Kelompok 2. Kipas Otomatis - INDAH PANDARI.docx

ssuser69c835 9 views 15 slides Jan 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Kipas angin otomatis berbasis arduino


Slide Content

Laporan Ujian Praktek Informatika
Kipas Angin Otomatis Berbasis Arduino
dengan Sensor Suhu DHT 11
Disusun Oleh:
1.Erlangga Perwira Kharisma (07)
2.Ezra Alfa Manuella (08)
3.Fadillahtur Rohma (09)
4.Fajar Dini Hariyanti (10)
5.Farah Hishahtul Jannah (11)
6.Faries Alfayyied (12)

SMA NEGERI 2 TANNGUL
Jalan Salak No. 126 Telp. (0336) 441014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “KIPAS ANGIN
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DENGAN SENSOR SUHU DHT 11” tanpa
mengalami hambatan. Makalah ini ditulis untuk memenuhi ujian praktek mata pelajaran
informatika.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, kritik, dan Saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik, namun laporan ini tidak luput
dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk laporan
selanjutnya di waktu mendatang. Akhirnya kami berharap semoga laporan yang telah kami
buat ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi semua pembaca.
Tanggul, 3 Maret 2023
Penulis
2

ABSTRAK
Suhu pada tubuh manusia dapat dengan mudah berubah sesuai dengan suhu
sekitarnya . Negara Indonesia yang beriklim tropis serta pemanasan global menjadi factor
lain yang membuat cuaca menjadi tidak tertentu. Untuk mengatasi permasalahan ini
diperlukan sebuah alat untuk membantu menstabilkan suhu pada tubuh manusia. Salah satu
alat pembantu tersebut adalah kipas angin, namun kipas angina yang banyak dipakai saat ini
rata-rata masih manual yang dimana kita harus mendekati kipas anginnya terlebih dahulu
untuk bisa mengendalikannya. Berdasarkan permasalahan ini maka dibuatlah sebuah alat
yang dapat mengendalikan kipas angina secara otomatis. Kipas angin dibuat secara otomatis
dengan memanfaakan sensor suhu (DHT 11) dan dikendalikan menggunakan arduino nano.
Sensor suhuDHT 11 berfungsi untuk mendeteksi suhu di dalam ruangan, sedangkan arduino
nano berfungsi sebagai alat untuk mengendalikannya. Tujuan dibuatnya kipas angin otomatis
ini, yaitu untuk membantu manusia dalam menghidupkan dan mematikan kipas. Hasil
pengujian yang diperoleh adalah jika sensor suhu mendeteksi suhu ruangan melebihi 30◦C
maka kipas angin akan otomatis hidup jika sensor suhu mendeteksi suhu ruangan kurang dari
29◦C maka kipas angin otomatis akan mati dengan sendirinya.
Kata kunci : Sensor DHT 11, Arduino Nano, Kipas angin.
ABSTRACT
The temperature of the human body can easily change according to the surrounding
temperature. Indonesia’s tropical climate and global warming are also other factors that
make the weather unpredictable. To overcome this problem, a tool is needed to help stabilize
the temperature in the human body. One of these auxiliary tools is a fan, but the fans that are
widely used today are still manual in which to turn it on and off is still manually where we
have to approach the fan first to be able control it. Based on this problem, a tool is made that
can control the fan automatically. The fan is made automatically by using a temperature
sensor (DHT11) and controlled using Arduino Nano. The DHT11 temperature sensor
function to detect the temperature in the room, while the Arduino Nano as a tool to control it.
The purpose making this automatic fan is to help humans turn off the fan. The test result
obtained are if the temperature sensor detects the room temperature exceeds 30◦C then the
fan will automatically turn on and if the temperature sensor detects the room temperature is
less than 29◦C, the fan will automatically turn off by itself.
Keywords: Temperature detector, Arduino, Fan.
3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Arduino
2.2 DHT11
2.3 Relay
2.4 Cara Kerja Kipas Angin
2.5 Desain Prototipe Kipas Angin berbasis Arduino
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Tahap Pengerjaan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia menjadi kurang nyaman jika suhu terlalu panas maupun dingin. Selain itu
masyarakat pada umumnya dihimbau untuk melakukan penghematan listrik.
Sebenarnya penghematan listrik sangat mudah dilakukan yaitu dengan
menggunakan listrik saat diperlukan saja. Namun hal kecil ini yang terkadang sering
dilalaikan oleh masyarakat. Contohnya kipas angin dalam ruangan, masyarakat
terkadang lalai dalam mematikan kipas angin, padahal mereka tidak tahu suhu di dalam
ruangan tersebut.
Dengan melihat keadaan tersebut maka dibuatlah alat pengontrol kipas angin.Kipas
angin akan hidup dan mati secara otomatis saat suhu melewati batas yang ditentukan
dalam ruangan. Oleh karena itu, pada project kali ini penulis ingin membuat alat
dengan system mikrokontroler dengan fitur komponen seperti sensor suhu DHT 11,
relay sebagai switch, dan LCD untuk menampilkan suhu dalam ruangan tersebut.
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan penggunaan kipas dari manual
ke otomatis
2.Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan teknologi mikrokontroler di
kehidupan sehari-hari
3.Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan DHT 11 sebagai pengatur sensor
suhu pada kipas
1.3 Manfaat
1.Mengembangkan cara penggunaan kipas dari manual ke otomatis
2.Membuat kipas angin yang berhembus secara otomatis mengikuti suhu lingkungan
3.Mengetahui fungsi dan cara kerja dari Aduino Nano, DHT 11, dan kompoen
komponen lain dalam proyek ini
1

