kELOMPOK 1 kELOMPOK 1. kELOMPOK 1. kELOMPOK 1..pptx
ChatrineAprilia1
2 views
11 slides
Oct 28, 2025
Slide 1 of 11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
About This Presentation
kELOMPOK 1, kELOMPOK 1., kELOMPOK 1, kELOMPOK 1.
Size: 482.72 KB
Language: none
Added: Oct 28, 2025
Slides: 11 pages
Slide Content
Konsep Profesi keGuru / Dosenan & Konsep DasarEtika Profesi Guru/ Dosen Kelompok 1 : RiA NIARI NASUTION (131020220001) Chatrine Aprilia Hendraswari (131020220002) Novia Martin (131020220003) Patricia Zenitha Aritonang (131020220004)
Konsep Etika, Konsep Moral, Konsep Akhlak dan Konsep Nilai A . Konsep E tika Etika berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma , nilai-nilai , kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik . B. Konsep Moral Kata Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralis -mos. Moris berarti kebiasaan , cara , adat istiadat , watak , cara hidup dan akhlak . Moral terkait dengan tingkah laku manusia , dinilai dari sisi benar atau salah, baik atau buruk , dan wajar atau tidak wajar . C. Konsep Nilai Nilai menurut Bertens , K (2002) yaitu : H arga (dalam arti taksiran harga); 4. Banyak sedikitnya isi ; kadar;mutu ; H arga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain); 5. Sifat- sifat yang penting atau berguna bagi manusia A ngka kepandaian; biji; ponten;
Nilai banyak dikaji oleh para Filosuf seperti A. Lalande , dkk , mereka membagi arti nilai dalam 2 garis besar : Arti obyektif, Nilai berarti sifat khas, watak khusus tentang hal, benda atau apa saja yang membuatnya lebih atau kurang layak dihargai, dinilai, dan dimulyakan (stimere). Arti Subjektif, Nilai merupakan ciri khas hal tersebut yang membuatnya lebih atau kurang dihargai oleh si subyek atau kelompok ( yang sedang menilai). D. Konsep Akhlak Secara etimologis : Kata akhlak yang berasal dari bahasa Arab: al- akhlaq ( jamak dari al- khuluq ), yg berarti : budi pekerti , tabiat , perangai , tingkah laku , dan kebiasaan . Secara terminologis : Akhlak berarti keadaan gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran (Ibnu Maskawaih ). Akhlak juga berarti suatu sifat yang tetap pada jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah , dengan tidak membutuhkan kepada pikiran
Pengertian profesi , Guru/ Dosen sebagai profesi , Guru/ Dosen professional organisasi profesi Guru/ Dosen A. Pengertian P rofesi Profesi memiliki pengertian terkait seseorang yang menekuni suatu pekerjaan berdasarkan keahlian , kemampuan , teknik , serta prosedur berlandaskan intelektualitas . ( Yamin , M. (2007). Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press .) sedangkan menurut KBBI Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian ( keterampilan , kejuruan dan sebagainya ) tertentu . B. Guru/ Dosen sebagai Profesi Sejak dikeluarkannya UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , guru memiliki tambahan status sebagai profesi , bukan sekedar pendidik . Pasal 1 (1) dijelaskan bahwa guru merupakan pendidik yang professional dengan tugas utama mendidik , mengajar , membimbing , mengarahkan , melatih , menilai , dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar , serta menengah . ( Warsono . (2017). Guru: Antara Pendidik , Profesi , Dan Aktor Sosial. The Journal of Society & Media, 1(1), 1–10.)
C. Guru/ Dosen Professional Guru profesional merupakan guru yang memiliki “rasa kemanusiaan dan kehangatan ”. guru harus terbebas dari pandangan negatif , sehingga guru tersebut menjadi " lebih sadar atas apa yang dilakukan saat mengajar , serta lebih mudah mempertimbangkan beberapa praktik yang belum pernah dilakukan ". Guru juga harus berani menantang kebiasaan pembelajaran yang tidak inovatif serta tidak melakukan refleksi . Ciri-ciri pribadi guru yang profesional : empati terhadap mahasiswa , menghormati individu , memiliki pandangan dan sikap positif , memiliki kemampuan melakukan pendekatan , serta rasa humor . (Arifin, Z. (2013). Menjadi Guru Profesional ( Isu Dan Tantangan Masa Depan . Jurnal Educational Technology, 1(3), 132–155
Organisasi profesi Guru/ Dosen O rganisasi profesi guru/ dosen adalah perkumpulan badan hukum yang di dirikan serta di urus oleh guru dalam mengembangkan professionalitas guru/ dosen . Dengan bergabungnya guru/ dosen dalam suatu organisasi profesi guru/ dosen di harapkan dapat membentuk guru/ dosen professional yang memiliki moral dan akhlak yang mulia . ( Indriyani , W., & Ariyani , M. (2012). Pengaruh Antara Peran Organisasi Profesi Keguruan ( Pgri ) Terhadap Peningkatan Kompetensi Guru Ips Di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka . Jurnal Ekonomi, 1(1), 58–95.)
