Kel 3 IPTER Gelombang Alat Kedokteran.pdf

KholimatuRosita 0 views 25 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

PPT PENERAPAN GELOMBANG OPTIK DALAM DUNIA KEDOKTERAN


Slide Content

Gelombang
sebagai Prinsip
Alat Kedokteran
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Woro Sumarni, M.Si.
Ayu Rahayu, S.Pd., M.Pd.
KELOMPOK 3

KELOMPOK 3
Mutiara Putri
Milzandi
4001422033
Nila Wilda
Ningrum
4001422038
Widya
Suryaningrum
4001422045
Delse Anindya
Diva
4001422056
Imarotul Adis
Maulana
4001422033

Content
Outline
Topics for discussion
Pengertian Gelombang
01
Jenis-jenis Gelombang
02
Parameter Gelombang
03
Gelombang dalam Alat
Kedokteran
04
Kekurangan & Kelebihan
05
Studi Kasus
06

Gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik
lainnya melalui suatu media atau ruang hampa.
Gelombang dapat juga diartikan sebagai getaran yang merambat dan
membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Pengertian
Gelombang

Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang memiliki amplitudo tetap
pada setiap titik yang dilalui gelombang. Contohnya gelombang tali.
1.
Gelombang stasioner, gelombang yang memiliki amplitudo berubah.
Contohnya adalah gelombang pada senar gitar ketika dipetik.
2.
A. Berdasarkan Arah Rambatnya
Gelombang transversal, gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambatnya. Contoh gelombang cahaya.
1.
Gelombang longitudinal, gelombang yang arah getarnya
sejajar atau berimpit dengan arah rambatnya. Contoh
gelombang bunyi.
2.
B. Berdasarkan Amplitudonya
C. Berdasarkan medium rambat
Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium
dalam perambatannya. Contohnya gelombang bunyi, gelombang air.
1.
Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak
memerlukan medium dalam perambatannya. Contohnya
gelombang cahaya, gelombang radio, sinar x.
2.
Jenis Jenis
Gelombang

Parameter Gelombang
Frekuensi
benyaknya
getaran
gelombang yang
terjadi dalam
waktu satu detik
Amplitudo
simpangan
terjauh yang
diukur dari titik
kesetimbangan
pada getaran
Cepat rambat
jarak yang
ditempuh
gelombang
dalam setiap
satuan waktu
Panjang
gelombang
jarak yang
ditempuh
gelombang
dalam satu
periode.
Periode
waktu yang
diperlukan
untuk
menempuh
satu gelombang

merupakan metode diagnostik yang memanfaatkan gelombang bunyi
dengan frekuensi ultrasonik (frekuensi 250 kHz - 2000 kHz)
digunakan untuk menentukan lokasi tumor, memantau perkembangan janin,
gangguan kardiovaskular, dan defek mata.
Sifat bunyi:
Bunyi dapat merambat dari zat padat, zat cair dan gas.1.
Bunyi dapat diserap dan dipantulkan.2.
Prinsip kerja alat USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima
kembali gelombang suara yang telah dipantulkan setelah terkena suatu objek
yang selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk gambar
Gelombang suara yang berfrekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari sebuah
alat USG yang bernama transduser.
Kelebihan: gelombang ultrasonik bersifat non-invansif atau tidak memberikan
efek samping dalam pemakaiannya, dapat mendeteksi jaringan baru yang
membahayakan dalam tubuh seseorang.
kekurangan: gelombang yang dipantulkan terkadang tidak akurat
sepenuhnya sehingga menyebabkan kesalahan atau ketidaktepatan
diagnosa, adanya celah dan udara yang menjadi faktor adanya kesalahan saat
pemantulan kembali
USG (Ultrasonografi)1.
Pemanfaatan Gelombang
dalam alat kedokteran

Kristal piezoelectric akan membesar ukuranya jika
dilewati arus listrik dan kembali ke ukurannya yang
normal ketika aliran listrik berhenti mengalir. Perubahan
bentuk kristal ini memicu terbentuknya gelombang
suara.
sinyal listrik
Gelombang suara
sinyal listrik
gambar

2. Alat Bantu Dengar
Pemanfaatan Gelombang
dalam alat kedokteran
Alat yang dirancang untuk membantu individu dengan gangguan
pendengaran
Prinsip: memanfaatkan gelombang suara untuk meningkatkan
kemampuan mendengar penggunanya
Cara Kerja:
Mikrofon menerima suara dan mengubahnya menjadi sinyal digital1.
Amplifier meningkatkan kekuatan sinyal digital, sehingga gelombang
suara yang dihasilkan menjadi lebih besar tanpa mengubah
bentuknya
2.
Speaker menghasilkan suara yang diperkuat ke telinga. Speaker
mengubah kembali sinyal listrik menjadi gelombang suara.
3.
Sel-sel rambut yang masih berfungsi akan mendeteksi getaran dari
gelombang suara yang diperkuat dan mengubahnya menjadi sinyal
saraf yang dikirim ke otak untuk diproses sebagai suara.
4.