2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Arduino
Arduino merupakan salah satu perangkat berbasis mikrokontroler yang bersifat open
source, perangkat ini dirancang untuk mempermudah pengguna agar dapat
mengembangkan setiap karyanya dibidang elektronika dan robotika.Perangkat ini sangat
populer dan banyak dipergunakan karena penggunaannya yang cukup mudah dan untuk
referensinya banyak di internet dan jurnal ilmiah.
Menurut Syahwil (Dalam I Wayan Sujane, 2018),"Arduino adalah kit elektronik atau
papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapa tkomponen utama
yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel “. Perangkat
ini dibekali dengan prosesor Atme; AVR dengan menggunakan bahasa pemrograman
sendiri yang dikembangkan dari bahasa C dandi kemas dalam libraries
arduino yang menjadikan bahasa pemrograman arduinoini cukup mudah untuk di
pelajari. Arduino ini juga sudah di lengkapi dengan bootloader yang akan menangani
program yang kita upload melalui komputer.Selain itu Arduino dilengkapi juga dengan
bootloader yang akan menangani program yang kita upload melalui computer. Selain itu
Arduino dilengkapi juga dengan aplikasi yaitu Arduino IDE yang tersedia untuk Sistem
Operasi Linux, Windows, dan OSX.
2.2 DHT11
DHT11 adalah sensor seri DHT dari Aosong Electronics yang dapat melakukan
pengukuran suhu dan kelembaban secara serempak dengan keluaran digitalb. Sensor
DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan
kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif
seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC. Cara kerjanya yaitu
Resistor NTC memiliki karakteristik yang mana nilai resistansinya berbanding terbalik
dengan kenaikan suhu. Di mana jika suhu yang terdeteksi oleh sensor semakin tinggi,
maka nilai resistansi NTC akan semakin kecil. Sensor DHT11 ini dapat mendeteksi suhu
sehingga dapat memudahkan.
2.3 Relay
Relay merupakan sakelar yang di operasikan secara listrik dan merupakan komponen
elektromekanikal yang menggunakan prinsip Elektromagnetik untuk menggerakan kontak
sakelar sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi (I Wayan Sujane, 2018:13).
2

