jauh lagi , kegiatan pembelajaran coding dapat diterapkan secara kombinasi dan/ atau silih berganti antara pendekatan plugged coding dan unplugged coding . Akan tetapi , keputusan integrasinya , baik konteks maupun muatannya , diserahkan kepada satuan / lembaga PAUD dan luwes , pembelajaran coding akan memberikan dampak yang utuh terhadap berbagai dimensi perkembangan anak usia dini jika dikelola dengan optimal.
T i ongkok Koding menjadi mata pelajaran tersendiri SD: Fokus eksplorasi dan pengalaman dasar menggunakan KA. SMP: Fokus pada pemahaman dan penerapan KA. SMA: Proyek dan aplikasi tingkat lanjut. S i ngapura Koding: Terintegrasi pada mapel TIK, proyek antarmapel, dan ekstrakurikuler. SD: Pengenalan konsep dasar koding. SMP: Bahasa pemrograman sederhana. SMA: Koding lanjutan dan perangkat lunak. KA: Pengenalan konsep AI, machine learning, dan analisis data. KA: Terintegrasi pada mapel Matematika, Sains, dan Teknologi Ind i a Koding: Diintegrasikan pada mapel Ilmu Komputer. Di beberapa negara bagian, koding menjadi mapel tersendiri. SD: Pengenalan dasar koding. SMP: Bahasa pemrograman sederhana. SMA: Koding lanjutan dan perangkat lunak. KA: Pengenalan konsep AI, machine learning, dan analisis data KA: Sebagai mapel pilihan atau modul khusus Pembelajaran Kod i ng- KA d i Negara La i n 21
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia 43 Berpikir komputasional mengajarkan peserta didik untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan efisien dengan melakukan proses dekomposisi ( memecah masalah besar menjadi bagian kecil ), dan pengenalan pola , abstraksi , serta algoritma yang membantu peserta didik memahami dan menangani tantangan digital.
Terima Kasih Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia 43