kerangka acuan kegiatan pemberdayaan masyarakat 2024.doc
ekaputraaprilyanawat
18 views
5 slides
Mar 03, 2025
Slide 1 of 5
1
2
3
4
5
About This Presentation
Untuk melaksanakan komunikasi yang terfokus, sistematis, dan efektif untuk mendorong dan mempertahankan perilaku yang diinginkan terhadap imunisasi, Strategi Komunikasi Nasional Imunisasi akan memusatkan perhatian pada lima pendekatan utama untuk mendorong pelaksanaan program imunisasi di tingkat pu...
Untuk melaksanakan komunikasi yang terfokus, sistematis, dan efektif untuk mendorong dan mempertahankan perilaku yang diinginkan terhadap imunisasi, Strategi Komunikasi Nasional Imunisasi akan memusatkan perhatian pada lima pendekatan utama untuk mendorong pelaksanaan program imunisasi di tingkat pusat dan daerah. Kelima pendekatan utama ini adalah : Advokasi, Hubungan Masyarakat (Humas), Mobilisasi Sosial dan Pelibatan Masyarakat, Kampanye di Media Massa dan Media Sosial, Pengembangan Kapasitas.
Advokasi merupakan proses pemberian edukasi dan motivasi kepada kelompok individu yang berpengaruh sehingga mereka melakukan berbagai tindakan spesifik guna mendukung program imunisasi. Berbagai tindakan advokasi antara lain mencakup regulasi, kebijakan, pembiayaan yang mendukung, atau perencanaan untuk layanan imunisasi anak berskala besar. Advokasi akan dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung pelaksanaan program imunisasi, melalui mobilisasi sumber daya dan jaringan aktor yang potensial. Berbagai advokasi yang akan dilakukan terutama untuk memperkuat sistem tata kelola kesehatan di seluruh jenjang pemerintahan, meningkatkan kapasitas dan keterampilan tenaga kesehatan dan kader, serta memobilisasi sumber daya dan dukungan dari pemangku kepentingan yang relevan demi meningkatkan permintaan imunisasi secara optimal.
Upaya untuk melakukan hubungan masyarakat dilakukan dalam rangka mengklarifikasi informasi yang salah dan tidak jelas, meluruskan persepsi bahwa imunisasi bukan sesuatu yang mendesak, serta untuk meniadakan keraguan terhadap efektivitas, keamanan dan efek imunisasi yang menyebabkan semakin banyak orang tua enggan membawa anak mereka untuk diimunisasi. Kegiatan hubungan masyarakat terutama difokuskan pada komunikasi krisis untuk menangani isu tentang KIPI.Mobilisasi sosial dan pelibatan masyarakat mencakup kegiatan untuk meningkatkan keterlibatan dan keaktifan dari institusi, jaringan masyarakat, serta organisasi sosial/masyarakat sipil dalam upaya mengubah sikap, struktur dan norma ke tujuan yang diinginkan, yaitu mendukung imunisasi anak. Komunikasi antar pribadi untuk perubahan perilaku dilakukan dan diukur di tingkat rumah tangga dan di skala yang lebih luas melalui pertemuan tatap muka atau menggunakan sarana teknologi. Berbagai pesan kunci yang disesuaikan dengan kebutuhan kelompok sasaran akan disebarluaskan melalui pos pelayanan terpadu (Posyandu), kelas ibu balita, kelas ibu hamil, pembinaan ketahanan keluarga (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Lansia), kunjungan rumah, dan pertemuan informal lainnya (pengajian, persekutuan doa, arisan).