3
Relay merupakan jenis golongan sakelar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip
elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyambung
rangkaian secara tidak langsung. Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan oleh
adanya
efek induksi magnetic yang dihasilkan dari kumparan idikator yang dialiri arus listrik.
Perbedaan dengan sakelar yaitu pengerakan kontaktor pada sakelar untuk kondisi on atau
off dilakukan manual tanpa perlu arus listrik, sedangkan relay membutuhkan arus listrik.
Pada saat relay kondisi Normally Open (NO) maka sakelar atau switch contact akan
menhantarkan listrik, tetapi apabila ditemukan kondisi dimana armature
kembali ke posisi semula (Normally Close), pada saat itu juga menandakan bahwa Relay
tidak teraliri arus listrik.
2.4 Cara Kerja Kipas Angin
Pada umumnya cara kerja kipas angin ada pada pemutar kipas angin yang digerakkan
oleh motor listrik. Prinsip kerja yang digunakan adalah mengubahenergi listrik menjadi
energi gerak. Dalam sebuah motor listrik terdapat sebuah kumparan besi pada bagian
yang bergerak berserta sepasang magnet U berbentuk pipih pada bagian yang diam
(permanen). Listrik yang mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi akan membuat
kumparan besi menjadi sebuah magnet. Karena sifat magnet yang saling tolak pada
sebuah kutub, gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi dan magnet membuat
gaya berputas secara periodik pada kumparan besi tersebut. Akibatnya, baling-balling
kipas angin yang dikaitkan ke poros kumparan dapat berputar.
Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi, yang akan menjadi gaya
kemagnetan ditunjukan untuk memperbesar embusan angin pada kipas angin. Pada
dasarnya semua jenis kipas angin mempunyai cara kerja yang sama, yang membedakan
hanya pada posisi penempatan kipas angin. Berikut jenis-jenis kipas angin yang
umumnya digunakan.
1.Kipas Angin berdiri (Standfan).
2.Kipas Angin duduk atau meja (Deskfan)
3.Kipas Angin dinding (Wallfan)
4.Kipas Angin langit-langit (Orbitfan)
2.5 Desain Prototipe Kipas Angin berbasis Arduino
Pada pembuatan desain sebagai solusi untuk pemecahan permasalahan maka penulis
mendesain suatu desain perangkat keras yang dapat digunakan sebagai teknologi
pengendali otomatis. Perangkat arduino inilah yang akan mengontrol semua aktivitas.
Desain sakelar otomatis berbasis arduino ini terdiri atas beberapa komponen yaitu :
1.Arduino yang merupakan pengendali sistem yang berguna untuk menerima input dan
keluaran output. Jadi arduino akan dihubungkan dengan relay sebagai tempat output
dan sensor DHT 11 sebagai input Arduino. Arduino memiliki peran vital karena
disinilah sistem otomatis akan dikendalikan.

2
2.Relay yang berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik plus dari PLN ke kipas
angina.
3.Sensor DHT 11 yang berfungsi sebagai input pendeteksi suhu melalui suhu panas
ruangan.
4.Kipas angina yang aan dikendalikan oleh sistem otomatis.
5.Seteker atau colokan yang ditusuk ke stopkontak yang berfungsi untuk mengalirkan
aliran listrik PLN dengan pembagian kabel plus ke relay dan min ke kipas angina.
6.Bread board yang berfungsi sebagai penghubung banyak kabel elektronika dengan
tegangan 5V yang menghubungan arduino dan antar komponen lainnya.
7.DHT 11 yang berfungsi untuk mendeteksi suhu ruangan sehingga dapat menentukan
kipas akan hidup dan akan mati.
8.LCD berfungsi untuk menampilkan suhu agar user dapat melihat/memantau keadaan
sensor atupun keadaan jalannya program.
Pada Desain tersebut yaitu perangkat input, proses, output yang saling terhubung
membentuk prototipe untuk mengendalikan kipas angin. Dimana kipas angin akan
menyala jika suhu di dalam ruangan melebihi 30°C. Sensor DHT11 akan mengirim
sinyal ke Ardunio dan secara otomatis Arduino akan mengirimkan sinyal berupa
perintah ke relay untuk menyalurkan aliran listrik agar kipas angin menyala. Jika suhu
di dalam ruang kurang dari 29°C maka arduino tidak melakukan pengiriman perintah
untuk menyalurkan aliran listrik.

