Modeling desain pembelajaran instruksional adalah suatu proses sistematis dalam merancang, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien. Proses ini menggunakan teori belajar, prinsip desain, serta strategi instruksional untuk...
Modeling desain pembelajaran instruksional adalah suatu proses sistematis dalam merancang, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien. Proses ini menggunakan teori belajar, prinsip desain, serta strategi instruksional untuk menciptakan pengalaman belajar yang terstruktur dan bermakna. Melalui modeling, pendidik dapat memetakan kebutuhan peserta didik, menentukan tujuan yang jelas, memilih metode dan media yang tepat, hingga merancang evaluasi yang sesuai sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah, interaktif, dan mendukung pencapaian kompetensi.
Size: 9.61 MB
Language: none
Added: Aug 31, 2025
Slides: 25 pages
Slide Content
Model DesainModel Desain
InstruksionalInstruksional
Disusun oleh Kelompok 1
Anggota Kelompok:Anggota Kelompok:
Khoirunisa Ainul Fatihah
1304622082
Dini Nurrahmawati
1304622021
Pokok BahasanPokok Bahasan
11 22
Proses Desain sebagai Suatu Sistem Model-model Desain Instruksional
Pengertian Desain Instruksional
Proses Desain sebagai Suatu Sistem
Konsep Desain sebagai Suatu Sistem
Tahapan Proses Desain Instruksional
Prinsip dalam Desain Instruksional
Pentingnya Desain Intruksional
Model Dick and Carrey
Model ADDIE
Model Bella H. Banathy
Model ASSURE
Model KEMP
Perbandingan Model -model Desain
Instruksional
Proses DesainProses Desain
sebagai Suatusebagai Suatu
SistemSistem
Pembelajaran dipandang sebagai sistem yang terdiri dari
komponen saling terkait.
Tujuannya adalah mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Komponen
Sistem Desain
Instruksional
Desain instruksional adalah proses sistematis untuk menyelesaikan
masalah pembelajaran melalui perencanaan materi, aktivitas,
sumber belajar, dan evaluasi keberhasilan.
Pengertian
Proses Desain
sebagai Suatu
Sistem
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Umpan Balik
Tujuan pembelajaran
Karakteristik peserta didik
Perencanaan
Pengembangan
Implementasi
Hasil belajar
Evaluasi
Konsep Dasar Proses Desain sebagaiKonsep Dasar Proses Desain sebagai
Suatu SistemSuatu Sistem
Pendekatan yang terstruktur dengan komponen yang saling berhubungan.
Tujuan Intruksional
Tujuan spesifik yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Harus jelas, terukur, relevan, dan realistis.
Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik (usia, latar belakang, gaya belajar, motivasi)
memengaruhi desain pembelajaran.
Materi harus relevan dengan tujuan instruksional dan disesuaikan dengan
tingkat pemahaman peserta didik.
Materi Pelajaran
Konsep Dasar Proses Desain sebagaiKonsep Dasar Proses Desain sebagai
Suatu SistemSuatu Sistem
Strategi Pembelajaran
Metode atau teknik penyampaian materi, seperti:
Media Pembelajaran:
Alat bantu untuk menyampaikan materi, seperti:
Proses mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
Memberikan umpan balik kepada peserta didik dan instruktur.
Evaluasi
Ceramah
Diskusi
Simulasi
Pembelajaran Berbasis Masalah
Buku teks
Vidio
Perangkat lunak
Dan lainnya
Tahapan dalam Proses DesainTahapan dalam Proses Desain
sebagai Suatu Sistemsebagai Suatu Sistem
Analisis
11
Perancangan
22
Pengembangan
33
Mengidentifikasi tujuan
pembelajaran.
Menganalisis karakteristik
peserta didik
Menentukan kebutuhan
materi dan sumber
belajar.
Menetapkan tujuan
instruksional yang spesifik
dan terukur.
Merancang dan memiliih
strategi pembelajaran
Memilih media pembelajaran
yang sesuai
Menyusun materi
pembelajaran sesuai
rencana.
Membuat alat bantu
pembelajaran.
Menguji materi dan media
untuk memastikan
kesesuaian.
Tahapan dalam Proses DesainTahapan dalam Proses Desain
sebagai Suatu Sistemsebagai Suatu Sistem
Implementasi
44
Evaluasi
55
Melaksanakan pembelajaran
sesuai desain.
Menggunakan strategi dan media
yang telah dipersiapkan.
Memastikan peserta didik terlibat
aktif dalam proses belajar.
Mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran.
Memberikan umpan balik kepada
peserta didik dan instruktur.
Melakukan revisi desain jika
diperlukan berdasarkan hasil
evaluasi.
PrinsipPrinsip Desain Instruksional sebagaiDesain Instruksional sebagai
Suatu SistemSuatu Sistem
Sistemik
Berorientasi
pada Tujuan
Pembelajaran dilihat sebagai sistem yang terdiri dari komponen saling
terkait (tujuan, materi, strategi, media, evaluasi).
Setiap komponen dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran.
Tujuan pembelajaran harus spesifik, terukur, relevan, dan realistis.
Semua aktivitas pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berpusat pada
Peserta Didik
Desain pembelajaran harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik
Materi dan metode disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta
didik.
