Kebutuhan khusus pada permasalahan sosial ( pekerja seks komersial )
Sub Pembahasan Definisi Faktor Mempengaruhi Permasalahan Yang Dihadapi Upaya Pencegahan Kebutuhan Khusus Peran Bidan Dampak Aspek Hukum
01 DEFINISI
Pekerja Seks Komersial (PSK) menyiratkan bahwa penjualan jasa seksual yang dilakukan sebagai bentuk pekerjaan dan pilihan atas kekebasan untuk melakukan apa yang ia inginkan atas tubuhnya untuk mendapatkan penghasilan . Mathieson, Branan , & Noble, (2015) dalam Binahayati Rusyidi . Pekerja Seks Komersial merupakan pelaku di mana seorang memperdagangkan atau menjual tubuhnya , untuk memperoleh pembayaran dengan melakukan hubungan dengan banyak orang. Soedjono , (1997) dalam Novi Ariyani
Faktor Yang Mempengaruhi 02
Faktor ini lebih menekankan pada uang dan uang memotivasi seseorang PSK. Tekanan ekonomi , faktor kemiskinan , menyebabkab adanya pertimbangan-pertimbangan ekonomis untuk mempertahakan kelangsungan hidupnya , dan khususnya dalam usaha mendapatkan status sosial yang lebih baik . Pandangan hidup ini terkadang membuat manusia dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan materi yang diinginkan termasuk menjadi pekerja seks dengan menjual diri untuk memenuhi kebutuhan hidup . Terbatasnya lapangan pekerjaan dan sulitnya memperoleh pendapatan yang memadai . Faktor Ekonomi
Faktor biologis Kebutuhan biologis yang besar yaitu kebutuhan seks yang tinggi ( hypersex ) Tidak puas akan pemenuhan kebutuhan seks . Memasuki masa pubertas diusia remaja , rasa ingin tahu terhadap prilaku seksual timbul,sehingga ingin mencoba melakukan tindakan seksual .
Faktor Pendidikan dan Pengetahuan Kurangnya pendidikan dan pengetahuan mengenai Pekerja Seks Komersial (PSK) dalam masyarakat dimana masyarakat tidak mengetahui secara pasti apa itu PSK, bagaimana resiko yang akan timbul dari pekerja seks yang dijalani .
Jika sebuah lingkungan social/ komunitas menunjukan tindakan untuk menjadi pekerja seks maka tindakan untuk melakukan hal tersebut akan berkembang . Lingkungan sosial adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi perilaku manusia , maka dari itu masyarakat harus menciptakan lingkungan yang sehat agar terhindar hal negatif . Faktor lingkungan
Faktor Psikologis Disorganisasi atau permasalahan dari kehidupan keluarga maupun pasangan remaja yang tidak bisa diselesaikan sehingga menimbulkan rasa trauma ( luka batin ) , tidak bahagia , memberontak , dimana orang yang mengalami hal itu keluar untuk mencari kesenangan salah satunya dengan melakukan hubungan seksual .
Permasalahan yang dialami 03
Pelanggan sebagian besar tidak menggunakan alat kontrasepsi atau kondom . T idak menutup kemungkinan pada saat mengalami menstruasi masih ada pelanggan yang ingin dilayani . Jika tidak mengikuti kehendak pelanggan tidak menutup kemungkinan mengalami kekerasan fisik
Upaya Pencegahan 04
Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan , menanamkan keyakinan , sehingga masyarakat tidak saja sadar , tahu dan mengerti , tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu tindakan yang ada hubungannya dengan kesehatan . Keluarga Mempunyai peran yang penting dalam penanganan Pekerja Seks Komersial . Peran keluarga disini yakni meningkatkan pendidikan anak-anak terutama mengenalkan pendidikan seks secara dini agar terhindar dari perilaku seks bebas .
Dampak 05
Merasa tersisih dari kehidupan social ( dissosiasi ). Terjadinya perubahan dalam pandangan hidup . Mereka tidak lagi memiliki pandangan hidup dan masa depan dengan baik . Perubahan terhadap penilaian moralnya . Seorang psk jarang pernah berfikir mana yang baik dan mana yang buruk , yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana caranya mendapatkan uang dan dapat hidup mewah .
aspek hukum 06
Masalah pekerja seks komersial di Indonesia sangat bertentangan dengan norma hukum , khususnya norma agama, norma kesopanan dan norma kesusilaan . Dalam KUHP Indonesia masih belum mengatur secara khusus tentang Pekerja Seks Komersial ataupun pemidanaan terhadap para PSK tersebut . KUHP hanya dapat menjerat dan menjatuhkan pidana terhadap penyedia jasa PSK saja ( Mucikari atau Germo ) namun belum bisa menjatuhkan pidana terhadap PSK itu sendiri .