BAB III PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan


Arduino Nano Relay DHT11
5

6

Kabel Jumper Kabel dan Stop Kontak Kipas Angin

Bread Board LCD
3.2 Tahap Pengerjaan
Tahapan dalam metode prototipe adalah sebagai berikut :
1.Pengumpulan kebutuhan

7
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan
keseluruhan perangkat, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
sistem yang akan dibuat.
2.Membangun prototyping
Membangun prototiping dengan membuat perancangan sementara.
3.Evaluasi prototyping
Evaluasi dilakukan untuk mengecek apakah prototiping yang sudah dibangun
sudah sesuai dengan keingina. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan
diambil. Jika tidak, maka prototiping diperbaiki dengan mengulang langkah1, 2 ,
dan 3.
4.Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototiping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
5.Menguji system 
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat yang siap pakai, harus dites dahulu
sebelum digunakan.
6.Evaluasi Sistem
Pengembang mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka
mengulangi langkah langkah 4 dan 5.
7.Menggunakan system
Perangkat yang telah diuji siap untuk digunakan

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilalukan pengujian pada semua komponen yang sudah dibuat maka
diperoleh hasil jika sensor DHT11 membaca suhu ruangan di atas 30°C lebih maka
kipas akan otomatis nyala, dan jika sensor DHT11 membaca nilai suhu di bawah 29°C
maka kipas otomatis akan mati.
Dengan kipas angin otomatis ini maka pengguna tidak perlu repot untuk
menghidupkan dan mematikan kipas secara manual karena kipas angin ini akan
menyala dengan sendirinya jika suhu ruangan mulai panas dan juga kipas akan otomatis
mati jika suhu ruangan mulai normal.
4.2 Saran
1.Banyak alat yang tidak digunakan karena belum terlalu memahami tentang arduino
2.Minimnya pengetahuan mengenai script coding membuat kita kesulitan dalam
pembuatan alat ini
3.Kurangnya referensi yang kami cari menyebabkan projek ini salah fatal sehingga
berakibat pada durasi pembuatannya (lama pembuatan projek)
4.Praktikum ini merupakan praktikum pertama yang pernah dilakukan mungkin
beberapa siswa juga merasa kesulitan karna sebelumnya siswa hanya menggunakan
wokwi sebagai simulator
7

DAFTAR PUSTAKA
Aprilyanta, I Gede Bawa. 2019. _Kipas Angin Otomatis Berbasis Arduino_.
Palangkaraya. https://www.academia.edu/44733297/
PROPOSAL_PROGRAM_KREATIVITAS_MAHASISWA_KIPAS_ANGIN_OT
OMATIS_BERBASIS_ARDUINO_
Arifin, Taufik Nur. 2019. _Kipas Angin Otomatis Berbasis Otomatis dengan Suhu LM35_.
Jember. https://www.coursehero.com/file/64379238/makalah-TB-taufikdocx/
Meinanda, Muhamad Dani, Alun Sujjada. 2022. _Kipas Angin Berbasis Arduino_.
Sukabumi. https://prosiding.sentimeter.nusaputra.ac.id/article/download/27/24/98
8

LAMPIRAN
9

10
#include<Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h> // libray lcd
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
#include <DHT.h> // library DHT11
DHT dht(2,DHT11); //Pin, Jenis DHT11
int kipas=3;
void setup(){
Serial.begin(9600);
dht.begin();
pinMode(kipas,OUTPUT);
lcd.init(); 
//lcd.setCursor(0,0);
//lcd.print("Temperatur:");
}
void loop()
{
int kelembaban=dht.readHumidity();
int suhu=dht.readTemperature();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Temperatur:");
lcd.setCursor(12,0);
lcd.print(suhu);
lcd.setCursor(14,0);
lcd.print(".C");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Kipas :");
lcd.setCursor(8,1);
if(suhu>30)
{
digitalWrite(kipas,LOW); 
lcd.print("ON");
}
else

digitalWrite(kipas,HIGH);
lcd.print("OFF");
}
}