Kelompok 2 Modul 8 (Pendidikan Lingkungan Hidup).pptx
CecepHidayat43
0 views
18 slides
Nov 02, 2025
Slide 1 of 18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
About This Presentation
Ghh
Size: 4.88 MB
Language: none
Added: Nov 02, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
MODUL 8 EKOEFISIENSI DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Kelompok 2 1. Cecep Hidayat (857378087) 2. Hera Nuraliyah (857389255) 3. Dina Popilawati (857388934) Siti Raodatun Adawiyah (857383698) Sahda Nur Badrani (857384715)
KB 1 EKOEFISIENSI A. Prinsip Ekoefisiensi Dalam Pemanfaatan Hutan Tujuan Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan Meningkatkan kelestarian hutan, tanah, dan air Memperluas ketersediaan bahan baku bernilai bagi masyarakat Menyelamatkan hasil usaha pembangunan di sektor pengairan Upaya Pelestarian Hutan Melakukan penebangan pohon secara selektif Menjaga keseimbangan dengan penghijauan kembali Memaksimalkan fungsi hutan sebagai pelindung ekosistem dan sumber daya alam
B. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN Pengelohan lahan pertanian dilakukan dengan cara : Pemupukan Rotasi Tanaman, dan Pengelohan lahan lainnya
F. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN SUMBER ENERGI Penerapan prinsip ekoefisiensi dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar, antara lain: penggunaan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui seperti: tenaga angin, sinar matahari, air, biomassa, dan bahan-bahan organik.
KB 2 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN A. Pengertian pembangunan berkelanjutan Menurut Email Salim (1990) pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia pembangunan yang berkelanjutan pada hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang. Tiga alasan utama mengapa pembangunan harus disebut sebagai pembangunan berkelanjutan menurut Ahmad Fauzi (2004) yang pertama adalah alasan moral, alasan ekologi, dan alasan ekonomi.
B. Sejarah pembangunan berkelanjutan Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup disebut bahwa pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Lingkungan hidup dengan segala sumber daya nya dimanfaatkan sebagai model pembangunan. Manfaat lingkungan hidup antara lain: tempat hidup manusia dan melakukan kegiatannya. tempat hidup hewan dan tumbuhan. sumber bahan pangan. sumber bahan baku atau bahan mentah. sumber bahan tambang dan mineral. sumber energi atau bahan bakar
Pembangunan berkelanjutan menjamin bahwa generasi mendatang masih mendapat kan dan bisa memanfaatkan sumber daya alam. Pembangunan dapat berjalan tanpa merusak dan kehabisan sumber daya apabila sistemnya terus berlanjut. pembangunan bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga selalu mengacu pada tingkat pendapatan perkapita penduduk. Pembangunan harus tetap berjalan dengan baik menimbulkan degradasi lingkungan
Berkaitan dengan pokok-pokok pelaksanaan, di Indonesia telah diselenggarakan konferensi tingkat tinggi Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan. Masalah mendesak di Indonesia adalah : pengentasan kemiskinan tata pemerintahan yang baik dan masyarakat madani pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan Perlindungan sumber daya alam dan lingkungan kemitraan pendanaan Kelembagaan pembangunan berkelanjutan
C. Contoh pembangunan berkelanjutan Contoh-contoh pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut : Pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, agar dapat menyelamatkan iklim dan kelengkapan bahan bakar di masa yang akan datang. penggunaan green energy di masa depan seperti penggunaan energi matahari angin maupun air sebagai pembangkit listrik. Penggunaan barang bekas atau barang hasil daur ulang untuk keperluan sehari-hari. Penggunaan plastik organik yang bisa terurai. Selalu membawa keranjang belanja atau kantong atau tas barang sendiri ketika belanja, agar dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat merusak lingkungan. Pelestarian hutan, dengan cara tidak menebangnya atau mengonversi menjadi lahan pemukiman. Reklamasi lahan tandus, dan lain-lain.
D. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi sumber daya pada proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) Berikut ini 4 hal yang mencakup dalam studi AMDAL. 1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan. 2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan. 3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya. 4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan lingkungan.
KB 3. PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT / ESD ) A. PENGERTIAN ESD Education For sustainable development merupakan konsep dinamis yang mencakup sebuah visi baru pendidikan yang mengusahakan pemberdayaan orang segala usia untuk turut bertanggung jawab dalam menciptakan sebuah masa depan berkelanjutan. ESD merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan gaya hidup bagi transformasi masyarakat yang positif.
B. MODEL ESD Pelaksanaan nilai-nilai ESD tidak berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran tetapi terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Aspek-aspek ESD secara tidak langsung sudah tercakup di dalam beberapa Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ). C. PEMBELAJARAN 1.Perencanaan Pembelajaran . Kompetensi . Hubungan kompetensi dengan perspektif ESD. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ).
2.Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran ESD merupakan suatu proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bisa terjadi di dalam atau di luar kelas. 3.Pengelolaan Kelas. Pengelolaan kelas dalam pembelajaran berwawasan ESD dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Depdiknas No. 19 Tahun 2007 tentang pengelolaan.
KESIMPULAN Kesimpulan modul 8 tentang Ekoefisiensi dan Pembangunan Berkelanjutan membahas pentingnya penerapan prinsip efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam agar tercipta keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konsep ekoefisiensi menekankan pengurangan limbah dan pencemaran melalui inovasi berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan menuntut adanya upaya terpadu untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi mendatang. Sementara itu, pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) berperan penting dalam menanamkan nilai, pengetahuan, dan keterampilan agar masyarakat mampu berperilaku ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan hidup di masa depan.