MATA KULIAH KONSEP MIPA KONSEP SAINS Prof, Dr. MAMIK SUENDARTI 30 SEPTEMBER 2023
Our Team RIDA RISNANDA 20237270015 DINI SILIKON 20237270052 SANTA RITA DWI ASTARINI 20237270042 SYAKHSHIYYATUL MAR’AH 20237270058 KELOMPOK 3
01 HAKEKAT & PENGERTIAN SAINS 03 KARAKTERISTIK SAINS 02 ASPEK ASPEK DALAM SAINS 04 PRINSIP PEMBELAJARAN SAINS KONSEP SAINS
Hakekat Sains James B Conant mendeskripsikan sains sebagai rangkaian konsep dan pola konseptual yang saling berkaitan yang dihasilkan dari eksperimen dan observasi “Mengetahui cara pandang seseorang tentang sains merupakan faktor penting yang menentukan arah pembelajaran sains” Hasil-hasil eksperimen dan observasi yang diperoleh sebelumnya menjadi bekal bagi eksperimen dan observasi selanjutnya sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan tersebut untuk terus berkembang
Aspek – Aspek fundamental yang harus dipahami seorang guru Sains ketika menyampaikan konsep sains adalah : Sains sebagai cara berpikir (a way of thinking) Sains merupakan aktifitas manusia yang dicirikan oleh adanya proses berpikir yang terjadi di dalam pikiran siapapun yang terlibat di dalamnya Sains sebagai cara menyelidiki (a way of investigating) Sains terbentuk dari proses penyelidikan yang terus menerus Sains sebagai batang tubuh pengetahuan (a body of knowledge) Sains merupakan batang tubuh pengetahuan yang terbentuk dari fakta, konsep-konsep, prinspi-prinsip, hipotesa-hipotesa, teori-teori, dan model-model membentuk kandungan sains
Pengertian Sains “Sains atau ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu” Proses pencarian ini telah diuji kebenarannya secara bersama-sama oleh beberapa ahli sains Sains berusaha menjelaskan apa saja yang termasuk bidang kajiannya dan diperlukan objektifitas dan kejelasan metode Selain itu juga sains berusaha menguasai alam dan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan manusia, meningkatkan taraf hidup, efisiensi dan efektifitas kerja
Dalam aspek ini sains harus harus memuat keinginan untuk mencari kebenaran, hubungan kausalias (sebab-akibat), adanya pemikiran dan pengkajian ilmiah / hasil ilmiah yang disusun secara sistematik dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang fenomena alam yang sedang terjadi yang berkaitan dengan kajian ilmu tertentu yang sedang ditekuni Dalam aspek ini sains harus mempunyai objek dan tujuan, disusun secara sistematik, berkembang dengan metode ilmiah dan berlaku universal, dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) serta memuat klasifikasi ilmu (ilmu dasar dan ilmu terapan) ASPEK ANTOLOGI ASPEK AKSIOLOGI ASPEK EPISTEMOLOGI Dalam aspek ini sains memiliki tujuan umum yakni berkaitan dengan kajian ilmu tertentu (biologi, fisika, kimia, bumi dan antariksa). Memiliki tujuan khusus yakni untuk mencari atau mendapatkan kebenaran, pengetahuan, pemahaman, penjelasan, klasifikasi, peramalan, pengendalian, penerapan, penemuan dan produksi ASPEK –ASPEK DALAM SAINS
KARAKTERISTIK SAINS Pembelajaran sains harus memiliki karakteristik antara lain : Langkah sistematis, berlaku baku Rasional, sains merupakan hasil kegiatann berpikir logis dengan menggunakan hasil kegiatannya dapat diterima nalar manusia Universal, yaitu kebenarannya bersifat umum pada seluruh ruang dan waktu Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (nyata) dan dapat dibuktikan dengan pengamatan, penelitian atau eksperimen Objektif, sains merupakan kebenaran apa adanya karena didasarkan atas data-data dan tanpa pengaruh pendapat atau pandangan pribadi Akumulatif, sains dapat dibentuk berdasatkan teori lama yang disempurnakan, ditambah atau diperbaiki sehingga semakin sempurna Objek kajian berupa benda konktret (makhluk hidup, fosil) Berpikir logis, baik secara induktif (cara berpikir dari hal-hal khusus ke hal-hal bersifat umum) maupun deduktif (cara berpikir dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal bersifat khusus)
PRINSIP PEMBELAJARAN SAINS Mempelajari sains berarti mengembangkan kemampuan berpikir yang merupakan proses kognitif, suatu aktifitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Menurut National Science Education Standart (The National Research Council/NRC 1996:62) pengembangan professional guru perlu memadukan pengetahuan sains, pembelajaran, pengetahuan pedagodik, dan pnegetahuan tentang siswa. Cara yang dapat dilakukan guru untuk memfasilitasi belajar sains antara lain dengan memotivasi mereka dan mencontohkan model keterampilan-keterampilan penyelidikan sains seperti sikap pengetahuan, keterbukaan terhadap gagasan baru dan data, serta skeptisisme yang merupakan karakteristik dari sains (NRC 1996:32)