Pentingnya Memahami ProsesPentingnya Memahami Proses
Desain sebagai Suatu SistemDesain sebagai Suatu Sistem
Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran
Menyesuaikan dengan Karakteristik Peserta Didik
Mengoptimalkan Sumber Daya
Memudahkan Evaluasi dan Perbaikan
Menciptakan Pengalaman Belajar yang Menarik
Model Dick and CarreyModel Dick and Carrey
Merupakan model pengembangan yang dikembangkan melalui
pendekatan sistem (System Approach).
Model yang menyarankan agar penerapan desain instruksional
disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus ditempuh
secara berurutan
Kelebihan: Pendekatan sistematis dengan langkah-langkah yang
jelas.
Kekurangan: Cenderung kompleks dan membutuhkan banyak
sumber daya
Model Dick and CarreyModel Dick and Carrey
Mengidentifikasikan tujuan umum
pembelajaran.
1.
Melaksanakan analisis pembelajaran2.
Mengidentifikasi karakteristik siswa
tingkah laku
3.
Merumuskan tujuan performansi masukan
karakteristik siswa
4.
Mengembangkan butir–butir tes acuan
patokan
5.
Mengembangkan strategi pembelajaran 6.
Mengembangkan dan memilih materi
pembelajaran
7.
Mendesain dan melaksanakan evaluasi
formatif
8.
Merevisi bahan pembelajaran9.
Mendesain dan melaksanakan evaluasi
sumatif
10.
Model ADDIEModel ADDIE
Merupakan desain instruksional berpusat
pada pembelajaran individu.
Memiliki fase jangka panjang, sistematis, dan
menggunakan pendekatan sistem tentang
pengetahuan dan pembelajaran manusia.
Kelebihan: uraiannya tampak lebih lengkap
dan sistematis; dan dalam pengembangannya
melibatkan penilaian ahli sebelum dilakukan
uji coba, dan fleksibel
Kekurangan: Bisa memakan waktu lama dalam
prosesnya
Adapun prosedur pengembangan
produk dengan model ADDIE yaitu:
Analysis (analisa)1.
Design (disain /perancangan)2.
Development (pengembangan)3.
Implementation
(implementasi/eksekusi)
4.
Evaluation (evaluasi/umpan
balik)
5.
Model ADDIEModel ADDIE
Model BanathyModel Banathy
Dikembangkan oleh Bela H. Banathy (1968, 1992)
Menekankan pendekatan sistem dalam desain
instruksional
Model ini memandang bahwa penyusunan sistem
instruksional dilakukan melalui tahapan-tahapan
yang jelas
Model BanathyModel Banathy
Menganalisis dan merumuskan
tujuan.
1.
Merumuskan kriteria tes.2.
Menganalisis dan merumuskan
kegiatan belajar.
3.
Merancang sistem.4.
Mengimplementasi dan melakukan
kontrol kualitas sistem.
5.
Mengadakan perbaikan dan
perubahan berdasarkan hasil
evaluasi.
6.
Menurut model ini, terdapat 6 tahap dalam mendesain suatu program pembelajaran :
Model ASSUREModel ASSURE
Dikembangkan oleh Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino (1999)
Nama ASSURE merupakan akronim dari tahapan-tahapan dalam model
Dirancang khusus untuk mengintegrasikan teknologi dan media dalam pembelajaran
Berfokus pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di tingkat kelas
Terdiri atas enam tahap kegiatan, berikut:
Analyze learners
States objectivies
Select methods, media,
and material
Utilize media and
materials
Require learners
participation Evaluate and revise
Model ASSUREModel ASSURE
tidak memungkinkan untuk
fleksibilitas dalam pelajaran/unit,
tidak ada penelitian
berkelanjutan.
tidak memungkinkan untuk banyak
mengeksplorasi lebih banyak dari
kemampuan bagi siswa.
Peran ahli dalam evaluasi tidak
disebutkan.
Waktu dan cara evaluasi kurang
terdefinisi dengan jelas.
Cocok untuk pembelajaran individu
maupun klasikal.
Memudahkan dalam memilih metode,
media, dan bahan ajar.
Menciptakan aktivitas belajar yang
efektif, efisien, dan menarik.
Dapat diterapkan dalam skala kecil untuk
meningkatkan interaksi siswa
Model ini hanya dapat digunakan untuk
rancangan pembelajaran dengan tujuan
tertentu saja, bukan untuk pembelajaran
mendalam.
KelebihanKelebihan KekuranganKekurangan
Model KEMPModel KEMP
Dikembangkan oleh Jerrold E.
Kemp (1985).
Model ini bersifat fleksibel dan
non-linier.
Merupakan model yang membentuk
siklus.
Memiliki 9 komponen, yaitu:
Model KEMPModel KEMP
Efektif untuk pembelajaran
skala kecil dengan keterlibatan
siswa.
Fleksibel, dapat dimulai dari
tahap mana saja sesuai
kebutuhan.
Memudahkan guru dalam
menciptakan pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menarik.
Sulit diterapkan pada skala
pembelajaran yang lebih luas.
Tidak sistematis, karena
berbentuk lingkaran tanpa urutan
langkah yang jelas.
Kurang menekankan evaluasi ahli,
sehingga validitas model masih
dipertanyakan.
KelebihanKelebihan KekuranganKekurangan
Perbedaan Berbagai DesainPerbedaan Berbagai Desain
MODEL KARAKTERISTIK KELEBIHAN KEKURANGAN
Sesi DiskusiSesi Diskusi
dan Tanyadan Tanya
JawabJawab