Untuk mendorong perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi, strategi komunikasi juga mempertimbangkan situasi sosial budaya dari kelompok sasaran, dengan menggunakan alat bantu implementasi yang sesuai, seperti buku panduan konseling, mekanisme koordinasi, dll. Kampanye di media massa dan media sosial membantu memperluas jangkauan guna memperoleh dampak semaksim
Size: 66.17 KB
Language: none
Added: Mar 03, 2025
Slides: 5 pages
Slide Content
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Nomor :
Terbit : 00
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku: 31-01-2025
Halaman : 1 / 5
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT TERLIBAT DALAM PELAKSANAAN
IMUNISASI DAN SURVEILANS PD3I
DI PUSKESMAS PURWODININGRATAN
A. PENDAHULUAN
Untuk melaksanakan komunikasi yang terfokus, sistematis, dan efektif untuk
mendorong dan mempertahankan perilaku yang diinginkan terhadap imunisasi,
Strategi Komunikasi Nasional Imunisasi akan memusatkan perhatian pada lima
pendekatan utama untuk mendorong pelaksanaan program imunisasi di tingkat
pusat dan daerah. Kelima pendekatan utama ini adalah : Advokasi, Hubungan
Masyarakat (Humas), Mobilisasi Sosial dan Pelibatan Masyarakat, Kampanye di
Media Massa dan Media Sosial, Pengembangan Kapasitas.
Advokasi merupakan proses pemberian edukasi dan motivasi kepada
kelompok individu yang berpengaruh sehingga mereka melakukan berbagai
tindakan spesifik guna mendukung program imunisasi. Berbagai tindakan advokasi
antara lain mencakup regulasi, kebijakan, pembiayaan yang mendukung, atau
perencanaan untuk layanan imunisasi anak berskala besar. Advokasi akan
dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung
pelaksanaan program imunisasi, melalui mobilisasi sumber daya dan jaringan aktor
yang potensial. Berbagai advokasi yang akan dilakukan terutama untuk memperkuat
sistem tata kelola kesehatan di seluruh jenjang pemerintahan, meningkatkan
kapasitas dan keterampilan tenaga kesehatan dan kader, serta memobilisasi
sumber daya dan dukungan dari pemangku kepentingan yang relevan demi
meningkatkan permintaan imunisasi secara optimal.
Upaya untuk melakukan hubungan masyarakat dilakukan dalam rangka
mengklarifikasi informasi yang salah dan tidak jelas, meluruskan persepsi bahwa
imunisasi bukan sesuatu yang mendesak, serta untuk meniadakan keraguan
terhadap efektivitas, keamanan dan efek imunisasi yang menyebabkan semakin
banyak orang tua enggan membawa anak mereka untuk diimunisasi. Kegiatan
hubungan masyarakat terutama difokuskan pada komunikasi krisis untuk menangani
isu tentang KIPI.
B. LATAR BELAKANG
Mobilisasi sosial dan pelibatan masyarakat mencakup kegiatan untuk
meningkatkan keterlibatan dan keaktifan dari institusi, jaringan masyarakat, serta
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Nomor :
Terbit : 00
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku: 31-01-2025
Halaman : 2 / 5
organisasi sosial/masyarakat sipil dalam upaya mengubah sikap, struktur dan norma
ke tujuan yang diinginkan, yaitu mendukung imunisasi anak. Komunikasi antar
pribadi untuk perubahan perilaku dilakukan dan diukur di tingkat rumah tangga dan
di skala yang lebih luas melalui pertemuan tatap muka atau menggunakan sarana
teknologi. Berbagai pesan kunci yang disesuaikan dengan kebutuhan kelompok
sasaran akan disebarluaskan melalui pos pelayanan terpadu (Posyandu), kelas ibu
balita, kelas ibu hamil, pembinaan ketahanan keluarga (Bina Keluarga Balita, Bina
Keluarga Lansia), kunjungan rumah, dan pertemuan informal lainnya (pengajian,
persekutuan doa, arisan).
Untuk mendorong perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi,
strategi komunikasi juga mempertimbangkan situasi sosial budaya dari kelompok
sasaran, dengan menggunakan alat bantu implementasi yang sesuai, seperti buku
panduan konseling, mekanisme koordinasi, dll. Kampanye di media massa dan
media sosial membantu memperluas jangkauan guna memperoleh dampak
semaksimal mungkin. Informasi tentang imunisasi anak akan terus disebarluaskan
oleh individu yang berpengaruh dan terpercaya seperti pejabat pemerintah atau Key
Opinion Leaders (para ahli seperti dokter, peneliti, atau pakar lainnya yang memiliki
kapasitas keilmuan yang mumpuni) untuk menyeimbangkan segala informasi yang
salah dan meyakinkan masyarakat tentang imunisasi anak. Orang tua/pengasuh
dari anak-anak yang telah diimunisasi juga dapat menjadi agen perubahan dan turut
membantu dalam proses persuasi terutama melalui media sosial.