3. Rontgen
Pemanfaatan Gelombang dalam
alat kedokteran
IPA TERAPAN | KELOMPOK 3
Memanfaatkan radiasi gelombang elektromagnetik dari X-ray dengan
cara memindahkan radiasi frekuensi tinggi ke seluruh tubuh orang yang
dicek menggunakan alat ini.
Sinar-x diarahkan pada tubuh pasien → sebagian sinar diserap jaringan
padat, sisanya diteruskan ke film atau detektor digital
Kelebihan:
Cepat dan mudah1.
Biaya relatif lebih murah2.
Tersedia di banyak fasilitas3.
Kekurangan:
Paparan radiasi1.
Keterbatasan untuk jaringan lunak2.
Hanya menampilkan gambar dua dimensi3.

4. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Pemanfaatan Gelombang dalam
alat kedokteran
IPA TERAPAN | KELOMPOK 3
Jenis pemeriksaan radiologi yang menggunakan medan magnet kuat dan
gelombang radio untuk menghasilkan gambar secara detail bagian dalam
tubuh.
Prinsip kerja:
Detail citra yang tinggi1.
Tanpa paparan radiasi2.
Multi planar3.
Diagnostik penyakit jaringan lunak4.
Kekurangan:
Biaya lebih tinggi1.
Keterbatasan untuk pasien dengan implan logam2.
Suara keras dari mesin3.
Ruang terbatas dalam mesin (Klaustrofobia)4.
Proton dalam tubuh sejajar dengan medan magnet yang kuat1.
Gelombang radio mengganggu posisi proton, membuatnya menyerap
energi
2.
Proton kembali ke posisi semula, melepaskan energi3.
Energi yang dilepaskan diubah menjadi sinyal yang membentuk gambar4.
Kelebihan:

Tidak
Menggunakan
Radiasi Pengion
tidak menggunakan
radiasi ionisasi
seperti sinar-X atau
CT scan sehingga
aman, bahkan untuk
janin dan ibu hamil
Non-Invasif dan
Aman
Tidak memerlukan
prosedur invasif.
Penggunaan
gelombang suara
membuatnya aman,
termasuk bagi
wanita hamil dan
bayi.
Relatif Murah
Alat ultrasonografi
lebih murah
dibandingkan
teknologi
pencitraan canggih
lainnya, seperti MRI
atau CT Scan
Real-Time
Memungkinkan
dokter melihat
gambar secara
langsung
Kelebihan
Gelombang
Ultrasonik

Keterbatasan
Pencitraan
Resolusi gambar
lebih rendah
Panjang
gelombang yang
digunakan serta
keterbatasan dalam
menangkap
perbedaan kontras
yang halus di antara
jaringan.
Kurang efektif
untuk melihat
organ atau jaringan
yang terhalang oleh
tulang atau organ
yang berisi gas
Kekurangan
Gelombang
Ultrasonik

Memberikan
gambaran rinci
dari tulang dan
jaringan keras
Dapat menembus
tubuh dan
menghasilkan
gambar yang
sangat jelas
Bermanfaat untuk
diagnosis patah
tulang, masalah
gigi
Cepat dalam
menghasilkan
gambar
Menjadi pilihan
utama dalam situasi
darurat
Sangat efektif
dalam mendeteksi
kelainan pada
jaringan keras
Kelebihan
Sinar-x

Menggunakan
Radiasi
Ionisasi
Sinar-X adalah bentuk
radiasi ionisasi, yang
berarti ia dapat merusak
DNA dan sel tubuh jika
terpapar dalam jumlah
besar atau berulang kali.
Tidak cocok untuk
pasien hamil
Tidak ideal untuk
visualisasi jaringan
lunak
Jaringan lunak tidak
menyerap radiasi
sinar-X dengan cara
yang sama seperti
jaringan keras
Karena
menggunakan
radiasi ionisasi,
prosedur ini dapat
berisiko bagi janin
yang sedang
berkembang
Kekurangan
Sinar-x

Resolusi gambar
yang tinggi
Menggunakan
medan magnet kuat
dan gelombang
radio untuk
menghasilkan
gambar yang rinci
Dapat
memberikan
gambaran 3D
Tidak
menggunakan
radiasi ionisasi
Tidak
menyebabkan
kerusakan DNA
atau sel tubuh
Memungkinkan
visualisasi struktur
tubuh dengan cara
yang lebih lengkap
dan jelas
Kelebihan
MRI
Magnetic Resonance Imaging

Proses
pemindaian
memakan waktu
lebih lama.
Sebuah
pemindaian MRI
dapat berlangsung
dari 20 menit
hingga lebih dari
satu jam
Tidak Cocok untuk
Pasien dengan
Logam Implan
Biaya lebih
mahal
Alat MRI lebih
mahal dan
memerlukan
pemeliharaan yang
lebih intensif.
MRI menggunakan
medan magnet yang
sangat kuat, yang
dapat
mempengaruhi atau
bahkan merusak
logam yang ada di
dalam tubuh
Kekurangan
MRI
Magnetic Resonance Imaging