Sikap Profesional keGuru / Dosenan : Saran sikap professional, pengembangan sikap professional Sikap Professional keGuru / Dosenan Sikap profesional guru / dosen sebagai pendidik diposisikan sebagai mitra siswa / mahasiswa , disiplin permisif , berdialog dengan pikiran kritis , melakukan dialektika budaya lama dengan nilai - nilai budaya modern, memberikan kesempatan kreatif , berproduksi , serta berperilaku positif terhadap siswa . Sikap profesional guru / dosen akan mambawa siswa termotivasi , bersemangat , tertarik serta dapat memberikan inspirasi bagi siswa / mahasiswa dengan berbagai ide cemerlang dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran di sekolah / perguruan tinggi . Sebaliknya jika guru / dosen tidak memiliki kemampuan sikap profesional yang diharapkan , maka akan berdampak negatif pada minat , perhatian serta motivasi belajar siswa / mahasiswa , tidak menutup kemungkinan terbawa pada sikap dan perilaku yang negatif juga ( Widiansyah , 2019).
Sasaran Sikap Professional Sasaran sikap professional ( Fauzi , 2016) antara lain; Sikap terhadap Peraturan Perundang-Undangan Sikap Terhadap Organisasi Profesi Sikap Terhadap Teman Sejawat Sikap Terhadap Peserta Didik Sikap Terhadap Lingkungan Kerja Sikap Terhadap Pimpinan Sikap Terhadap Pekerjaan
Pengembangan Sikap Professional Pengembangan sikap profesional ini dapat dilakukan melalui dua tahapan , yaitu : Pre-Service Education dan In-Service Education/In-Service Training. Pre-Service Education (Pendidikan Pra Jabatan ). Dalam pendidikan pra jabatan , seorang guru/ dosen harus dididik dalam segala hal ( ilmu pengetahuan , sikap dan keterampilan ) karena tugasya bersifat unik , guru / dosen selalu menjadi panutan sekelilingnya . Berbagai pendidikan dan latihan , contoh - contoh dan aplikasi penerapan ilmu , keterampilan dan bahkan sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon guru / dosen berada dalam pendidikan pra jabatan .
In-Service Education/In-Service Training (Pendidikan/ Pelatihan dalam Jabatan ) In-Service Education ( pendidikan dalam jabatan ) berupa pendidikan lanjutan ketika / sesudah mendapat tugas dalam suatu jabatan , misal : S-1, ke S-2 dan S-3. Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru/ dosen selesai men- dapatkan pendidikan saja . Akan tetapi peningkatan harus terus dilakukan dengan cara formal berupa In-Service Training ( pelatihan dalam jabatan ), seperti : mengikuti penataran , loka - karya , seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya . Peningkatan bisa juga dilakukan secara informal melalui jejaring sosial , media massa , televisi , koran , majalah , dan publikasi ilmiah . Kegiatan ini selain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dapat juga meningkatkan sikap profesional keguruan / dosenan .
DAFTAR PUSTAKA Anggreini Dina Dewi.dkk.2022.Etika Profesi Kebidanan , Padang:PT.Global Eksekutif Teknologi . Bertens, K. (2002). Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Cet. VII. Fauzi , I. (2016). Etika Profesi Keguruan (Vol. 15, Issue 2). IAIN Jember Press. Lagiono dan Nurul Qomariah.2017. Etika Profesi , Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Widiansyah , A. (2019). Modul Etika Profesi Guru. In Https://Prodi4.Stpn.Ac.Id/ (pp. 1–89). https://prodi4.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2020/2020/Modul/Semester 7/ MODUL_etika