Kelompok 4_TATA KELOLA LINGKUNGAN HIDUP_Prak 6 7.pptx
TsabitaAlefia
8 views
13 slides
Sep 19, 2025
Slide 1 of 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
About This Presentation
Tata Kelola Lingkungan Hidup
Size: 16.46 MB
Language: none
Added: Sep 19, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
Dinamika Implementasi Tata Kelola Sampah untuk Energi Terbarukan Kelompok 4 : Dzakwan S | Owen R Sundau | Amalia Puji | Tsabita Alefia
Analisis Video Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (Limbah Sawit) Teknologi Sampah Menjadi Listrik 01
Pengertian Limbah ( Waste ) barang/benda yang sudah habis masa pakainya, yang biasanya jarang diperhatikan cara pengelolaannya, tapi masih memiliki nilai manfaat lainnya.
Limbah Padat Limbah Cair Limbah B3 Berasal dari industri, rumah tangga dll yang bersifat padat Limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari yang bersifat cair Limbah yang berbentuk gas dari kegiatan sehari-hari CO2,CO, dll Limbah berbahaya yang bersifat korosif, mudah terbakar, dll 01 02 03 04 Tipologi Limbah ( Waste ) Limbah Gas
Aktor Pengelolaan Limbah PT. Inti Indosawit Subur Pengelola limbah sawit cair menjadi energi listrik yang digunakan sebagai bahan bakar di Pabrik tersebut PT. Sumber Organik Pengelola sampah menjadi energi listrik yang disupplai ke PLN Pemkot Surabaya Bekerjasama dengan PT. Sumber Organik sebagai pembeli energi listrik untuk disalurkan ke PLN lalu kemudian ke masyarakat Video 1 : Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (Limbah Sawit) Video 2 : T eknologi Sampah Menjadi Listrik
Apakah pemanfaatan limbah merupakan solusi energi baru terbarukan? . Ya . Populasi manusia yang semakin tinggi berbanding lurus dengan produksi sampah. Sampah yang jumlahnya banyak kemudian menimbulkan masalah, sehingga memanfaatkannya menjadi energi listrik alternatif menjadi solusi karena secara signifikan mampu mengurangi volume sampah yang ada.
Analisis Perpres No. 35 Tahun 2018 02
Pengertian PLTSa PLTSa Pengelolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dapat mengurangi sampah secara signifikan dan teruji.
Tahapan Pengelolaan Sampah PLTSa Dikumpulkan Dipisahkan Dibakar 01 02 03 Pembangunan PLTSa dan kerjasama dengan badan usaha Pengelolaan Sampah Pembelian listrik oleh negara
Risiko Tata Kelola PltSa Efektivitas Basis teknologi belum memadai : Volume sampah yang mampu diolah per hari tidak sebanding dengan pasokan sampah yang timbul. Aspek Lingkungan Proses pembakaran sampah akan meningkatkan produksi gas rumah kaca yang artinya turut mempercepat perubahan iklim. Aspek Kesehatan Sistem pembakaran sampah akan menghasilkan dioksin yang dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kanker, menyerang sistem imun, dan mempengaruhi sistem reproduksi. Aspek Finansial Berdasar kajian KPK, model bisnis PLTSa dinilai memberatkan negara dimana Pemda dan PLN harus membayar tipping fee Aspek Politik Ketergantungan kepada pihak swasta dan kebijakan yang hanya berfokus di 7 kota Aspek Site Permasalahan dengan masyarakat setempat, dan atau sengketa pembebasan tanah
Badan Usaha Pengelola Sampah Kota (Perpres No. 35 Tahun 2018 ) Badan Usaha Perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap, terus-menerus dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah NKRI Bentuk BUMN, BUMD, BU swasta berbadan hukum Indonesia
Keterlibatan Masyarakat/Komunitas Dalam Pengelolaan PLTSa Tidak ada keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan PLTSa TIDAK Dalam pengelolaan sampah atau limbah diperlukan upaya pengaturan sampah dari sumbernya yaitu masyarakat dan industri plastik. Konsep ramah lingkungan harus diterapkan dalam semua tahapan mulai dari pengumpulan bahan produksi sampai penggunaan oleh konsumen. Masyarakat hanya berperan sebagai konsumen listrik
Referensi WALHI. 2021. Mengukur Dampak dan Efektivitas PLTSa. Diakses Pada : https://walhijakarta.org/2021/07/16/mengukur-dampak-dan-evektifitas-pltsa/