Pasal 298 KUHP yang menyatakan melarang siapa saja yang menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasan dan mengambil keuntungan atas kegiatan cabul yang dilakukan oleh orang lain dan acamanan pidananya maksimum 1 tahun 4 bulan . Pengaturan ruang lingkup yang sudah diatur dalam Pasal 298 KUHP menjadi dasar hukum guna menentukan apakah sorang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pelacuran atau tidak . Unsur seorang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pelacuran yakni seorang mucikari dan penyedia tempat yang mana seorang tersebut menjadikan mata pencahariannya dan mengambil keuntungan terhadap pelacuran tersebut . Kategori tersebut sudah menjadi unsur yang final dalam KUHP.
Hukum positif di Indonesia yang mengatur tentang Prostitusi atau PSK, baik berdasarkan KUHP, pengaturan di luar KUHP Mucikari dapat dipidana dengan menggunakan jeratan aturan hukum manapun berdasarkan KUHP, khususnya pada Pasal 296 dan Pasal 506 yang menjerat mucikari dalam kegiatan prostitusi . Sedangkan pengaturan Undang - undang diluar KUHP diatur dalam UU PTPPO yang pada intinya mengatur setiap orang yang mendapat keuntungan secara materi atas kegiatan perdagangan orang ( prostitusi ). Berdasarkan KUHP atau pengaturan di luar KUHP masih menganggap PSK sebagai korban, dimana dalam sejarah perkembangan hukum di Indonesia tidak pernah ada ancaman pidana yang mengancam para PSK ini dengan ancaman hukuman pidana , karena PSK dianggap sebagai korban dari sebuah system yang tidak ramah terhadap mereka
Kebutuhan khusus 07
Bimbingan Kesehatan dalam Bidang Psikologis . Kegiatan bimbingan kesehatan psikologis merupakan rangkaian kegiatan mengarah pada upaya perubahan kondisi mental ( psikologis ) dan mengembangkan kemampuan penyesuaian diri baik dengan dirinya sendiri , dengan orang lain, dengan alam lingkungannya serta dengan Tuhannya . Di samping itu memiliki kemampuan mengatasi masalahnya sendiri dan dapat menikmati ketenangan hidup .
Bimbingan Kesehatan dalam Bidang Sosial . Mempersiapkan penerima pelayanan agar berusaha berinteraksi ke dalam kehidupan masyarakat meskipun dalam lingkup yang sempit . Mempersiapkan keluarga mereka agar dapat menerima dan mengajak untuk berinteraksi dalam kegiatan masyarakat . Jadi, tahap bimbingan sosial ini mengarah pada penerima pelayanan itu sendiri dari masyarakat dimana mereka akan hidup setelah dibina . Pembinaan terhadap masyarakat luas agar mereka dapat menerima dan memperlakukan eks PSK menjadi bagian dari masyarakat
Bimbingan Kesehatan dalam Bidang Spiritual (Agama). Keyakinan terhadap agama yang menjadi bagian dari unsur-unsur kepribadian itu , akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang dari dalam , fungsi dan peran agama tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk menghindari sifat-sifat negatif yang dialami oleh para wanita tunasusila .
PERLINDUNGAN HUKUM 08
Tindakan pengawasan , pengaturan dan pencegahan penyakit yang ditimbulkan karena praktek prostitusi . Pembinaan dan bimbingan Pekerja Seks Komersial yang bertujuan agar mereka tidak terjun ke dunia pelacuran lagi . Melakukan rehabilitasi dan memberikan rangsangan kepada para Pekerja Seks Komersial tersebut untuk kembali ke masyarakat dengan memberikan bantuan modal untuk membuka usaha dan tidak lagi menjajakan dirinya lagi .
Peran bidan 08
Memotivasi untuk mencoba menanamkan konsep diri yang positif , setiap orang pernah mengambil langkah salah tetapi masih mempunyai kesempatan untuk mulai berbenah diri . Memberikan KIE mengenai apa itu PSK dan bagaimana resiko yang akan timbul dari pekerjaan tersebut
Memberikan konseling keluarga dengan komunikasi interpersonal untuk penerimaan kondisi anggota keluarga yang pernah melakukan prostitusi atau menjadi PSK ( Pekerja Seks Komersial ) supaya tidak mengalami gangguan psikologis yang lebih .