C.TUJUAN
1.Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan imunisasi.
2.Tujuan Khusus
a.Meningkatkan partisipasi kader masyarakat dalam Program Imunisasi;
b.Kader masyarakat mampu mengklarifikasi informasi yang salah dan tidak
jelas;
c.Kader masyarakat mampu meluruskan persepsi bahwa imunisasi bukan
sesuatu yang mendesak;
d.Kader masyarakat mampu meniadakan keraguan terhadap efektivitas,
keamanan dan efek imunisasi yang menyebabkan semakin banyak orang tua
enggan membawa anak mereka untuk diimunisasi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Nomor :
Terbit : 00
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku: 31-01-2025
Halaman : 3 / 5
D. TATA NILAI PROGRAM
Sesuai dengan tata nilai Puskesmas Purwodiningratan :
K : Komunikasi dan koordinasi
O : Organisir semua kegiatan secara terpadu
M : Melayani pelanggan internal dan eksternal dengan santun dan sepenuh hati
P : Profesional : memberikan pelayanan sesuai standar kompetensi dan
kemampuan
A : Akuntabel : memberikan pelayanan sesuai pedoman yang ditetapkan, dapat
diukur dan dipertanggungjawabkan
K : Kreasi dan inovasi pelayanan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan
Terintegrasikan terhadap kegiatan Pemberdayaan Kader Masyarakat yaitu :
1.Adanya Komunikasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan lintas sektor;
2.Memberikan pelayanan dengan santun dan sepenuh hati;
3.Professional : memberikan pelayanan sesuai kompetensi;
E. TATA HUBUNGAN KERJA/PERAN LINTAS PROGRAM
Tata hubungan kerja /Pembagian peran Lintas Program /Lintas Sektoral :
1.Puskesmas
Meningkatkan pengetahuan kader masyarakat tentang pentingnya imunisasi
3.Kader Masyarakat/Tokoh Masyarakat
Menggerakkan masyarakat dalam memberikan informasi yang sebenarnya
tentang Imunisasi.
F.KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN
1.Kegiatan pokok dengan memberikan pengertian tentang pentingnya keterlibatan
masyarakat dalam pelaksanaan imunisasi dan surveilans PD3I.
2.Rincian kegiatan :
a.Memberikan pengetahuan tentang pentingnya imunisasi termasuk efektivitas,
keamanan dan efek imunisasi;
b.Mengikutsertakan masyarakat didalam pelaksanaan kegiatan imunisasi dan
surveilans PD3I;
G. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan dengan pemberian sosialisasi kepada lintas program
dan lintas sektor tentang cara konfirmasi laporan masyarakat, pencatatan dan
pelaporan kasus ke puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Nomor :
Terbit : 00
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku: 31-01-2025
Halaman : 4 / 5
H. SASARAN
Sasaran pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan imunisasi
dan surveilans PD3I adalah kader masyarakat aktif di wilayah binaan.
I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan sesuai jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan yaitu 21 Februari
2025.
J. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORAN
1.Monitoring dan Evaluasi jadwal maupun pelaksanaan dilakukan setiap bulan
pada pertemuan UKM maupun Miniloka karya lintas program puskesmas;
2.Kegiatan dilakukan dengan berkoordinasi dengan penanggung jawab UKM dan
kepala Puskesmas;
3.Segera setelah pelaksanaan untuk dibuat laporan tertulis dan dapat dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut.
K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1.Pencatatan hasil kegiatan dilaporkan secara tertulis;
2.Pelaporan hasil kegiatan segera setelah laporan tertulis, maksimal 7 hari setelah
kegiatan;
3.Tindak lanjut dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan memantau jumlah laporan
penolakan imunisasi di masyarakat.
Mengetahui, Surakarta, 13 Februari 2025
Kepala Puskesmas Purwodiningratan
Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Pelaksana Imunisasi
d r. Bayu Sharwa Edhi HS
NIP. 19761029 200902 1 002
Eka Putra A Amd. Keb
NIP. 19870409 200902 2 003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Nomor :
Terbit : 00
No.Revisi : 00
Mulai Berlaku: 31-01-2025
Halaman : 5 / 5