STUDI
KASUS

Sinar-X merupakan salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar 10 nm
– 100 pm dan energi didalamnya berkisar 100 eV – 100 KeV.
Pada bidang kesehatan sinar– X menjadi salah satu
teknologi yang banyak dimanfaatkan untuk alat diagnosis
pada photo thorax, tangan, kaki dan organ tubuh lainnya.
Faktor eksposi (lamanya penyinaran) terdiri dari tegangan
tabung (kV), arus tabung (mA), dan waktu ekspos (s). Maka
perlu diketahui bahwa faktor eksposi yang memberikan efek
besar terhadap penggunaan pada mesin rontgen untuk
memiliki parameter yang menghasilkan kualitas sinar–X
yang baik.
ANALISIS VARIAN TEGANGAN DAN WAKTU PENYINARAN PADAANALISIS VARIAN TEGANGAN DAN WAKTU PENYINARAN PADA
PESAWAT RONTGEN DI UNIT RADIOLOGI RSU. DELIMA MEDANPESAWAT RONTGEN DI UNIT RADIOLOGI RSU. DELIMA MEDAN
Pendahuluan
STUDI KASUS 1
Metode yang digunakan yaitu
metode studi lapangan yang
meliputi pengamatan, peninjauan
dan mempelajari secara langsung
bagaimana pengaturan tegangan
dan waktu penyinaran pada
pesawat rontgen dilakukan
dengan diperhatikannya alat,
bahan, serta spefikasinya serta
prosedur pengamatannya.
Metode

STUDI KASUS 1
Hasil
Thorax (dada)
Lumbalsactal
(Tulang belakang)
Wristjoint (sendi
pergelangan
tangan)
Shoulder
(bahu)
Manus (telapak
tangan)

Kenaikan tegangan (kV) pada pesawat rontgen meningkatkan radiasi sinar-X,
densitas film, dan mengurangi kontras objek.
Pengaturan ini membantu mencegah kekaburan pada hasil foto rontgen.
Pada umumnya pengaturan saat pemeriksaan objek manusia apabila tidak
dilakukan sesuai dengan prosedur maka akan diperoleh hasil foto blur/buram
maupun keputihan. Setiap objek yang akan diperiksa memiliki ketentuan.
Pengaturan tegangan berdasarkan area pemeriksaan:
Thorax dewasa: 60–70 kV1.
Telapak tangan dan persendian dewasa: 45–50 kV2.
Tulang belakang dewasa: 70–80 kV3.
Seluruh bagian anak-anak: 40 kV (tidak boleh melebihi batas ini untuk
menghindari radiasi berlebihan pada kulit).
4.
STUDI KASUS 1
Pembahasan

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah sebuah teknik
pencitraan medis yang menggabungkan medan magnet dan
gelombang radio untuk menciptakan gambaran dan analisis
mengenai jaringan tubuh.
Stroke hemoragik merupakan perdarahan yang terjadi saat
pembuluh darah yang mengarah ke otak mengalami
kebocoran. Stroke hemoragik terjadi ketika keluarnya darah
dari pembuluh darah yang disebabkan karena dinding
pembuluh darah robek.
Pemeriksaan MRI Brain pada kasus stroke hemoragik
menggunakan sequence T2_swi_axial. Sequence digunakan
untuk menyoroti struktur atau kelainan tertentu dalam tubuh.
PROSEDUR PEMERIKSAAN MRI BRAIN PADAPROSEDUR PEMERIKSAAN MRI BRAIN PADA
KASUS STROKE HEMORAGIKKASUS STROKE HEMORAGIK
Pendahuluan
STUDI KASUS 2
Metode Kualitatif dengan jenis
penelitian studi kasus. Sampel
yang dipilih adalah 3 pasien yang
melakukan pemeriksaan MRI Brain
dengan kasus Stroke hemoragik di
salah satu instalasi Radiologi di
sebuah Rumah Sakit di Jakarta.
Metode

STUDI KASUS 2
Beberapa informasi anatomi yang dapat
diidentifikasi dari hasil MRI brain dalam kasus
stroke hemoragik, misalnya lokasi perdarahan,
ukuran dan bentuk perdarahan, hubungan
dengan struktur otak lainnya dan dampak
terhadap jaringan otak, vaskularisasi atau aliran
darah dalam otak terkait dengan perdarahan
dan pola aliran Cerebrospinal Fluid (CSF).
T2 susceptibility-weighted imaging (SWI) pada
bidang axial atau sequence T2_swi_axial
mendeteksi darah yang sudah mengalami
oksidasi dalam kasus stroke hemoragik.
Hasil dan Pembahasan
Hasil pemeriksaan T2_swi_axial
Lokasi
pendarahan

Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Girsang, R. W. (2022). ANALISIS VARIAN TEGANGAN DAN WAKTU PENYINARAN PADA
PESAWAT RONTGEN DI UNIT RADIOLOGI RSU. DELIMA MEDAN. Jurnal
Hadron, 4(2), 30-35.
Prita, P., Prasetya, I. M. L., & Widodo, R. (2023). Prosedur Pemeriksaan MRI Brain Pada
Kasus Stroke Hemoragik. JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN, 2(2),
82-91.

Questions or
comments?
Get in touch!
Thank you!Thank you!
KELOMPOK 3
Tags