DEFINISI, TEORI DAN
PENGUKURAN SUKU
BUNGA
Oleh: Kelompok 3
01
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry | Ilmu Ekonomi
PRESENTASI
Anggota:
Rika Sukma Yulianti
Susi Permata Sari
Izzatul Wahyumi
Maulida
Rajul Ghaibi
: 230604062
: 230604036
: 230604026
: 230604068
: 230604083
Dalam perekonomian modern, suku bunga, obligasi, dan inflasi
memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas serta pertumbuhan
ekonomi. Suku bunga menjadi indikator utama yang memengaruhi
investasi, konsumsi, dan kebijakan moneter, sedangkan obligasi
berfungsi sebagai sarana pembiayaan bagi pemerintah dan
perusahaan. Perubahan pendapatan, tingkat harga, dan jumlah uang
beredar saling memengaruhi suku bunga serta inflasi. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap keterkaitan ketiga aspek tersebut sangat
penting untuk menilai efektivitas kebijakan moneter dalam menjaga
keseimbangan ekonomi nasional.
LATAR BELAKANG
02
Latar Belakang Oleh : Cahaya Dewi
TEORI DAN PENGUKURAN SUKU BUNGA
Suku bunga merupakan harga dari penggunaan dana pinjaman atau imbal
hasil yang diterima oleh pemberi pinjaman dalam jangka waktu tertentu.
Dalam teori ekonomi, suku bunga berfungsi sebagai alat pengendali kegiatan
ekonomi karena memengaruhi tingkat konsumsi, tabungan, dan investasi
masyarakat.
Pengukuran suku bunga dapat dilakukan dengan dua metode bunga
sederhana (simple interest) yang dihitung dari pokok pinjaman awal
menggunakan rumus:
I = P × r × t
03
TEORI DAN PENGUKURAN SUKU BUNGA
Sebagai contoh:
Anda meminjam uang sebesar Rp 500.000 dari bank dengan suku bunga 4%
per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Bank menggunakan metode bunga
sederhana, sehingga bunga dihitung hanya berdasarkan jumlah pokok awal.
Menggunakan rumus: I = P × r × t
Jumlah pokok (P) = Rp 500.000
Tingkat suku bunga (r) = 4% per tahun = 0.04 (dalam desimal)
Waktu (t) = 3 tahun
Hitung jumlah bunga menggunakan rumus: I = P × r × t
I = 500.000 × 0.04 × 3
I = 500.000 × 0.12
I = Rp 60.000
Jumlah total yang harus Anda bayarkan = Jumlah pokok + Jumlah bunga
Total = P + I = Rp 500.000 + Rp 60.000 = Rp 560.000
03
04
Dalam kebijakan moneter, Bank Indonesia menggunakan suku bunga acuan
untuk mengatur jumlah uang beredar, menekan inflasi, serta menjaga
stabilitas nilai rupiah. Dalam dunia investasi, suku bunga digunakan untuk
menghitung tingkat pengembalian modal atau return on investment (ROI)
yang menjadi dasar pengambilan keputusan investasi. Sementara dalam
sektor perbankan, suku bunga menentukan besarnya bunga kredit dan
tabungan yang memengaruhi perilaku konsumsi dan simpanan masyarakat.
APLIKASI EKONOMI SUKU BUNGA
KONSEP DASAR OBLIGASI 05
Obligasi merupakan surat berharga berupa instrumen utang yang diterbitkan oleh
pemerintah, perusahaan, atau lembaga keuangan untuk memperoleh dana dari
masyarakat dengan janji pembayaran bunga secara berkala serta pengembalian
pokok pada saat jatuh tempo. Dalam pasar keuangan, obligasi menjadi alternatif
investasi yang relatif aman dengan tingkat pengembalian tetap (fixed income).
Di Indonesia, obligasi pemerintah seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), SBR (Saving
Bond Ritel), dan FR (Fixed Rate) menjadi instrumen investasi populer yang mendukung
pembiayaan nasional sekaligus memperkuat stabilitas pasar keuangan.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
OBLIGASI
Permintaan dan penawaran obligasi menggambarkan interaksi antara
investor sebagai pembeli dan penerbit sebagai penjual di pasar
keuangan dalam menentukan harga serta tingkat keuntungan (yield)
obligasi. Permintaan obligasi menunjukkan keinginan investor untuk
membeli obligasi pada harga tertentu, sedangkan penawaran
mencerminkan jumlah obligasi yang diterbitkan untuk memperoleh
dana.
06
Kajian Teori Oleh : Cahaya Dewi
PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP
SUKU BUNGA
07
Ketika pendapatan naik, masyarakat membutuhkan lebih banyak uang tunai,
sehingga permintaan uang meningkat dan menyebabkan suku bunga
cenderung naik apabila penawaran uang tetap. Sebaliknya, jika pendapatan
menurun, permintaan uang berkurang dan suku bunga cenderung turun.
INFLASI DAN PENGARUH UANG
TERHADAP HARGA
08
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
berkelanjutan dalam suatu perekonomian, yang umumnya disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara jumlah uang beredar dan kapasitas produksi barang
serta jasa. Ketika uang beredar meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan
produksi, daya beli uang menurun dan harga-harga pun naik.
Dalam konteks Indonesia, Bank Indonesia mengendalikan inflasi melalui
kebijakan moneter dengan menetapkan suku bunga acuan dan melakukan
operasi pasar terbuka untuk mengatur jumlah uang beredar.
KESIMPULAN
09
Suku bunga berperan sebagai instrumen utama kebijakan moneter yang digunakan
untuk mengatur jumlah uang beredar, investasi, dan kestabilan harga. Hubungan
antara suku bunga dan obligasi menunjukkan mekanisme pasar keuangan yang saling
memengaruhi, sementara perubahan pendapatan dan tingkat harga turut
menentukan pergerakan suku bunga melalui permintaan uang.
Inflasi pada dasarnya terjadi akibat pertumbuhan uang beredar yang tidak seimbang
dengan produksi barang dan jasa, sehingga pengendalian moneter menjadi kunci
menjaga kestabilan ekonomi.