This is the material (fluid requirements) basic nursing needs for diploma 3 nursing academy
Size: 1.16 MB
Language: none
Added: Oct 01, 2025
Slides: 44 pages
Slide Content
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Aris Nurkohilal, S.Kep ., Ns., M.Kep .
Tujuan Belajar Setelah mempelajari bab ini , diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian cairan dan elektrolit , review sistem sirkulasi , distribusi cairan dan elektrolit , pergerakan cairan dan elektrolit , volume cairan tubuh , gangguan keseimbangan elektrolit . Asuhan Keperawatan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pada tubuh seorang dewasa , sekitar 60% terdiri atas air. Sementara pada bayi dan anak total komposisi air dalam tubuh lebih tinggi daripada dewasa , yaitu 70-80%. Di dalam tubuh : sel - sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan seperti paru-paru atau jantung sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi .
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan agar menjaga kondisi tubuh tetap sehat . Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis ( berhentinya pendarahan dari pembuluh darah ) yang melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut ) dan zat tertentu ( zat terlarut ) sedangkan elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan .
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan , minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh . Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh . Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh sudah diatur sedemikian rupa agar keseimbangan fungsi organ vital dapat dipertahankan
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya . Apabila terjadi gangguan keseimbangan , baik cairan atau elektrolit dalam tubuh dapat mengakibatkan : overhidrasi ( kelebihan cairan ), dehidrasi ( kekurangan cairan ), hyponatremia( rendahnya kadar natrium dalam darah ), hipeanatremia (natrium yg tinggi ), hypokalemia( kalium dlm darah rendah ), hyperkalemia( kalium dlm darah lebih ), dan hipokalsemia ( kadar kalsium dlm darah rendah ). Dengan demikian , keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan komponen atau unsur vital pada tubuh manusia .
Sistem yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit : Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh : Ginjal Kulit Paru Gastrointestinal
Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui sistem endokrin , seperti sistem hormonal: Anti Diuretik Hormon (ADH) zat kimia yang diproduksi di otak untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh Aldosteron yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal adalah mengatur tekanan darah dan elektrolit . Hormon ini akan mengirimkan sinyal pada ginjal untuk menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan melepaskan kalium melalui urine
Prostaglandin senyawa kimia yang memiliki sifat menyerupai hormon . Senyawa ini memiliki efek yang berbeda di setiap jaringan dan secara alami diproduksi oleh tubuh ketika dibutuhkan . Glukokortikoid hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal, bagian luar kelenjar adrenal. Hormon ini berperan penting dalam mengatur metabolisme glukosa , protein, dan lemak tubuh . Mekanisme Rasa Haus
Cara Perpindahan Cairan Tubuh Difusi Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran . Dalam tubuh,proses difusi air,elektrolit dan zal lain terjadi melalui membran kapiler yang permeabel . Osmosis Proses perpindahan zat / larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel . Solut adalah zat pelarut , sedang solven adalah larutannya . Air merupakan solven , garam adalah solut . Transpor Aktif Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis . Proses ini terutama untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel .
Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua faktor , yaitu : Tekanan cairan Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan . Proses osmotik juga menggunakan tekanan osmotik,yang merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membran . Membran Semipermiabel Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung . Membran semipermiabel terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah , yang terdapat di seluruh tubuh sehingga melokul atau zat lain tidak berpindah ke jaringan .
Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia Katagori persentase cairan tubuh berdasakan umur : Bayi baru lahir 75% dari total bb. Pria dewasa 57% dari total bb. Wanita dewasa 55% dari total bb. Dewasa tua 45% dari total bb.
Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan : UMUR Jmlh air dalam 24 jam Ml/kg berat badan 3 hari 250-300 80-100 1 tahun 1150-1300 120-135 2 tahun 1350-1500 115-125 4 tahun 1600-1800 100-110 10 tahun 2000-2500 70-85 14 tahun 2200-2700 50-60 18 tahun 2200-2700 40-50 Dewasa 2400-2600 20-30
Pengaturan Volume Cairan Tubuh Asupan Cairan Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2500 cc/ hari . Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau di tanbah dari makanan lain. Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus --- hipotalamus .
Pengeluaran Cairan Pengeluaran ( output ) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa , dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal ( berupa urine), sebanyak ± 1500 cc/ hari . Bila volume urine yang dikeluarkan ≤ 500 cc/ hari , perlu ada perhatian khusus .
JENIS CAIRAN Cairan Nutrien Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan 450 kalori setiap harinya . Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter. Cairan nutrien terdiri atas : Karbohidrat dan air, (dextrose/ glukosa ), levulose . Asam amino, contoh : amigen , aminosol , travamin . Lemak , contoh : lipomul dan liposyn .
Blood Volume Expanders Blood Volume Expanders merupakan bagian dari jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume pembuluh darah setelah kehilangan darah atau plasma. Jenis Blood Volume Expanders antara lain: human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda .
MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN Hipovolume atau Dehidrasi . Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal : Dehidrasi isotonik , terjadi jika tubuh kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang . Dehidrasi hipertonik , terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air dari pada elektrolit . Dehidrasi hipotonik , terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit daripada air.
Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya : Dehidrasi Berat , dengan ciri-ciri : Pengeluaran / kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt. Serum natrium mencapai 259-166 mEq /lt. Hipotensi . Turgor kulit buruk . Oliguria. Nadi dan pernapasan meningkat . Kehilangan cairan mencapai lebih 10% BB.
Dehidrasi Sedang , dengan ciri-ciri : Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB. Serum natrium mencapai 152-158 mEq /lt. Mata cekung . Dehidrasi Ringan , dengan ciri-ciri , kehilangan cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2 lt.
Hipervolume atau Overhidrasi Terdapat dua manifestasi yang ditimbukan akibat kelebihan cairan , yaitu hipervolume ( peningkatan volume tekanan darah ) dan edema ( kelebihan cairan pada interstisial ). Beberapa jenis edema: Pitting edema = edema perifer Nonpitting edema Edema anasarka edema paru
Kebutuhan Elektrolit Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh . Cairan tubuh mengandung oksigen,nutrien,dan sisa metabolisme , seperti karbondioksida , yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit , contohnya , NaCl . Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menhhantarkan arus listrik . Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation .
Pengaturan Elektrolit Pengaturan keseimbangan Natrium Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh . Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel . Natrium mengatur keseimbangan cairan tubuh . Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses,keringat dan air mata .
Pengaturan keseimbangan Kalium . Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit . Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui 3 langkah : Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan Peningkatan produksi aldosteron . Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang dikelurkan melalui ginjal . Peningkatan pengeluaran kalium;kosentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun .
Pengaturan Keseimbangan Kalsium . Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang , menghantarkan impuls kontraksi otot , koagulasi darah , dan membantu beberapa enzim pangkreas . Kalsium di ekskresi melalui urine dan keringat . Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsorbsi tulang . Jika kadar kalsium darah menurun , kelenjar paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung mengkatkan jumlah kalsium dalam darah .
Pengaturan keseimbangan klorida Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel . Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium , yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik dalam darah , Hipokloremia kekurangan kadar klorida dalam darah . Hiperkloremia kelebihan klor dalam darah . Normalnya pada orang dewasa adalah 95-108 mEq / lt
Pengaturan keseimbangan magnesium Magnesium merupakan kation dalam tubuh , merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel . Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid . Magnesium dalam tubuh di pengaruhi oleh konsentrasi kalsium .
Pengaturan keseimbangan bikarbonat . Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufter ( penyangga ) dalam tubuh .
Jenis Cairan Elektrolit Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit . Cairan saline terdiri atas cairan isotonik , hipotonik dan hipertonik . Contoh Cairan elektrolit adalah : Cairan Ringer’s Cairan Ringer’s Laktat Cairan Buffer’s
Masalah Kebutuhan Elektrolit Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan misalnya diare yang berkepanjangan . Ditandai dengan rasa haus berlebihan , denyut nadi yang cepat , hipotensi , konvulsi , dan membran mukosa kering .
Hipernatremia Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi , ditandai dengan adanya mukosa kering , oliguri,turgor kulit buruk dan permukaan kulit bengkak , kulit kemerahan , lidah kering dan kemerahan , konvulsi , suhu badan naik . Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi , diare , pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit .
Hipokalemia Tanda-tandanya : denyut nadi lemah , turunnya tekanan darah , tidak nafsu makan dan muntah , perut kembung , lemah dan lunaknya otot tubuh , aritmia , penurunan bising usus ,
Hiperkalemia Sering terjadi pada pasien luka bakar , penyakit ginjal , asidosis metabolik , pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual , hiperaktivitas sistem pencernaan , aritmia , kelemahan , sedikitnya jumlah urine dan diare , adanya kecemasan dan iritabilitas .
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit Usia Temperatur Diet Stress Sakit
Asuhan Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pengkajian Riwayat Keperawatan Faktor yang berhubungan Pengkajian Fisik Pemeriksaan Lab atau diagnostik lainnya .
B. Diagnosis Keperawatan Kekurangan volume cairan berhubungan dengan : Pengeluaran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes mellitus atau lainnya Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolisme Pengeluaran cairan secara berlebihan . Asupan cairan yang tidak adekuat . perdarahan
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan : Penurunan mekanisme regulator akibat kelainan pada ginjal . Penurunan curah jantung akibat penyakit jantung Gangguan aliran balik vena akibat penyakit vaskuler perifer atau trombus . Retensi natrium dan air akibat terapi kortikosteroid . Tekanan osmotik koloid yang rendah .
C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang . Rencana Tindakan : Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status keseimbangan cairan . Pertahankan keseimbangan cairan : ( bila kekurangan cairan , lakukan …? Bila . kelebihan cairan , lakukan …?) Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan .
D. Pelaksanaan ( tindakan ) Keperawatan Pemberian cairan melalui infus ( alat dan bahan , prosedur kerja , serta cara menghitung jumlah tetesan infus ). Tranfusi darah ( alat dan bahan , prosedur kerja ).
E. Evaluasi Keperawatan Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran , nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak ada penurunan , turgor kulit baik , tidak terjadi edema, dan lain sebagainya .